Ada sebagian orang yang begitu berani berbicara dengan suara lantang di depan umum, memotivasi, mengobarkan semangat dengan ekspresi wajah dan gestur tubuh yang penuh keyakinan. Sebaliknya, ada sebagian lainnya yang merasa malu ketika harus berhadapan dengan publik, sehingga gagap saat berbicara bahkan suaranya terdengar parau karena gemetar. Bagaimana dua situasi yang bertolak belakang ini bisa tercipta? Inti dari kedua situasi tersebut adalah rasa percaya diri.
Apa itu rasa percaya diri?
Rasa percaya diri merupakan perpaduan antara keyakinan dan kemampuan dalam menghargai diri sendiri. Kepercayaan diri termasuk dalam ranah psikologi karena berkaitan dengan proses mental yang berpengaruh pada perilaku. Rasa percaya diri berhubungan dengan cara seseorang dalam memandang diri sendiri baik kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki.
Meski terlihat sederhana, namun sayangnya tak semua orang bisa merasa yakin akan kemampuan yang terdapat dalam dirinya sendiri, sehingga sulit untuk membangun rasa percaya diri. Seseorang dikatakan memiliki rasa percaya diri, jika ia mempunyai perasaan bahwa dirinya mampu melakukan suatu hal guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sebaliknya, ketika seseorang merasa tak yakin bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu hal untuk mencapai tujuan, maka orang tersebut tidaklah memiliki rasa percaya diri dalam dirinya.
Adanya rasa percaya diri dalam diri seseorang akan tampak pada caranya bersikap dan berperilaku. Orang yang memiliki rasa percaya diri umumnya menyukai diri sendiri dan senantiasa berpikir positif. Rasa percaya diri tersebut terwujud dalam ekspresi dan gestur tubuh yang tenang. Bahkan rasa percaya diri juga sering tervisualisasi pada penampilan, di mana orang dengan kepercayaan diri tinggi tak jarang menampilkan sesuatu yang lain daripada yang lain sehingga terbilang nyentrik. Mereka cenderung tidak ambil pusing dengan pendapat orang lain, tetapi bukan berarti tidak peduli. Orang yang percaya diri lebih berfokus pada keyakinan dan kemampuan membawa diri yang dapat menciptakan rasa nyaman dalam berperilaku yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
Tips membangun rasa percaya diri dengan mudah
Orang dengan fisik yang nyaris sempurna, wajah rupawan dengan bentuk dan tinggi badan ideal pastinya memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dari orang yang secara fisik pas-pasan. Belum tentu. Tak sedikit orang yang kelebihan berat badan pada kenyataannya lebih percaya diri dibandingkan dengan mereka yang memiliki tubuh proporsional. Mengapa?
Secara psikologis, kondisi mental setiap orang tidaklah sama. Hal tersebut berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri setiap orang yang berbeda pula. Ada yang memang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, sebaliknya ada yang rasa percaya dirinya rendah atau disebut dengan minder. Memang banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang, mulai dari kondisi psikologi, lingkungan, dan lain sebagainya. Meski demikian, rasa percaya diri tidaklah ditentukan oleh gen atau dipengaruhi oleh faktor keturunan. Artinya, rasa percaya diri dapat dibangun dan ditingkatkan.
Membangun rasa percaya diri bisa dikatakan gampang-gampang susah. Lagi-lagi hal tersebut tentu tergantung pada kondisi psikis individu masing-masing. Ada yang memang sulit, tetapi ada yang begitu mudah membangun rasa kepercayaan dalam diri. Jika Anda termasuk orang yang sulit untuk membangun rasa percaya diri, ada baiknya mengikuti tips berikut agar dapat membangun rasa percaya diri dengan mudah.
Pahami prioritas diri
Prioritas merupakan suatu hal yang didahulukan dari hal lainnya. Dari sini prioritas diri dapat dipahami sebagai hal-hal penting yang ada dalam diri. Ketidakmampuan seseorang dalam menentukan prioritas dalam dirinya sering kali menjadi penyebab rendahnya tingkat kepercayaan diri yang dirasakan. Ketika seseorang kurang bahkan tidak memahami prioritas dalam dirinya, maka ia akan kesulitan dalam menentukan sikap, merasa kurang yakin, dan tidak memiliki landasan kuat dalam berperilaku.
Pahami prioritas diri dengan baik akan membangun rasa percaya diri dengan mudah. Apa hubungannya? Ketika seseorang mengetahui dan memahami prioritas dirinya, ia akan dapat menentukan hal-hal yang penting pada dirinya. Dengan begitu, ia dapat mengelola diri guna mengambil langkah-langkah yang tepat untuk bisa mencapai hasil yang diharapkan.
Bangun kesadaran diri
Seseorang akan mudah merasa terintimidasi saat tidak memiliki penguasaan diri yang baik. Penguasaan diri ini muncul apabila seseorang mampu membangun kesadaran diri dengan baik. Apa itu kesadaran diri (self awareness)? Kesadaran diri dapat dipahami sebagai suatu kondisi di mana seseorang mampu memahami seluk-beluk dirinya sendiri dengan baik. Seseorang yang memiliki kesadaran diri akan mampu membaca situasi sosial dalam memahami pikiran orang lain dan harapan orang lain terhadap dirinya.
Membangun kesadaran diri bisa dengan mendengar pendapat orang lain tentang diri kita. Namun, bukan berarti pendapat orang lain tersebut menjadi patokan bagi kita untuk bersikap dan berperilaku seperti apa yang mereka inginkan. Pendapat orang lain hanya sebagai masukan dalam upaya membenahi diri menjadi pribadi yang lebih baik. Orang yang memiliki kesadaran diri justru mampu menjadi diri sendiri tanpa adanya intervensi dari orang lain. Dengan menjadi diri sendiri menandakan bahwa orang tersebut memiliki keyakinan atas dirinya sendiri sehingga terbangunlah rasa percaya diri.
Bangun identitas diri
Identitas diri merupakan ciri-ciri atau keadaan khusus yang melekat pada diri seseorang berkenaan dengan kualitas eksistensi dari orang tersebut. Sebagai ciri khas yang melekat, identitas diri berkaitan erat bahkan bisa jadi merupakan inti dari perilaku, tindakan, dan penampilan seseorang. Dari faktor inilah, seseorang bisa dengan mudah dikenali dan mengenali orang lain.
Ketika Anda mampu membangun identitas diri, Anda tak hanya sekadar mengetahui tetapi juga memahami segala sesuatu yang terdapat dalam diri, baik itu yang sifatnya positif maupun negatif. Selanjutnya Anda bisa menonjolkan hal-hal positif dan berusaha menekan hal-hal yang bersifat negatif. Dengan begitu, Anda bisa dengan mudah membangun rasa percaya diri yang ditunjukkan dengan kematangan dalam bersikap, berperilaku, dan berpenampilan.
Rasa percaya diri bukanlah sesuatu yang absolut dan stagnan. Artinya, kondisi mental ini bisa dibangun dan ditingkatkan sehingga memberikan dampak positif bagi kehidupan seseorang. Intinya, membangun rasa percaya diri dimulai dari mengenal diri sendiri. Ketika seseorang mampu mengenal dirinya sendiri dengan baik, maka ia dapat mengeksplorasi hal-hal positif dalam dirinya yang kemudian divisualisasikan melalui sikap dan perilaku juga penampilan.
Sumber:
simulasikredit.com