• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Saturday, February 6, 2021

6 Bahaya Tungau (Kutu Kasur) dan Cara Mengatasinya

Tungau adalah kutu kasur yang ukurannya sangat kecil. Bahaya tungau bagi kesehatan ternyata ada banyak, bahkan bisa mengakibatkan masalah pernapasan.

Bahaya Tungau bagi Kesehatan yang Jarang Disadari
Sebagian besar dari kamu pasti akan menjawab kalau bahaya kutu kasur adalah menimbulkan gatal dan iritasi kulit. Jawaban tersebut benar, namun faktanya masih ada banyak bahaya yang ditimbulkan oleh hewan kecil ini.

1. Gatal dan Alergi
Tungau atau kutu kasur bisa menyebabkan gatal pada kulit. Bukan hanya di satu titik, biasanya kita akan merasakan gatal di beberapa bagian tubuh. Kamu juga bisa mengalami ruam merah pada kulit.
Hal ini bukan disebabkan oleh gigitan tungau kasur, melainkan disebabkan kotoran tungau. Kondisi ini adalah efek umum yang terjadi pada kulit jika terkena kotoran tungau.

2. Bersin dan Pilek
Bahaya kutu kasur yang berikutnya adalah bersin-bersin dan pilek yang tidak kunjung henti.
Gejala ini muncul karena debu yang menempel pada kasur sudah bercampur dengan kotoran tungau dan akhirnya terhirup. Bersin secara terus-menerus hingga berlendir tentu akan memicu pilek.
Biasanya pilek pun akan sulit disembuhkan jika faktor penyebabnya adalah kutu kasur. Kenapa? Penyebab pilek karena tungau biasanya akan bisa sembuh apabila menerapkan cara membasmi tungau di kasur.

3. Sakit Kudis
Salah satu bahaya tungau adalah bisa menyebabkan penyakit kulit parah, termasuk memicu penyakit kudis (scabies). Penderita kudis biasanya akan merasakan demam. Penyakit kulit ini juga bisa menular.
Pada umumnya, kudis yang timbul karena tungau hanya berupa bentol-bentol yang disertai rasa gatal di beberapa area kulit. Kalau sudah mengalami gejala kudis seperti ini, jangan dibiarkan begitu saja karena bukan tidak mungkin kondisinya akan semakin parah.

4. Memicu Sakit Pernapasan
Udara yang bercampur dengan debu dan kotoran tungau sangat berbahaya bagi pernapasan. Udara kotor akan menempel pada hidung dan menghasilkan lendir yang berakibat pilek, bahkan kesulitan bernafas. Sprei yang dibiarkan kotor terlalu lama juga memiliki dampak yang sama. Jadi, rajinlah membersihkan kasur di rumah.

5. Memicu Penyakit Asma
Lebih parahnya, bahaya tungau juga bisa menyebabkan asma. Penyakit asma adalah gangguan pernapasan yang membuat penderitannya kesulitan bernapas.

Jika tungau kasur tidak dibasmi, maka debu dan kotorannya yang terhirup akan langsung berdampak serius bagi penderita asma. Bukan hanya bagi penderita asma, bahaya kutu kasur juga bisa jadi pemicu asma jika kita terus-menerus menghirup yang seperti ini.

6. Menurunkan Kualitas Tidur dan Istirahat
Ketika ada tungau di kasur, maka bukan tidak mungkin kualitas tidur pun akan berkurang. Lebih jauhnya, bisa menurunkan kualitas hidup kamu. Memang apa hubungannya?

Ketika terkena gigitan tungau yang berakibat keluhan lain seperti yang sudah dijelaskan di poin-poin sebelumnya, bukan tidak mungkin akan memicu stres. Perlu diingat bahwa kurang tidur dan stres bisa memengaruhi kamu dalam mengontrol mood. Pada akhirnya, kualitas hidup pun bisa menurun.

Cara Mengatasi Bahaya Gigitan Tungau
Kasur adalah salah satu tempat yang disukai tungau karena hangat dan lembap. Aada sekitar setengah ons kulit mati yang terkumpul selama satu minggu di atas tempat tidur dan ini disukai oleh tungau. Perkembangbiakan tungau semakin dipicu oleh kondisi kamar tidur lembab.

Berikut cara mengatasi bahaya gigitan kutu kasur:
  • • Rutin mengganti seprai
  • • Rutin menjemur kasur dan bantal guling
  • • Rutin mengganti selimut
  • • Cuci semua perlengkapan tidur dengan air panas
  • • Selalu tidur dalam kondisi bersih
  • • Pastikan kamar tidak lembap
  • • Gunakan aromaterapi

8 Jenis Kasur untuk Tidur Bekualitas

Selain kondisi fisik dan psikis, jenis kasur yang bagus dan nyaman juga penting untuk menghasilkan tidur berkualitas. Oleh karena itu, memilih kasur tidak bisa sembarangan. Ada kasur apa saja sih yang bisa kamu gunakan sebagai alas tidur? Ini dia informasinya!

1. Kasur Lateks
Kasur lateks adalah kasur yang dibuat dari bahan karet alami.
Menjadikan kasur ini sebagai alas tidur tidak hanya membuat tidur kamu nyaman, namun juga terhindar dari serangga kasur seperti tungau yang bisa menyebabkan kulit gatal.

Kasur berbahan lateks bisa dikatakan bukan merupakan tempat ‘favorit’ tungau maupun jenis serangga lainnya yang biasa menetap di kasur. Selain itu, tidur di atas kasur lateks tidak akan terasa panas karena bahannya yang memungkinkan udara untuk masuk ke dalam lapisan busa.

2. Kasur Air
Sesuai dengan namanya, kasur air adalah kasur yang di dalamnya berisi air. Keunggulan kasur ini adalah mampu memberikan sensasi sejuk ketika kamu tidur di atasnya.
Berbicara tentang kenyamanan, kasur air cukup nyaman untuk ditiduri karena tidak terlalu empuk namun juga tidak terlalu keras.

Kasur yang satu ini idealnya digunakan oleh orang sakit yang terpaksa harus lebih banyak berada di atas kasur. Tujuannya tentu saja agar ia tetap merasa nyaman dan sejuk. Tapi, kamu yang sehat-sehat aja juga boleh menggunakan kasur ini, kok!

3. Kasur Busa
Jenis kasur selanjutnya adalah kasur busa. Kasur ini tergolong populer dan digunakan oleh banyak orang, mungkin termasuk kamu salah satunya.
Material yang tidak terlalu empuk namun juga tidak terlalu keras membuat kasur busa nyaman ketika ditiduri. Selain itu, kasur busa juga tidak menimbulkan suara ketika kamu berpindah posisi saat tidur.

Akan tetapi, ada satu kekurangan yang dimiliki oleh kasur busa. Ya, kasur ini mudah sekali kendur atau berkurang tingkat keempukannya, terutama di area kasur yang sering kamu tiduri.

4. Kasur Kapuk
Kasur yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi buat kamu, bukan? Kasur yang sudah ada sejak zaman dulu ini menjadi salah satu kasur yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia, bahkan hingga sekarang.
Bahan kasur ini terbuat dari kapuk yang mana kapuk tersebut harus diganti secara berkala agar tingkat keempukannya tidak menurun. Jika kapuk tidak diganti, kasur akan terasa keras saat ditiduri dan lama-kelamaan bikin punggung kamu sakit!

Jika dibandingkan dengan kasur lainnya, kasur kapuk memiliki range harga yang paling terjangkau dan dapat ditemukan dengan mudah. Bagaimana, apakah kamu salah satu pengguna kasur ini?

5. Kasur Memory Foam
Jenis kasur ini diciptakan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat alias NASA, sehingga tidak salah jika kita menyebutnya sebagai kasur canggih. Kasur memory foam dikatakan canggih karena tidur di atas kasur ini disebut-sebut bisa menghilangkan sakit punggung!

Selain itu, kasur memory foam terbuat dari material yang diklaim lebih tahan lama ketimbang kasur lateks maupun spring bed. Sayangnya, tingkat keempukan kasur ini sangat dipengaruhi oleh suhu di sekitarnya, pun material kasur terasa panas saat ditiduri.

6. Kasur Udara
Kalau tadi kita ada kasur yang berisi air, maka kamu juga pasti tahu ada kasur yang berisi udara. Kasur udara juga menjadi kasur yang sangat populer di kalangan masyarakat dan sudah banyak yang menggunakan kasur ini baik sebagai alas tidur maupun alas untuk sekedar bersantai.

Sama halnya seperti kasur air, kasur udara secara tekstur juga tidak tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu empuk sehingga cukup nyaman untuk kamu tiduri. Material yang digunakan pun tidak membuat kamu jadi kepanasan saat tidur di atasnya.

7. Kasur Gel
Kasur gel sejatinya merupakan kasur berbahan busa, namun produsen kasur ini turut menambahkan material gel (tepatnya di lapisan atas kasur).

Tujuan dari ditambahkannya material gel ini adalah untuk memberikan sensasi sejuk pada penggunanya. Dengan kata lain, pengguna kasur ini akan mendapatkan kenyamanan khas kasur busa dengan sensasi sejuk, sesuatu yang umumnya tidak bisa didapatkan dari jenis kasur tersebut.

8. Kasur Spring Bed
Spring bed adalah kasur yang paling populer dan banyak digunakan. Kasur yang dilengkapi pegas mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Akan tetapi, berhati-hatilah karena pegas bisa saja rusak dan membuat kasur tidak lagi nyaman untuk ditiduri.

Ada 2 jenis spring bed yaitu:
Innerspring
Hybrid

Perbedaan antara innerspring dan hybrid terletak di fiturnya.
Pada spring bed jenis hybrid, terdapat tambahan memory foam yang mana hal ini tidak akan kamu temukan pada spring bed jenis innerspring. Ini juga lantas menyebabkan spring bed hybrid dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan innerspring.

Tips Merawat Kasur agar Tetap Nyaman Digunakan
Setiap jenis kasur dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Kenyamanan kasur tidak akan bertahan lama jika kamu tidak merawatnya secara benar dan teratur.

Berikut ini beberapa tips merawat kasur agar tetap nyaman saat digunakan:
  • Ganti sprei kasur secara berkala (idealnya 1 minggu sekali). Sprei yang jarang diganti dapat menjadi sarang tungau
  • Pastikan kasur berada di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik agar tidak lembap
  • Hindari kebiasaan makan dan minum di atas kasur (kecuali mendesak) untuk menghindari makanan atau minuman tumpah. Tumpahan makanan dan minuman dapat mengotori kasur dan berpotensi menjadi sarang kuman
  • Angin-anginkan kasur menggunakan kipas lalu diamkan di tempat yang tidak terlalu panas selama kurang lebih 5 jam
  • Hindari menjemur kasur di bawah sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari justru membuat kasur cepat kering dan keras

7 Tips Memilih Kasur Busa yang Bagus dan Awet

Memilih kasur jenis apapun tentu membutuhkan pertimbangan yang sangat matang, termasuk saat memilih kasur busa. Selain merek dan harganya, kamu juga harus menentukan material kasur busa yang digunakan hingga tingkat kelembutannya.

Kenapa hal ini begitu penting?
Kasur ibarat investasi di masa depan yang menentukan kualitas tidur dan juga kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, kalau kamu berniat menggunakan jenis kasur ini, kamu harus tahu bagaimana cara memilih kasur busa yang tepat.

1. Pertimbangkan Material Foam atau Spon
Hal pertama yang harus kamu pertimbangkan saat memilih kasur busa adalah material foam atau spons yang digunakan. Bagian ini tentu sangat penting karena kasur busa tak terdiri dari material tambahan lain.

Hal yang harus kamu pertimbangkan adalah memilih foam yang lentur dan empuk. Cara mempertimbangkannya cukup mudah, yaitu kamu bisa melakukannya dengan cara menekan-nekan beberapa bagian permukaan kasur busa.

Meskipun harus memilih yang empuk, kamu disarankan untuk memilih kasur busa yang sedikit lebih keras. Kenapa? Lama-kelamaan busa kasur akan semakin empuk dan tentunya tips memilih kasur busa ini akan membuat lebih hemat karena awet.

2. Kepadatan Kasur Busa
Tips memilih kasur busa yang berikutnya adalah memilih tingkat kepadatan yang tepat. Perlu kamu tahu bahwa kepadatan foam bisa diukur dari berat kasur itu sendiri. Semakin berat kasur busa, maka semakin padat dan rapat juga partikel foam yang ada di dalamnya.

Saat memilih kasur busa, sangat disarankan untuk memilih foam yang padat. Selain membuat kasur lebih awet, foam kasur busa yang padat biasanya akan terasa halus dan juga memberikan kenyamanan. Tentu tidur kamu akan jauh lebih berkualitas.

3. Cepat Kembali Seperti Semula
Tips memilih aksur busa yang stau ini tak boleh dilewatkan. Hal yang dimaksud kembali ke bentuk semula di sini adalah bagian dari busanya, alias permukaan kasur. Kasur busa yang permukaannya lebih cepat kembali ke bentuk semula menunjukkan sangat berkualitas.

Cara mengeceknya pun sangat mudah. Kamu hanya perlu menekan permukaan kasur sekuat mungkin, lalu perhatikan berapa lama permukaan waktu kembali ke bentuk semula. Kamu bisa melakukan ini di beberapa area permukaan kasur untuk lebih meyakinkan diri sebelum membelinya.

4. Jangan Hanya Melihat Cover
Tak jarang kasur busa dilapisi oleh permukaan yang nyaman atau bahkan dilapisi oleh kain esklusif, sehingga kasur terlihat sangat nyaman. Sayangnya, tak jarang juga seseorang terkecoh saat melihat lapisan luar atau cover kasur busa.

Tips memilih kasur yang harus kamu perhatikan adalah jangan pernah terkecoh dengan bagian luarnya. Meski dilapisi dengan kain yang super nyaman dan adem, bagian yang terpenting dari kasur busa adalah spons atau foam-nya.

5. Pilih Tingkat Ketebalan Kasur Busa
Tingkat ketebalan kasur busa bisa berbeda antara satu sama lain. Sebenarnya hal ini perlu disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan selera kamu. Sebagai saran, ada baiknya memilih masur busa yang cukup tebal agar lebih nyaman dan awet meski suatu saat busanya sudah semakin kempes.

6. Perhatikan Masa Garansi
Masa garansi setiap produk menjadi sangat penting, termasuk ketika memilih kasur busa. Semakin lama masa garansi yang diberikan, maka menujukkan bahwa kasur busa tersebut semakin berkualitas. Selain itu, kamu juga harus memerhatikan apa saja yang termasuk garansi di dalamnya agar menguntungkanmu di kemudian hari jika terjadi kerusakan.

7. Cek Merek dan Harga
Mengecek merek dan harga adalah tips memilih kasur busa yang tak kalah penting. Tak dapat dipungkiri kalau merek yang sudah dipercaya berarti emmiliki produk yang berkualitas. Meskipun demikian, tentu harga kasur busa pun akan lebih mahal, namun tingkat keawetannya tak perlu diragukan lagi.

6 Ukuran Kasur yang Perlu Kamu Ketahui

Panduan ukuran kasur lengkap agar kamu tidak salah beli:

1. Ukuran Kasur Single (90x200 cm)


Ukuran kasur ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang punya ruang terbatas atau menginginkan kasur dengan ukuran kecil. Cocok untuk kamu yang tidur sendiri, anak kost, atau bahkan anak kecil yang sedang tumbuh.

Ukuran kasur single memiliki lebar 90 cm dengan panjang 200 cm. Dikenal juga sebagai ukuran kasur nomor 4.

2. Ukuran Kasur Super Single (100x200 cm)


Ukuran kasur ini mulai ramai muncul di pasaran sebagai alternatif antaran ukuran kasur single dan juga double.

Memiliki lebar 100 cm dengan 200 cm, ukuran ini cocok untuk mereka yang tidur sendiri dan ingin memiliki kasur yang sedikit lebih besar dibanding ukuran single.

3. Ukuran Kasur Double/Full Size (120x200 cm)


Kalau kamu merasa kasur single terlalu kecil, maka kasur ukuran double bisa jadi pilihan yang tepat.

Memiliki lebar 120 cm dengan panjang 200 cm, kasur ini biasa kita jumpai di kamar-kamar hotel dengan sebutan twin bed. Kasur ini juga biasa disebut dengan kasur nomor 3.

Kasur ukuran double direkomendasikan untuk kamu yang cukup aktif bergerak ketika tertidur.

4. Ukuran Kasur Queen (160x200 cm)


Memiliki lebar 160 cm dengan panjang 200 cm. Kasur ini cukup populer digunakan oleh mereka yang tidur berdua atau dengan pasangan.

Kasur ini cocok menjadi pilihan buat kamu yang tidur berdua sekaligus namun memerlukan kasur yang tidak memakan terlalu banyak ruang.

Kasur ukuran queen dikenal juga sebagai kasur nomor 2.

5. Ukuran Kasur King (180x200 cm)



Kalau kamu masih belum cukup dengan ukuran queen, maka ukuran kasur king bisa menjadi pilihanmu.

Kasur king ideal untuk kamu yang membutuhkan kasur di kamar utama dengan ruang tambahan untuk bergerak, cocok juga untuk keluarga kecil yang memiliki bayi yang baru lahir.

Kasur king dikenal juga sebagai kasur nomor 1.

6. Ukuran Kasur Super King (200x200 cm)


Kasur ukuran super king ialah kasur dengan ukuran paling besar.

Sempurna bagi keluarga yang memiliki anak yang masih tidur bersama. Ukuran super king memberikan ruang lebih untuk tidur lebih nyaman dan leluasa.

Macam Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

Pengertian pemimpin adalah Individu atau seseorang yang mempunyai kecakapan atau kelebihan dalam suatu bidang sehingga ia dapat mempengaruhi orang-orang lain dalam suatu organisasi ataupun perusahaan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan kepemimpinan menurut George R Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi.

Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan sendiri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Setiap gaya pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri baik itu untuk organisasi perusahaan ataupun lembaga. Berikut adalah macam macam gaya kepemimpinan.
Dalam bab ini kita akan membahas gaya-gaya kepemimpinan yang biasa digunakan pimpinan baik itu dalam kepemimpinan organisasi ataupun perusahaan.

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Menurut Sudarwan Danim, Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan tercapai.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepimpinan dimana anggota organisasi/kelompok diberikan kebebasan dalam mengutarakan pendapat, ide ataupun gagasan. Pemimpin menekankan kesederajatan dan sering melakukan interaksi, konsultasi atau musyawarah dengan bawahan sebelum mengambil keputusan.

Gaya kepemimpinan demokratis adalah salah satu gaya kepemimpinan yang paling disukai karena dapat mendorong kompetensi, kreativitas, kejujuran, kecerdasan dan keberanian berpendapat bawahan- bawahannya.

2. Gaya Kepemimpinan Otokratis atau Otoriter
Jika gaya kepemimpinan demokratis berpusat pada bawahan atau anak buah, Maka gaya kepemimpinan otokratis adalah sebaliknya.
Gaya kepemimpinan otokrasi adalah gaya yang memusatkan diri pada atasan. seluruh keputusan diambil berdasarkan pertimbangan pemimpin itu sendiri. Sementara bawahan dituntut untuk menjalankan keputusan tersebut baik suka ataupun tidak suka.

Peran bawahan dalam pengambilan keputusan terbatas atau bahkan tidak ada. Atasan akan menentukan lewat komunikasi satu arah, apa yang seharusnya dilakukan, bagaimana caranya, kapan waktunya hingga seperti apa tugas dikerjakan.

Gaya otokratis ditandai dengan banyaknya perintah atau petunjuk yang diberikan atasan. gaya kepemimpinan ini membutuhkan kepatuhan total bawahannya untuk menjalankan prosedur- prosedur yang telah dibuat.

3. Gaya Kepemimpinan Instruktif
Gaya kepemimpinan instruktif adalah gaya yang menekankan instruksi atau pengarahan langsung dari atasan pada bawahan (-bawahan baru). Biasanya sifat instruksi atau pengarahan itu sendiri sangat spesifik. Seperti tugas apa yang harus dilakukan, bagaimana hingga kapan harus dilakukan.

Seorang atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan instruktif akan memberikan pengawasan lebih kepada bawahan atau anak buah yang baru bekerja. Selain itu kepemimpinan instruktif ini juga memiliki kadar direktif yang relatif tinggi.

Kadar supportifnya juga rendah sehingga dianggap tidak efektif untuk menggali potensi sumber daya manusia dari bawahan. Bahkan gaya kepemimpinan yang satu ini bisa membuat kualitas pegawai lebih rendah.

4. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan delegatif adalah gaya kepemimpinan yang dipenuhi dengan tindakan atasan yang lebih banyak menyerahkan keputusan kepada bawahan. Biasanya atasan juga sangat jarang memberi arahan kepada anak buah.

Tujuan gaya kepemimpinan delegatif ini adalah untuk melatih anak buah dalam menyelesaikan persoalannya sendiri dalam sebuah organisasi hingga perusahaan tanpa harus melibatkan peran atasan lebih banyak.

Banyak atasan menggunakan gaya kepemimpinan yag satu ini tidak hanya dalam rangka membuat operasional perusahaan berjalan dengan baik. Namun banyak atasan mempertimbangkan untuk menggunakan gaya kepemimpinan delegatif ini dalam rangka memaksimal potensi bawahan.

Dalam gaya kepemimpinan delegatif, bawahan lebih banyak dituntut untuk memiliki kemampuan lebih baik saat bekerja, mengajukan ide-ide kreatif hingga motivasi tinggi.

5. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya kepemimpinan birokratis adalah gaya memimpin yang mengacu pada peraturan. Tanda-tanda yang paling mudah dikenali dari seorang pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan birokratis adalah perilaku taat prosedur.

Ketaatan ini tidak hanya berlaku untuk dirinya sebagai atasan namun juga untuk bawahan yang berada dalam kepemimpinannya. Selain taat prosedur, atasan dengan gaya kepemimpinan birokratis ini juga lebih banyak mengambil keputusan sesuai prosedur, lebih kaku dan tidak fleksibel.

Karakteristik yang dapat dikenali dapat gaya kepemimpinan birokratif adalah adanya keputusan yang berpusat pada atasan. Biasanya semua keputusan yang dibuat dan berkaitan dengan pekerjaan akan ditentukan oleh atasan.

Sementara bawahan menjadi pihak yang wajib menjalankannya. Atasan juga menjadi penentu standar bawahan untuk melaksanakan tugas. Atasan juga akan memberikan sanksi yang jelas jika bawahan tidak memiliki kinerja sesuai prosedur standar kerja yang berlaku.

6. Model Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif sebetulnya adalah nama lain dari gaya kepemimpinan demokratis. gaya partisipatif menuntut peran aktif atau partisipasi bawahan dalam mengambil keputusan. Karena itu setiap kali keputusan diambil, atasan tidak akan mengambil keputusan secara sepihak tanpa harus berdiskusi lebih dulu dengan bawahan.

Mengingat pentingnya peran bawahan atau anggota dalam kepemimpinan partisipatif, perwujudan kepemimpinan ini membuat atasan harus lebih proaktif. Mendekati bawahan dan memastikan langsung mengenai tanggapan karyawan terhadap keputusan yang diambilnya.

7. Gaya Kepemimpinan Konsultatif
Dalam beberapa pembahasan, gaya kepemimpinan konsultatif ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari gaya kepemimpinan partisipatif. Pasalnya gaya kepemimpinan partisipatif menghendaki adanya peran aktif dari bawahan untuk mendukung atasan.

Keterlibatan bawahan dalam hal ini anak buah sangat besar dalam proses pengambilan keputusan hingga apapun yang ditentukan oleh atasan. Namun penerapan gaya kepemimpinan konsultatif ini lebih kepada atasan yang meminta pendapat bawahan atas keputusan yang akan diambil.

Jika dalam gaya kepemimpinan demokratis peran bawahan menjadi sangat penting karena memiliki derajat yang sama besarnya dengan atasan dalam mengambil keputusan. Sementara dalam gaya kepemimpinan konsultatif ini, peran bawahan juga tetap cukup besar, namun sifatnya hanya menjadi konsultan bagi atasan.

Dengan kata lain, atasan akan selalu berkonsultasi atau berdiskusi dengan bawahan namun hak mutlak pengambilan keputusan masih ada di tangannya.

8. Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan situasional adalah gaya yang memimpin yang menggunakan berbagai macam gaya kepemimpinan berbeda-beda (demokratis, otoriter, delegatif dll) yang disesuaikan dengan tingkat kesiapan dari bawahan atau pegawai dan kondisi yang ada.

Seorang atasan yang menerapkan gaya kepemimpinan situasional ini cenderung menyadari jika tidak ada acuan baku gaya kepemimpinan terbaik. Atasan yang sukses cenderung menerapkan gaya kepemimpinan yang fleksibel.

Meski cenderung berubah-ubah sesuai dengan kondisi anggota atau anak buah, namun biasanya atasan dengan gaya kepemimpinan situasional memiliki beberapa karakter yang dapat dibaca. Setidaknya ada beberapa karakter atau gaya yang selalu dilakukan seorang atasan yang mengadopsi kepemimpinan situasional.

Diantaranya telling directing atau lebih banyak memberitahu, menunjukkan dan memimpin juga menetapkan. Selain itu atasan juga akan lebih banyak selling coaching atau menjual, menjelaskan sekaligus memperjelas dan membujuk.

Participating supporting atau mengikutsertakan hingga memberi semangat dan bekerja sama. Dan juga delegating atau memberikan delegasi, mengawasi sekaligus menyelesaikan.

9. Gaya Kepemimpinan Paternalistik
10. Gaya Kepemimpinan Egaliter
11. Gaya Kepemimpinan Transformatif
12. Gaya Kepemimpinan Autocratic
13. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
14. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
15. Gaya Kepemimpinan Servant Leadership