• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Wednesday, October 21, 2020

Tips Mengatasi Rasa Cemas Menghadapi Kematian

Kematian adalah teka-teki tanpa jawaban, hingga terjawab oleh waktu dan keadaan. Lalu Anda berbicara tentang kematian seolah ia adalah peristiwa yang paling menakutkan.
Bukankah ketika di dunia Anda sibuk dengan perkara melalaikan? Seolah hari mati itu perihal kesekian. Konon Anda masih muda, masih punya umur panjang. Tetapi sampai kapan?

Tentang Kematian
Jika Anda pernah membaca buku “Psikologi Kematian” karya Komaruddin Hidayat, Anda mungkin masih ingat bagaimana penulis menggambarkan kematian sebagai suatu ‘jalan pulang’.
Bayangkan Anda sudah lama sekali kuliah di luar negeri. Tidakkah Anda akan rindu suasana di rumah? Lalu, bukankah saat akan berangkat pulang ke rumah menjadi momen yang paling membahagiakan?

Ibarat seperti orang rantau pulang kerumah, begitulah gambaran kematian. Dunia ini adalah tempat para musafir. Anda adalah anak rantau yang suatu saat akan pulang menuju rumah keabadian (akhirat).

Mengapa kita takut mati?
Entah. Tentu ada jawaban berbeda pada setiap individu. Hanya saja, satu hal yang pasti bahwa kita semua ini adalah manusia penuh dosa.
Siapa yang berani bilang “Aku tidak punya dosa!”… Tentu saja, Anda akan menggeleng kepala. Saya juga tidak berani.

Nah, berarti Anda sebenarnya sadar bahwa Anda punya dosa. Sadar juga bahwa pendosa itu tempatnya di neraka.
Tetapi ketika berdoa Anda dengan berani minta Surga. Tak tanggung, surga Firdaus malah. Memang antum siapa?

Coba tanya pada diri, solat taubat apa sudah rutin? Maksiat sudah ditinggalkan? Ibadahnya sudah rajin? Sudah layak belum surga Firdaus itu Anda tempati?…
Coba evaluasi lagi. Bisa jadi, dosa yang menumpuk itulah menjadi sebab mengapa Anda takut mati!

Bekal menuju akhirat
Orang-orang yang sadar bahwa dunia adalah tempat persinggahan akan selalu mendambakan kematian.
Mereka tidak akan terbuai dengan segala permainan yang ditawarkan dunia karena mereka sedang sibuk mengumpul ‘bekal’ untuk dibawa ‘pulang’.

Entah itu dengan memperbanyak amalan sunnah dan meningkatkan amalan rutin, atau menyebar kebaikan kepada orang lain.
Saya jadi teringat kata-kata ustaz Zaky A. Rivai, pada salah satu postingan Instagramnya;

“kita ini di dunia cuma ngantri mati. Biar ga bete, ga bosen, karena ngantri itu lama, kita dikasi mainan sama Allah, supaya kita bisa berlomba. Di lomba itu nanti ada yang menang ada yang kalah.. ada sedih ada senang”

Tips agar tidak takut mati
Kematian sering dikaitkan dengan kecemasan pada lansia. Jika pernah membaca penelitian tentang cara menghadapi kematian, tidak sedikit kita akan menemukan terapi menghadapi rasa cemas, terapi kesejahteraan, terapi zikir dan beberapa terapi lainnya.

Saya tertarik mempelajari serta mencari tau solusi menghadapi kematian tanpa harus cemas atau takut. Akhirnya, saya mendapat insight dari sebuah postingan video yang saya tonton beberapa hari lalu.
Inti dari video tersebut adalah; “Manusia meninggal dalam kebiasaan yang sering ia lakukan”.

Sebagai contoh, pada bulan suci Ramadhan yang lalu, seorang hafidz sekaligus guru ngaji al-Qur’an di Turki, Mehmed Ali Seflek, meninggal ketika sedang membaca al-Qur’an.
Beliau menghembuskan nafas terakhir saat membaca al-Qur’an dengan wajah tertelungkup di atas mushaf.

Masih pada tahun yang sama, kematian dengan cara berbeda dapat kita lihat pada seorang Penyanyi Amerika, David Olney.
Artis Barat itu menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang manggung di pertunjukan 30 A Songwriters Festival di Santa Rosa Beach, Florida, pada Sabtu 18 Januari 2020.
Dua contoh kasus kematian diatas tentu saja sangat berbeda sekali. Persamaannya, mereka sama-sama telah meninggal. Namun, jelas dapat kita lihat bahwa mereka meninggal dalam kebiasaan sehari-hari.

Seorang hafidz yang sering membaca al-Qur’an serta mengajarkannya, meninggal bersama al-Qur’an.
Manakala seorang penyanyi yang sering manggung kemana-mana, meninggal diatas panggung! Lalu, bagaimana cara Anda meninggal?
Jangan tanya saya. Tetapi lihatlah pada apa dan bagaimana rutinitas Anda sehari-hari.

Kematian sebagai pengakhiran abadi
Berbicara tentang kematian tidak perlu mengundang rasa takut. Justru, kita dinasehati untuk lebih sering mengingat mati, agar tidak sombong dimuka bumi ini.
Ingatkah Anda pada ikrar suci sewaktu berdiri mengadap kiblat setiap hari?

”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam’.”

Nah, padahal setiap hari kita sudah berjanji dihadapan Allah. Seperti mana hidup, kita juga mati hanya untuk Allah. Lalu apa lagi yang ditakuti dari sebuah kematian yang pasti?

Masih cemas? Tenang, wajar kok. Berarti Anda adalah insan terpilih yang disayang Allah. Diberi rasa cemas supaya Anda bersegera sujud pada Allah.
Jika tidak cemas ketika mengingat mati, bisa jadi ibadah Anda lalai, karena tidak takut pada azab Allah lagi.
Mulai sekarang, segera beribadah dengan rajin. Tingkatkan ibadah rutin.

Sumber:
mediapeneliti.com

Tips Bicara Untuk Negosiasi dan Memperoleh Keinginan, Mengalah Untuk Menang

Negosiasi memang menjadi gampang-gampang sulit dilakukan, karena dalam negosiasi, antara Anda dengan lawan bicara pasti memiliki kepentingan tersendiri dan tujuan masing-masing.
Pastinya Anda juga memiliki tujuan pastinya mengarah kepada keuntungan, tidak mungkin seseorang melakukan negosiasi untuk mendapat kerugian, benar ?.

Kalau Anda sependapat, maka Anda harus membaca tulisan dari awal, sampai habis, agar paham bagaimana cara bernegosiasi. Tapi, tidak dipaksa juga, kalau mau baca silahkan, kalau tidak mau ya tinggal close, toh pilihan semua kembali kepada Anda.

Serius, intinya negosiasi itu pasti mengarah tujuan agar sama-sama merasa diuntungkan. Jadi, jika dalam bernegosiasi Anda bicara tidak memperlihatkan keuntungan lawan bicara, maka kemungkinan besar negosiasi Anda akan gagal.

Maka, agar berhasil, jelaskan keuntungan mereka dan keuntungan Anda, namun lebih baiknya lagi, cukup jelaskan keuntungan-keuntungan lawan bicara, bila lawan bicara masih tidak yakin, baru Anda jelaskan keuntungan Anda dapat setelah bekerja sama dengannya.

Masih dari buku yang sama sebagai sumbernya, yakni buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang.

Mengalah untuk Menang
Negosiasi memiliki makna sebagai suatu proses perundingan oleh beberapa orang untuk mencapai kesepakatan yang sesuai dengan tujuan dan saling diuntungkan.

Setiap orang melakukan negosiasi, dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pekerjaan.
Seperti seorang emak-emak yang berbelanja di pasar, melakukan negosiasi dengan penjual sayur sebelum membeli, jika keduanya sudah menemukan kesepakatan, maka sayur jadi dibeli.

Kalau tidak sesuai kesepakatan, maka emak-emak itu sok-sok pergi dan dalam hatinya “semoga dipanggil lagi dan dikasih kurang,” namun sayangnya mang sayur tidak memanggil, karena dirinya merasa dirugikan.
Nah, ternyata negosiasi gagal antara mang sayur dengan emak-emak.

Bagaimana cara sebaiknya kita melakukan negosiasi?
Begini, jika kita meminta dan sangat bersikeras agar harga diturunkan, maka negosiasi ini tidak akan pernah berhasil.

Kita harus bisa berhasil membuat kesepakatan di titik tengah, agar kedua belah pihak mengalah dan berhasil melakukan transaksi dengan senang hati dan tidak merasa dirugikan.
Pembeli yang bisa bernegosiasi yakni bisa memainkan hal yang tidak penting baginya, namun sangat dibutuhkan oleh para penjual.

Seperti Anda membeli baju atau benda-benda lain, Anda bisa mempengaharui penjual dengan ucapan “Kalau saya dikasih diskon, saya akan beritahu teman-teman saya untuk berbelanja di sini karena di sini barang bagus dan berkualitas,”.

Nah, dengan begitu, dengan ucapan itu, secara tidak langsung penjual merasa diuntungkan karena Anda memberitahu teman-teman Anda yang lain untuk berbelanja kepadanya.

Anda senang membeli dengan harga relatif murah, penjual juga senang karena Anda bisa mengundang para pelanggan baru.
Seperti inilah negosiasi. Agar negosiasi berhasil, bukan hanya satu pihak mengalah, atau bukan hanya satu pihak yang diuntungkan, namun kedua pihak harus diuntungkan.

Teknik Tarik Ulur Negosiasi
Negosiasi merupakan sebuah permainan dalam hidup, permainan ini sering dilakukan saat ingin menyatukan perbedaan pendapat serta membuat semua bisa bersatu.
Negosiasi adalah adalah salah satu kesempatan untuk memperoleh keinginan dengan memperlihatkan kemampuan yang terbaik.

Selangkah Lebih Maju
Dalam bernegosiasi yang penting adalah terlihat tidak terlalu membutuhkan dan melebihi lawan bicara.
Memperlihatkan kita bisa menolak negosiasi jika tidak mendapatkan yang diinginkan biasanya juga bisa membantu. Serta perlihatkan Anda sedang membuat alternatif-alternatif lain, sehingga posisi Anda bisa berada di atas lawan bicara.

Mengulur Waktu
Teknik selanjutnya dengan tidak cepat memberikan jawaban, ulurlah waktu agar lawan bicara Anda bisa mengalah untuk mendapatkan jawaban dari Anda.
Misalnya dalam bernegosiasi sebuah barang, Anda bisa melempar harga tawaran Anda sekali, setelah itu bersikaplah diam seperti memikirkan sesuatu, tunggu hingga penjual menjelaskan kenapa harganya mahal atau yang berkaitan dengan barang yang ingin Anda beli.

Bila penjual telah menjawab, biasanya dia akan meminta dengan harga lebih tinggi dari nilai tawaran Anda, nah setelah ini terjadi Anda bisa kembali memberi tawaran lebih rendah dari tawaran penjual namun lebih tinggi dari nilai tawaran Anda pertama.
Namun, tidak selamanya teknik mengulur waktu bisa efektif, terkadang teknik ini juga bisa gagal, maka lihat kondisi dan situasi ya.

High & Low
Negosiasi adalah tawar-menawar secara terus-menerus sehingga mencapai angka kesepakatan dan angka tidak merugikan kedua belah pihak.

Jika Anda seorang penjual, maka tawar dengan harga agak lebih tinggi dahulu, sehingga penawaran menjadi turun, sebaliknya jika Anda seorang pembeli, tawar dengan harga terendah dahulu, sehingga harganya naik perlahan.

Bukan Seorang “Keyman”
Jelaskan bahwa Anda bukan seorang yang bisa mengambil keputusan atau ‘Keyman’ lalu ulur waktu. Sebutkan beberapa syarat atau beberapa keuntungan yang ia dapat bila membeli barang Anda.

Lawan bicara tidak mengetahui siapa pembuat keputusan itu karena Anda mengaku bukan ‘Keyman’ lalu karena merasa percuma melakukan negosiasi tapi Anda bukan seorang yang bisa memberi keputusan, lawan bicara Anda kemungkinan besar akan mengalah dan membeli barang Anda sesuai keinginan Anda.

Berpikir Positif
Tetap dalam pikiran positif, karena jika Anda berpikir positif dari semua hasil negosiasi, maka untuk kedepan Anda akan bisa lebih mahir dalam bernegosiasi.

Misalnya Anda berhasil membeli barang dengan harga tidak sesuai dengan keinginan Anda, namun Anda telah membeli dan merasa gagal negosiasi.
Maka, Anda tetap harus ambil sisi positifnya, karena bila Anda gagal dalam bernegosiasi dalam satu kesempatan, masih ada kesempatan lainnya.

Sumber:
mediapeneliti.com

10 Aturan Komunikasi, Lakukan ini Agar Bicara Anda Memiliki Daya Tarik

Komunikasi memiliki aturan, bukan hanya cuap-cuap selesai. Tidak demikianlah saudara, bicara juga punya aturan agar bisa dipahami oleh pendengar dengan baik. 
Aturan komunikasi tidak banyak, hanya ada beberapa point dan tidak sulit untuk dimengerti. Namun, kalau tidak dipahami juga gak bakalan ngerti lu.

Seperti pada buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang, dijelaskan beberapa aturan komunikasi yang bisa Anda pelajari. 
Aturan yang dijelaskan pada buku juga tidak rumit, kami merangkum pembahasan tersebut kepada Anda, agar lebih mudah dibaca, kurang apa lagi? kami sajikan kepada Tuan dan Nyonya. 
Serius, baik kita mulai saja pembahasan mengenai 10 aturan komunikasi, agar bicara Anda memiliki daya tarik. 

Bicara Seperti Pembawa Acara
Jika Anda mengenal tokoh Korea satu ini yang bernama Yoo Jae Suk, jika ia berbicara maka penonton akan terkagum dan takjub. 
Ia merupakan salah satu pembawa acara terbaik di Korea. Yoo Jae Suk memiliki kelebihan bisa membuat bintang tamu nyaman berbicara dengan dirinya. 

Ia tidak pernah mengurui atau mendominasi acara yang ia bawakan. Bahkan ia tidak pernah berdiri di depan lalu banyak bicara. Yoo Jae Suk mampu mengendalikan diri dengan bicara seperlunya pada waktu yang benar-benar tepat. 

Selain itu Yoo Jae Suk memiliki kelebihan pada suara yang tinggi, sehingga sangat cocok untuk memandu acara hiburan. 
Yoo Jae Suk bisa menjadi komunikator yang baik karena menerapkan aturan dalam komunikasi. Aturan ini dibuatnya berdasarkan pengalaman-pengalamannya selama menjadi pembicara. 

Aturan ini merupakan pengetahuan umum bagi Anda yang tertarik dengan speaking dan komunikasi. 

10 aturan aturan komunikasi, agar bicara Anda memiliki daya tarik.
  • Kata-kata yang tidak bisa diucapkan di “depan”, jangan dikatakan di “belakang”. Gunjingan sangatlah buruk.
  • Memonopoli pembicaraan akan memperbanyak musuh. Sedikit berbicara dan perbanyak mendengar. Semakin banyak mendengar akan semakin baik.
  • Semakin tinggi intonasi suara, makna dari ucapan akan semakin terdistorsi. Jangan menggebu-gebu. Suara yang rendah justru memiliki daya tarik. 
  • Berkata yang menenangkan hati, bukan sekadar enak.
  • Katakan yang ingin didengar lawan bicara, bukan yang ingin diutarakan. Berbicara yang mudah dimengerti, bukan yang mudah diucapkan.
  • Berbicara dengan menutupi aib dan sering memuji.
  • Berbicara hal-hal yang menyenangkan, bukan yang menyebalkan.
  • Jangan hanya berkata dengan lidah, tetapi juga dengan mata dan ekspresi. Unsur non-verbal lebih kuat daripada unsur verbal.
  • Tiga puluh detik di bibir sama dengan tiga puluh tahun di hati. Sepatah kata yang kita ucapkan mungkin saja akan mengubah kehidupan seseorang.
  • Kita mengendalikan lidah, tapi ucapan yang keluar akan mengendalikan kita.
Maka, jangan asal berbicara, Anda bertanggung jawab penuh dengan apa yang Anda ucapkan. 
Memang kemahiran berbicara tidak semudah itu bisa dimiliki oleh seseorang, diperlukan latihan dan percobaan berpuluh kali bahkan ratusan kali untuk mendapatkan ketenangan ketika berbicara. 

Sama juga dengan Yoo Jae Sook yang memberikan aturan dalam komunikasi ini. Bukan berarti ia mahir berbicara di depan umum bawaan lahir. Ia juga berusaha menjadi pembicara yang baik dengan latihan keras. 
Ia juga pernah bicara gugup seperti Anda, semua orang juga pernah gugup, tidak mungkin pertama bicara depan umum langsung mahir dan bisa menguasai panggung. Pasti ada rasa gugup, meski hanya sedikit. 

Jadi tidak ada yang instan, semua butuh proses, Anda hanya perlu berlatih lebih keras dan sering berbicara di depan cermin seolah Anda sedang berbicara dengan orang lain. 

Semua bisa diubah dengan keinginan yang keras, semua orang hebat tidak instan, ia sudah mengalami banyak kegagalan sehingga dirinya berhasil menjadi salah satu orang yang bisa berdiri di depan umum dan menceritakan pengalamannya semasa berjuang.

Kemampuan Bicara Bukanlah Bawaan Lahir
Kemahiran berbicara sebagian orang dipengaharui oleh masa kecil. Tapi ingat bukan bawaan lahir ya, tidak ada orang lahir langsung bisa berbicara di depan umum. 
Seorang anak mahir berbicara ada dipengaharui oleh apa yang diperolehnya dari orang tua. Orang yang mahir berbicara mendapat pengaruh banyak dari orang tuanya. 

Orang tua yang bisa melatih anaknya sedini mungkin untuk bisa berani berbicara dan bisa menjadi teladan bagi anaknya dalam hal bicara. 
Orang tua harus bisa membentuk anaknya supaya ketika bicara bisa menyampaikan idenya dengan baik. 

“Saat berbicara, tatap mata lawan bicara.”
“Saat berbicara, selalu pikirkan posisi lawan bicara.”
“Lawan bicara tidak akan mengerti bila kita berbicara terlalo cepat. Karena itu, pelan-pelan saja.”

Lawan bicara Anda tidak akan mengerti jika bicara Anda seperti dikejar hewan buas, karena itu cobalah pelan-pelan dalam bicara dan kontrol ketenangan diri Anda.
Sebaliknya jika orang tua tidak bisa berbicara baik kepada anak maka memberikan pengaruh buruk bagi anaknya. 
Bila orang tua bicara terbata-bata, berbicara seenak hatinya, serta tidak dapat mengungkapkan sesuatu dengan tepat. Maka mereka biasanya akan berkata begini pada anaknya. 

“Kenapa kamu kalau bicara ujungnya selalu menggantung?”
“Kami tidak perlu mendengarkan ucapanmu.”
“Kamu benar-benar bodoh dalam berbicara.”

Kekurangan mereka dalam berbicara ini terbentuk dari kecil bahkan bisa dikatakan menjadi penyebab anak-anak tidak berani mengungkapkan keinginannya, karena ketika ia berbicara, ucapannya tidak didengar dan selalu diremehkan. 

Inilah yang bisa membentuk anak-anak takut untuk berbicara di depan umum. 
Kemahiran berbicara besar terbentuk dari lingkungan keluarga ia tumbuh. Sehingga penyebab awal seorang anak tidak mampu bicara karena kebiasaan buruk dari keluarga. 

Meski demikian, sebagian orang memang memiliki titik awal yang buruk dalam suatu hal. Namun itu semua bisa diperbaiki. Anda harus berubah, meski Anda memiliki pengalaman buruk ketika berbicara, jangan jadikan itu penghalang Anda untuk menggapai cita.

Sumber:
mediapeneliti.com

Tips Melakukan Storytelling, Terapkan ini Agar Anda Mahir Cuci Otak Pendengar

Orang bisa dengan mudah mencuci otak atau mempengaharui lawan bicara dengan membawa dirinya merasakan langsung yang Anda bicarakan. 
Bila Anda bicara kesedihan, orang yang mendengar bisa merasa sedih, bila Anda bicara senang, orang mendengar akan merasa senang. Anda bisa mengatur suasana hati lawan bicara dengan ucapan Anda. 
Pada pembuka pembahasan, Oh Su Hyang membuat topik mengenai storytelling. Ia juga menjelaskan secara rinci.

Storytelling Merupakan Plot yang Kokoh
Anda kenal sosok Steve Jobs ? nah itu pria penemu Apple Inc. Beliau ini selain pintar dalam dunia bisnis dan IT, ia juga mahir dalam melakukan storytelling, sehingga ada juga yang berpendapat keberhasilannya dalam membuat produk Apple berhasil seperti sekarang karena ia dulu mahir melakukan storytelling. 

Pernah suatu ketika Steve Jobs memulai presentasi mengenai iPod, ia tiba-tiba mengambil barang dari kantong celananya. 
Ia mengeluarkan iPod dari saku celana dan disambut tepuk tangan meriah dari para audiens, para audiens merasa tertarik melihat dari saku celana Steve Jobs. 

Dengan santai ia mengucapkan mengenai benda dari saku celananya itu. 
“Saya selalu penasaran apa fungsi kantong celana jeans. Sekarang pertanyaan itu telah terjawab. Dengan berat hanya 0,1 kg, iPod bisa dimasukkan ke dalam kantong.”Steve Jobs sedang memperkenalkan iPod. Sumber Foto : Wired.com

Pada masa awal dikeluarkan iPod, benda itu merupakan produk canggih dengan kapasitas penyimpanan sampai 5 GB dan termasuk barang mewah. 
Bila saat itu Steve Jobs hanya menyebutkan fakta mengenai benda itu, spesifikasi dan sebagainya, mungkin audiens hanya akan mendengar dan berpikir ‘performa bagus tapi mahal’. 

Namun, karena Steve Jobs mahir melakukan storytelling, ia dengan santai mengeluarkan barang itu dari saku celana dan secara tidak langsung ia menghipnotis audiens bahwa betapa kecil dan canggihnya barang yang ada disaku celananya daripada produk dari perusahaan lain. 

Selain itu, ia menyebutkan iPod dirancang khusus agar pas untuk kantong. Terutama bagi mereka yang sering memakai celana jeans ketat. 
Dengan ucapan langsung mengarah pada keseharian audiens, para audiens langsung membayangkan dirinya menggunakan iPod seperti Steve Jobs. 

“Saat memakai celana jeans, aku juga bisa ke mana-mana membawa iPod di kantong sambil mendengarkan musik tanpa perlu repot. Keren sekali, kan?”
Presentasi ala storytelling Steve Jobs berperan besar, la menjadi tokoh utama dalam kisah di atas panggung presentasi.

la secara dramatis memperlihatkan betapa senangnya menggunakan iPod dengan celana jeans. Akibat gambaran yang ia utarakan ketika presentasi, sontak iPod menjadi produk yang diimpikan setiap orang. 

Kisah yang Kuat Memerlukan Plot yang Kuat
Meski sebuah teknik ampuh, storytelling tidak bisa menceritakan segala hal, tidak semua cerita mau didengar oleh audiens jika yang Anda sajikan membosankan mereka. 
Dibutuhkan plot yang baik dalam storytelling. Berikut ini ada 8 plot seperti dalam buku ’20 Master Plots’ karya Ronald B. Tobias,

Tidak Ada Ketegangan = Tidak Ada Plot
Bercerita akan sangat membosankan tanpa adanya ketegangan, tanpa adanya kesedihan dan kejadian-kejadian lain baik itu bahagia, haru dan semacamnya. 
Semakin banyak suasana cerita, maka akan semakin menarik bagi pendengar, karena mereka menunggu inti dari cerita Anda. 
Namun bila tidak ada sesuatu yang menarik, alur cerita sudah ditebak, maka cerita sangat membosankan.

Ciptakan Ketegangan dengan Daya Konfrontasi
Cerita akan lebih mantap bila menceritakan antara si baik dan si jahat, hampir semua drama menggunakan cerita antara si baik dan si jahat. Cerita juga akan semakin menarik bila tokoh yang baik diserang oleh tokoh jahat, sehingga pendengar penasaran akhir cerita Anda. 

Maksimalkan Ketegangan dengan Daya Konfrontasi
Jika peperangan antara tokoh baik dan jahat cepat berakhir, maka cerita Anda akan berakhir. Maka, sebaiknya bercerita semakin lama dengan memperlihatkan kekuatan si jahat semakin hebat sehingga tokoh baik menjadi semakin sulit menjadi sebuah daya tarik. 

Sifat Tokoh Harus Berubah
Sifat tokoh yang berubah-ubah juga salah satu daya tarik pendengar menyimak cerita Anda. Misalnya orang jahat tiba-tiba berubah jadi baik, orang baik semakin menjadi baik. Dengan berbolak balik keadaan, menambah penasaran pendengar. Buat pendengar sulit menebak yang Anda ceritakan. 

Jadikan Semua Peristiwa adalah Sesuatu yang Penting
Tidak ada satu pun peristiwa baik kecil maupun besar dalam cerita yang bagus dan hits terjadi tanpa perhitungan. Semua peristiwa memiliki makna dan berkaitan dengan pengembang cerita selanjutnya seperti jaring laba-laba.

Membuat Masalah/ Peristiwa yang Terlihat Remeh
Bila Anda menceritakan petunjuk atau tanda-tanda dari akhir cerita, maka ketegangan cerita akan berkurang. Gunakan penyamaran agar semua peristiwa dan cerita terlihat seperti bukan perkara penting, 
Ronald B. Tobias mengungkapkan hal sebagai berikut. “Dengan membuat masalah yang tampaknya remeh, penonton akan menerima bahwa karya tersebut sangat mirip dengan kehidupan.”

Keberuntungan Tokoh Utama
Dalam sebuah drama ataupun film dan semacamnya, tokoh utama pasti selalu mendapatkan keberuntungan dari masalah sulit. 
Buatlah alur meski tokoh utama mengalami berbagai kesulitan, tapi masih ada keberuntungan memihak padanya. 

Peran Tokoh Utama dalam Klimaks
Cerita dengan alur diarahkan oleh tokoh utama. alur ini juga memperlihatkan tokoh menembus dan menghadapi segala rintangan, maka tokoh utama harus ditonjolkan. 
Untuk klimak cerita, penjahat jangan ditumpas oleh peran pembantu, tapi harus dihadapi oleh tokoh utama, buatlah klimaks dari cerita Anda, agar pendengar paham, kemana arah pembicaraan Anda.

Sumber:
mediapeneliti.com

Ciri dan Sifat Orang Mencintaimu dan Setia Padamu

Tokoh-tokoh terkemuka pun berbeda-beda pendapat mengenai makna cinta, boleh jadi Anda juga memiliki pendapat tersendiri mengenai mencintai insan lainnya.
Sering terdengar ucapan-ucapan cinta, ucapan ungkapan kepeduliaan dan sebagainya.
“Aku peduli padamu, aku ingin selalu bersamamu,” dan sejenisnya, banyak orang mengungkapkan yang ia rasakan.

Namun sayangnya, orang yang mendengar tidak bisa merasakan apapun, ia tidak bisa merasa, melihat, menyentuh, ia benar-benar tidak bisa melihat kecintaanmu padanya.
Seperti teori Psikologi cinta yang dikemukakan Abraham Maslow, yakni proses aktualisasi diri yang mana dapat membuat orang melahirkan beragam tindakan yang kreatif dan produktif.

Dengan adanya cinta, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan jika mampu membahagiakan orang yang dicintainya.
Banyak teori mengenai cinta ini, bahkan siapapun memiliki teori masing-masing terkait perasaan cinta.
Lalu, apa ciri orang yang benar-benar mencintai dan setia padamu?

Orang yang mencintaimu, tidak akan memintamu jadi orang lain
Jika seseorang tertarik padamu karena fisik, maka sulit baginya menerima bila kamu menua atau tidak cantik lagi.

Mengapa?
Karena alasannya mencintaimu hanya karena dirimu cantik, kalau tiba-tiba kamu jelek bagaimana ?
Kebanyakan mereka akan meninggalkanmu, berpaling atau semacamnya.

Memang ada sebagian pertama tertarik padamu karena kecantikan/ ketampanan, seiring berjalannya waktu, karena adanya kesamaan sifat, nyaman dengan sikap, kecintaan terhadap kepribadianmu akan muncul dengan sendirinya.
Maka, jika ada orang yang sedang mencoba mendekatimu, perhatikan pertama sekali mengapa dirinya mendekatimu, karena kepribadianmu, atau karena rupamu.

Ia juga tidak memintamu menjadi orang lain yang tidak kamu sukai, ia akan tetap bersamamu, meski kamu menjadi tua, kamu tidak secantik dulu, karena ia mencintaimu karena sisi lain yang tidak bisa terlihat oleh orang lain.

Orang yang Mencintaimu tidak pernah menjatuhkanmu di depan orang lain
Kamu pernah melihat orang bertengkar di jalan, atau terjadi keributan di tempat umum, baku hantam, atau sampai bacok-bacokan?
Pernah tapi jarang orang yang memiliki perasaan mengasihi melakukannya.
Kecuali terlalu mencintai, pernah dengar gak ? orang yang terlalu berat mencintai, maka ia akan menyakiti.

Bisa saja, tapi jarang menyakiti sampai tega membunuh. Intinya orang yang mencintaimu tidak akan menjatuhkanmu di depan temanmu atau di depan temannya.
Ibarat pelindung, jika dirimu sedang diserang orang lain dengan stigma yang tidak mendasar, maka pasanganmu yang membenarkan dan berdiri paling depan melindungi.

Bukan malah dirinya yang memunculkan stigma sehingga orang berpandang buruk padamu.
Jadi, jika kamu merasa kesal pada pasanganmu, jangan luapkan di depan umum, karena itu hanya membuatnya semakin kesal padamu.

Cari momen yang tepat, saat sedang benar-benar bagus untuk bicara, lalu utarakan yang kamu rasakan dengan lembut dan minta pendapatnya terkait uneg-unegmu.
Jangan saling menyalahkan, tapi saling memperbaiki, itu lebih baik.
Semua orang pasti tidak ingin disalahkan, bukan? tapi hampir semua orang menyukai dinasehati.

Jujur dan terbuka padamu
Nilai paling besar dalam sebuah hubungan adalah kejujuran. memang sebagian orang takut berbicara jujur ketika dirinya salah, mengapa ?
Karena ia sering kamu marahi, mungkin. Ketika ia berusaha mengakui kesalahan, kamu malah menghantamnya bertubi-tubi dengan sumpah serapah.

Sehingga, ia trauma berkata jujur dan memilih mencari posisi aman dan terhindar dari makianmu yang menyakitkan itu.
Jujur dan terbuka sangat penting untuk menjaga hubungan tetap sehat.
Untuk kamu jika pasanganmu melakukan kesalahan, jika sudah berkata jujur dan berusaha tidak mengulangi lagi kesalahannya, sebaiknya tenangkan diri Anda dan maafkan dirinya.

Dengan konsekuensi jangan melakukan lagi kesalahan yang sama, namun jika ia kembali melakukan kesalahan itu lagi, kamu bisa bertindak tegas.
Jadi usahakan berkata jujur pada pasanganmu, apapun yang kamu alami.

Bagi kamu yang merasa marah, jangan langsung luapkan kemarahan jika kesalahan itu baru sekali dilakukan, kita tidak tahu kebenaran jika tidak pernah melakukan kesalahan, benar ?
Namun jika kesalahan dilakukan berulang-ulang, kamu bisa marah dan bisa bertindak tegas padanya.

Orang mencintaimu tidak akan mengekangmu
Tidak dapat dipungkiri lagi, mencintai bisa menyempitkan dunia yang begitu luas ini.
Ada benarnya, jika pasanganmu mengekangmu, tidak boleh ini, tidak boleh itu, sehingga kamu merasa tidak bisa melakukan apapun setelah bersamanya.

Sebelum bersamanya hobimu bermain game, hobimu bermain bola dan semacamnya yang bernilai positif.
Namun, ketika bersamanya, kamu tidak diizinkan apapun, kamu harus nunduk dan menuruti semua keinginannya.

Kelakukan seperti ini tidak mencerminkan ia mencintaimu, ia terlihat ingin menguasai hidupmu dan mengatur setiap langkahmu di bumi.
Pasangan yang baik tentunya mendukungmu, menyemangati dan memberikan kebebasan bagimu untuk memilih hidupmu.
Karena sejatinya pasangan itu mendampingi bukan menguasai.
Jika pasanganmu demikian, berusaha menguasai hidupmu, percayalah meskipun dirinya cantik/ tampan, kamu tidak akan bisa betah lama-lama dengannya.

Mengapa?
Karena kamu tidak bisa menikmati hidup sesuai keinginanmu sendiri.

Mencintai bukan berarti memiliki penuh 
Ada kan sebagian orang berlindung di balik “aku cinta kamu” sehingga ia bisa memintamu melakukan sesuai keinginannya.
Berlindung dari kata-kata tersebut memang dilakukan sebagian orang untuk bisa mengendalikanmu menjadi sesuai keinginannya.
Namun, hubungan seperti ini sebenarnya tidak baik bagimu.

Dengan alasan ia mencintaimu, ia tidak mengizinkanmu melakukan keinginanmu.
Dengan alasan mencintaimu ia berusaha menjauhkanmu dari teman-teman dan keluargamu.
Dengan alasan mencintaimu ia mengurungmu di rumah dan tidak melakukan apapun selain wifian dari pagi sampai dirinya pulang.

Karena orang yang benar-benar mencintaimu, ia akan memberikanmu peluang mencapai keinginan, mewujudkan cita-cita bersama dan mendampingimu apapun keadaan.
Ingat, mencintai bukan berarti kamu memilikinya, hubungan itu hanya sementara, pernikahan juga tidak selamanya, tetap akan berpisah dengan kematian.

Karena pada dasarnya manusia ini dilahirkan sendiri, memiliki tubuh satu dan jiwa satu.
Ketika mati pun akan dikuburkan pada kuburan satu.
Jadi untuk apa merasa memiliki orang lain dan berlindung dari kata-kata “Aku Mencintaimu” namunsebenarnya, kata-kata itu tidak bisa dilihat, diraba, bahkan kadang tidak bisa dirasakan oleh orang lain, bahkan sebagian pasangan tidak merasakan ucapan tersebut dari pasangannya.

Sumber:
mediapeneliti.com