Saturday, February 6, 2021

Para Taipan Pemilik Lima Gedung Tertinggi di Indonesia

Saujana cakrawala Jakarta, di sudut manapun kita berada, Wisma 46 akan terlihat tegak sempurna. Bentuknya yang meliuk dan meruncing bagai pena di bagian mahkota (crown) adalah penanda khas yang membangkitkan orgasme visual. Maklum bila pencakar langit yang dirancang Zeidler Roberts Partnership ini tak tergantikan sebagai tengara ibu kota Indonesia, selain Monas, tentu saja. Menjulang 262 meter, fasad biru metaliknya demikian impresif dan mengundang para fotografer profesional untuk mengabadikannya sebagai salah satu portofolio paling berpengaruh.

Tak hanya oleh "mat kodak", para konsultan, pembuat film, sutradara iklan, atau mereka yang berkarya secara kreatif kerap menjadikan Wisma 46 ini sebagai latar belakang atau depan. Kendati bukan yang terjangkung di Indonesia, namun Wisma 46 masih dianggap sebagai gedung paling ikonik. Namun, tahukah Anda siapa pemiliknya? Apakah Anda juga tahu siapakan pemilik pencakar langit tertinggi di Indonesia? Mengupas pemilik lima pencakar langit tertinggi di Indonesia.

1. Ganda-Martua Sitorus 
Siapa tak kenal duo bersaudara Ganda dan Martua Sitorus? Mereka adalah dua orang kaya Medan yang punya bisnis kelapa sawit, pertambangan, dan terakhir properti. Melalui tentakel Gama Land, gabungan nama keduanya, mereka membangun Gama Tower. Gedung ini memegang rekor tertinggi di Indonesia. Mengangkasa 285,5 meter, Gama Tower mencakup 64 lantai. Fungsinya ganda, perkantoran dan hotel dengan bendera Westin dari Starwood. Gedung yang berlokasi di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, ini hasil rancangan PT Sekawan DesignInc Arsitek. Dikembangkan sejak 2011 dan rampung lima tahun kemudian. Baca juga : Ini Dia Aset Properti Konglomerat Ganda-Martua Sitorus 

2. Sudono Salim, Lyman dan Dana Pensiun BNI 
Sudono Salim menggandeng Lyman dan Dana Pensiun BNI membentuk kolaborasi strategis bernama PT Swadharma Primautama. Mereka bersepakat membangun Gedung 46 lantai yang difungsikan sebagai perkantoran. Berada di kawasan terintegrasi BNI City seluas 16 hektar. Wisma 46 menjadi fokus perhatian, merepresentasikan struktur-struktur lain di sekitarnya yakni Shangri-La Hotel, Shangri-La Residence, dan Casa Domaine. Lihat Foto Presiden Komisaris PT Astra International Tbk Budi Setiadharma (kiri), Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (ketiga dari kanan), Direktur PT Astra International Tbk Simon Collier Dixon (kedua dari kiri), Chief of Property PT Astra International Tbk David Iman Santosa (kanan) dan Vice President PT Toyota Astra Motor Hideyuki Imai (kedua dari kanan) berbincang-bincang di depan maket Menara Astra saat menghadiri acara Ground Breaking Ceremony Menara Astra di Jakarta (10/12). (dok. Astra) 

3. PT Astra Property 
PT Astra International Tbk melalui PT Astra Property memulai debut perdananya dengan membangun Menara Astra dan Anandamaya Residence. Dengan dana lebih kurang Rp 7 triliun, Menara Astra dikembangkan bersamaan dengan Anandamaya Residence. Khusus Menara Astra, ketinggiannya mencapai 261,5 meter. Gedung ini difungsikan sebagai perkantoran dan terletak di Jl Jendral Sudirman. Baca juga : Markas Utama Astra Hampir Rampung Menara Astra merupakan perkantoran dengan klasifikasi premium dan telah lulus proses sertifikasi "Platinum Green Mark" dari BCA Singapura. Lihat Foto Sahid Sudirman Center(pikkoland) 

4. Sahid, Yantony Nio dan Tan Kian Sukamdani
Sahid Gitosarjono mengajak Yantony Nio dan Tan Kian menjalin aliansi strategis guna membangun perkantoran Sahid Sudirman Residence. Sahid merupakan pebisnis spesialis hotel. Sementara Yantony merupakan pengembang properti khusus kelas menengah atas. Dan Tan Kian, siapa yang tak kenal? Ayah dari Nicolas Tan ini adalah pemilik properti mewah Pacific Place, Ritz Carlton Hotel, JW Marriott Kuningan dan masih banyak lagi. Nah, Sahid Sudirman Center boleh dibilang istimewa. Pencakar langit ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ketinggian bangunan ini mencapai 59 lantai atau 258 meter. Luas total bangunan Sahid Sudirman Center sekitar 207.000 meter persegi. 133.000 meter persegi atau 54 lantai di antaranya dialokasikan untuk fungsi perkantoran. Sisanya merupakan fasilitas penunjang seperti parkir dan area servis. Lihat Foto Ciputra World Jakarta (www.ciputraworldjakarta.com) 

5. Ciputra Begawan
Properti Nasional yang posisinya belum tergantikan ini punya mimpi membangun Ciputra City di jantung bisnis Jakarta. Mimpinya sempat kandas karena krisis multidimensi 1997-1998. Namun, hal itu bukan penghalang baginya untuk merealisasikan mimpi besarnya. Dengan bekal tanah belasan hektar di koridor Satrio, Kuningan, Ciputra City bertransformasi menjadi Ciputra World Jakarta. Satu di antara gedung-gedung yang dibangun menjulang 253,3 meter yang mencakup 52 lantai. Gedung ini adalah Raffles Hotel Jakarta yang menempati posisi kelima tertinggi di Indonesia. Dikembangkan sejak 2009, hotel bintang lima ini resmi dibuka pada 2015. Pemiliknya adalah begawan properti nasional Ciputra. Raffles Hotel Jakarta merupakan bagian dari pengembangan superblok Ciputra World 1 Jakarta di koridor Satrio, Jakarta Selatan. Hotel mewah ini dirancang sebanyak 173 kamar dan suites, memadukan estetika Indonesia yang elegan, tingkat kenyamanan tertinggi, teknologi mutakhir untuk pemesanan kamar dan layanan butler dengan skema opsional.