• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Tuesday, October 20, 2020

Berbicara Seperti Bercerita Tips Ampuh Mencuri Perhatian Pendengar dan Sukses Wawancara

Dalam buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang, tertulis “Saat diminta berbicara, berceritalah,”.
“Beri tahu kelebihanmu, gunakan angka,”.
“Setelah diterima bekerja, selesaikan sesuai target waktu,”
“Menggunakan suara yang jelas dan lantang,”. 

Hal-hal di atas merupakan cara memperkenalkan diri saat wawancara. Sebuah pengetahuan penting yang tidak boleh dilupakan. Namun ada yang lainnya yakni ‘Storytelling’. 

Kesalahan Wawancara 
Ada satu kesalahan biasanya dilakukan saat wawancara, yaitu sibuk menyebutkan spesifikasi diri. Bisa dipahami bahwa Anda ingin memberitahukan kelebihan Anda sebanyak mungkin dalam waktu singkat.

Namun, jika tidak terlalu luar biasa, akan sulit menemukan perbedaan Anda dengan kandidat lainnya, oleh sebab itu, diperlukan storytelling.

Mengapa harus bercerita? 
Sebab dengan bercerita, Anda bisa menyentuh hati seorang pendengar dengan kisah-kisah menarik dan membuat pendengar bisa membayangkan langsung yang Anda ceritakan. 

Apa itu Storytelling?
Storytelling adalah salah satu cara berbicara yang efektif, tidak hanya untuk wawancara, tetapi untuk segala macam kegunaan Anda bisa mempergunakan storytelling ketika berhubungan dengan orang lain. 
Jika Anda tahu sejarah roti bagel, roti berbentuk seperti cincin seukuran telapak tangan, dibuat dari adonan tepung terigu dan ragi yang direbus di dalam air sebelum dipanggang. Bagian dalam mempunyai tekstur yang padat dan kenyal dengan bagian luar berwarna coklat muda. 

Ada sebuah kisah tentang roti bagel sehingga cerita roti ini dikenal sampai saat ini. Konon ada seorang tukang roti berkebangsaan Jerman yang memiliki istri seorang Yahudi. 
Suatu hari, sang istri ditangkap oleh tentara Nazi dan dimasukkan ke penjara. Lelaki tadi menyusup bekerja ke dapur pembuatan roti di dalam penjara untuk menyelamatkan istrinya. Kepala penjara mengakui bakatnya yang luar biasa dan mengizinkannya menghabiskan satu malam bersama istrinya. 

Menjelang pertemuan, ia membuatkan roti kesukaan istrinya. la hanya memberi sedikit ragi, agar roti itu keras dan tidak terlalu mengembang sehingga saat memakan satu roti sudah kenyang. 

Lalu ia membuat lubang besar pada roti itu agar bisa dijalin tali dan mengikatnya pada leher istrinya. Hal itu dilakukan agar roti-roti tersebut tidak dicuri olen orang lain. Keduanya berjanji untuk bertemu lagi sebelum roti terakhir habis. Namun, mereka tidak dapat bertemu lagi untuk selamanya. 

Karena kejadian tersebut, pria ini pulang ke kampung halaman, jika merindukan istri, ia akan membuat roti bagel, sampai kisahnya diketahui orang lain dan terkenal di seluruh dunia. 

Namun sebenarnya kisah roti bagel ini hanya dongeng semata, atau hanya sebagai bahan cerita. Karena unsur dari cerita itu sangat menyentuh, cerita ini dikenal sampai saat ini. 

Berbicara seperti bercerita sangat membantu Anda jika ingin menyampaikan pesan lebih diingat oleh pendengar. Jika Anda ingin menjadi seorang pembicara yang hebat, maka Anda butuh latihan storytelling.

Storytelling adalah sebuah cara yang sangat bagus jika diterapkan dalam dunia mengajar, bisnis, wawancara atau pada kehidupan sehari-hari. 

Unsur Storytelling 
Untuk bisa berbicara seperti bercerita, ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, yaitu : 

Tema 
Gunakan tema yang mudah diingat dan penuh emosional. Cerita-cerita dengan emosional akan lebih diperhatikan oleh pendengar. Seperti dongeng-dongeng dan kisah zaman dahulu yang belum tentu benar keasliannya, namun cerita-cerita itu turun temurun diceritakan dan memiliki nilai moral yang baik bagi anak-anak. 

Konflik 
Semakin berat konflik, maka cerita akan semakin menarik. Namun jangan lupakan klimaks, jika ada konflik maka harus ada klimaks agar cerita tidak mengantung. 

Seperti kisah yang diceritakan sebelumnya, mengenai roti bagel. Konfliknya suami tidak bisa bertemu karena ada sesuatu hal pemisah hubungan mereka. Klimaknya adalah suaminya harus terpisah selamanya dan jika rindu akan membuat roti bagel. 

Simpati
Berceritalah yang membuat simpati, bawa pendengar agar bisa merasakan berada diposisi yang Anda ceritakan, Anda bisa mengatakan kepada pendengar, “Coba kisah ini terjadi disekitar kita, atau bahkan diantara kita ada yang mengalami,” buatlah pendengar bersimpati pada cerita Anda. 
Jika ia telah bersimpati, maka ia akan memberikan fokusnya kepada Anda, tanpa melewatkan satupun kata dari mulut Anda. 

Solusi
Tahap akhir, buatlah sebuah solusi dari cerita Anda, sama seperti kisah roti bagel, ketika seorang suami merindukan istrinya, maka ia akan membuat roti bagel, ini adalah solusi dari keseluruhan cerita. 

Faktor Tambahan 
Setelah memahami beberapa unsur di atas, ada faktor tambahan yang bisa digunakan untuk berbicara seperti bercerita agar berhasil. yaktu faktor pembalikan. 

Jika cerita mudah ditebak, maka pendengar akan bosan mendengar cerita Anda, berusahalah membuat alur yang sulit ditebak, faktor pembalikan ini untuk kejutan bagi para pendengar. 
Jika Anda bercerita tidak bisa ditebak oleh pendengar, maka pendengar penasaran dan memancing pendengar untuk fokus mendengarkan cerita Anda.

Berikan Alasan 
Agar cerita Anda lebih hidup, berikan alasan dari cerita-cerita Anda. Alasan tersebut bisa dengan memperlihatkan bukti-bukti, atau Anda bisa menganalogikan cerita Anda dengan cerita lain. 

Sebuah storytelling harus memiliki alasan, karena dengan adanya alasan, pembicaraan serius dan benar pun akan terlihat seperti tidak berdasar. 
Jadi dengan memahami storytelling, maka Anda akan mudah menganggukan kepada pendengar, karena yang ucapan yang keluar dari mulut Anda telah dipercayai olehnya bukanlah sebuah kebohongan. 
Alasan Takut Bicara dan Tips Agar Bisa Lancar Bicara di Depan Umum

Setiap orang memang tidak ada yang sempurna, memiliki kekurangan pada bagian tertentu, termasuk salah satunya kelemahan takut berbicara di depan umum.

Nah, jika Anda mengalami masalah seperti ini, yakni takut berbicara di depan umum, gemeteran sebelum berbicara, atau sampai tidak bisa tidur bermalam-malam karena Anda diminta untuk melakukan presentasi di depan orang ramai, Anda membuka web yang tepat.
Kali ini, kami akan memberikan Anda tips untuk mengenali alasan Anda takut berbicara, serta memberikan tips agar bisa lancar bicara di depan umum.

Tips ini seperti dikutip pada buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang, seorang pakar komunikasi dari Korea Selatan. 

Simak berikut ini. 
Trauma salah ucap
Ini adalah alasan pertama orang takut bicara, seperti sebuah contoh suatu ketika ada seorang kepala tim dari perusahaan alat kesehatan takut untuk berbicara, ia sangat kebingungan karena harus melakukan presentasi di depan para pemilik saham perusahaan. Sebenarnya ia memiliki kejeniusan dalam berbisnis, namun jika harus berbicara di depan umum, ia bagai disambar petir ketakutan.

Kepala tim perusahaan ini menjelaskan alasannya tidak bisa berbicara dengan tenang di depan orang ramai, kala itu ia pernah melakukan presentasi di depan pemilik saham, dengan nilai miliaran. Namun, karena ia merasa tidak percaya diri, serta banyak kesalahan pada saat ia berbicara, akibatnya kerjasama bernilai miliaran itu hilang begitu saja sehingga menyebabkan perusahaan merugi besar. 

Akibat hal inilah, ia terganggu, serta trauma untuk mengalami kesalahan yang sama. Semenjak itu ia sangat tidak percaya diri melakukan presentasi. 

Masalah besarnya pada trauma, padahal berbicara adalah sebuah daya saing penting dalam bisnis, jika tidak menguasai komunikasi dengan baik, siap tidak siap harus mengalah dari orang lain yang mampu berbicara dengan teratur dan mempengaharui pendengar.

Ciri trauma berbicara 
Takut berbicara karena alasan trauma banyak ditemukan di dunia nyata, cirinya seperti berbicara yang terbata-bata, suara sangat kecil, gagap ketika bicara, tidak berani menatap orang lain.

Orang yang memperlihatkan gejala seperti ini bisa karena pernah mengalami gejala psikologis, trauma, atau merasa tidak percaya diri. 
Anda harus segera menata diri jika mengalami kondisi seperti ini, karena akan sangat merugikan diri Anda sendiri. Atasilah trauma dengan memupuk percaya diri dan membuang rasa takut.

Tarik nafas Anda dalam-dalam, ucapakan “Saya bisa jika saya tenang,” ucapkanlah pelan, tenangkan diri Anda, jika pikiran blank maka yang Anda ucapkan akan berantakan, parahnya orang yang mendengar akan menilai Anda gugup berbicara dengannya.

Percaya diri adalah hal utama dalam berbicara, selain itu berbicara dengan pikiran tenang juga salah satu alasan penting agar Anda tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak perlu diucapkan.

Bebaskan diri dan perasaan dari tekanan dan merasa diri hina, tidak bisa apa-apa, percayalah pada diri Anda sendiri karena jika Anda diminta berbicara di depan orang lain, berarti mereka percaya bahwa Anda bisa dan Anda bisa membuat mereka tertarik dengan ide Anda.

Berikut ini, tips-tips yang bisa Anda lakukan agar tidak takut bicara. 
Empat faktor yang bisa menjadikan Anda memiliki keberanian dalam berbicara di depan umum. 
Anggap pendengar hanya duduk dan mendengar Anda, Anggap mereka boneka.
Berbicaralah dengan lega, anggap saja orang di hadapan Anda hanya boneka atau orang yang sama dengan Anda, berpikirlah orang di depan Anda hanya bisa mendengar tanpa bisa membantah. 

Lalu, Anggap mereka juga seperti Anda, manusia biasa dan memiliki kesalahan dan kekurangan, jangan takut salah dalam berbicara, selama Anda sudah berusaha berkata baik dan mempertimbangkan segala aspek dalam membuat sebuah argumen, jika argumen Anda tidak diterima dengan baik, maka jangan panik dan marah, tetap tenang teruslah berbicara dengan baik.

Hindari merendahkan diri ketika perkenalan
Jangan merendahkan diri Anda di depan orang lain ketika memperkenalkan diri. Hal ini fatal jika Anda lakukan, para pendengar akan berpikir Anda tidak bisa berbicara dan pendengar akan rugi mendengar yang Anda ucapkan. 

Maka, berikanlah kesan yang baik ketika memperkenalkan diri, ucapkanlah kalimat-kalimat yang bisa membuat kagum pendengar karena bisa melihat Anda di depan matanya. Anda bisa mengatakan “Saya akan memberikan sesuatu kepada Anda, sesuatu yang berharga dan hanya saya yang bisa memberikannya pada Anda,” tingkatkan kekaguman pendengar namun jangan merendahkan orang lain. 

Pelajari konten dengan baik
Tips agar Anda bisa lancar di depan umur yakni dengan mempelajari bahan dengan baik. Jika audiens lebih tahu dari Anda, maka mereka tidak akan memperdulikan apapun yang Anda bicarakan. 
Namun, jika audiens merasa ada pengetahuan baru dari yang Anda sampaikan, maka mereka akan memasang kuping dan mendengar dengan baik.

Menguasai semua bahan sebelum presentasi sangat penting, agar mereka yang mendengar tidak merasa lebih tahu dari Anda dan tidak menghakimi karena menganggap yang keluar dari mulut Anda sudah basi, atau sesuatu yang tidak penting. 

Ucapkan mantra
Sugestikan diri Anda dengan kalimat “Aku yang terbaik,” “Hari ini aku memberikan yang terbaik pada pendengar,” selalu sugestikan diri jika tiba-tiba Anda merasa gugup. 
Ucapan ini akan membantu Anda berdiri di atas panggung, sebelum berdiri Anda bisa saja mengalami kecemasan yang luar biasa, namun percayalah ketika Anda sudah berada di atas panggung, maka semua kegelisahan yang ada pada diri Anda akan lenyap dengan sendirinya.

Sumber:
mediapeneliti.com

Tips Mendapatkan Kesan Baik Ketika Berbicara

Mendapat kesan baik dari pendengar sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi kepada pendengar agar yang disampaikan bisa diterima dengan baik. 
Coba Anda pikir, jika ada seorang pemabuk berat berbicara tentang surga kepada Anda, bisa saja sebagian orang menerimanya dan percaya dengan yang disampaikan, sebagian besar juga tidak percaya bahkan akan mengurutu “Kamu pemabuk, mengapa memberikan tausiah tentang agama,” berbagai persepsi akan muncul dari kesan pertama. 

Namun akan jauh berbeda jika seorang pemuka agama, ustaz atau seorang paham agama berbicara tentang surga, orang dengan mudah menerima karena dirinya memberikan kesan pada orang bahwa dirinya bisa diandalkan dan bisa didengarkan. 
Berikut ini tips mendapatkan kesan baik ketika berbicara seperti dikutip pada buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang, pakar komunikasi di Korea Selatan. 

Jangan Membanggakan Diri Didepan Orang Lain
Ada seorang pria berusia 30 tahunan, ia bekerja pada perusahaan IT, bisa dikatakan kehidupannya sudah cukup mapan. Namun ada satu hal yang bermasalah dengan dirinya. Yakni tidak ada orang yang bisa berhubungan baik dengan dirinya. 

Pria ini berencana untuk menikah, tapi selalu oleh wanita, ternyata masalahnya ialah dia sangat membanggakan diri di depan orang lain. Jika dilihat dari segi akademis, keuangan, wajah dan sebagainya memang dirinya hampir tidak ada kekurangan. 

Bagi wanita, kesan pertama kali bertemu sangatlah penting. Penampilan yang rapi memberikan kesan yang bagus. Begitu pula dengan gaya bicara. Suara yang bagus saja tidak cukup. Bagaimana berbicara agar memberi kesan yang baik kepada lawan bicara juga penting. 

Ia sering membanggakan diri sendiri dalam percakapan. Sehingga bagi para pendengar ceritanya menjadi sangat membosankan dan menjengkelkan. Dengan hanya membicarakan diri sendiri dan tidak memikirkan lawan bicara, jadi ia dicap tidak berperasaan oleh lawan bicaranya. 

Bila bisa dikatakan wanita tidak menyukai pria yang suka membanggakan diri sendiri. Hal itu sudah menjadi rahasia umum. Jadi jangan terlalu membanggakan diri. 

Bicara yang Penting dan Jaga Ucapan
Kesan permata seseorang bisa menjadi tidak baik dari cara bicaranya. Seperti jika ada seorang politikus yang berbicara terbata-bata atau gagap, maka orang akan menilai, politikus ini tidak bisa diandalkan. 
Berbeda halnya jika seorang pertama bertemu dan berbicara santun, ramah, tegas, maka pendengar akan menganggap orang di depannya ini sebagai orang yang ahli dan bisa diandalkan. 

Terlebih jika ingin menjadi seorang pemimpin, kesan baik akan Anda dapatkan ketika berhasil berbicara dengan baik pada kesempatan pertama. Jika Anda bisa bisa memberikan kesan baik, maka pendengar akan menilai Anda sebagai ahli dan akan mengingat Anda. 

Brand Diri Anda
Dengan berbicara, Anda bisa membuat brand diri, seperti beberapa orang di bawah ini yang berhasil membuat brand dirinya karena berbicara dan langsung merasuk ke perasaan pendengar. 
Seperti penyiar Lee Geum Hee. Dengan teknik narasi “spons”-nya, ia memberikan kesan seorang bibi yang hangat. Seorang penyiar umumnya harus bisa berbicara dengan lugas dan logis. Namun, perlu sesuatu yang lebih dari itu untuk bisa membedakan seorang penyiar dengan penyiar lainnya. 

Lee Geum Hee memiliki pesona untuk membuat lawan bicaranya merasa nyaman. la hanya berbicara seperlunya dan lebih banyak mendengar penuturan lawan bicaranya. 
la seakan mampu mendekap seluruhnya, baik ucapan maupun emosi lawan bicaranya. la memberitahukan trik berbicaranya. Triknya adalah tatap mata lawan bicara dan perhatikan dengan baik setiap yang ia ucapkan. Bintang tamu akan mengungkap apapun yang ia sembunyikan bila merasa “penyiar berusaha untuk mendengarkan dan memahami ceritaku,”.

Menurut sebuah statistik, persentase sebuah perusahaan memilih pegawai baru karena kesan pertama mencapai 66%. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menentukan kesan pertama seseorang berturut-turut adalah 1 menit, 5 menit.
Dapat diketahui bahwa ucapan singkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kesan pertama. Dengan demikian, kesan pertama sangatlah penting dalam sebuah pertemuan. 

Selalu Persiapkan Diri 
Ada anggapan “Tidak apa-apa kali ini tidak memberikan kesan yang baik, pertemuan berikutnya kan bisa” ini anggapan yang salah. Sebab janji untuk bertemu berikutnya hanya bisa terjadi jika Anda telah memberi kesan yang baik sebelumnya dan telah membentuk sebuah “hubungan”. 
Oleh karena itu, persiapkan sebaik-baiknya untuk memberi kesan pertama yang positif. Paras, dandanan, pakaian, dan gaya rambut yang baik memang tidak bisa diabaikan.

Namun, tidakkah Anda melupakan ucapan yang sebenarnya juga begitu penting? Ucapan adalah sarana untuk menilai seseorang secara keseluruhan. Melalui ucapan, kita memperoleh kesan baik dari lawan bicara dan dapat menunjukkan sisi menarik diri kita kepada lawan bicara.

Sumber:
mediapeneliti.com

Tips Menghindari Membuat Pendengar Bosan

Anda telah berusaha sebaik mungkin bercerita, entah karena suara Anda yang terlalu kecil, entah itu karena bahan yang Anda ceritakan tidak menarik, sehingga rasanya berbicarapun tidak ada gunanya. 
Berusaha membuat lawan bicara tertawa, namun yang terjadi hanya krikk krikk. 
Kami tahu, pasti tidak menyenangkan, berbicara dengan sungguh-sungguh dan berusaha buat lawan bicara tertawa, malah yang terjadi Anda yang ditertawakan, sabarr ini ujian. 

Baik, biar jangan banyak bacot, kita mulai saja tips agar pendengar tidak bosan mendengar Anda berbicara. Tips ini masih tetap sama, dikutip dari buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang. Mengapa kami tetap konsisten mengutip dari buku ini? karena pembahasannya belum habis, selain itu kami belum punya cukup uang untuk membeli buku baru, hehe. Saya melucu, garing gak ? 

Lanjut, seperti tertera pada buku, ada seorang guru yang tidak memperdulikan murid-murid di kelasnya, ia hanya masuk dan mengajar tanpa memperdulikan keberadaan para siswa yang berada dalam kelas. 

Ia hanya masuk, memberikan pelajaran, tanpa berbicara sepatah kata, hanya membahas mengenai pelajaran, tanpa bertanya keadaan para muridnya. Akibat hal ini, para murid berkurang antusias dalam belajar, sehingga mereka menjadi tidak menyukai pelajaran yang diberikan guru bersangkutan. 

Namun, tetap ada beberapa guru yang semangat ketika mengajar, ia memberikan suasana cerah pada kelas dengan candaan dan kepeduliannya pada kelas, sehingga kelas menjadi lebih hidup dan siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. 

Karena kelas tidak terlalu hidup, maka antusias belajar menjadi redup, sehingga ditakutkan siswa bersangkutan tidak akan menyukai pelajaran yang diajarkan guru tersebut sampai ia menyelesaikan pendidikan. 

Meningkatkan Konsentrasi Pendengar
Bukan hanya satu atau segelintir orang yang mengalami keadaan seperti ini, selain mempersiapkan diri sebelum mengajar atau sebelum berbicara di depan umum, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi pendengar, bila disimpulkan menjadi tiga bagian penting, yakni :

Menggunakan Suara yang Tidak Menidurkan Pendengar
Suara yang bisa menidurkan pendengar adalah suara yang tidak berenergi, datar, dan monoton. Selain itu, suara tersebut juga tidak mengandung emosi sama sekali.

Siapa pun yang mendengar suara seperti ini kelopak matanya pasti akan turun hanya dalam sepuluh menit. Diperlukan kekuatan, ritme, dan intonasi suara yang tepat agar sorot mata para siswa selalu menyala.Memberikan dinamika suara pada saat bicara dan menekankan sesuatu agar meningkatkan ketertarikan pendengar.

Perubahan juga bisa diberikan dengan cepat atau lambatnya ucapan. Intonasi suara juga perlu disesuaikan dengan konten yang ingin disampaikan.
Gunakan intonasi berat dan muram saat mengatakan kesedihan, serta intonasi ceria dan ringan saat mengatakan kegembiraan.

Fokus pendengar akan langsung lebih tinggi, serta berikan ekspresi ketika Anda berbicara, sehingga para pendengar merasakan yang Anda ucapkan, bukan hanya mendengar namun tidak mengambil apapun dari yang terucap. Berlatihlah mengeluarkan suara dengan beragam emosi seperti sedih, senang. atau marah.

Menjaga Tenggorokan
Memang Anda atau siapapun tidak dituntut memiliki suara yang menonjol seperti penyiar. Mereka hanya perlu menghindari suara yang kasar.

Ada yang memiliki suara bagus, tetapi karena tidak dirawat dengan baik suaranya menjadi kurang bagus.

Banyak guru yang mengalami berbagai gangguan pita suara karena berbicara dalam waktu lama. Biasanya suara menjadi serak, bergetar, dan terputus-putus akibat pita suara, kelumpuhan pita suara, atau polip pita suara.

Lakukan enam hal berikut ini di waktu luang untuk memelihara tenggorokan.

1. Banyak minum air putih
Cairan menjaga membran mukosa pita suara tetap lembap. Jauhi rokok dan alkohol, serta sebisa mungkin hindari kafein
2. Kafein menyebabkan pita suara kering.
3. Lakukan pernapasan perut
Dapat mengurangi beban pada pita suara saat bersuara.
4. Banyak tertawa
Tertawa merilekskan pita suara.
5. Jangan berdeham Berdeham dapat melukai pita suara.
Hindari lingkungan yang kering dan berdebu Lingkungan ini berpengaruh buruk bagi pita suara.

Dengarkan dengan Saksama
Cobalah lebih mendengarkan lawan bicara Anda ketika ia menuturkan pendapatnya, jangan memotong yang ia bicarakan. 

Sebab, jika Anda memotong atau tidak fokus ketika ia berbicara, ia juga bisa berbuat sedemikian kepada Anda. 

Dengan memperlihatkan kepedulian serta antusias Anda mendengar ucapannya, ini juga sebuah trik agar yang Anda sampaikan bisa didengar dengan baik. 

Mendengarkan segala yang diutarakan dengan baik, maka lambat laun hubungan antara Anda dan lawan bicara bisa menjadi lebih baik. Sehingga ia bisa mengucapkan semua yang ia pendam, bahkan sampai rahasiannya sekalipun, karena ia percaya Anda mendengarkannya dengan penuh perhatian.

Sumber:
mediapeneliti.com

10 Etika Ketika Mengikuti Meeting

Dalam suatu pekerjaan, meeting atau pertemuan adalah suatu hal yang penting. Entah kita berperan sebagai salah satu peserta dalam meeting atau sebagai seorang penyelenggara meeting tersebut, tentu saja kita tidak menginginkan adanya gangguan sekecil apapun dalam meeting yang dapat mengganggu tersampainya materi. Karena meeting yang dilaksanakan diharapkan mampu memberikan hasil atau solusi secara efisien. Sehingga diperlukan etika dalam mengikuti meeting, agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.

1. Pastikan Membawa Buku Catatan
Dalam setiap rapat atau meeting, akan selalu mendapatkan banyak informasi yang penting. Bukan tidak mungkin bila buku catatan sampai saat ini masih akan sangat diperlukan untu menulis segala kebutuhan ataupun informasi. Meskipun kini sudah tersedia note secara digital. Namun fungsi dari buku catatan sendiri tidak tergantikan.

2. Bila Hendak Menggunakan Laptop atau Smartphone dalam Meeting
Untuk keperluan mencatat atau sebagai pengganti buku catatan, sebaiknya diberitahukan terlebih dahulu kepada peserta meeting yang lain. Agar para peserta meeting tidak berfikiran kita akan melakukan hal yang lain selain mencatat.

3. Jangan Membuka Email dan Sosial Media
Ketika menggunakan laptop atau smartphone, usahakan hindari membuka email, sosial media atau message yang lain. Fokuskan pada tujuan awal anda yaitu mencatat apa saja informasi atau kebutuhan dalam meeting.

4. Jangan Menggunakan Telepon Genggam
Usahakan pada saat mengikuti meeting hindari menggunakan telepon genggam. Termasuk apabila telepon genggam bergetar, sebaiknya jangan menerima panggilan tersebut kecuali panggilan tersebut memang perlu direspon cepat. Hal ini tentu saja akan mengganggu konsentrasi kita dan peserta lainnya dalam mengikuti meeting. Karena peserta meeting yang lain secara tidak sengaja akan menyadari bahwa kita sedang tidak fokus dalam meeting tersebut.

5. Ikuti Alur dalam Meeting dengan Baik
Hal ini tentu akan sangat berpengaruh pada proses penyampaian materi pada saat meeting berlangsung. Ketika kita berkonsentrasi mengikuti semua alur dalam meeting dengan baik, maka informasi yang akan kita dapatkan akan membantu kita dalam bekerja. Sehingga mengikuti setiap alur dalam meeting sangat diperlukan.

6. Hindari Percakapan yang tidak Relevan dalam Meeting
Dalam sebuah meeting tentu saja kita akan memiliki pertanyaan – pertanyaan mengenai materi yang diajukan. Usahakan catat terlebih dahulu pertanyaannya dan bila sudah tiba waktu tanya jawab, segera tanyakan. Sehingga tidak perlu melakukan sebuah percakapan yang tidak relevan dengan peserta meeting yang lain, terutama saat meeting berlangsung. Terlebih jangan berbisik sambil menggunakan tangan untuk menutup gerakan mulut. Hal ini selain menggangu jalannya meeting, juga sangat tidak sopan terhadap peserta meeting yang lain

7. Jangan Meniru dan Mengulangi apa yang Peserta lain Katakan Sebelumnya
Dalam meeting tidak jarang sebuah ide atau pendapat akan banyak bermunculan. Apabila ada ide atau pendapat yang sudah diutarakan orang lain, maka usahakan jangan meniru dan mengulai apa yang peserta lain katakan sebelumnya dalam meeting dan mengaku bahwa ide tersebut dari kita dengan alasan: 1. hal ini membuang waktu 2. mengundang persepsi negatif dari peserta meeting yang lain.

8. Hindari Mmeninggikan Nada Bicara saat Meeting
Ketika meeting berlangsung tidak jarang terjadi sebuah perdebatan dan selisih pendapat antar peserta meeting. Cobalah bersabar ketika argumen atau pertanyaan kita tidak dijawab sesuai yang kita harapkan. Jangan berbicara dengan nada yang tinggi dan dirasa angkuh. Bila hendak menenkankan sesuatu cukup dengan bicara dengan jelas dan lambat. Tingginya nada bicara menjadikan kita dianggap sebagai orang yang keras dan kasar. Dan juga harus diingat, jangan memotong setiap pembicaraan yang ada di dalam meeting. Ini akan mengganggu jalannya meeting dan mendapatkan reaksi yang tidak baik dari peserta meeting yang lainnya.

9. Jangan Pernah Telat
Point yang satu ini merupakan point yang sangat penting. Usahakan datang 10 menit lebih awal sebelum meeting tersebut dimulai. Sehingga kita bukan hanya akan mendapatkan informasi dengan lengkap, melainkan ini akan menunjukkan kredibilitas anda dalam bekerja.

10. Usahakan Mengikuti Meeting Hingga Selesai
Hal terakhir ini perlu dilakukan, karena bukan hanya akan membantu kita memperoleh informasi yang lengkap. Melainkan juga menunjukkan keseriusan kita dalam mengikuti jalannya meeting. Apabila tidak ada hal penting dan mendesak yang perlu dilakukan, maka usahakan jangan meninggalkan meeting dan terus mengikuti meeting hingga selesai.

10 ETIKA MEETING MELALUI CONFERENCE CALL YANG HARUS ANDA TAHU
Sama ketika kita menghadiri sebuah meeting, biasanya ada etika-etika yang harus kita jaga. Demikian juga jika mengikuti meeting melalui telekonferensi (Conference call).

Bayangkan jika anda sedang konsentrasi mendiskusikan pokok persoalan dalam sebuah meeting tiba-tiba teleppon genggam salah satu peserta berbunyi, tentunya akan mengganggu semua peserta meeting. Atau bisa saja ada peserta yang terlambat atau lupa membawa materi, semua itu akan menjadi gangguan proses berjalannya meeting.

Untuk itu, ketika mengikuti percakapan melalui layanan telekonferensi (conference call), demi menjaga kelancaran percakapan, sebaiknya anda menjaga etika-etika seperti berikut :

Mempersiapkan Diri Sebelum Tanggal dan Waktu Telekonferensi
Pastikan bahwa anda ingat kapan telekonferensi akan dilakukan dan letakkan nomor telepon dan pin telekonferensi di tempat yang mudah anda lihat agar anda tidak sibuk mencari-cari pada saat-saat terakhir telekonferensi akan dimulai.

Melakukan Sambungan Telepon Beberapa Menit Sebelum Telekonferensi Dimulai
Pastikan anda tidak terlambat masuk ruangan telekonferensi, terutama jika anda akan berkontribusi dalam percakapan. Jangan buat peserta lain harus menunggu karena anda terlambat masuk ruang telekonferensi.

Gunakan Tombol Mute Ketika Anda tidak Sedang Berbicara
Dengan mengaktifkan fitur mute pada telepon, anda akan mencegah masuknya suara-suara yang dapat mengganggu peserta lain seperti suara nafas anda suara-suara lain yang ada di sekitar anda.

Sebutkan Nama Sebelum Berbicara
Karena peserta telekonferensi tidak berada dalam satu ruangan yang sama dan tidak dapat melihat satu-sama lain, sangat penting agar peserta lain tahu siapa yang sedang berbicara agar mereka dapat memahami apa yang anda bicarakan berdasarkan konteks siapa anda. Bahkan jika telekonferensi melibatkan beberapa orang dari berbagai grup atau divisi yang berbeda yang belum pernah bertemu muka sebelumnya, sebaiknya anda juga menyebutkan grup atau divisi anda sebelum mulai berbicara.

Mempersiapkan Bahan atau Topik Diskusi
Sama seperti mengikuti meeting konvensional, anda juga harus mempersiapkan diri seputar topik diskusi atau pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan agar jalannya telekonferensi tidak terganggu karena kurangnya persiapan.

Pastikan Suara Latar Belakang Anda Seminimal Mungkin
Kecuali anda tidak punya pilihan lain, carilah tempat yang sepi dan minim suara untuk melakukan telekonferensi. Karena suara latar belakang seperti suara musik, suara anak-anak bermain dan berlari atau sudara kendaraan lalu lalang di jalan akan sangat mengganggu konsentrasi peserta lain dan mereka akan sulit memahami apa yang anda bicarakan.

Tetap Memperhatikan
Pada saat mengikuti telekonferensi akan banyak gangguan yang bisa mencuri perhatian anda seperti suara email masuk, telepon anda berdering, rekan kerja yang bertanya sesuatu dan lain-lain. Jangan sampai anda tidak menyadari jika ada peserta telekonferensi yang sedang bertanya kepada anda. Dan janganlah jadi orang yang terus menerus meminta peserta lain mengulang apa yang mereka bicarakan hanya karena perhatian anda sering terganggu.

Pastikan Anda Menerima Sinyal dengan Baik
Jika menggunakan telepong genggam, anda harus memastikan bahwa anda berada di lokasi yang dapat menerima sinyal dengan baik agar suara anda dapat terdengar dengan jelas dan sebaliknya. Selain itu untuk menghindarkan hubungan telepon anda terputus dan anda akan tertinggal sebagian percakapan.

Mengikuti Agenda yang Ada
Sebelum melakukan telekonferensi biasanya ada agenda yang akan dibicarakan. Usahakan agar anda fokus pada agenda yang ditetapkan. Jika ada hal-hal yang ingin anda bahas lebih lanjut diluar agenda, maka sebaiknya anda tahan terlebih dahulu untuk percakapan berikutnya.

Menunjuk Moderator
Dalam setiap percakapan telekonferensi sebaiknya ditetapkan seorang moderator yang bertugas untuk memastikan agar semua peserta mendapatkan jadwal dan agenda telekonferensi serta menjaga percakapan semua peserta agar tidak keluar dari agenda yang ditetapkan.

Sumber:
newsindotrading.com

10 Bahasa Tubuh yang Menunjang Public Speaking Anda

Seiring dengan kesuksesan anda sebagai Enterpreneur, anda akan semakin sering berbicara di depan publik. Maka penting sekali untuk sejak dini melatih gesture dan body language anda saat menyampaikan sebuah presentasi. Body language yang tepat akan mendukung penyampaian informasi kita sekaligus meninggalkan impact pada audiens. Maka hari ini, mari kita mencatat sejumlah gesture yang harus dilatih.

1. Buka lengan anda
Untuk meningkatkan kepercayaan diri selama melakukan presentasi, anda dapat membuka dada dan lengan anda sambil berdiri dengan postur yang tegak. Selain membangun kesan welcome, posisi ini akan membuat anda untuk bernafas lebih baik dan sedikit demi sedikit anda akan merasa lebih rileks.

2. Senyum
Senyuman membuat audiens merasa nyaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa senyum adalah senjata utama untuk mendapatkan hati seseorang, siapapun.

3. Pandang mata audience anda
Karena anda sedang menyampaikan informasi, maka sebarkan pandangan anda ke audiens agar informasi anda sampai ke tujuan. Beberapa waktu yang lalu seorang praktisi Jiujitsu memberi saran yang sangat bagus tentang berkomunikasi, terutama berdebat. Salah satu tips untuk mempengaruhi audiens adalah memandang titik di antara kedua mata lawan ketika kita sedang menyampaikan informasi. Sedangkan saat lawan kita berargumen, alihkan pandangan ke gerakan bibir mereka. Coba praktekkan, kemudian tebak kenapa harus demikian?

4. Tetap tenang, mulai dengan gesture yang kecil
Dengan cara ini, audience akan melihat anda sebagai orang yang percaya diri dan perlahan akan mulai percaya kepada informasi yang anda sampaikan.

5. Jalan
Untuk membawa presentasi ke bagian yang lebih lanjut, gunakan space ruang yang tersedia dengan berjalan (kecuali jika anda berdiri di podium 1×1). Contohnya, anda memiliki 4 poin utama untuk presentasi. Saat anda selesai dengan poin pertama, gunakan langkah kecil saat anda mulai berbicara poin kedua. Langkah kecil anda akan mensinkronisasi presentasi anda secara signifikan. Lagipula, kebanyakan orang cenderung untuk berpartisipasi bila mereka merasa dekat.

6. Gunakan gesture yang bervariasi
Untuk menjaga perhatian audience, kadang kita perlu menggunakan gesture yang bervariasi. Misalnya gerakan besar untuk poin-poin klimaks. Maka, latih gesture dari kepala, tangan dan jari anda.

7. Hanya gunakan gesture yg menunjukkan keterbukaan
Misalnya selalu membuka tangan dan hindari memasukkan tangan kedalam saku atau menyilangkan tangan di dada.

8. Jawab bertanyaan dengan sedikit “pause”
Pada saat ada pertanyaan, cobalah untuk tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Sedikit “pause” akan memberikan bumbu drama dan membangun interest audiens anda. Baru kemudian jawab dengan menatap langsung ke mata audiens.

9. Mengangguk & mengangkat jempol
untuk membuat audience yakin dengan informasi anda, terkadang perlu menggunakan gesture yang positif seperti mengangguk dan mengangkat jempol (y).

10. Tunjuk diri sendiri ketika mengucap kalimat positif
Tahukah anda bahwa anda dapat membangun kesan selama presentasi? Caranya, gunakan gesture yang menunjuk diri sendiri secara halus ketika anda menyebut kalimat positif seperti hebat, luar biasa, dan sukses. Sedangkan ketika mengutarakan kalimat negatif, lemparkan tangan anda menunjuk keluar.

Seorang public speaker tak hanya dituntut untuk menguasai materi, namun juga bahasa tubuh Agar presentasi bisa berjalan dengan maksimal. Lalu, bahasa tubuh seperti apa yang harus dikenal agar bisa menjadi public speaker yang andal?

Ketika seseorang memberikan presentasi di depan umum, bukan hanya kata-kata yang menjadi bagian penting dari presentasinya. Bahasa tubuh serta ekspresi mimik wajah pun menjadi aspek yang mempengaruhi baik-buruknya sebuah presentasi. Selama ini, sudahkah Anda menggunakan bahasa tubuh yang selaras dengan kata-kata saat presentasi?

Dalam Ilmu Psikologi, aspek kognitif manusia cenderung lebih mudah mengendalikan kemampuan verbal dibandingkan dengan kemampuan nonverbal. Akibatnya, seseorang lebih mudah untuk berbicara dibandingkan dengan memperagakan bahasa tubuh yang sesuai.

Bahasa tubuh merupakan salah satu aspek penting yang dapat menunjukkan kepercayaan diri Anda saat sedang melakukan pertemuan bisnis. Oleh karenanya, tak heran jika para pebisnis sangat memperhatikan bahasa tubuh mereka.

Buka Dada dan Lengan Anda, Pastikan Punggung Tetap Lurus
Membuka dada dan lengan dengan lepas akan membuat Anda terlihat lebih percaya diri. Selain itu, posisi seperti ini akan membuat diri Anda lebih rileks dan mudah bernafas sewaktu memberikan presentasi karena sirkulasi udara pernafasan yang lancar. Jangan lupa untuk memastikan punggung Anda tetap lurus selama presentasi berlangsung. Posisi seperti ini akan menunjukkan bahwa Anda tidak berada di dalam situasi yang tertekan.

Senyum adalah Senjata Paling Ampuh
Anda tidak perlu memiliki wajah yang tampan atau paras yang cantik untuk dilihat oleh orang lain. Dengan menjadi pribadi yang murah senyum, Anda dapat membuat lawan bicara Anda menjadi bersimpati. Saat memberikan presentasi, terutama setelah mengucapkan salam, jangan lupa untuk menebarkan senyuman kepada semua orang.

Senyuman diperlukan untuk membuat para audiens merasa nyaman dan bisa membuat mereka fokus dengan materi yang disampaikan. Tentu akan sangat membosankan jika seorang public speaker yang melakukan presentasi tidak memberikan sedikitpun senyuman kepada audiens-nya. Bisa-bisa, audiens malah merasa mengantuk atau bahkan pergi meninggalkan presentasi.

Tataplah Mata Audiens
Untuk membuat presentasi menjadi lebih seru, Anda perlu memberikan perhatian lebih kepada audiens. Caranya sangat mudah, cukup tatap mata mereka ketika sedang memberikan presentasi. Dengan menatap mata para audiens, mereka akan merasa bahwa kehadirannya dihargai. Selain itu, kontak mata antara pembicara dan audiens dilakukan agar proses komunikasi yang sedang berlangsung tetap fokus.

Berjalanlah Beberapa Langkah Ketika Melakukan Presentasi
Seorang pembicara yang baik tak akan hanya diam ketika sedang melakukan presentasi. Dengan melangkahkan kaki sebanyak 4-5 langkah ketika sedang berbicara akan membuat audiens tertarik dengan pergerakan yang Anda lakukan. Audiens akan menantikan hal apa yang akan Anda bicarakan.

Cara presentasi yang hanya berdiri dalam satu tempat rasanya sudah ketinggalan zaman. Audiens membutuhkan performa yang lebih atraktif sekaligus agresif dari seorang pembicara agar bisa memberikan mereka semangat.

Variasikan Gesture Anda
Agar audiens tak melepaskan perhatiannya sedikitpun dari Anda, lakukanlah variasi gestur. Hal ini perlu dilakukan agar audiens tidak bosan melihat gerakan yang Anda lakukan selama presentasi berlangsung. Gerakkan tangan, lengan, dan kepala untuk membuat perhatian audiens kembali mengarah kepada Anda.

Tunjuklah Sebuah Objek
Untuk mengambil perhatian audiens, seorang public speaker juga perlu untuk menunjuk sebuah objek secara langsung. Entah itu layar atau papan tulis yang dijadikan media presentasi. Lihatlah mata mereka saat Anda menggerakkan telunjuk tangan pada layar atau papan tulis. Jika mata mereka tetap terarah pada telunjuk tangan Anda, berarti mereka masih terfokus pada Anda.

Lakukan Gestur yang Terbuka dan Berjalanlah di Sekeliling Audiens
Melakukan gestur yang terbuka bisa dilakukan dengan cara memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana sambil berjalan beberapa langkah. Dengan cara tersebut, Anda akan terlihat lebih santai dan informal kepada audiens. Berjalan ke sekeliling audiens juga bisa membuat keterlibatan audiens saat acara berlangsung menjadi bangkit. Jarak yang tidak terlalu jauh antara seorang pembicara dan audiens membuat mereka biasanya tidak sungkan untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan.

Untuk Menunjukkan Ototitas, Lakukan Sedikit Gerakan Tegas dan Keras
Di dalam sebuah presentasi terkadang ada beberapa audiens yang sibuk dengan diri mereka sendiri. Hal ini justru akan mengganggu peserta lainnya. Lakukanlah sedikit gerakan yang tegas untuk membuat perhatian mereka kembali kepada lagi. Hal ini juga diperlukan agar mereka mengetahui bahwa seorang public speaker memiliki otoritas ketika sedang berbicara di depan khalayak ramai.

Atur Nafas Anda & Jawab Pertanyaan dari Audiens dengan Menatap Mata Mereka
Dalam sebuah ruang seminar biasanya ada saja salah satu audiens yang menanyakan hal yang cukup rumit. Ketika dihadapkan pada persoalan demikian, aturlah nafas untuk menenangkan diri kemudian berfikirlah dengan tenang. Ketika hendak memberikan jawaban kepada audiens tersebut, jangan lupa untuk menatap matanya. Berikan kesan bahwa Anda sama sekali tidak terganggu dengan pertanyaan sulit tersebut.

Teknik Mirroring Sesekali Bisa Digunakan
Dalam sebuah percakapan teknik mirroring ialah sebuah teknik untuk menirukan gerakan orang yang sedang berbicara. Hal ini dilakukan sebagai tanda bahwa dirinya ingin memahami apa yang dimaksud oleh orang tersebut. Teknik mirroring dalam sebuah seminar publik akan sangat membantu pembicara untuk mendapatkan respon yang positif dari audiens. Audiens pun akan merasa bahwa diri mereka dipahami jika Anda melakukan teknik ini.

Sumber:
newsindotrading.com