• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Showing posts with label Wedding. Show all posts
Showing posts with label Wedding. Show all posts

Monday, February 15, 2021

Perbedaan Pembatalan dan Cerai Gugat/ Talak dalam Perkawinan

Pembatalan Perkawinan dapat dikategorikan dalam;

1. Perkawinan batal apabila:
a. suami melakukan perkawinan, sedang ia tidak berhak melakukan akad nikah karena sudah mempunyai empat orang istri, sekalipun salah satu diantaranya itu dalam iddah talak raj’i.

b. seseorang menikahi bekas istrinya yang telah di li’annya

c. seseorang menikahi bekas istrinya yang pernah dijatuhi tiga kali talak olehnya, kecuali bila bekas istri tersebut pernah menikah dengan pria lain yang kemudian bercerai lagi ba’da al dukhul dari pria tersebut dan telah habis masa iddahnya.

d. perkawinan dilakukan antara dua orang yang mempunyai hubungan darah semenda dan sesusuan sampai derajat tertentu yang menghalangi perkawinan menurut pasal 8 Undang-undang No. 1 tahun 1974 yaitu :
Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus kebawah atau keatas
Berhubungan darah dalam garis keturunan menyamping yaitu dengan saudara orang tua dan antara seorang dengan saudara neneknya
Berhubungan semenda, yaitu mertua, anak tiri, menantu dan ibu atau ayah tiri
Berhubungan sesusuan, yaitu orang tua sesusuan, anak sesusuan saudara sesusuan dan bibi atau paman sesusuan.

e. istri adalah saudara kandung atau sebagai bibi atau kemenakan dari istri atau istri-istrinya.

2. Perkawinan dapat dibatalkan apabila:
a. seorang suami melakukan poligami tanpa izin dari Pengadilan Agama;

b. perempuan yang dikawini ternyata kemudian diketahui masih menjadi istri pria lain yang mafqud;

c. perempuan yang dikawini ternyata masih dalam iddah dari suami lain;

d. perkawinan yang melanggar batas umur perkawinan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 7 Undang-undang No. 1 Tahun 1974;

e. perkawinan dilangsungkan tanpa wali atau dilaksanakan oleh wali yang tidak berhak;

f. perkawinan yang dilaksanakan dengan paksaan.

Suami atau istri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan jika perkawinan dilangsungkan di bawah ancaman yang melanggar hukum.

Apabila ancaman telah berhenti dan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah itu masih tetap hidup sebagai suami istri, dan tidak menggunakan haknya untuk mengajukan permohonan pembatalan, maka haknya gugur.

Sedangkan Alasan Perceraian
Perceraian dapat terjadi karena alasan atau alasan-alasan:

a. salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan;

b. salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya.

c. salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

d. salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain.

e. salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau istri.

f. antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

g. suami melanggar taklik-talak.

h. peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan dalam rumah tangga.

Melihat pada uraian mengenai alasan pembatalan perkawinan dan perceraian di atas, jelas bahwa paksaan menikah dapat menjadi alasan untuk dilakukannya pembatalan perkawinan.

Pembagian Harta Bersama atau Gono Gini

Harta bersama atau gono gini adalah harta kekayaan yang diperoleh selama perkawinan diluar hadiah atau warisan, maksudnya adalah harta yang didapat atas usaha pasangan suami istri selama masa ikatan perkawinan. Pembagian harta bersama lewat Pengadilan Agama, bisa diajukan serempak dengan pengajuan gugatan perceraian (kumulatif) atau dapat pula digugat tersendiri setelah putus perceraian baik secara langsung oleh yang bersangkutan maupun memakai jasa pengacara.

Pemeriksaan pembagian harta bersama dalam hal yang kumulatif dilakukan setelah pemeriksaan gugatan cerai. Apabila gugatan cerainya ditolak, maka pembagian harta bersamanya juga ditolak. Karena pembagian harta bersama tersebut menginduk pada gugatan cerai. Kecuali kalau meminta pemisahan harta bersama, karena salah satu pihak dikuatirkan atau bahkan terbukti menghilangkan harta bersama dengan permohonan tersendiri melalui gugatan harta bersama.

Harta yang diperoleh dalam masa perkawinan adalah harta bersama, harta bawaan, hibah, warisan merupakan harta yang menjadi hak bagi yang mendapatkannya. Memperhatikan peraturan itu, tentunya perlu diikuti dengan pencatatan harta-harta yang sifatnya bukan harta bersama.

Perbedaan mengenai harta bawaan dan harta bersama. Pasal 86,87, dan 91 KHI tidak membedakan antara harta bawaan dan harta bersama. Sementara itu, Pasal 150 KUHPerdata membedakan harta bawaan dan harta bersama. Perbedaan mengenai pengertian harta bawaan dan harta bersama tersebut mempengaruhi pembagian harta bersama setelah pasangan suami istri bercerai.

Perbedaan pada pembagian harta bersama menurut KHI berdasarkan pada Pasal 97 harta bersama setelah perceraian dibagi rata, masing-masing ½ bagian antara suami dan isteri sama. Sementara itu, menurut KUHPerdata pembagian dapat dilakukan atas bukti-bukti yang diajukan oleh penggungat dan tergugat. Pengajuan bukti yang kuat memperoleh pembagian harta bersama lebih banyak, dalam kasus pengajuan bukti yang kuat dimiliki oleh penggugat sehingga penggugat memperoleh bagian ¾ bagian dan tergugat memperoleh ¼ bagian. Dengan demikian pembagian harta bersama menurut Pasal 128 KUHPerdata bahwa setelah bubarnya harta bersama, kekayaan bersama dibagi dua antara suami dan isteri, tetapi dapat terjadi perubahan pembagian sesuai bukti-bukti secara hukum dalam proses peradilan.

Pengaturan tentang pengajuan permohonan pembagian harta bersama dan perceraian terdapat dalam Pasal 86 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Pengadilan Agama yang tidak dirubah ketentuannya dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 Tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Dalam penyelesaian pelaksanaan pembagian harta bersama dalam perkawinan, praktisi hukum dapat berpedoman kepada KUHPer sebagai dasar hukum penyelesaian pembagian harta perkawinan. Walaupun dalam Pasal 35 Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juga memuat ketentuan yang mengatur harta benda dalam perkawinan, namun mengingat sampai saat ini belum ada peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang mengatur tentang pembagian harta kekayaan dalam perkawinan, maka ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang harta kekayaan perkawinan dalam KUHPerdata masih berlaku. Hal ini sesuai dengan Pasal 37 Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyebutkan bahwa apabila terjadi perceraian maka harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing.

Saturday, February 6, 2021

Pentingnya 100 Malam Pertama Dalam Hidup Berumah Tangga

Memasuki kehidupan sebagai pengantin baru tentu saja menimbulkan debar tersendiri dalam hati siapa saja. Ada banyak hal baru yang harus dipelajari agar rumah tangga bisa berjalan dengan harmonis. Tahu nggak sih, ternyata 100 malam pertama dalam hidup berumah tangga itu penting untuk membangun kebahagiaan bersama pasangan.

Emosi Lebih Stabil
Lewat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Florida State University di Amerika Serikat menyebutkan bahwa tidur yang berkualitas punya kaitan erat dengan pengendalian diri dan emosi pasangan suami istri. Pengendalian diri butuh energi yang cukup besar dan bisa diperoleh lewat kualitas tidur yang terjaga dengan baik. Pasangan yang memiliki tidur berkualitas di malam hari lebih minim risiko bertengkar dan cenderung bisa berpikir dengan lebih jernih.

Menjaga Tubuh Tetap Sehat
Bukan rahasia lagi kalau kualitas tidur di malam hari bisa mempengaruhi kesehatan tubuh seseorang. Apalagi buat pasangan pengantin baru, tubuh yang sehat itu penting banget agar bisa melewati setiap momen yang menyenangkan bersama pasangan. Kurang tidur bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, mulai dari serangan jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes.

Mengurangi Stres dan Membuat Tubuh Lebih Rileks
Lelah karena pekerjaan kantor yang menumpuk hingga tugas rumah tangga yang nggak ada habisnya bisa membuat kamu dan pasangan gampang mengalami stres. Kondisi ini bisa makin diperparah lagi kalau kamu nggak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas di malam hari. Dengan tidur yang nyenyak di malam hari, kamu dan pasangan bisa bangun dengan lebih rileks keesokan harinya. Keharmonisan hubungan pun bisa terjaga dengan baik.

Membantu Kehidupan Jadi Lebih Harmonis
Ini dia salah satu manfaat tidur berkualitas yang penting banget bagi pengantin baru. Dengan kualitas tidur yang terjaga dengan baik, kehidupan bersama pasangan juga bisa lebih harmonis. Soalnya, kurang tidur juga bisa mempengaruhi hasrat berhubungan bersama pasangan. Yuk, mulai wujudkan tidur nyenyak di malam hari bersama si dia!

Untuk mencapai 100 malam pertama yang bahagia bersama si dia, jangan lupa ada poin penting pemilihan kasur yang tepat. Jika spring bed yang digunakan sudah menipis, bukan hanya membuat tidur jadi nggak nyaman, tapi juga mengganggu kesehatan dan kehangatan malam-malam bersama si dia.

Wednesday, November 25, 2020

5 Rumus Bertengkar Sehat dengan Pasangan Demi Hubungan Harmonis

Bertengkar dengan pasangan itu hal biasa dan pasti terjadi dalam sebuah hubungan. Masalahnya apakah kalian bisa bertengkar secara sehat atau enggak? Semakin sehat, maka semakin baik pula untuk hubungan jangka panjang. Sebaliknya kalau pertengkaran kamu penuh emosi, melibatkan kekerasan fisik maupun verbal, sama-sama suka menghindar, kalian mungkin memang nggak ditakdirkan bersama karena hubungan akan terasa melelahkan. 

Belajar mengidentifikasi emosi
Saat ada sesuatu yang memicu emosi, coba tenangkan diri sebentar dan identifikasi apa yang kamu rasakan. Apakah kamu kecewa, kesal, marah, atau sedih? Seringkali logika terasa bias saat emosi sedang meledak-ledak sampai kamu sebenarnya bingung merasakan apa. 

Sehingga, banyak orang berujung marah-marah untuk mengeluarkan emosi yang dirasakan tanpa tahu sebenarnya apa yang benar-benar dirasakan. Ketika kamu dan pasangan ada masalah, cobalah tenangkan pikiran dan identifikasi emosi masing-masing sebelum berdebat. 

Mengakui emosi
Sering terjadi, orang enggan mengakui emosi yang dirasakan karena gengsi. Bila kamu dan pasangan sering nggak ngaku marah saat marah, nggak ngaku kesal saat kesal, ini nggak baik untuk diri sendiri dan hubungan. Memang sebaiknya dibiasakan untuk mengakui emosi, apapun itu, agar lebih mudah merilis dan membuat kondisinya lebih baik.

Memberikan argumen yang jelas
Siapa yang kalau ada masalah langsung marah-marah dan menyalahkan pasanganmu. Kamu terus mengoceh tanpa henti dan membuat suasana makin panas. Marah sebenarnya boleh saja, asal kamu juga bisa memberikan argumen yang jelas kenapa kamu marah, kesal, dan nggak suka pada apa yang terjadi. Jangan sampai kamu hanya ngomel-ngomel tapi pasanganmu bingung dan nggak mengerti apa maksudmu. 

Nggak pernah kabur saat ada masalah
Bertengkar secara sehat berarti kamu dan pasangan berkomitmen untuk menghadapi setiap masalah yang ada, bukan kabur dan menghindar. Mengambil waktu untuk menenangkan diri dan mencerna konflik boleh saja, tetapi setelahnya harus dibicarakan baik-baik berdua. 
Jangan sampai dibiasakan untuk menghindar lalu bermaaf-maafan hanya sebagai formalitas. Sebab masalah yang nggak selesai kalau ditimbun dan dipendam bisa menyebabkan pertengkaran lebih besar. 

Tetap saling pengertian
Meski sedang bertengkar, jangan lupa untuk tetap saling pengertian. Kamu dan pasangan harus sama-sama mengerti kalau pendapat dan pandangan kalian berbeda, begitu pun dengan keinginan dan ekspektasi. Sebisa mungkin saling mengutarakan pendapat masing-masing terhadap konflik yang terjadi, mencari solusi, berkompromi, dan berbaikan.

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual

Usia kehamilan bisa dihitung secara manual. Antara lain dengan memakai catatan fase menstruasi terakhir, ukuran tinggi fundus, deteksi gerakan janin, hari pertama haid terakhir (HPHT) dan terakhir dengan rumus Neagle. Rumus di bawah ini bisa dicoba, meski nggak 100 persen akurat namun bisa dipakai untuk mempersiapkan kebutuhan tertentu.

Cara menghitung usia kehamilan yang paling simple
Setiap wanita memiliki siklus bulanan atau siklus menstruasi yang berbeda-beda. Nggak sedikit yang mengalami siklus nggak teratur. Banyak juga yang rata-rata mengalami siklus menstruasi 28 hari. Berdasarkan penjelasan ahli yang dikutip dari Healthline, parus kedua siklus menstruasi berlangsung selama 14 hari. Pada fase ini adalah periode ovulasi untuk siklus menstruasi selanjutnya.

Ketika sudah mengalami tanda-tanda kehamilan, maka Moms bisa check dengan test pack. Setelah itu, coba menghitung kapan hari terakhir menstruasi dan masa subur. Pada fase masa subur terakhir, yang merupakan bulan pertama usia kehamilan.

Gerakan janin untuk menandai usia kehamilan
Pada usia 18 hingga 20 minggu, janin akan bergerak. Baik menendang atau meninju perut ibunya. Ini akan dialami oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Sedangkan bagi wanita yang sudah pernah hamil sebelumnya, janin mulai terasa gerakannya antara usia 16 hingga 18 minggu.
Mengukur tinggi fundus uteri untuk hitung usia kehamilan

Fundus uteri adalah bagian atas rahim yang merupakan bagian tengah. Jarak antara tulang kemaluan ke puncak uterus dalam sentimeter bisa menandai usia kehamilan. Setelah 20 minggu, Moms bisa mengukur usia kehamilan dengan tinggi fundus. Misalnya, jika tinggi fundus 25 sentimeter, maka usia kehamilan masuk usia 25 minggu.

Menghitung HPHT untuk mengetahui HPL dan usia kehamilan
HPHT kependekan dari Hari Pertama Haid Terakhir. Dengan menandai HPHT, usia kandungan dan hari perkiraan melahirkan bisa diketahui. Rumus menghitungnya sebagai berikut, Moms.

Hari pertama haid terakhir + 7 hari (- 3 bulan dan ubah tahunnya)

Misalnya, HPHT pada 1 Mei 2020 dan setelah ditambahkan 7 hari jatuh pada tanggal 8 Mei 2020. Kemudian, dikurangi 3 bulan sehingga mendapatkan tanggal 8 Februari 2020. Terakhir, ubah tahunnya dan mendapatkan hari perkiraan lahir (HPL) pada 8 Februari 2021.
Cara menghitung kehamilan dengan rumus Neagle

Usia kehamilan, rata-rata selama 40 minggu atau 280 hari. Rumus ini sebenarnya bisa dilakukan setelah mengetahui minggu pertama kehamilan. Nah, minggu pertama kehamilan adalah terhitung dari 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT).

Contoh:

HPHT 26 November 2020
Hari : 26 + 7 = 3
Bulan : 11 – 3 = 8
Tahun : 2020 + 1 = 2021

Jadi, hari perkiraan lahir jatuh pada tanggal 3 Agustus 2021.
Atau jika sudah mengetahui HPHT bisa ditambahkan 280 hari sehingga mendapatkan tanggal kelahiran yang sama seperti contoh diatas.

Cara mengukur usia kehamilan diatas, semoga membantu ya Moms. Oiya, selain mengetahui cara manual untuk menghitung usia kehamilan, perlu juga memeriksakan kesehatan lho. Artinya, perlu rutin memeriksakan diri dan kehamilan ke ahli atau dokter kandungan.

Thursday, October 29, 2020

13 Tips Tinggal Serumah dengan Mertua

Berbicara tentang kehidupan berumah tangga, sebuah privasi sangatlah penting. Dalam artian, ada beberapa hal yang harus dijaga agar tidak diketahui orang-orang. Terlebih jika Anda merupakan pasangan suami istri yang tinggal serumah dengan mertua.

Pada kenyataannya, bagi sebagian pasangan, tinggal bersama mertua merupakan hal yang terkadang membuat tidak nyaman. Alasannya antara lain tidak ada privasi, merasa sungkan dengan mertua, dan merasa selalu diawasi.

Jika Anda berada di kondisi tersebut sekarang ini, saya mengerti apa yang Anda rasakan. Untuk membantu Anda baik-baik saja.

1. Buat Batasan
Hal paling pertama yang bisa Anda lakukan saat tinggal serumah dengan mertua adalah membuat atau menentukan batasan. Untuk apa sih batasan ini? Batasan berguna agar Anda dan mertua tidak terbebani untuk segala hal yang menyangkut urusan rumah.

Sebagai menantu, sebaiknya Anda berdiskusi dengan mertua tentang batasan-batasan apa saja yang harus ditetapkan. Tujuannya, agar segala kegiatan sehari-hari bisa terlaksana secara teratur.
Misal, jika hal tersebut menyangkut urusan dapur, maka tentukanlah siapa yang akan memasak dan menyiapkan makanan. Untuk urusan ini, sebaiknya Anda yang melakukannya. Pasalnya, tidak etis kalau mertua capai memasak, sementara Anda menyantap makanan dengan enaknya.

Bagaimana kalau mertua memaksa bahwa dia yang akan menyiapkan makanan? Boleh saja, tapi sesekali saja. Misalnya di akhir pekan agar Anda bisa membantunya memasak.

2. Buang Jauh-jauh Prasangka
Tips tinggal serumah dengan mertua berikutnya adalah menjauhi pikiran buruk dan juga prasangka. Dengan berpikir demikian, Anda akan nyaman dan harmonis hidup bersama dengan mertua.
Hal yang harus Anda lakukan adalah berpikirlah secara positif dan membuang pemikiran tentang segala kemungkinan buruk. Selain itu, sebaiknya Anda tidak mudah terpengaruh dengan omongan orang-orang tentang hidup bersama mertua yang tidak nyaman.

Dan yang lebih penting, sayangilah mertua seperti Anda menyayangi orang tua sendiri. Meskipun mungkin agak sulit, cobalah mulai dari sekarang. Cepat atau lambat, Anda akan merasa bahwa mertua adalah orang tua Anda juga.

3. Tentukan Privasi
Privasi adalah hal yang juga penting dan merupakan tips tinggal serumah dengan mertua yang tidak boleh dikesampingkan. Privasi dibutuhkan agar Anda dan pasangan bisa lebih saling mengenal, terlebih jika Anda adalah pengantin baru.

Menentukan privasi bisa dilakukan dengan banyak cara. Misal, menetapkan area untuk kamar tidur Anda dan pasangan. Selain itu, bentuk privasi lainnya juga bisa dilakukan dengan membatasi campur tangan mertua dalam hal mendidik buah hati dan keuangan rumah tangga.

4. Utamakanlah Komunikasi dengan Mertua
Komunikasi merupakan hal yang disarankan untuk dilakukan jika Anda dan mertua sedang menghadapi masalah. Mengutamakan komunikasi bisa membuat Anda menemukan solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi. Selain itu, komunikasi yang baik juga akan membuat Anda terlihat sebagai menantu yang baik.

Pelbagai cara bisa dilakukan agar komunikasi bisa berjalan dengan baik. Sebagai contoh, menggunakan bahasa yang tidak menyinggug dan juga berbicara dengan sopan serta lembut. Selain itu, bersikap mengalah kepada mertua dan tidak ngotot mengutarakan pendapat.

5. Jangan Mudah Ikut Campur untuk Masalah Tertentu
Adakalanya Anda tidak harus ikut campur untuk beberapa masalah yang sedang terjadi. Misalnya, pasangan Anda bertengkar dengan orang tuanya. Hal seperti ini bisa terjadi karena banyak faktor, sehingga sebagai seorang istri sebaiknya Anda tidak ikut campur.

Anda harus menyadari bahwa masalah tersebut tidak ada kaitannya dengan Anda. Dengan kata lain, percuma saja Anda mengutarakan pendapat karena bisa saja memperkeruh suasana.

Langkah yang bisa dilakukan jika terjadi hal seperti itu adalah menghindar dengan cara masuk ke dalam kamar. Anda bisa menunggu hingga perdebatan selesai dan tidak mengungkit atau menanyakan permasalahannya.

6. Hargai Mertua
Tips berikutnya adalah hargai mertua Anda. Dengan menghargainya, Anda akan dipandang sebagai menantu idaman. Tetapi, dengan niat yang tulus, ya! Jangan dengan niat lain, seperti ingin mencari muka.
Contoh sederhananya adalah jangan menegur mertua secara langsung jika ada sesuatu hal yang kurang Anda sukai atau mengganggu perasaan Anda secara tidak sengaja.

Lebih baik, hadapi dengan sikap yang bijak dan usahakan untuk bersikap natural namun tepat sasaran. Selain itu, hargailah mertua dengan mangapresiasi hal-hal yang mereka lakukan untuk Anda.

7. Jangan Segan Meminta Bantuan
Meminta bantuan kepada mertua tidak akan membuat Anda terlihat lemah. Sebaliknya membuat mereka merasa berarti. Pasalnya, ada kalanya Anda tidak bisa menyelesaikan atau menemukan jalan keluar terhadap masalah yang hadapi. Hanya saja, Anda terkadang malu untuk meminta bantuan pada mertua.

Bentuk bantuan yang bisa Anda minta kepada mertua adalah dalam hal mengurus anak. Misalnya, Anda diharuskan bekerja lembur pada hari itu dan pasangan sedang ke luar kota, maka mintalah bantuan kepada mertua. Tentu saja dengan batasan yang wajar dan tidak terlalu membebani.

8. Kenalilah Kebiasaan Mertua
Tips tinggal serumah dengan mertua selanjutnya adalah mengenali kebiasaannya. Mengenali kebiasaan mertua akan sangat memudahkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam menjalani kehidupan serumah di kemudian hari.

Sebagai contoh, bertanyalah kepada pasangan Anda jenis makanan apa yang biasanya mertua Anda siapkan ketika merayakan hari-hari yang spesial, seperti hari ulang tahun maupun hari lebaran. Selain itu, cobalah untuk berbaur dengan keluarga lain untuk lebih mengenal mertua Anda.

9. Bersikap Tegas
Bersikap tegas adalah tips berikutnya. Dengan bersikap tegas terhadap suatu hal, maka mertua juga tidak akan seenaknya dengan kehidupan rumah tangga Anda. Meski begitu, lakukanlah sikap ini dengan sewajarnya sehingga tidak menimbulkan permusuhan antara Anda dan mertua.

Cara baik untuk bersikap tegas, misalnya, memberikan alasan yang jelas terhadap apa saja yang tidak cocok dilakukan oleh buah hati. Seperti tidak membiarkan si buah hati jajan sembarangan, namun di lain pihak, mertua selalu memanjakannya dengan makanan-makanan yang menurut Anda tidak sehat.
Maka biacaralah secara baik-baik dangan mertua tanpa melupakan posisinya sebagai orang tua. Tidak sulit, kan?

10. Belajarlah Menahan Diri
Belajar menahan diri adalah tips tinggal serumah dengan mertua yang juga tak kalah penting. Dengan sikap ini, maka akan membuat kehidupan dengan mertua berjalan harmonis. Selain itu, Anda juga akan terhindar dari perdebatan lantaran sifat Anda yang egois dan tidak bisa menahan diri.

Belajar menahan diri bisa dimulai dengan tidak mementingkan ego dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Oleh sebab itu, cobalah untuk tidak menampakkan kebiasaan-kebiasaan Anda yang terdahulu, yang bisa saja akan dipandang jelek oleh mertua. Seperti bangun kesiangan atau memakai pakaian yang terlihat senonoh.

11. Tidak Gampang Merajuk
Ketika serumah dengan mertua, tentu saja Anda tidak bisa terlepas dari perdebatan. Ada kalanya perdebatan yang kecil saja akan membuat Anda dengan mudah merajuk. Sehingga Anda bersikap diam dan memperlihatkan wajah yang murung.

Dengan tidak gampang merajuk, maka mertua pun tidak akan merasa terbebani dengan situasi tersebut. Untuk itu, cobalah lebih bersabar terhadap mertua dengan tetap kalem. Meski hati Anda merasa tidak enak, upayakan untuk tetap tersenyum, kemudian membicarakan kembali masalah tersebut tanpa merendahkan mertua.

12. Bantulah Mertua Semampunya
Bantuan yang dimaksud pada poin ini bisa beragam. Misalnya, membantu dalam pengeluaran bulanan. Tipsnya adalah bantulah mertua semampunya.
Kenapa? Karena tidak mungkin hanya Anda saja dan pasangan yang menanggung semua kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, penghasilan kalian mesti dialokasikan untuk keperluan lain juga, seperti sekolah si buah hati.

Cara yang tepat adalah jujurlah pada mertua dan buatlah perincian yang jelas tentang apa saja yang bisa Anda dan pasangan tanggung. Misalnya, Anda akan menanggung kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak dengan kebutuhan lain yang menyangkut pembiayaan rutin seperti pembayaran listrik.

13. Minta Bantuan Pihak Lain
Tinggal serumah dengan mertua juga terkadang membuat Anda tertekan. Hal ini besar kemungkinan membuat Anda stres. Oleh karena itu, mintalah bantuan pihak lain.
Meminta bantuan pihak lain tidak ada salahnya jika Anda merasa tidak sanggup menanggungnya sendiri. Karena bisa saja bantuan dari pihak lain akan mengurangi rasa tertekan Anda.

Bantuan dari pihak lain tersebut bisa Anda dapatkan dari sahabat maupun mengunjungi seorang psikiater. Cobalah untuk berbicara dengan salah satu dari dua orang tersebut. Ceritakan masalah Anda agar menemukan jalan keluar sehingga rasa stres pun akan hilang.\

Penutup
Menjalani kehidupan berumah tangga tidaklah mudah. Akan ada banyak hal yang bisa terjadi di kemudian hari. Sebagai pasangan suami istri, sepatutnya Anda lebih bijak dan lebih bersabar dalam menjalaninya. Terlebih jika Anda harus hidup dengan mertua.
Oleh karena itu, semoga 13 tips tinggal serumah dengan mertua ini menambah wawasan Anda yang belum menikah dan juga membantu Anda yang sedang mengalaminya.

Sumber:

Cara Bijak Mengatasi Pertengkaran dalam Rumah Tangga

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, pasti akan ada saat senang dan saat sedih. Ada saat juga di mana Anda akur dan bertengkar. Dan pertengkaran dalam rumah tangga adalah suatu hal yang biasa
Pertengkaran rumah tangga ibarat bumbu-bumbu yang menjadi ujian hidup dalam rumah tangga. Mungkin di saat bahagia Anda tidak perlu takut akan repot. Namun di saat genting seperti bertengkar, Anda harus bijak dan hati-hati dalam menyikapinya. supaya tidak terjadi masalah rumah tangga yang lebih serius.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, sebenarnya pertengkaran adalah hal yang lumrah dalam kehidupan rumah tangga. Hampir setiap keluarga pasti mengalami problem rumah tangga yang satu ini. Ada yang diakibatkan oleh masalah kecil dan juga ada yang memang masalahnya besar.

Untuk mengatasi pertengkaran dalam rumah tangga, pertama Anda harus mengidentifikasi kenapa hal itu terjadi. Apa penyebab yang mendasari pertengkaran. Supaya bisa menentukan bagaimana cara mengatasinya.
Di bawah ini ada beberapa penyebab pertengkaran dalam rumah tangga dan cara untuk mengatasinya
Mengatasi Pertengkaran Akibat Masalah Ekonomi

Ini adalah salah satu penyebab paling sering kenapa suami dan istri bisa saling bertengkar. Menurut data yang kami dapat dari kompasiana, ini adalah salah satu dari 5 alasan kenapa suami istri bercerai. Meskipun jumlah presentasenya tidak banyak.

Biasanya yang mempertengkarkan masalah ekonomi adalah istri. Yang tidak terima dengan uang yang diberikan oleh suami kepadaya. Alasannya beragam mulai kurangnya uang belanja bulanan, biaya sekolah anak, gaya hidup boros dan lain-lain

Solusi rumah tangga untuk masalah ini diantaranya :
Yang pertama
Suami harus berkomitmen untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Sehingga bisa memberikan ekonomi yang lebih layak kepada istri. Suami bisa bicara dengan baik-baik dan meyakinkan istri. Bahwa dia akan mencari cara apapun, untuk memberikan yang terbaik bentuknya.

Yang kedua
Saling menerima, kelihatannya hal ini cukup simpel. Namun pada prakteknya ternyata cukup sulit untuk dilakukan. Apalagi jika istri sejak muda sudah terbiasa dicukupi segala kebutuhannya oleh orang tua. Tapi sekarang harus bersusah payah menjalani kehidupan rumah tangga bersama suami.

Suami harus bisa meyakinkan istri bahwa hidup memang dipenuhi keadaan yang naik turun, kadang cukup, kadang kurang, kadang lebih. Yakinkan istri untuk menerima keadaan tersebut. Diskusikan bersama-sama dan mencari cara untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak.

Yang ketiga
Konsultasi masalah rumah tangga bersama psikolog. Masalah emosi erat hubungannya dengan psikologi manusia. Dan orang yang paling berpengalaman tentang bagaimana mengendalikan emosi adalah psikolog.

Apabila masalah ekonomi Anda sudah sangat berat dan Anda sudah tidak sanggup lagi menahan semuanya. Anda bisa datang ke psikolog untuk melakukan hipnoterapi bersama pasangan Anda. Meskipun tidak bisa menyelesaikan masalah ekonomi dengan cepat.

Setidaknya Anda berdua akan memiliki emosi yang stabil dan tidak akan bertengkar. Jikalau Anda tidak memiliki biaya untuk membayar psikolog, silahkan baca artikel saya tentang cara mengendalikan emosi negatif pada diri sendiri.

Pertengkaran yang Diakibatkan Komunikasi
Penyabab pertengkaran dalam rumah tangga berikutnya diakibatkan komunikasi. Hal ini umum terjadi apabila Anda jarang berkomunikasi dengan pasangan Anda. Kurangnya komunikasi sering mengakibatkan salah paham yang berakhir dengan pertengkaran. Lebih parah lagi komunikasi yang buruk bisa menjadi salah satu penyebab perceraian.

Saat Anda bertengkar, Anda hanya akan memikirkan ego Anda sendiri tanpa memikirkan perasaan pasangan. Pasangan Anda juga mengalami hal yang sama, dia hanya peduli dengan egonya sendiri dan tidak peduli dengan Anda.

Ada beberapa solusi yang bisa Anda lakukan, diantaranya :
Solusi pertama
Tinggalkan pasangan Anda selama beberapa jam. Setidaknya hingga emosi Anda dan dia mereda. Setelah itu Anda bisa membicarakan masalah Anda berdua dengan santai, duduk di kursi, kemudian minum teh dan usahakan berbicara dengan merendahkan nada.

Jangan pernah sekali-kali meninggikan nada Anda saat berdiskusi. Meskipun pasangan Anda meninggikan suara. Tetaplah pelan dan sabar, hal tersebut akan membuat pasangan Anda menurunkan suaranya secara perlahan.

Jika Anda berdua sudah tenang, maka solusi dari kesalahan komunikasi pun akhirnya mudah untuk dicapai.
Solusi kedua
Dengan membuat peraturan baru di antara Anda berdua. Anda bisa membuat daftar apa yang tidak boleh pasangan Anda lakukan. Begitu juga pasangan Anda bisa membuat daftar tentang apa saja yang Anda tidak boleh lakukan…

Hal ini akan membuat Anda dan pasangan Anda saling mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dalam dalam rumah tangga. Sehingga hal ini bisa menurunkan risiko terjadinya pertengkaran akibat kesalahan dalam komunikasi.

Pertengkaran Diakibatkan Rasa Cemburu
Cemburu adalah hal yang wajar dalam rumah tangga, apalagi jika pasangan Anda bekerja jauh dari rumah atau bekerja di tempat banyak lawan jenis.

Hal ini sering menyebabkan kecemburuan. Padahal kenyataannya tidak terjadi apapun di antara Anda dan teman Anda. Hanya sekedar teman atau rekan kerja biasa.

Anda bisa percaya atau tidak, salah satu penyebab tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangga adalah karena cemburu buta. Dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga adalah penyebab paling tinggi perceraian ( dikutip dari kompasiana)

Jadi sebisa mungkin Anda harus bisa mengkomunikasikan hubungan Anda dengan pasangan Anda. Sehingga dia tidak sampai salah paham.

Beberapa solusi untuk masalah ini diantaranya :
Solusi pertama
Minta izin pada pasangan jika ingin chatting atau menelpon orang yang mungkin akan membuat dia cemburu. Anda bisa menjelaskan alasan kenapa Anda mengechat teman Anda.

Dengan cara ini pasangan Anda akan merasa dihargai. Dia akan sadar bahwa Anda adalah orang yang jujur, yang tidak mau menghianatinya demi orang lain.
Solusi kedua
Apabila pasangan Anda benar-benar posesif. Anda bisa memintanya membuat daftar hal apa saja yang bisa membuatnya cemburu yang harus Anda hindari. Bila memang harus, Anda bisa meminta izin terlebih dahulu padanya.

Dengan mengetahui apa saja keinginan pasangan, maka Anda bisa lebih hati-hati menjaga perasaannya. Hal sebaliknya juga, Anda bisa memberikan daftar hal yang bisa membuat Anda cemburu kepada pasangan Anda. Untuk bisa saling memahami satu sama lain.

Selain cara mengatasi pertengkaran dalam rumah tangga diatas, ada beberapa hal yang harus dihindari ketika terjadi pertengkaran diantara kalian. Jangan sampai Anda melakukannya karena bisa membuat pasangan Anda merasa sakit hati dan tidak terima dengan perlakuan Anda.

Berikut 3 hal yang wajib dihindari saat terjadi pertengkaran
1. Mencaci Maki
Dalam beberapa kasus rumah tangga, ketika terjadi sebuah pertengkaran sering muncul kalimat cacian yang dilontarkan salah satu pasangan atau bahkan keduanya.

Hal seperti ini biasanya terjadi ketika pertengkaran sudah sangat panas dan dari masing-masing pasangan tidak bisa lagi mengendalikan emosi. Pada akhirnya keluar kata-kata caci maki. Terkadang sampai membawa-bawa orang tua pasangan yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya.

Jika anda sering melakukannya, tentu akan menyakiti hati pasangan anda. Kata-kata cacian yang sudah membekas dihati akan sulit untuk diobati. Jadi, sebaiknya jangan sampai keluar kata-kata cacian dan makian dari mulut anda. Bagaimanapun juga dia adalah pasangan anda yang harus tetap dihargai.

2. Melakukan Kekerasan Fisik
Umumnya kekerasan fisik lebih sering dilakukan para suami. Lagi-lagi hal ini terjadi ketika luapan emosi sudah tidak terbendung lagi. Karena percekcokan dalam rumah tangga semakin panas, suami melampiaskannya dengan memukul atau menampar istri.

Jika anda sering melakukan kekerasan fisik pada istri, sebaiknya mulai sekarang hilangkan sikap buruk anda tersebut. Istri anda bukanlah lawan seimbang untuk anda. Dia adalah makhluk lemah yang tidak mungkin menang jika beradu fisik dengan anda.Ketika suami melakukan tindak KDRT pada istri.

Hal ini menunjukkan bahwa dia pria pengecut yang hanya berani melawan orang yang lemah. Saya yakin, orang seperti ini nyalinya ciut jika menghadapi orang yang lebih kuat atau bahkan yang seimbang dengannya.

3. Tidak Bisa Menjaga Rahasia Keluarga
Sehebat apapun pertengkaran dalam rumah tangga kalian, jangan sampai ada orang lain yang tahu tentang masalah ini. Terutama tetangga dekat rumah. Karena akan menjadi masalah baru ketika tersebar ke tetangga yang lain.

Oleh karena itu, jangan berteriak atau keluar bentakan keras yang bisa terdengar oleh para tetangga. Ketika keluar rumah pun, usahakan untuk bersikap biasa seperti tidak ada masalah.Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya. Karena bagaimanapun masalah dalam rumah tangga anda tidak perlu sampai orang lain tahu.

Itulah cara bijak mengatasi pertengkaran dalam rumah tangga anda. Carilah solusi terbaik untuk menyelesaikannya agar jangan sampai terjadi perceraian yang mana sangat dibenci oleh Allah.

Sumber:

10 Cara Bijak Menghadapi Mertua yang Menyebalkan

Tidak semua mertua itu baik. Ada saja yang menyebalkan, misalnya turut campur, pilih kasih, menganggap remeh menantu, atau cerewet.
Jika mertua Anda seperti itu, segera lakukan sesuatu agar rumah tangga Anda baik-baik saja. Apa yang harus dilakukan?

1. Dinginkan Kepala Dulu
Apapun masalahnya, kepala dingin adalah kunci suksesnya. Cool headed (istilah Bahasa Inggrisnya) mengacu pada kondisi di mana kita tidak terbawa emosi meski sedang ada masalah. 
Saat berhadapan dengan mertua, menjaga kepala agar tetap dingin jelas krusial. Sebab konflik ini, bila tak dihadapi dengan bijak, bisa berimbas buruk ke hubungan Anda dengan suami. 

Bukannya hendak menakut-nakuti, tapi tak sedikit kasus perceraian yang pemicunya adalah konflik antara menantu dengan mertua.
Daripada stres, yuk, tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan pelan-pelan. Jaga pikiran dan perbanyak humor dengan teman atau menonton hiburan. Dengan cara ini, Anda bisa menjaga kepala tetap dingin sehingga bisa menghadapi masalah ini lebih baik.

2. Cari Tahu Sumber Masalahnya
Tidak mungkin mertua tiba-tiba menjadi menyebalkan tanpa suatu sebab. Jadi sebelum berusaha menghadapi mertua yang menyebalkan ini, Anda jelas perlu tahu latar belakang persoalannya.
Coba ingat-ingat apa yang sekiranya membuat mertua jengkel? Apakah karena Anda dianggap kurang rajin membersihkan rumah? Atau, karena Anda lupa membelikan oleh-oleh yang sudah begitu diharapkan?

Mertua pada dasarnya ingin diangkat derajat oleh menantunya. Mereka menunggu kita untuk berbakti. Sikap mereka yang menyebalkan kadang adalah sinyal yang dikirim kepada kita agar kita memperbaiki sikap yang mereka anggap salah.

3. Maklumi Mertua Bila Masih Wajar
Sembari berpikir mengenai akar persoalannya, Anda sebaiknya lebih mengalah dengan memberikan pemakluman pada mertua. 
Biarkan saja bila mertua mulai menggerutu. Senyumi saja bila ia mulai mengkritik pekerjaan Anda dengan alasan tidak masuk akal.
Pemakluman seperti ini penting supaya konfliknya tidak semakin besar. Siapa tahu, setelah beberapa waktu, emosi mertua mulai turun dan ia kembali ke sifat aslinya yang tidak menyebalkan.

4. Diskusi dengan Suami
Hubungan antara Anda dengan mertua sudah pasti akan mempengaruhi hubungan Anda dengan suami. Apalagi bila Anda berdua tinggal di rumah mertua atau berdekatan dengan rumahnya.
Jadi, ketika konflik mulai terjadi, Anda wajib memberitahu suami. Namun ingat, jangan menjelek-jelekkan mertua di depan suami ya. 

Bila Anda melakukan hal tersebut, bisa-bisa suami Anda malah marah sebab Anda telah menghina orangtuanya.
Bicaralah dengan diksi yang lembut dan bijak. Hindari menyebut mertua dengan istilah-istilah menyinggung seperti cerewet, bawel, tukang gosip, dan lain sejenisnya. Setelah itu, mulailah berdiskusi dengan suami untuk memikirkan solusinya. 

5. Minta Maaf Pada Mertua Bila Anda Salah 
Bila Anda salah atau dianggap salah oleh mertua, sebaiknya Anda segera minta maaf. Saat mertua sedang istirahat dan mood-nya baik, dekati dia. 
Katakan padanya bahwa Anda menyesal sudah berbuat salah. Setelah itu, katakan juga bahwa Anda sangat berharap bisa menjadi menantu yang baik ke depannya.

Kebanyakan mertua pasti akan luluh dimintai maaf seperti ini. Sikap mereka yang semula dingin dan menyebalkan bisa berubah drastis. 
Tapi ingat ya, jangan mengulangi kesalahan yang sama. Bila Anda mengulangi hal yang sama berkali-kali, cara menghadapi mertua yang menyebalkan pada poin ini tak akan manjur lagi.

6. Dekatkan Diri ke Mertua
Salah satu penyebab mertua jengkel dan bertingkah menyebalkan pada Anda adalah mungkin karena mereka belum mengenal Anda. Mereka hanya tahu bahwa Anda adalah perempuan pilihan anak lelaki mereka. 

Selepas menikah, mereka akan langsung berharap Anda menjadi menantu yang sempurna. Padahal Anda pun hanyalah manusia biasa yang belum tentu bisa langsung menjadi sosok menantu idaman. 
Nah, agar ekspektasi mertua lebih realistis, dan agar ia lebih simpatik kepada Anda, dekatilah mertua secara personal. Jadikan mereka sebagai orangtua kedua Anda. Sering-seringlah curhat, mengajak ngobrol, hingga menghabiskan waktu bersama.

Ketika mertua mengenal Anda sebagai manusia seutuhnya, mereka akan mulai bisa memaklumi segala kekurangan Anda. Malah, akan timbul rasa sayang kepada Anda bila Anda benar-benar bisa mendekati mertua secara personal.

7. Bantu Mertua Tanpa Diminta
Tunjukkan gesture yang baik sebagai menantu. Bantulah mertua Anda ketika mereka sedang mengerjakan sesuatu. 
Contoh, mertua Anda memelihara ayam di halaman belakang. Suatu kali, mereka harus mengunjungi kerabatnya sehingga tak bisa mengurus ayam-ayam tersebut. 

Di momen ini, Anda memiliki kesempatan emas untuk memberikan bantuan. Jadi, katakan saja bahwa Anda siap membantu mengurus ternak ayam tersebut. 
Jangan sampai mertua meminta bantuan Anda dulu. Anda dululah yang harus menawarkan bantuan itu. 

8. Menuakan Mertua
Salah satu cara lain untuk meluluhkan hati mertua agar tidak menyebalkan lagi adalah dengan “menuakannya”. 
Maksudnya, perlakukanlah mertua Anda sebagai orangtua yang dihormati. Mintalah nasehat darinya, ikuti saran-sarannya, dan prioritaskan dirinya di berbagai kesempatan.

Mertua Anda pasti akan jatuh hati dengan sikap Anda tersebut. Mereka akan memandang Anda sebagai wanita yang solehah. Sikapnya yang tak simpatik pun lama-lama terkikis.
Tapi ingat ya, proses perubahan mertua bisa jadi tidak instan. Perubahan sifat mertua biasanya terjadi secara gradual. Jadi, Anda tetap harus bersabar menghadapi mertua yang menyebalkan dengan cara ini.

9. Minta Bantuan Orang lain
Bila cara-cara di atas tak juga berhasil, pertimbangkan untuk meminta bantuan orang lain. Namun ingat, Anda harus mengkonsultasikan dulu hal ini dengan suami. Bila suami sepakat, barulah jalankan tips ini.
Tapi, walaupun disetujui, kira-kira siapa orang lain yang bisa membantu Anda? 

Well, jelas kita tak bisa meminta bantuan ke sembarang orang. Karena ini masalah keluarga, kita tak boleh mengumbarnya dengan sembarangan.
Jadi, pilih orang yang benar-benar tepat. Misalnya saja minta bantuan ke ustadz yang biasa memberikan tausiyah ke lingkungan tempat tinggal Anda. 

Mintalah untuk memberikan topik pengajaran mengenai hubungan yang baik antara menantu dan mertua tanpa harus cerita masalah Anda. Dengan demikian, saat mertua Anda datang ke pengajian, mereka secara tak langsung akan ternasehati. 

10. Hindari Bullying
Sebagai menantu, Anda memang sebaiknya mengalah terlebih dahulu. Karena itulah pada kesembilan tips sebelumnya, kami sarankan kiat-kiat di mana Anda harus lebih mengalah.
Tapi, Anda juga harus sadar bahwa mertua juga manusia biasa. Terkadang mereka pun bisa berbuat salah. Bukan sekali dua kali lho ada kasus perundungan yang dilakukan mertua terhadap menantu perempuannya.

Bila situasinya sudah separah ini, Anda harus bisa melindungi diri sendiri. Tenang, Anda tak perlu membentak atau berkata kasar kok ke mertua. Anda cuma perlu lebih tegas dengan menekankan bahwa tindakan mertua sudah kelewat batas.

Ada baiknya, suami juga harus segera diberitahu masalah ini. Dengan demikian, masalah bisa diselesaikan dengan lebih baik. 
Sekira antara mertua dengan Anda sudah tak ada kecocokan sama sekali, opsi tinggal di rumah sendiri biarpun mengontrak sebaiknya dipertimbangkan. 

Penutup
Itulah 10 cara bijak menghadapi mertua yang menyebalkan dari kami. Pada akhirnya, kita tetap harus ingat bahwa mertua ialah orangtua kedua kita. 
Akan tetapi, kita juga tak bisa membiarkan diri dibully. Yang tak kalah penting, usahakan kepala tetap dingin saat mengikuti tips-tips di atas. 
Dengan niat yang baik dan kesungguhan, percayalah bahwa masalah ini akan segera berlalu.

Sumber:

16 Cara Ampuh Menjaga Keharmonisan dalam Rumah Tangga

Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga harus dilakukan oleh pasangan suami istri. Namun, kenyataannya banyak sekali permasalahan rumah tangga yang datang silih berganti. Mulai dari masalah kecil sampai masalah besar yang dapat memicu pertengkaran. Akibatnya, banyak pasangan suami istri yang stres dan lebih memilih berpisah karena sudah tak mampu lagi mempertahankan rumah tangga.

Anda tidak ingin mengalami hal tersebut bukan? Perpisahan bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga Anda. Anak-anak bisa menjadi korban karena keputusan tersebut. Lebih baik jika Anda diskusikan dengan pasangan bagaimana cara menjaga keutuhan rumah tangga sehingga menjadi tenteram dan harmonis.

1. Saling Memahami
Tidak bisa memahami satu sama lain adalah penyebab timbulnya masalah dalam berumah tangga. Untuk itu, saling memahami dan mendukung satu sama lain menjadi cara terbaik menjaga keharmonisan dalam rumah tangga Anda. Tugas utama suami adalah mencari nafkah, sedangkan istri bertugas mengurus anak dan rumah.

Contohnya saja, saat istri sedang sibuk memasak. Tiba-tiba anak-anak merengek mengajaknya bermain, Sementara Anda malah asyik bermain handphone. Tentu hal ini dapat membuat istri emosi dengan tingkah Anda. Lebih baik jika Anda membantu istri menemani anak-anak agar ia segera menyelesaikan pekerjaannya. 

Begitu juga saat suami kecapaian pulang kerja. Anda dapat membantu membawa tas kantornya dan membuatkan teh hangat agar capeknya sedikit berkurang. Dengan saling mengerti dan memahami, tentu keharmonisan dalam rumah tangga Anda dapat terjaga dengan baik.

2. Saling Menghargai
Saling menghargai adalah elemen penting untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Pada dasarnya baik suami maupun istri memiliki sifat dan karakter berbeda. Diperlukan kekompakan untuk dapat menyatukan perbedaan tersebut.

Bentuk penghargaan istri terhadap suami adalah dengan bersikap sopan dan menghormatinya dimanapun berada. Jangan menceritakan hal buruk tentang suami kepada keluarga, teman, maupun tetangga. Sementara sebagai suami, jangan memaksakan kehendak Anda dan hargailah pendapat dan keinginan istri.

Sebagai contoh, Istri mengungkapkan keinginan untuk tetap bekerja setelah menikah. Sementara Anda tidak menghendakinya. Hargailah niat istri Anda dengan tidak langsung melarangnya. Akan lebih baik jika diskusikan dengan matang. Berikan kesempatan pada istri Anda untuk tetap bekerja. Dengan komitmen mampu membagi waktu untuk mengurus anak-anak dan tugas rumah dengan baik.

Jika di kemudian hari istri Anda merasa kewalahan, sarankan padanya agar lebih baik berhenti bekerja dan konsentrasi mendidik anak dan mengurus rumah.

3. Saling Percaya
Saling percaya antara kedua belah pihak adalah kunci meraih keharmonisan rumah tangga. Jangan biarkan pikiran dan hati saling menaruh curiga satu sama lain. Karena jika suatu hubungan tidak dilandasi kepercayaan, maka tidak akan bertahan lama.

Memang tidak mudah untuk membangun kepercayaan. Namun, jika Anda berfikir positif tentang pasangan Anda, tentu pikiran-pikiran buruk yang menyebabkan rasa curiga akan sirna seketika.
Sebagai contoh, jika Anda mendapati suami terlambat pulang sampai larut malam, jangan langsung berfikir bahwa suami Anda sedang selingkuh dibelakang Anda.

Coba untuk melihat sisi positif dari suami Anda, misalnya dia mungkin sedang lembur, tidak bisa menghubungi Anda karena handphonenya mati atau ban motornya bocor. Dengan begitu Anda percaya bahwa suami Anda tidak berbuat macam-macam.

4. Saling Memaafkan
Konflik memang menjadi bumbu kurang sedap dalam kehidupan berumah tangga. Kesalahan kecil yang dilakukan pasangan menjadi bahan untuk memulai pertengkaran. Hal ini terjadi karena belum adanya kesadaran untuk saling memaafkan.

Kondisi ini sering menyebabkan masalah yang sebenarnya bisa Anda diselesaikan dengan jalan musyawarah. Namun, malah menjadi sebuah pertengkaran besar yang harusnya tidak terjadi. Oleh sebab itu, berusahalah untuk memaafkan kesalahan pasangan Anda. Apalagi jika pasangan Anda secara terang-terangan meminta maaf.

5. Menjaga Komunikasi dengan Baik
Komunikasi yang baik adalah hal terpenting untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga Anda. Apalagi sekarang dengan adanya telepon genggam, komunikasi terasa lebih mudah. Untuk itu, jika komunikasi Anda dengan pasangan belum baik, perbaikilah segera.

Bagaimana cara menjaga komunikasi dengan baik? Jika Anda selama ini jarang telepon atau hanya mengirim pesan singkat saat sedang berada di kantor. Cobalah untuk sesekali menelepon istri Anda saat istirahat. Anda bisa bertanya hal-hal ringan seperti dia sedang apa atau sudah makan belum. Hal ini tentu membuat istri merasa diperhatikan oleh Anda meskipun sedang tidak bersama. 

Sedangkan Anda sebagai seorang istri, berusahalah untuk meminta ijin terlebih dahulu jika pergi keluar rumah saat suami masih bekerja. Dengan begitu suami tidak akan khawatir ketika dia pulang dan mendapati Anda tidak sedang dirumah.

6. Menjaga Perasaan
Untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga, Anda berdua harus saling menjaga perasaan masing-masing. Jangan mengucapkan perkataan yang menyinggung perasaan pasangan Anda. Karena hal tersebut dapat memancing pertengkaran.

Anda tidak menginginkannya bukan. ketika mengucapkan kata-kata yang Anda anggap sepele, ternyata merupakan hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan Anda. Belajarlah memahami sisi sensitif pasangan Anda. Misalnya istri tidak suka dikatakan gemuk, jangan Anda mengucapkan kata itu walaupun hanya dengan niat bercanda.

Selain itu, jangan pernah menceritakan aib keluarga kepada siapapun. Misalnya Anda sedang marah dengan sikap suami, jangan Anda langsung menjelekkannya didepan keluarga, teman atau pun tetangga. Apalagi sampai menulis status di media sosial, tentu masalah rumah tangga Anda akan di ketahui oleh banyak orang.

7. Terbuka dan Terus Terang
Salah satu alasan terciptanya rumah tangga harmonis adalah tidak ada rahasia. Oleh sebab itu, berusahalah untuk tidak menutupi apapun dari pasangan Anda. Jika Anda memiliki masalah, sampaikanlah pada pasangan Anda. Selain bisa memecahkan masalah bersama, pasangan Anda merasa dibutuhkan dan diakui keberadaannya.

Contohnya, Anda tidak suka melihat istri yang gemar berbelanja barang-barang yang dirasa tidak perlu. Jangan Anda memarahi atau malah mendiamkannya. Lebih baik sampaikan unek-unek Anda pada kondisi dan situasi yang tepat. Dengan begitu, istri akan memahami apa yang menjadi ganjalan hati Anda.

8. Saling Mengingatkan
Keberhasilan dalam mempertahankan rumah tangga tidak akan terwujud jika kedua belah pihak saling menyalahkan. Permasalahan kecil sekalipun tidak akan selesai jika bersikap demikian. Oleh karena itu, lebih baik jika Anda berdua dapat saling mengingatkan dalam hal apapun.

Contohnya, Anda sebagai seorang suami wajib mengingatkan istri tentang pentingnya mengatur keuangan rumah tangga. Agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi selama satu bulan. Anda pun harus legowo saat istri menasehati Anda untuk tidak bergadang agar besok tidak terlambat masuk kerja.
Kekompakan dalam mendengar nasehat dan saling mengingatkan untuk kebaikan masing-masing tentu dapat menjaga rumah tangga Anda tetap harmonis.

9. Mengenang Memori Pacaran
Tips menjaga kebahagiaan rumah tangga selanjutnya adalah mengingat atau mengenang memori sewaktu dulu masih pacaran. Memang hal ini terasa sepele, namun cara ini dapat mempererat hubungan Anda dengan pasangan.

Ajak pasangan Anda untuk mengingat kembali ketika pertama kali Anda bertemu dengannya, bagaimana bisa saling jatuh cinta, saat-saat pendekatan, bagaimana cara suami melamar Anda atau kejadian lucu saat resepsi pernikahan.
Bernostalgia terhadap kenangan masa lalu, setidaknya akan menimbulkan perasaan kasih sayang menjadi lebih kuat.

10. Memperbaiki Ekonomi Keluarga
Keuangan adalah hal penting untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Banyak pasangan suami istri memilih bercerai hanya karena masalah keuangan. Hal ini tentu menjadi sebuah dilema yang harus ada penyelesaiannya.

Belanja bulanan, kredit motor, angsuran rumah dan biaya sekolah anak adalah pengeluaran bulanan yang cukup besar. Belum lagi jika ada anggota keluarga yang sakit atau menghadiri undangan pernikahan, tentu dibutuhkan biaya tambahan. Terkadang gaji suami tidak mencukupi untuk keperluan tersebut. Oleh karena itu, hutang menjadi pilihan untuk menyelesaikan masalah.

Semakin banyaknya kebutuhan, maka hutang kian menumpuk. Ujung-ujungnya Anda dan pasangan saling menyalahkan. Untuk itu, ada baiknya mendiskusikan masalah ini dengan pasangan Anda. Jika suami sudah tidak mampu mencari uang tambahan karena kesibukannya di kantor. Anda sebagai istri setidaknya bisa membantu suami dengan bekerja atau membuka usaha sendiri. 

Jika Anda bingung mau usaha apa, artikel saya yang berjudul 8 ide bisnis rumahan untuk ibu rumah tangga ini mungkin bisa membantu Anda. Ketika perekonomian keluarga membaik, kemungkinan besar situasi keluarga Anda menjadi lebih harmonis.

11. Menjaga Kualitas Hubungan di Ranjang
Bagaimanapun juga, rutinitas hubungan di ranjang adalah cara terbaik untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Hal ini wajar karena hubungan badan memang kebutuhan biologis manusia. Oleh karena itu, jika kualitas hubungan di ranjang menurun, segeralah untuk memperbaikinya.

Menurut situs berita liputan6.com, aktivitas hubungan di ranjang minimal dilakukan setidaknya sekali dalam seminggu. Hubungan di ranjang penting untuk menjaga keintiman bersama pasangan Anda. Namun, bukan berarti Anda harus melakukannya setiap hari.

Walaupun begitu, Anda sebagai seorang istri sebisa mungkin jangan menolak ketika suami menginginkan hubungan di ranjang. Begitu juga sebaliknya, agar rumah tangga Anda berdua semakin harmonis.

12. Hindari KDRT
Pertengkaran dalam rumah tangga memang tidak bisa dihindarkan. Namun Anda harus mengontrolnya agar tidak semakin runyam. Apalagi jika Anda sampai melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Tentu hal ini akan menyakiti fisik dan mental pasangan Anda. Pada akhirnya ketika sudah tidak tahan lagi, pasangan akan memilih berpisah dengan Anda.

Lalu langkah apa yang mesti Anda lakukan? Banyak cara untuk menghindari perceraian akibat KDRT. Salah satunya dengan menenangkan diri Anda. Jangan biarkan emosi Anda meledak meskipun terjadi pertengkaran yang hebat. Anda dapat pergi sebentar menenangkan diri. Mengajak anak jalan-jalan keliling komplek bisa menjadi cara untuk menenangkan diri.

Setelah bisa mengontrol emosi negatif dan pikiran Anda tenang, segera perbaiki hubungan dengan membicarakan permasalahan tadi kepada pasangan Anda. Akan lebih baik jika Anda meminta maaf terlebih dahulu untuk mencairkan suasana.

13. Meluangkan Waktu Bersama
Tips keharmonisan rumah tangga selanjutnya adalah meluangkan waktu bersama keluarga. Sesibuk apapun Anda di kantor, keluarga adalah prioritas yang perlu Anda kedepankan.
Anda bisa memaksimalkan hari libur untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Buatlah kegiatan yang menyenangkan dirumah. Misalnya membantu istri memasak atau mengajak anak-anak menonton film kartun. Sesekali makan diluar atau jalan-jalan ke mall bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

14. Merencanakan Liburan Bersama
Rutinitas sehari-hari suami dalam bekerja pasti cukup melelahkan. Begitu juga istri yang sibuk dalam mengurus Anak dan tugas-tugas rumah. Oleh sebab itu, berliburlah bersama agar tercipta keharmonisan dalam keluarga.

Rencanakan liburan dengan matang dan sesuaikan dengan bujet Anda. Jika Anda memiliki alokasi dana yang cukup, berlibur ke tempat wisata yang belum pernah dikunjungi bisa menjadi pilihan yang menyenangkan. Misalkan ke pulau Bali atau kota Jogja yang memiliki destinasi wisata yang menarik. Namun, jika dana Anda mepet, tempat wisata untuk keluarga di dekat kota bisa menjadi pilihan realistis.

15. Berusaha Menyenangkan Pasangan
Setelah memutuskan menikah, seseorang akan memiliki kehidupan sendiri bersama pasangannya. Begitu juga dengan Anda, setelah menjalani kehidupan berdua dengan pasangan, jangan Anda menyia-nyiakan dan menyakiti hatinya. Dia rela berpisah dengan orang tuanya demi Anda. Berusahalah untuk menyenangkan pasangan Anda guna menjaga keharmonisan rumah tangga.

Sebagai contoh, Anda dapat membuatkan masakan favorit suami Anda. Bertanyalah pada ibu mertua tentang resepnya. Suami tentu akan senang jika Anda dapat memasak makanan favoritnya sama persis dengan buatan ibunya.
Contoh lain, Anda dapat menemani istri berbelanja barang-barang kesukaannya sekali-kali. Dengan begitu dia akan merasa diperhatikan oleh Anda.

16. Bersyukur
Rahasia dalam menjaga keharmonisan dalam rumah tangga adalah dengan mensyukuri karunia Tuhan yang telah memberikan jodoh sebaik pasangan Anda.
Walaupun kadang Anda memarahi istri karena permasalahan kecil, ingatlah bahwa dia adalah pilihan Anda sendiri yang perlu Anda jaga sampai kapanpun. Ingat juga bagaimana Anda berjuang mendapatkan cintanya. Dengan begitu Anda dapat memahami betapa istri memang wanita yang cocok untuk Anda.

Begitu juga Anda sebagai seorang istri. Bersyukurlah memiliki suami yang penuh tanggung jawab terhadap keluarganya. Ingatlah bagaimana dia berusaha untuk meyakinkan Anda bahwa dia adalah pria yang tepat untuk Anda. Suami Anda juga seorang kepala keluarga yang tegas dalam menjaga kehormatan keluarga serta penuh perhatian dan sayang pada Anda dan anak-anak.

Menjaga keharmonisan dalam rumah tangga memang tidak mudah. Banyak rintangan dan cobaan yang menghadang. Jika Anda dapat melewatinya, Insyaallah hanya maut yang dapat memisahkan. Anda dapat mencoba beberapa cara diatas. Sehingga Anda dapat menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Diskusikan dengan pasangan, cara terbaik yang bisa Anda berdua terapkan agar hubungan kalian menjadi lebih baik.

Sumber:

Tuesday, October 20, 2020

Tips Berbicara agar Berkualitas Cocok untuk Pasangan Suami Istri

Berbicara sedikit namun berkualitas rasanya lebih baik daripada berbicara banyak tapi tidak ada artinya sama sekali, benar menurut Anda?
Tips berbicara ini masih seputar buku "Bicara itu Ada Seninya" karangan Oh Su Hyang. Kami sengaja tetap mengutip dari buku ini, agar pembahasan tersampaikan menyeluruh dan tidak putus-putus. Anda pun bisa memahami isi buku tersebut dari yang kami paparkan.
Baik, langsung kita mulai. Pada buku tersebut, tertera judul yang cukup menyita perhatian.

Pasangan yang Tidak mengobrol 30 menit dalam Sehari
Pada buku tersebut diceritakan bahwa ada pasangan suami istri yang jarang berbicarapun kalau berbicara maka akan terjadi pertengkaran antara keduanya. Hal ini disebabkan karena dari awal kurangnya percakapan antara keduanya sehingga terbawa-bawa sampai usia pernikahan yang tidak muda lagi.

Kesibukan bekerja menjadi salah satu faktor pasangan suami istri malas untuk berbicara. Suami pulang kerja dengan keadaan lelah, atau istri pulang kerja dengan penuh masalah di tempat kerjanya, kemungkinan besar malas untuk berbicara karena terlalu lelah untuk mengungkapkan yang ia alami.

Sebenarnya, dengan berbicara, salah satu cara agar masalah yang dialami bisa berkurang. Konfilik selain bisa muncul karena terlalu banyak bicara, kurangnya bicara juga menjadi salah satu faktor konflik.

Namun, rumus seperti yang diuraikan pada pembahasan sebelumnya masih bisa diterapkan, yakni dengan teknik C=QxPxR.

Tanya + Puji + Reaksi. Inilah teknik yang bisa Anda gunakan setiap saat.

Berikut ini percakapan suami istri yang baik dan bisa dijadikan sebagai contoh dalam berbicara.
“Menurutmu bagaimana hasil promosi jabatan kali ini?”

la yang tadinya menatap televisi langsung menoleh ke arah saya. Lalu dengan wajah tidak enak hati ia menjawab,
“Aku tidak terlalu berharap”.

Kemudian saya berkata,
“Ya, kesempatan bukan kali ini saja. Kalau bukan kali ini, mungkin lain kali. Semoga yang terbaik”.

la pun tersenyum hangat. Tidak berhenti sampai di sini. la mungkin tidak tertarik lagi kepada televisi, dan langsung bangkit serta duduk di dekat saya dan bercerita.

la yang biasanya pendiam dan tidak banyak bicara mengemukakan kontribusi, prestasi, dan kehebatannya selama di perusahaan. Saya akan mendengarkan sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan “Oh Ya” “Oh, begitu.” Dengan demikian, suami saya pun dapat mengungkapkan seluruh isi pikirannya.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Korea, penyebab utama pasangan suami istri kurang berkomunikasi karena pekerjaan. Selain itu, ditambah dengan adanya televisi, computer, handphone, maka dialog antara suami istri semakin berkurang.

Teknik berdialog bukanlah tentang waktu, namun mengenai rumus berkomunikasi, yakni kemampuan berdialog dengan baik. Banyak pasangan lupa bahwa pentingnya teknik dalam berbicara selain meluangkan waktu untuk bersama.

Faktor Positif dan Negatif dalam Dialog
National Institute of the Korean Language mengeluarkan bahan riset yang menarik, bahwa semakin banyak waktu berdialog, maka semakin tinggi indeks kebahagiaan, dan sebaliknya semakin sedikit dialog maka semakin rendah indeks kebahagiaan.

Di dalamnya terungkap pula faktor positif dan negatif dalam sebuah percakapan, yaitu sebagai berikut:
Faktor Positif Dialog
Menggunakan panggilan yang diinginkan satu sama lain, saling menyapa saat pulang ke rumah, menggunakan bahasa yang sopan, saling memuji dan mensyukuri, berusaha mencapai kesepakatan, mendengarkan lawan bicara hingga selesai, menunjukkan reaksi mengerti saat lawan sedang bicara.

Faktor Negatif Dialog
Menggunakan umpatan atau kata-kata kasar saat marah, membanding-bandingkan dengan orang lain, berbohong situasi mendesak, meluapkan perasaan yang terpendam saat marah, tidak nyaman berbicara sambil menatap wajah lawan. tidak menggunakan humor, saling mengkritik dan menuding mengungkit-ungkit kebaikan diri sendiri, mengakhiri obrolan dengan pertengkaran.

Kita harus mengetahui hal-hal seperti ini dengan lebih banyak berdialog. Di “faktor positif dialog”, kita dapat melihat rumus komunikasi. Tertarik terhadap lawan bicara, memberi pujian, dan bereaksi.

Sementara untuk “faktor negatif dialog” perlu diingat dan dihindari. Alih-alih memberikan pujan, berbicara menggunakan kata-kata kasar atau umpatan dan membandingkan dengan orang lain akan membuat komunikasi tidak terbentuk sama sekali.

“Lelaki sebelah rumah katanya naik pangkat.” (Membandingkan dengan orang lain)
“Bisa apa kita dengan gaji sekecil itu?” (Mengkritik dan menuding)
“Penghargaan ini kita dapat berkat kemampuanku yang hebat.” (Menyebut-nyebut kebaikan diri sendiri)
“Aku capek. Berhentilah.” (Mengakhiri obrolan dengan pertengkaran)

Dalam hubungan dengan orang yang sering dijumpai seperti keluarga, teman, atau rekan kerja kita dapat menemukan kesulitan akibat komunikasi.

Karena kita mengira orang lain dapat mengerti perasaan kita hanya dengan berbicara secukupnya. Mari kita eratkan hubungan dengan orang terdekat dengan “faktor positif dialog.”

Dengan berbicara seperti contoh di bawah ini, waktu dialog pasti akan menjadi lebih banyak.
“Semua baik-baik saja di kantor?” (Saling menyapa saat pulang ke rumah)
“Terima kasih, Sayang.” (Saling memuji dan mensyukuri)
“Benarkah?” (Menggunakan bahasa yang sopan)
“Capek, ya? Aku mengerti.” (Menunjukkan reaksi mengerti dan mendengar)

Tips Berbicara yang Memikat Hati Lakukan ini Agar Anda Terus Diingat Pasangan
Pastinya Anda ingin berbicara dengan nyaman, lawan bicara nyaman mendengar Anda bicara, pun dengan Anda sendiri, dengan bebas serta tidak merasa tertekan. 
Ada beberapa ucapan baik bila diucapkan maka yang mendengar akan lebih menyentuh hati, terlebih bila Anda mengharapkan sesuatu pada lawan bicara. 

Coba deh, Anda berbicara dengan orang baru Anda kenal sebelumnya. Hasilnya hanya ada dua, jika bukan Anda dianggap ramah karena menegur, Anda bisa saja dianggap sok kenal sok dekat, intinya kembali pada bagaimana Anda berbicara pada permulaan pertemuan. 

Masih seputar buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang, pada buku tersebut tertulis mengenai bagaimana berbicara sehingga ucapan bisa memikat hati yang mendengar. 

Bagaimana caranya? mau tahu? Yakin? yaudah ayok kita bahas. 
Ucapan Khusus Memikat Hati

Beberapa orang sering bertanya, karena mereka memiliki kesulitan dalam berbicara dan menyampaikan keinginannya seperti :

“Apakah aku berubah?”
“Ucapan apa yang bisa menyenangkan pacar saya?”
“Apa yang harus saya katakan agar pacar saya senang?”

Ucapan yang disenangi oleh laki-laki maupun perempuan tentunya ada, siapa saja bila bisa menguasainya kemungkinan besar bisa menjadi ahli dalam mengambil hati lawan bicara, (ambil hati maksudnya mendapat perhatian ya guys, bukan ambil pisau belah dada terus ambil hati). 

Beberapa orang bermasalah dalam ucapannya, jika Anda seorang wanita, laki-laki biasanya tidak menyukai pertanyaan yang mengarah pada pertanyaan “Ini cantik, ya?” atau “Apakah aku berubah?”. 
Ucapan demikian sebenarnya kurang disenangi oleh laki-laki. Jika bisa jangan tanyakan hal demikian pada mereka. 
Selain itu, ada beberapa ucapan lain yang kurang disenangi oleh pria, sebaiknya Anda menghindarinya agar para pria tidak bosan kepada Anda dan memilih mencari perempuan lain yang bisa mengerti dirinya dan menghargai keberadaannya. Seperti : 

“Minta maaf, dong!”
“Sayang, ini bagus, ya?” 
“Apakah aku berubah?”
“Terserah.”

Ucapan “Minta maaf, dong!” membuat seorang pria merasa serba salah, karena biasanya pria tidak mengetahui apa kesalahannya, maka sebaiknya diskusikan dahulu apa yang menjadi permasalahan sebelum menjudge ia bersalah. Bukankah permintaan maaf lebih bermakna jika diucapkan dengan penuh kesadaran? 

Selanjutnya pertanyaan “Sayang, ini bagus, ya?” akan membuat pria merasa terbebani, karena pria ini jika ditanyakan demikian, ibarat sebagai kode bagi dirinya untuk mendapatkan barang yang Anda anggap bagus, ini sama saja seperti Anda meminta kepada dirinya membelikan barang itu. 

Jika ia memiliki cukup uang untuk membelanjakan Anda barang keinginan Anda, tidak menjadi masalah, namun yang menjadi masalahnya, tidak semua laki-laki memiliki cukup uang untuk membelanjakan pasangannya dalam waktu dekat, ada juga sebagian laki-laki harus menabung terlebih dahulu untuk membelikan barang keinginan perempuannya. 

Pertanyaan ketiga “Apakah aku berubah?” membuat pria tidak tahu harus menjawab apa, berbeda dengan wanita, pria lebih banyak yang tidak perduli pada fashion. Memang sebagian ada juga yang sangat memperhatikan fashionnya, namun lebih banyak yang tidak peduli. 

Sehingga jika Anda bertanya mengenai fashion, maka laki-laki akan lama memberikan jawaban, ia harus berpikir mendalam sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan Anda. 

Kalimat keempat, “Terserah.” Kalimat ini sangat sering digunakan wanita kepada laki-laki. Dibalik ucapan terserah, perempuan ingin laki-laki untuk menebak keinginannya. Namun, sebagian pria tidak mengetahui atau bisa menebak keinginan dari wanitanya. 

Ucapan yang memberikan masalah baru kepada laki-laki ini sebenarnya tidak terlalu disukai, karena menambah beban bagi laki-laki maupun perempuannya. Sarannya, ucapkan terus terang apa yang para wanita inginkan pada laki-laki, setidaknya ia tahu keinginan Anda, bila pun keinginan Anda tidak mampu ia penuhi, kalian bisa diskusikan apa yang terbaik dilakukan, agar kedua belah pihak merasa menguntungkan.

Satu Kata yang Menarik
Kita coba mencari tahu, ucapan apa yang disukai pria kepada wanitanya. 
Pria itu mudah hanyut dengan ucapan atau gaya berbicara yang bersifat manja. 

Misalnya jika seorang berbicara yang mendayu, itu akan membuat hati pria lebih bergetar daripada ucapan sinis dan ucapan tegas. 
Wanita bisa memenangkan hati pria dengan nada bicara yang memikat. Lalu bagaimana cara bicaranya ? begini

Akhir Kata Dipanjangkan
ini membuat ucapan terdengar lebih lembut dan manis, seperti “sayaang”, “makasiih”, “I love youuu”. Tetapi, jika terlalu panjang juga dapat mengurangi efeknya.
Sedikit Menyalahi Tata Bahasa

Misalnya “bocen” (bosan) dan “tayang” (sayang) terdengar lebih memikat. Namun, cara ini pun harus digunakan seperlunya. Jika tidak, maka Anda akan terlihat konyol dan mungkin membuat ilfeel.

Mengulang-ulang Kata
Misalnya kata “maaf” atau “sabar” yang diulang dua kali akan terdengar lebih bagus. Sangat bagus untuk melelehkan hati pria seperti rengekan anak bayi.
Seruan yang Lucu dan Hidup

Seruan seperti “ih”, “huh”, “ya ampun” membuat wanita terkesan lebih feminin. Semakin mudah wanita mengeluarkan Seruan yang hidup dan lucu, semakin terlihat lucu wanita.

Selanjutnya ada beberapa ucapan pria yang disenangi wanita. Menurut Dr. Melanie Green dari Buffalo University dan Dr. John Donahue dari North Carolina University, wanita lebih langgeng berhubungan dengan pria yang pandai berbicara daripada yang bertampang keren.

Pernyataan mereka seperti ini, “Wanita menilai pria yang pandai berbicara akan lebih menarik dan pantas untuk dihormati, serta dapat menjadi pemimpin yang baik.” Oleh karena itu, ingatlah baik-baik ucapan yang disukai wanita agar ia selalu dalam pelukan Anda.

Ada empat jenis ucapan yang disukai wanita:
Respons yang Membuat Tersentuh
Beberapa respons seperti “Hah!”, “Yang benar”, “Kok bisa?”, dan “Ada apa?” sebenarnya membuat hubungan Anda semakin mesra.
Kata-kata ini memperlihatkan ikatan emosional yang kuat dan saling berempati. 

Kalimat yang Semakin Sering Diucapkan
Semakin Berefek Ungkapkan perasaan dengan kalimat seperti “Cantik”, “Kamu kok semakin semakin cantik, sih?”, “Hari ini kamu terlihat cantik”, atau “Kamu dandan seperti ini di depanku saja kan” dan sesuaikan dengan situasi yang ada.
Memuji wanita dengan ungkapan cantik seperti membuat hati wanita seolah-olah telah memiliki segalanya di dunia. 

Kalimat Penghibur di Situasi Kurang Baik
“Kenapa kamu bisa sakit?”, “Capek?”, “Kamu nggak apa-apa? Aku khawatir.” Wanita akan tersanjung saat ada seorang pria mencemaskannya dengan kalimat-kalimat seperti itu.
Bagi wanita, ucapan tersebut membuatnya berbunga-bunga karena seperti mendapat dukungan yang sangat kuat.

Menanggapi Cerita dengan Pertanyaan
Memang ada sebagian kurang bisa membuat pembicaraan menjadi menarik. Untuk mengakalinya, serta tetap mendapat antusias dari wanita, pria harus bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar pembicaraan wanita. 

Misalnya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembicaraannya misalnya ketika ia berkata “Hari aku ikut klub bulu tangkis,” jawablah dengan “Hmm, klub yang mana? “Demikian pula saat ia bercerita, “Sabtu lalu aku bertemu Yejin, maka jawablah, “Yejin teman SMA kamu, kan?

Sumber:
mediapeneliti.com