Wednesday, October 21, 2020

6 Tips Menangkan Debat dari Teman yang Selalu Merasa Benar

Apakah Anda punya teman yang selalu merasa benar? Ya, tentu saja hal itu melelahkan. Pasalnya argumen yang Anda lontarkan pada mereka selalu saja ada balasannya. Hingga Anda skakmat, barulah dia akan berhenti membalas argumen Anda.

Sadarkah Anda teman yang cenderung merasa selalu benar itu karena ia sedang menutupi ketakutan akan kesalahan dia? Pada akhirnya, ketakutan itu mendorong ia untuk melakukan segala cara agar menang dalam setiap perdebatan.

Berikut enam tips saat menghadapi teman Anda yang selalu benar yang dilansir dari situs resmi Reader’s Digest:
1. Tetap teguh dan tetap tenang
Penting untuk menjaga kepercayaan diri Anda saat berdebat dengan orang yang selalu merasa benar. Dalam situasi seperti itu, emosi seringkali tidak bisa ditahan dan cenderung dipandang sebagai kelemahan dalam diri Anda. Orang yang merasa selalu benar akan sangat bangga karena bersikap menjadi sangat rasional. Bersikap teguh penting, tetapi menjaga emosi Anda tetap tenang juga lebih penting dalam situasi seperti ini.

2. Memberikan bukti di setiap ucapan Anda
Seseorang yang merasa dirinya selalu benar akan selalu berusaha untuk menyanggah omongan Anda. Pastikan setiap omongan yang Anda ucapkan memiliki bukti yang jelas. Hal tersebut akan membuat teman Anda kesusahan untuk menyanggah omongan Anda dan bisa menjadi pertahanan terbaik saat berdebat dengan mereka.

3. Fakta sebenarnya lebih baik daripada opini Anda
Opini itu baik, tetapi hal tersebut tidak berguna saat Anda berhadapan dengan orang yang merasa selalu benar. Meskipun opini yang Anda keluarkan itu benar, itu bukan teknik terbaik saat sedang berdebat dengan mereka. Cobalah keluarkan fakta-fakta yang tidak bisa disanggah, atau coba tanyakan fakta kepada lawan Anda atas argumen yang mereka keluarkan.

Mungkin dengan Anda menggunakan data yang kuat seperti data statistik atau studi kasus untuk memenangkan argumen Anda. Namun, tetap berhati-hati, walaupun dengan segudang data yang valid, lawan Anda tetap bisa merasa berada di puncak.

4. Hindari sarkasme
Sarkasme pada umumnya dianggap sebagai humor terendah dan sering digunakan untuk menyakiti atau menghina seseorang. Mungkin mudah menggunakan sarkasme saat Anda berdebat, tetapi hal itu tidak memperkuat Anda dalam perdebatan.

5. Pertimbangkan alternatif
Hanya karena lawan Anda selalu berpikir mereka benar, bukan berarti membuat Anda berpikir kalau mereka selalu salah. Bisa jadi, mereka berada di sisi yang benar. Pertimbangkan sudut pandang mereka sejenak. Mungkinkah mereka benar saat ini?

6. Mengalah
Berhenti dan keluarlah dari perdebatan. Simpan energi Anda dan pertahankan semua argumen Anda untuk lain waktu. Jangan merasa bodoh karena Anda kalah dalam perbedatan saat itu sekalipun Anda merasa masih memiliki argumen untuk disampaikan.

Praktekkan 14 Jurus Ini Agar Selalu Menang Dalam Berargumen
Setiap pekerjaan atau tugas bersama dengan tim tentu akan ada saatnya dimana kita akan mengemukakan ide, pendapat atau gagasan. Dan kita selalu berharap banyak dari mereka yang menyetujui dan akhirnya mengikuti apa yang kita ajukan. Tapi menjadi seorang yang menang dalam setiap argumen tentu bukan hal yang mudah. Sekalipun kita yakin bahwa ide yang kita miliki cukup hebat, pasti akan ada saat dimana kita akan kalah dari orang lain. Nah, berikut ini adalah cara rahasia yang bisa digunakan agar argumen kita bisa dalam diskusi:

1. Jangan mengkonversi
Lupakan tentang bagaimana cara kita mencoba untuk mengubah pendapat lawan agar sama dengan kita. Jangan membuat mereka untuk tunduk dan minta maaf atas kesalahan kecil yang diperbuat. Tugas kita adalah untuk meningkatkan keraguan atas kebijaksanaan pandangan mereka.

2. Dengarkan mereka
Jadilah pendengar yang baik. Pastikan kita mendengar dan memahami apa yang disampaikan oleh lawan beragumen kita. Pelajari bagaimana cara mendengar yang baik dan bagaimana memberikan mereka tanggapan.

3. Memperjelas maksud kita
Jika kita tidak yakin atas apa yang lawan katakan, kita berhak meminta mereka untuk menjelaskan kembali. Dalam panasnya argumen, kita sering melakukan serangan balik secara refleks tanpa memastikan bahwa kita telah mendengar pihak lain. Dan ini justru membuang – buang waktu dan membuat kita terlihat buruk.

4. Tetap tenang
Jadilah pribadi yang sadar akan emosi diri sendiri. Ketika kita marah dan ada perasaan takut tersaingi, itu saat dimana kita sebenarnya sedang lemah. Jadilah orang yang bersemangat, ekspresif, tapi tetap tenang dan melanjutkan aktivitas dengan baik. Amarah membuat kita kurang menarik.

5. Kontrol diri
Ada kalanya juga kita harus mengontrol diri untuk tidak terlalu memberi banyak perhatian pada setiap agenda perdebatan. Mereka yang mampu mendefinisikan masalah dan menetapkannya menjadi prioritas adalah mereka yang menggunakan cara untuk menang.

6. Dapatkan kepercayaan dari audiens
Penting untuk kita dalam berusaha mencapai kemenangan berargumen adalah dapat meyakinkan audiens tentang pendapat kita. Ungkapkan pendapat tersebut dalam setiap pertemuan, sekalipun tidak selalu menjadi pembahasan utama. Ini akan membuat kita terlihat memegang komitmen atas apa yang kita katakan.

7. Jangan takut karena ragu
Saat berdebat atau berargumen tentu kita pernah merasa ragu dengan apa yang kita usulkan dan kita debatkan. Tapi tugas kita adalah bagaimana menarik mereka untuk bisa mendapatkan keuntungan dari ide yang kita usulkan dan dari kelemahan lawan. Kita bisa mendapatkan kepercayaan dari keraguan mengakui bahwa ide kita tidak sempurna, tapi tetap mencari alternatif pemecahan masalahnya.

8. Tetap rendah hati
Dalam setiap sesi perdebatan, kita akan dihadapkan dalam 2 pilihan: Memilih untuk mendapatkan perhatian yang luas untuk semua orang, memberikan mereka kompromi dan menjadi lebih sederhana dan terkendali dalam setiap persentasi. Atau menjadi fokus pada suatu hal tertentu, bahkan dengan resiko diasingkan oleh orang lain.

9. Membuat konsesi
Ketika kita dapat mengakui suatu hal tanpa merusak sikap kita, maka itu adalah salah satu seni besar untuk memenangkan argumen. Sebagai seorang debater, Abraham Lincoln mengakui bahwa suatu negara memiliki hak atas warga negaranya, tapi tidak berhak untuk memperbudak atau memperbudakkan mereka ke negara lain.

10. Memberi gambaran
Analogi adalah cara yang ampuh dan persuasif untuk membawa pulang poin, terutama ketika suatu analogi menghubungkan subjek pada masalah pengalaman pribadi audiens. Tapi tetap berhati – hati dengan analogi. Gunakan mereka untuk porsi yang kecil, tentu saja tujuannya untuk mengembangkan dan mempertahankan validasi yang kita gunakan.

11. Jangan pernah mengutuk
Jangan pernah mengutuk lawan untuk setiap tujuan atau dasar dari ide yang mereka usulkan.

12. Jadilah sebuah gunung es
Pelajari lebih lanjut tentang topik yang akan dibicarakan, daripada hanya membayangkan dapat diterapkan atau tidak dalam acara. Tapi ada kalanya menunjukkan penguasaan fakta – fakta dapat meningkatkan otoritas kita dan malah seperti mengintimidasi lawan.

13. Mengatahui lawan
Memahami posisi musuh atau lawan berdebat secara jelas akan membuat kita menjadi mudah untuk menang. Karena mengetahui posisi diri sendiri hanya terhitung setengah menang dalam pertempuran.

14. Sederhana
Tetap menjadi sederhana, bersungguh – sungguh dan jangan mencoba untuk terlalu terlihat mengesankan. Periksa terlebih dahulu emosi yang kita miliki, dan berusaha untuk menjelaskan kepada audiens secara menyeluruh, karena ini merupakan usaha untuk mendekatkan diri kepada mereka.

Sumber:
lifestyle.okezone.com