• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Wednesday, February 10, 2021

Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 secara Online

Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan menjamin kehidupan para pekerja dengan program Jaminan Hari Tua (JHT). Dalam program tersebut, para pekerja akan menerima uang saat memasuki usia pensiun yang bisa dicek melalui aplikasi BPJSTKU.

Adapun, besaran saldo yang diterima para peserta merupakan nilai akumulasi iuran setiap bulannya ditambah dengan hasil pengembangannya. Nantinya, uang akan dibayar secara sekaligus saat peserta mencapai usia pensiun 56 tahun atau berhenti bekerja (resign atau terkena PHK) meninggal dunia, atau mengalami cacat total.

1. Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 Aplikasi
Pertama-tama, download cek saldo BPJS Ketenagakerjaan pada aplikasi BPJSTKU di Play Store atau App Store. Pastikan, pengguna telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Selanjutnya, buka aplikasi dan pilih 'Pendaftaran Pengguna Baru'. Pilih jenis kepesertaan yang diikuti, yakni 'Penerima Upah' untuk program JHT. Setelah itu, isi data berupa nama, tanggal lahir, nomor identitas, nomor kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (11 digit), hingga email.

Lalu, verifikasi data melalui email atau nomor telepon dan masukkan kode yang dikirim melalui SMS agar pengguna bisa log in atau masuk pada aplikasi. Terakhir, log in dengan data yang telah didaftar dan nikmati fasilitas BPJSTKU, seperti cek BPJS Ketenagakerjaan aktif atau tidak atau klaim BPJS Ketenagakerjaan.

2. Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 Website
Cek saldo BPJS Ketenagakerjaan online 2020 juga bisa dilakukan dengan membuka website di alamat https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id. Kemudian, pilih 'BPJSTKU' selanjutnya log in dengan alamat email dan password yang sebelumnya telah didaftarkan.

Bila belum, peserta bisa pilih 'daftar pengguna' dengan memasukkan beberapa data. Terakhir, pengguna bisa memilih berbagai menu fitur, seperti 'Lihat Saldo JHT', 'Kartu Digital', maupun 'Klaim Saldo JHT'.

Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan harus dibayar setiap bulan agar bisa menikmati fasilitas yang disediakan. Nah, bagaimana cara cek tunggakan BPJS Kesehatan agar bisa memastikan status kepesertaan aktif?

1. Website
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan pertama bisa melalui laman di alamat https://daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-checking/. Peserta diminta untuk mengisi data yang diminta.

Data yang diminta untuk cek tunggakan BPJS Kesehatan setelah login yakni masukkan nomor kartu BPJS Kesehatan, tanggal lahir, dan angka validasi. Setelah mengisi semua data, klik 'cek' dan data pembayaran akan keluar.

Data cek pembayaran BPJS Kesehatan akan menunjukkan nama peserta, jumlah anggota keluarga yang ikut, hingga status aktif, atau tidak.
Peserta juga bisa cek denda BPJS di laman yang sama. Pada sisi paling kanan akan tertera jumlah tagihan yang mesti dibayarkan pada bulan ini.

2. SMS
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan juga bisa dilakukan dengan SMS. Pengguna cukup membuka SMS dan ketik 'NIK (spasi) Nomor Kependudukan atau NOKA (spasi) Nomor Kartu BPJS Kesehatan'.
Jika data yang dimasukkan sudah benar, kirim SMS ke nomor layanan BPJS di 08777-5500-400.

3. Aplikasi
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan yang terakhir bisa dilihat melalui aplikasi. Pengguna hanya perlu mendownload aplikasi mobile JKN di Handphone (HP).
Kemudian, registrasi dengan memasukkan nomor kartu BPJS dan alamat email. Setelah itu login dengan data yang telah didaftarkan tadi.

Pilih menu Tagihan, lalu Premi. Terakhir, pengguna akan mendapatkan informasi tagihan BPJS Kesehatan di layar HP.

Pastikan selalu bayar iuran setiap bulannya agar pelayanan berobat secara gratis di klinik maupun rumah sakit bisa dinikmati. Pastikan status kepesertaan aktif dengan cara cek tunggakan BPJS Kesehatan.

Saturday, February 6, 2021

10+ Jenis Alat Berat dan Fungsinya Beserta Gambarnya

Alat berat adalah mesin yang memiliki ukuran besar yang di desain untuk melakukan tugas-tugas konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking), pemindahan bahan bangunan dan lain sebagainya.
Alat berat umumnya digunakan peda pekerjaan konstruksi, seperti pembangunan gedung, jalan atau pertambangan yang membutuhkan sumber daya baik manusia ataupun mesin sebagai alat bantu pekerjaan.

Alat berat sendiri diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar alat berat seperti Caterpillar (Amerika), Komatsu (Jepang), Hitachi (Jepang), Volvo (Swedia), Doosan Infracore (Korsel) dll.

1. Excavator (Bego)

Excavator atau bego adalah jenis alat berat yang umumnya digunakan untuk melakukan penggalian tanah dan memindahkan tanah/material lain ke dalam truk muatan.

Alat Excavator atau orang Indonesia menyebutnya beko adalah alat yang paling sering dalam dalam proyek karena fungsinya yang beragam.

Selain digunakan untuk menggali tanah, fungsi excavator diantaranya adalah untuk perataan tanah, memindahkan material berat, penancapan batang pondasi, pengerukan sungai dan masih banyak lainnya.

2. Bulldozer

Bulldozer adalah alat berat yang umumnya digunakan untuk mengolah lahan. Biasanya digunakan sebagai alat dorong material tanah, hasil galian, baik ke arah depan, ke arah samping atau bisa juga untuk membuat sebuah timbunan material.

Jenis bulldozer yang ada saat ini cukup beragam teknik penggunaannya. Swamp Bulldozer misalnya, adalah bulldozer yang digunakan untuk pengerjaan rawa.

Wheel Tractor Dozer adalah buldoser yang menggunakan roda karet. Crawler Tractor Dozer adalah buldoser yang menggunakan roda kelabang.

3. Wheel Loader

Wheel loader ini adalah alat yang fungsinya tidak terlalu jauh dengan dozer, yaitu untuk memindahkan barang atau material, dari satu tempat / alat ke tempat / alat lainnya.

Cara kerjanya adalah dengan melakukan loader / menggali. Lalu bucket akan didorongkan pada material yang akan diangkat. Apabila bucket sudah penuh, maka tractor akan mundur dan bucket akan diangkat ke atas untuk kemudian dipindahkan.

Fungsi lain dari wheel loader adalah membersihkan lapangan atau lokasi pekerjaan, menggusur tanah dalam jarak dekat, meratakan timbunan tanah dan mengisinya kembali, meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata dan yang lainnya.

4. Wales Stump

Stump (Vibro Roller) atau juga disebut dengan wales adalah alat yang digunakan untuk memadatkan permukaan tanah atau aspal. Stump sering digunakan ketika membuat sebuah jalan raya.

Alat ini sebetulnya bernama Vibro Roller, namun orang Indonesia sering menyebutnya dengan stum, mesin galindong atau mesin penggulung.

Ukuran alat tersebut di pasaran cukup beragam, ada yang ukurannya kecil, sedang hingga besar. Membuat alat tersebut dapat digunakan di berbagai macam lahan, mulai dari lahan yang ukurannya kecil hingga yang ukurannya besar.

5. Crane

Fungsi crane adalah untuk mengangkut atau memindahkan material dari atas ke bawah atau sebaliknya. Crane atau derek jangkung umumnya digunakan pada proyek pembangunan gedung.

Material-material yang sulit dipindahkan menggunakan tenaga manusia ke atap gedung atau permukaan yang tinggi akan diderek menggunakan crane. Alat ini bisa bergerak mekanis secara vertikal dan horizontal

Adapun jenis crane yang ada di pasaran sendiri cukup beragam, mulai dari tower crane, mobile crane (truck crane), Crawler crane, Hydraulic crane, Overhead crane dll.

6. Grader

Grader atau motor grader adalah alat berat dengan pisau panjang yang dapat digunakan untuk meratakan permukaan tanah secara mekanis.

Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk melakukan penggusuran tanah, mencampur tanah, meratakan tanggul, mengurug kembali galian tanah yang ada, serta hal lainnya.

Umumnya grader digunakan untuk tahap akhir, seperti memperbaiki, atau mengatur. Digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan jalan tanah dan jalan berkerikil, atau juga dapat digunakan untuk mempersiapkan landasan dasar ketika membuat jalan raya sebelum lapisan aspal disebarkan.

7. Scraper

Scraper atau motor scraper adalah jenis alat berat yang banyak digunakan untuk memotong lereng tanggul atau juga lereng bendungan. Alat ini juga dapat digunakan untuk menggali tanah, yang ada di antara bangunan beton, dan juga dapat digunakan untuk meratakan jalan raya.

Dalam proses kerjanya, alat ini, mampu menggali permukaan tanah hingga kedalaman / tebalnya sekitar lebih dari 2,5 mm, juga mampu menimbun suatu tempat yang diinginkan, hingga ketebalan minimum sekitar lebih dari 2,5 mm.

8. Asphalt Paver

Asphalt Paver atau kerap disebut dengan asphalt finisher, adalah sebuah alat yang dapat menghamparkan campuran aspal yang sebelumnya sudah dibuat oleh alat produksi aspal.

Kekurangan dari alat yang satu ini adalah perputaran roda kelabang manuvernya terlihat lebih lama. Lantaran roda karet yang digunakan pada daya ambangnya terasa lebih kasar.

9. Diesel Hammer

Diesel hammer sendiri adalah sebuah alat yang digunakan untuk memancang / memukul tiang pancang ke dalam tanah. Biasanya alat tersebut akan digunakan untuk membangun pondasi pada bangunan bertingkat, dermaga, jembatan tower dan yang lainnya.

Alat tersebut bekerja menggunakan mesin uap, untuk menggerakkan pemukul / hammer, pada bagian single atau double acting steam hammer yang digunakan.

Hammer yang digunakan untuk memukul tiang pancang yang digunakan, cukup beragam, ada yang modelnya tetap, gantung, dan ada juga yang berputar pada bidang vertikal

10. Roller

Pneumatic tire roller, atau yang kerap disingkat jadi roller ini, adalah salah satu alat yang digunakan, pada pekerjaan yang menghasilkan bahan granular. Selain itu alat tersebut juga biasanya digunakan untuk menggilas lapisan hot mix yang ada. Itu sebabnya alat tersebut kerap digunakan sebagai alat pemadat tanah. Adapun jenis roller yang umumnya digunakan antara lain :
Berdasarkan cara geraknya, ada yang gerak sendiri, ada juga yang harus ditarik menggunakan traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilas, ada yang terbuat dari baja / steel wheel, ada juga yang terbuat dari karet / pneumatic.

Berdasarkan bentuk permukaan roda, ada yang permukaannya halus / plain, bersegmen, berbentuk kaki domba, berbentuk grid, dll.
Berdasarkan susunan roda gilasnya, ada yang menggunakan roda 3/ three wheel, roda dua / tandem rolller dan three exle tanem roller.
Digunakannya alat pemadat, dengan menggunakan penggetar / vibrator.

Pengertian Distributor, Supplier, Agen, Reseller & Dropshipper

Di dalam dunia jual beli, ada beberapa pihak yang terlibat mulai dari hulu pembuatan sampai hilir pengkonsumsian.
Tanpa pohak-pihak tersebut, aktivitas jual beli sukar dilakukan, apalagi untuk barang-barang retail yang biasanya di konsumsi secara satuan oleh konsumen akhir.

Nah, di artikel singkat ini kita akan membahas tentang apa itu definisi distributor, supplier, agen, reseller, dan dropshipper dan juga cara kerjanya.

Pengertian Distributor
Pengertian distributor adalah individu atau instansi yang membeli barang langsung dari produsen untuk kemudian dijual kepada penjual eceran atau retailer.
Seorang distributor biasanya tidak menjual barang secara langsung kepada konsumen. Akan tetapi, beberapa distributor juga dapat menjual barang tersebut kepada konsumen tanpa melalui perantara terlebih dahulu.

Dalam siklus perdagangan, distributor menempati urutan kedua setelah produsen karena distributor menerima barang secara langsung dari produsen.
Keuntungan yang didapat distributor berupa potongan harga dari produsen. Apabila distributor membeli barang semakin banyak, maka semakin banyak pula potongan harga yang diberikan oleh produsen.

Fungsi dan Tugas Distributor
Fungsi dan tugas distributor yang utama adalah sebagai perantara yang mendistribusikan barang dari tangan produsen ke tangan pengecer dan konsumen. Adapun tugas distributor secara detail adalah sebagai berikut.

1. Membeli Produk
Distributor bertugas membeli barang atau jasa secara langsung dari tangan produsen ataupun pedagang yang lebih besar.

2. Menyimpan Produk
Setelah barang dibeli dari tangan produsen, distributor juga harus menyimpan barang-barang tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum akhirnya dijual kepada pengecer.

Karena jumlah barang yang banyak dan jangka waktu penyimpanan yang cukup lama, seorang distributor biasanya membutuhkan tempat penyimpanan khusus.

3. Menjual Produk
Distributor menjual barang tersebut kepada pengecer atau konsumen dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli yang telah dibayarkan kepada produsen agar mendapat keuntungan.

4. Mengangkut Produk
Selain menjual barang yang didapatkan dari produsen, seorang distributor juga bertanggung jawab untuk mengangkut barang dari produsen ke pengecer atau konsumen. Adapun biaya pengangkutan tersebut akan diakumulasikan ke dalam harga barang yang akan dijual.

5. Klasifikasi Produk
Distributor memiliki tugas untuk mengklasifikasikan barang yang akan dijual berdasarkan pada jenis, ukuran, dan kualitas produk tersebut.

6. Informasi Produk
Pihak distributor bertanggung jawab untuk menyediakan dan memberikan informasi tentang perkiraan harga dan pemasaran barang pada waktu tertentu.

7. Promosi Produk
Kegiatan promosi ternyata tidak dilakukan oleh pihak produsen, melainkan distributor. Kegiatan ini bermaksud untuk memperkenalkan produk yang dijual kepada konsumen. Melalui media iklan, distributor menjelaskan manfaat, harga, dan mutu dari produk tersebut.

Pengertian Supplier
Supplier berasal dari kata supply yang berarti persediaan. Jadi, Pengertian supplier adalah individu atau perusahaan yang menyediakan sumber daya atau bahan baku mentah yang kemudian dijual untuk diolah dan dijadikan barang siap jual.

Barang yang dimiliki supplier adalah bahan baku mentah, seperti sayur, kapas, daging ayam, daging sapi, sawit, dan lain-lain. Bisa juga bahan baku tersebut merupakan barang setengah jadi, seperti kertas, plastik, keju, dan lain-lain.
Barang mentah atau setengah jadi tersebut merupakan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan lain.

Contohnya peternak ayam yang memasok daging ayam potong yang untuk kemudian akan diolah menjadi nugget, sosis, baso, dan produk olahan daging ayam lainnya.

Fungsi dan Tugas Supplier
Supplier memiliki peran yang sangat penting dalam rantai perekonomian karena tanpa bahan baku yang dipasok oleh supplier, barang atau jasa tertentu tidak akan dapat diproduksi, sehingga konsumen tidak akan dapat menikmatinya.

Berikut adalah fungsi dan tugas dari supplier.
Tugas supplier yang pertama adalah memastikan ketersediaan bahan baku yang akan digunakan oleh pihak individu atau perusahaan yang membutuhkannya.
Supplier harus dapat memastikan bahwa bahan baku yang dipasok masih dalam kondisi prima ketika diterima oleh individu atau perusahaan tersebut.
Supplier bertanggung jawab untuk menyimpan bahan baku sebaik mungkin sebelum dikirim ke pihak individu atau perusahaan yang membutuhkannya.
Supplier juga bertanggung jawab mengirimkan bahan baku dengan tepat waktu.

Pengertian Agen
Banyak yang menyamakan agen dan distributor karena kedua pelaku ekonomi ini memiliki peran yang sama, yaitu sebagai perantara antara produsen ke konsumen. Akan tetapi, agen pada dasarnya berbeda dengan distributor.

Agen adalah penyalur barang atau jasa atas nama suatu perusahaan tertentu. Hal ini yang membedakan agen dan distributor. Jika distributor menjual barang atau jasa atas namanya sendiri, agen menjual barang atas nama perusahaan tersebut.

Distributor mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli, sedangkan agen mendapatkan komisi dari produsen. Agen juga tidak berhak menentukan harga jual karena harga telah ditentukan oleh.

Kelebihan dan Kekurangan Agen
Sebagai pelaku ekonomi, agen juga memiliki keuntungan dan risiko tersendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan menjadi agen.

A. Kelebihan Agen
Agen hanya bertugas menjual barang yang diproduksi oleh produsen tanpa harus menciptakan atau membuat sendiri produk tersebut.
Potensi keuntungan cukup besar karena komisi diberikan langsung oleh produsen.
Tidak menanggung kerugian atas barang yang tidak laku terjual karena barang tersebut dapat dikembalikan ke produsen.

B. Kekurangan Agen
Pada beberapa kasus, Anda akan harus mempersiapkan modal yang besar untuk menjadi agen.
Anda harus memiliki tempat penyimpanan yang memadai.
Tidak dapat menentukan sendiri keuntungan yang diinginkan.

Pengertian Reseller
Pengertian Reseller adalah suatu individu atau perusahaan yang membeli barang ataupun jasa dari pihak produsen atau distributor, tetapi tidak untuk dikonsumsi. Barang yang dibeli tersebut akan dijual kembali kepada end user atau konsumen akhir demi mendapatkan keuntungan.

Reseller bukan merupakan bagian dari produsen. Untuk menjadi seorang reseller, Anda harus mempersiapkan modal yang tidak sedikit karena harus menyetok barang yang akan dijual terlebih dahulu.

Kelebihan dan Kekurangan Reseller
Seperti halnya pelaku ekonomi lainnya, menjadi seorang reseller juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan menjadi seorang reseller adalah sebagai berikut.

A. Kelebihan Reseller
Anda akan dapat mengelola dan mengetahui kualitas barang karena telah menyetoknya terlebih dahulu.
Tidak terikat pada satu produsen saja. Maka dari itu, akan cukup mudah untuk mengembangkan usaha.
Tidak memproduksi barang tersebut sendiri.
Dapat menentukan besarnya keuntungan yang diinginkan.
Dapat mengontrol branding dari usaha Anda karena pengemasan dan pengiriman barang dilakukan secara mandiri, bukan dikemas dan dikirim oleh produsen.

B. Kekurangan Reseller
Membutuhkan modal yang sangat besar di awal usaha untuk membeli barang-barang yang akan dijual.
Harus mempersiapkan tempat khusus seperti gudang untuk menyimpan stok barang.
Kerugian ditanggung pihak reseller apabila ada barang yang rusak atau tidak laku terjual.
Dituntut untuk bisa multitasking mulai dari pemasaran, melayani pemesanan, pengemasan, pengiriman barang, serta menerima complain dari konsumen.

Pengertian Dropshipper
Pengertian Dropshipper adalah orang atau perusahaan yang menjual barang dari produsen atau distributor tanpa menyetoknya terlebih dahulu. Jadi, dropshipper hanya bermodal gambar dari barang tersebut ketika menjualnya.

Biasanya, gambar barang yang hendak dijual diperoleh dari produsen atau distributor. Drop shipper hanya bertanggung jawab untuk mengunggah gambar barang agar ada konsumen yang tertarik untuk membelinya.

Pengemasan dan pengiriman merupakan tanggung jawab produsen. Anda hanya harus memasarkan barang atau jasa terkait secara maksimal melalui trik-trik tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Dropshipper
Menjual barang melalui sistem dropship bukanlah tanpa kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan menjadi dropshipper.

A. Kelebihan Dropshipper
Tidak harus menyetok barang terlebih dahulu, sehingga Anda tidak akan mengalami kerugian apabila barang tidak laku.
Tidak harus memiliki modal yang besar untuk memulai usaha.
Dapat menjual berbagai barang dari berbagai produsen.

B. Kekurangan Dropshipper
Meskipun menjual barang dari produsen, Anda harus tetap menerima keluhan dari konsumen apabila barang yang dijual ternyata kualitasnya kurang baik.
Keuntungan yang didapatkan tidak sebesar reseller.

Keuntungan Dan Perbedaan Dropship Reseller

Sistem bisnis dimana seseorang membeli produk tertentu dari distributor/supplier untuk kemudian barang tersebut dijual kembali baik secara grosir ataupun eceran.
Reseller secara bahasa diartikan “menjual kembali”, reseller akan menjual kembali barang yang dibeli dengan harga yang lebih tinggi sehingga ada selisih keuntungan yang menjadi hak penuh dari pihak reseller.

Bila dijelaskan secara sederhana.
Semisal, ada distributor A menjual Baju Polos dengan harga satuan 50.000
Untuk harga reseller produsen A mematok harga 35.000 dengan minimal pembeliah 50 pcs.
Jika reseller membeli 50 pcs, maka harganya adalah 35.000 x 50 = Rp. 1.750.000
Selanjutnya barang akan dikirim ketempat reseller dan dijual kembali dengan harga jual satuan sama seperti distributor A yakni 50.000 ataupun diatasnya.

Dengan skema diatas maka reseller diuntungkan dengan harga beli dari distributor yang lebih murah dari harga satuan. Reseller leluasa mengatur harga dari barang yang telah dibeli.

Keutungan lainnya, reseller juga bisa memanfaatkan “Merk” dan segala fasilitas seperti tool kit, katalog produk, testimoni, grup diskusi yang biasanya disediakan oleh pihak distributor.

Bagi distributor sendiri, adanya reseller sangat menguntungkan karena barang yang dimiliki bisa langsung terjual dalam jumlah banyak.

Cara Kerja Reseller
Cara kerja reseller telah disebutkan pada bagian atas, yakni Kita membeli barang dari supplier/distributor dengan minimal pembelian sesuai ketentuan.
Selanjutnya barang akan dikirim ke gudang/rumah/tempat kita untuk kemudian kita jual, entah secara offline ataupun online di marketplace dan jaringan periklanan semacam fb ads, google ads ataupun instagram ads.

Pada beberapa kasus, pihak distributor biasanya memberikan pelatihan khusus untuk para resellernya. Mereka mengajarkan bagaimana cara berjualan, cara menarik pelanggan, cara beriklan, cara membuat copywriting, mindset bisnis, cara membuat foto produk yang menarik dll.

Terkadang distributor memberikan reward tertentu pada para reseller yang loyal atau menjadi penjual terbanyak dari produk yang dipasarkan.

Keuntungan Menjadi Reseller
Dengan menjadi reseller kamu akan mendapat beberapa keuntungan, diantara keuntungan reseller adalah sebagai berikut;

1. Tidak Perlu Memproduksi Barang Sendiri
Reseller tak perlu memikirkan produksi barang, tugas mereka adalah memikirkan strategi pemasaran agar barang laku dijual sebanyak-banyaknya.

2. Tidak Terikat
Dengan menjadi reseller kita bisa bebas menjual barang lain. Misalnya ketika menjual hijab kita dapat menjadi reseller dari beberapa brand hijab sekaligus seperti zoya, shapira, elzatta, rabbani dll.

3. Bebas Mengatur Harga Jual
Dengan menjadi reseller kita dapat membeli barang dengan harga lebih murah dari distributor utama dan menjualnya sesuka hati kita. Entah itu menjualnya, dibawah, diatas atau mengikuti harga pasar.

4. Mendapat Bonus, Komisi dan Diskon
Beberapa distributor menerapkan bonus, komisi dan diskon pada setiap resellernya yang loyal dan sering melakukan pembelian.

5. Komunitas Berbagi Ilmu
Setiap distributor umumnya membekali para resellernya dengan bimbingan berkelanjutan, mulai A-Z ilmu penjualan. Mulai dari bagaimana menjual barang secara offline, online dan ilmu-ilmu marketing lainnya.

6. Mengetahui Kualitas Barang dan Stok
Reseller memiliki barang yang akan dijual secara fisik, berbeda dengan dropshiper. Dengan menjadi reseller kita dapat mengecek kualitas barang sebelum dijual pada konsumen. Apakah ada kecacatan atau kerusakan pada produk yang dijual.

Kekurangan Reseller
1. Harus Memiliki Modal Untuk Stok Barang
Reseller harus memiliki modal yang cukup untuk melakukan stok barang. Ini dikarenakan distributor yang umumnya mematok minimal jumlah pembelian. Misalnya minimal harus membeli 100 pcs, 200 pcs dst.

2. Ketersediaan Tempat dan Pegawai
Reseller harus memiliki tempat atau gudang untuk menyimpan barang. Selain itu ia juga harus memikirkan strategi pemasaran agar barang yang dimiliki dapat terjual.
Hal seperti ini membutuhkan multitasking dan kemampuan untuk membangun tim dan manajemen secara baik.

3. Kerugian Ditanggung
Setiap kerugian, komplain atau keluhan dari pelanggan sepenuhnya menjadi tanggung jawab reseller. Hal seperti ini sebetulnya berlaku sama untuk para dropshipper.

Hanya saja reseller dapat meminimalisir keluhan pelanggan, karena mereka dapat melakukan quality control sendiri terhadap barang dan juga memastikan paket ter-packing dengan rapi hingga sampai ketangan pelanggan.

Perbedaan Dropship dan Reseller
Reseller dan dropshiper memiliki beberapa perbedaan mulai dari cara kerja, modal dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa perbedaan dropship dan reseller.

1. Cara Kerja Reseller dan Dropship
Reseller

-> Membeli barang dari distributor
-> Barang dikirim ke tempat kita (rumah/gudang)
-> Melakukan promosi offline/online
-> Jika ada pembeli, barang langsung dikirim dari tempat kita.

Dropship
-> Melakukan promosi offline/online (Umumnya online) dengan memajang katalog barang di marketplace, ig, fb dll
-> Jika ada pembeli, dropshipper akan menghubungi distributor untuk melakukan pengiriman barang
->Barang dikirim dari tempat distributor.

2. Modal
Reseller harus mengeluarkan modal untuk melakukan stok barang dan juga menyediakan tempat untuk menaruh barang (rumah/gudang)
Dropshipper tidak perlu mengeluarkan uang banyak karena tidak perlu stok barang ataupun menyediakan tempat barang.

3. Profit atau Keuntungan Dropship dan Reseller
Reseller mempunyai peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih dibandingkan dropshipper. Ini salah satunya dikarenakan reseller akan membeli harga barang yang lebih murah dari pihak distributor.

4. Resiko
Untuk masalah resiko sebetulnya tergantung dari skill yang dimiliki oleh masing-masing Individu. Reseller bisa saja menanggung kerugian besar ketika misalnya melakukan stok produk dalam jumlah banyak namun barang tidak laku. Atau reseller (pe-resell) salah membaca pasar, sehingga stok barang kurang diminati dsb.

Dropshipper memiliki resiko yang minim, Namun kembali lagi pada kata diawal tadi, semuanya bergantung pada keahlian masing masing.