• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Monday, February 15, 2021

3 Jenis Asuransi Yang Harus Menjadi Prioritas

Produk asuransi ada berbagai macam jenisnya, dan dari berbagai macam jenis asuransi yang ada, tidak jarang juga membuat banyak orang bingung untuk menentukan jenis asuransi apa yang harus di prioritaskan.

Kali ini Edukasi Asuransi akan membantu anda untuk memilih jenis asuransi yang harus diprioritaskan untuk anda miliki.

Asuransi Jiwa
Jenis asuransi ini akan memberikan santunan ketika terjadi resiko kematian pada pemilik polis asuransi. Tujuan diberikan santunan kepada ahli waris adalah agar mereka tetap mampu bertahan hidup dengan layak setelah sang pencari nafkah utama meninggal dunia.

Oleh karena itu, kami sangat menyarankan seorang kepala keluarga untuk minimal memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang layak dan cukup.
Besar uang pertanggungan yang layak biasanya adalah minimal sebesar 5 x penghasilan tahunan anda.

Asuransi Kesehatan
Prioritas kedua untuk memiliki asuransi adalah asuransi kesehatan, Asuransi kesehatan menjadi wajib untuk anda miliki karena sudah bukan hal yang baru jika biaya medis atau pengobatan di rumah sakit memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka anda tidak perlu mengeluarkan uang pribadi ketika harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, maka keuangan anda akan lebih teratur tanpa harus mengalami pailit saat terjadi resiko.

Asuransi Sakit Kritis
Belum lengkap jika anda belum memiliki asuransi jenis ini. Asurasi sakit kritis menjadi asuransi wajib dimiliki oleh kita semua.

Biaya untuk pengobatan sakit kritis membutuhkan biaya yang sangat mahal sekali, bahkan banyak orang rela menjual harta benda dan asset yang mereka miliki untuk pengobatan sakit kritis ini. Maka, memiliki asuransi sakit kritis adalah salah satu pilihan bijak untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan.

Dari ketiga jenis asuransi di atas, anda tidak perlu membelinya satu per satu, karena hampir semua perusahaan asuransi memiliki program paket lengkap yang memberikan ketiga bahkan lebih manfaat asuransi dalam satu polis asuransi.

6 Prinsip Asuransi Yang Perlu Diketahui

1. Insurable Interest(Kepentingan untuk Diasuransikan)
Yaitu seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan (interest) atas harta benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang diasuransikan juga harus legal dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam kategori layak.

Apabil suatu saat terjadi musibah atau masalah yang mengakibatkan objek yang bersangkutan menjadi rusak maka pihak yang mengasuransikan akan mendapatkan ganti rugi finansial

Contoh:
· Hubungan keluarga, seperti suami, istri, anak, ayah atau ibu.
· Hubungan bisnis, seperti kreditur dengan debitur, perusahaan dengan orang penting di perusahaan.

2. Utmost Good Faith (Itikad Baik)
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-fakta material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya, seorang penanggung harus dengan jujur dan terbuka menerangkan secara jelas serta benar atas segala sesuatu tentang objek yang diasuransikan.

Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang dijamin maupun yang dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas dan teliti.

3. Proximate caus (Kausa Proximal)
Suatu penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu kerugian dalam sebuah rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama yang kali harus dan akan dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan efisien yang dapat menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana akhirnya menimbulkan kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat ditentukan jumlah klaim yang diterima oleh pemegang polis.

4. Indemnity (Ganti Rugi)
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi finansial (ganti rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).

Meskipun demikian prinsip asuransi idemnity ini juga memiliki ketentuan yang menyatakan bahwa pihak perusahaan asuransi tidak berhak memberikan ganti rugi lebih besar atau lebih tinggi dari kondisi keuangan klien atas kerugian yang dideritanya. Contohnya, jika terjadi musibah sakit, maka perusahaan asuransi akan membayarkan atau reimburse biaya rumah sakit sesuatu dengan tagihan yang telah dibayarkan sebelumnya.

5. Subrogation (Pengalihan Hak atau Perwalian)
Yaitu pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung jika si penanggung telah membayar ganti rugi terhadap si tertanggung.

6. Contribution (Kontribusi)
Yaitu bila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa perusahaan asuransi, maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari masing-masing perusahaan tersebut.

Contohnya, jika sang tertanggung mengasuransikan satu unit beserta isi kendaraan dengan total nilai Rp 200 juta kepada 3 perusahaan asuransi, dengan nilai asuransi ke perusahaan A Rp 200 juta, perusahaan B Rp 100 juta dan perusahaan C Rp 100 juta, maka jika terjadi kecelakaan atau hal lain yang dapat membuat kendaraan tersebut rusak atau hancur, maka jumlah total ganti rugi yang akan didapatkan sang tertanggung menurut prinsip asuransi ini adalah;

Perusahaan A : Rp200 juta / Rp400 juta x Rp 200 juta = Rp 100 juta
Perusahaan B : Rp100 juta / Rp 400 juta x Rp 200 juta = Rp 50 juta
Perusahaan C : Rp100 juta / Rp 400 juta x Rp 200 juta = Rp 50 juta

5 Macam Orang yang Seharusnya Menggunakan Asuransi

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan asuransi kini mulai meningkat seiring dengan edukasi dan sosialisasi yang menunjukkan betapa pentingnya peranan asuransi dalam kehidupan sekarang. Dunia ini memang penuh dengan hal-hal yang tidak pasti, termasuk juga risiko yang ada kaitannya dengan penyakit (sakit), kecelakaan, terjadinya bencana alam, bahkan meninggal dunia. Kejadian tak terduga ini terkadang meninggalkan kewajiban bagi keluarga yang ditinggalkannya untuk mengurus beberapa hal yang tidak sempat dibereskan sebelumnya. Tentu ini akan memberikan beban bagi keluarga terutama bila hal tersebut berkaitan dengan dana yang jumlahnya tidak sedikit.

Lalu apakah semua orang pasti membutuhkan asuransi jiwa? Beberapa orang tidak memiliki asuransi jiwa beralasan karena premi yang dibayarkan biasanya cukup tinggi sementara mereka tidak merasakan secara nyata manfaat dari asuransi jiwa tersebut. Memang keputusan untuk memiliki asuransi jiwa tidak semena-mena jatuh pada semua orang. Terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi oleh calon pemegang polis asuransi jiwa termasuk juga kebutuhan dan kemampuannya dalam membayar kewaijban yaitu premi setiap bulan yang besarnya tergantung pada jenis asuransi jiwa yang diperlukan. Sebagai gambaran, setidaknya beberapa pihak berikut disarankan untuk memiliki asuransi jiwa.

1. Masih Lajang dan Berusia Muda
Ketika Anda masih lajang, mungkin orang yang akan Anda bantu secara rutin adalah keluarga dan orang tua. Untuk melindungi orang-orang terdekat Anda tersebut serta melindungi diri Anda sendiri dari kejadian tak terduga (seperti misalnya adanya penyakit keras, kejadian kematian lalu menimbulkan biaya pemakaman) atau mungkin terdapat beberapa hutang yang belum lunas namun Anda sudah tidak mampu melunasi (dalam artian sudah meninggal), Anda perlu menggunakan asuransi jiwa untuk menjamin dan memastikan semua tanggungan Anda dilunasi.

2. Pasangan Muda
Untuk melindungi Anda dan pasangan dari kebutuhan di tahun-tahun mendatang yang mungkin jauh akan lebih mahal, tak terkecuali dengan biaya premi asuransi jiwa membeli asuransi jiwa sedini mungkin akan memberikan Anda keuntungan dari segi premi yang lebih murah atau harganya lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya. Di samping itu, pembiayaan premi per bulan masih diperingan dengan keadaan pasangan muda yang belum mempunyai anak sehingga tanggungan biaya hanya untuk dua orang saja.

3. Keluarga Muda dan Mapan
Selain pasangan muda yang belum memiliki anak, keluarga muda dan mapan juga disarankan perlu memiliki asuransi jiwa. Hal ini akan menghindarkan Anda dari penelantaran keluarga yang tanggungannya sangat bergantung pada penghasilan Anda sebagai kontributor utama. Jumlah pertanggungan ini juga sangat tergantung dari perkiraan biaya hidup tanggungan yang ditinggalkan disamping besarnya penghasilan penanggung.

4. Pasangan Bekerja Tanpa Anak
Meskipun Anda dan pasangan belum memiliki tanggungan anak, namun meninggalkan pasangan sendiri tanpa penghasilan mungkin akan memberatkan pasangan Anda. Bila Anda memiliki penghasilan dan berkontribusi terhadap kebutuhan hidup pasangan dan tidak ingin meninggalkan pasangan dengan keuangan yang tidak mapan, asuransi jiwa bisa dijadikan jawaban yang cukup membantu bagi Anda.

5. Keluarga Usia Pensiun
Ketika memasuki usia pensiun dan anak-anak atau tertanggung Anda sudah tidak lagi menjadi tanggungan, tidak memiliki asuransi jiwa mungkin masih bisa dilakukan. Berbeda halnya bila Anda memasuki usia pensiun namun masih memiliki tanggungan, baik itu anak maupun keluarga lainnya. Untuk menjamin kehidupan mereka, maka disarankan memiliki asuransi jiwa. Tetapi Anda perlu memperhitungkan untung ruginya karena biasanya biaya premi di usia yang mulai memasuki masa pensiun cukup besar dan mahal.

4 Faktor Penting untuk Membandingkan Asuransi

Salah satu produk yang banyak ditawarkan adalah asuransi jiwa. Berbagai tawaran datang dan kadang terlihat sangat menggiurkan dan membuat masyarakat mudah menjatuhkan pilihan tanpa terlebih dulu melakukan perbandingan. Akhirnya, tak sedikit yang merasa telah salah memilih karena asuransi jiwa yang dimiliki tak memberikan manfaat sesuai kebutuhan.

Anda bisa mencermati 4 hal berikut untuk melakukan perbandingan produk asuransi jiwa sebelum menentukan pilihan.

Lakukan 4 Hal Berikut Dalam Perbandingan Asuransi Jiwa
Cari Tahu Reputasi Perusahaan
Kadang produk bagus yang ditawarkan datang bukan dari perusahaan dengan reputasi yang baik. Meski Anda tergoda untuk membeli produk tersebut, mengetahui reputasi perusahaan asuransi pemilik produk tetap harus menjadi prioritas sebelum menjatuhkan pilihan pada satu produk asuransi.

Untuk mengetahui reputasi ini bisa dilihat dari track record perusahaan serta performanya selama beberapa tahun terakhir. Anda bisa juga mencari tahu bagaimana mereka memberikan layanan kepada nasabahnya.

Dengan mengetahui reputasi perusahaan asuransi jiwa, Anda bisa memahami seberapa aman dana yang Anda investasikan kepada perusahaan tersebut. Sehingga Anda akan senantiasa merasa aman dan nyaman saat membayar premi.

Pembayaran Premi
Premi berarti beban biaya yang harus Anda bayarkan. Beberapa produk asuransi biasanya menawarkan premi murah dan terjangkau namun dengan manfaat yang rendah tentunya. Meski demikian, bukan berarti premi yang tinggi juga bisa memberikan manfaat yang besar.

Sebaiknya hitung dengan matang kemampuan finansial Anda dalam menentukan besarnya jumlah premi yang ingin Anda bayarkan. Jangan sampai gara-gara harus membayar premi yang besar, kondisi keuangan Anda malah berantakan.

Kemudahan Proses Administrasi
Mengurus proses administrasi adalah hal yang paling krusial dalam asuransi jiwa. Bukan apa-apa, banyak ahli waris yang seringkali dikesalkan dengan proses administrasi yang berbelit saat mengajukan klaim. Apalagi dalam kondisi masih berduka akibat kehilangan tertanggung. Ini bisa menjadi pertimbangan Anda sebelum menjatuhkan pilihan pada satu produk asuransi.

Pastikan Jenis Asuransi Jiwa yang Anda Pilih
Dalam melakukan perbandingan asuransi jiwa, hendaknya Anda memeriksa terlebih dahulu jenisnya. Asuransi jiwa seperti halnya asuransi pada umumnya dipadukan dengan instrumen investasi atau murni sebagai asuransi tradisional. Sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Anda harus mengetahui dengan detail seberapa mudah atau rumit proses administrasi yang harus dilalui untuk pengajuan klaim dan proses lainnya.

Jenis Asuransi Jiwa yang Mesti Anda Ketahui

Asuransi jiwa adalah suatu kontrak perjanjian antara Anda sebagai pemegang polis atau tertanggung dengan perusahaan asuransi sebagai penanggung yang mana perusahaan asuransi akan membayarkan sejumlah nominal uang jika terjadi risiko kematian terhadap pihak pemegang polis asuransi. Anda sebagai tertanggung wajib membayar sejumlah premi yang nantinya bermanfaat untuk memberikan penggantian atas risiko kematian Anda tersebut. Dengan kata lain, asuransi jiwa merupakan jenis asuransi yang bertujuan untuk menanggung orang terhadap kerugian finansial yang tidak terduga, yang disebabkan karena tertanggung meninggal dunia.

Asuransi jiwa ini dapat dibeli untuk kepentingan diri sendiri dan atas nama tertanggung saja atau dibeli untuk kepentingan orang ketiga. Misalnya seorang suami bisa membeli asuransi jiwa dengan istri sebagai tertanggung, atau orangtua juga bisa membeli asuransi jiwa dengan anaknya sebagai tertanggung. Ada beberapa jenis asuransi jiwa, namun sebelum membahas tentang jenis-jenis asuransi jiwa ini, ada baiknya Anda ketahui terlebih dahulu beberapa alasan yang membuat asuransi jiwa itu begitu penting bagi Anda.

Mengapa Perlu Membeli Asuransi Jiwa?
1. Sebagai Perlindungan Terhadap Kehilangan Penghasilan bagi Keluarga
Tidak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi besok, termasuk Anda. Untuk mengantisipasi kemungkinan Anda terkena musibah dan meninggalkan keluarga yang Anda nafkahi untuk selamanya, Anda perlu membeli polis asuransi jiwa agar keluarga Anda bisa mendapatkan uang pertanggungan untuk hidup setelah Anda tinggalkan.

2. Sebagai Perlindungan atas Risiko Meninggal Dunia Akibat Penyakit-penyakit Penyebab Utama Kematian
Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada 2002, 10 penyebab utama kematian di Indonesia adalah jantung koroner, tuberkolosis, kelainan pembuluh darah, penyakit pernafasan, penyakit bayi baru lahir, penyakit paru-paru, kecelakaan lalu-lintas, diabetes, darah tinggi, dan diare. Penyakit-penyakit tersebut cukup umum dijumpai, sehingga penting bagi Anda untuk memiliki perlindungan atas risiko terjangkit penyakit-penyakit tersebut dan meninggal dunia.

3. Salah Satu Cara Menabung atau Persiapan Pensiun
Menabung di asuransi jiwa merupakan pilihan alternatif terbaik untuk kebutuhan jangka panjang Anda karena sifat pembayaran premi yang teratur, wajib, dan tidak mudah diambil sewaktu-waktu.

Jenis-jenis Asuransi Jiwa
Ada beberapa jenis produk asuransi jiwa yang tentunya masing-masing memiliki manfaat yang berbeda-beda. Jenis-jenis asuransi jiwa ini bertujuan untuk melayani berbagai macam kebutuhan, kemampuan, dan daya beli masyarakat. Silakan disimak apa saja jenis asuransi jiwa berikut ini:

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)
Asuransi jiwa berjangka atau term life insurance ini fungsinya untuk memberi proteksi kepada tertanggung dalam jangka waktu tertentu saja. Asuransi jiwa ini biasanya menawarkan kontrak untuk 5, 10, atau 20 tahun, dengan premi tetap dan terhitung murah.

Anda direkomendasikan memilih asuransi jiwa jenis ini jika Anda mengutamakan masa depan keluarga Anda terutama pendidikan anak. Cocok bagi Anda yang memiliki kebutuhan akan biaya asuransi yang besar namun memiliki kemampuan keuangan yang terbatas.

Jika Anda memilih asuransi jiwa ini, beberapa keuntungannya adalah:
Anda sebagai pemegang polis mendapatkan kebebasan dalam menentukan besarnya premi sesuai dengan kemampuan Anda.
Uang pertanggungan yang bisa Anda peroleh sebagai pemegang polis bisa mencapai angka miliaran rupiah. Artinya, jika tertanggung meninggal dunia saat masa kontrak masih aktif, maka keluarga tertanggung akan mendapatkan uang pertanggungan yang cukup besar.

Sementara itu kekurangan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:
Tertanggung bisa kehilangan uang premi yang sudah dibayarkan atau premi hangus begitu kontrak selesai apabila tidak mengalami masalah kesehatan maupun meninggal dunia hingga masa kontrak selesai tersebut.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)
Asuransi jiwa jenis seumur hidup atau whole life insurance ini memberikan perlindungan seumur hidup, meski biasanya perusahaan asuransi membatasi manfaat perlindungan hingga hanya 100 tahun.

Asuransi jiwa ini direkomendasikan bagi Anda yang tidak punya tanggungan dan menginginkan manfaat yang lebih dari sekadar santunan kematian, atau Anda tertarik dengan ide tabungan jangka panjang. Jadi, jika Anda menginginkan perlindungan jiwa sekaligus tabungan untuk kebutuhan darurat misalnya membayar biaya tagihan rumah sakit, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli polis asuransi jiwa jenis ini.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:
Pemegang polis dimungkinkan untuk mendapatkan nilai tunai dari premi yang sudah dibayarkan.
Apabila Anda sebagai tertanggung tidak dapat membayar angsuran premi secara berkala, Anda bisa menggunakan nilai tunai dari premi yang sudah dibayar untuk membayar premi selanjutnya.
Premi asuransi yang sudah Anda bayarkan tidak akan hangus jika tidak ada klaim.
Saat kontrak berakhir, uang pertanggungan akan diberikan seluruhnya.

Sementara itu kekurangannya adalah:
Preminya lebih besar ketimbang premi asuransi jiwa berjangka, bahkan bisa mencapai lebih dari dua kali lipatnya. Alasan dari premi yang tinggi ini adalah karena angka harapan hidup masyarakat Indonesia hanya 65 tahun untuk laki-laki dan 70 tahun untuk perempuan, sehingga kemungkinan klaim asuransi sebelum masa proteksi berakhir lebih tinggi.
Nilai tunai dari total premi yang sudah dibayarkan tidak terlalu besar karena bunga untuk asuransi ini biasanya hanya sebesar 4% per tahun, dan angka ini belum dipotong pajak.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)
Jenis asuransi jiwa dwiguna atau endowment insurance ini sesuai dengan namanya adalah asuransi yang memiliki dua manfaat, yaitu sebagai asuransi jiwa berjangka sekaligus tabungan. Artinya Anda sebagai pemegang polis dapat memperoleh nilai tunai dari premi asuransi yang sudah Anda bayarkan berupa uang pertanggungan jika tertanggung meninggal dunia dalam periode tertentu sesuai dengan kebijakan polis asuransi bersangkutan dan juga dapat menarik polis asuransi dalam waktu tertentu sebelum masa kontrak berakhir.

Asuransi jiwa jenis ini direkomendasikan bagi Anda yang lebih ingin memastikan ketersediaan dana pendidikan untuk anak, ingin punya dana untuk kebutuhan tak terduga di masa depan, dan ingin punya dana pensiun yang lebih besar.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Anda bisa mengklaim polis asuransi jiwa ini sebelum masa kontrak berakhir, misalnya untuk dana pendidikan anak Anda. Namun penarikan dana ini hanya bisa dilakukan sekali dalam jangka waktu beberapa tahun sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Jika misalnya Anda sebagai tertanggung masih hidup saat jangka waktu berakhir, Anda akan mendapatkan seluruh uang pertanggungan.

Sementara itu kekurangannya adalah:
Karena jenis asuransi jiwa ini memiliki dua manfaat, yang seperti menggabungkan manfaat asuransi jiwa berjangka dengan asuransi jiwa seumur hidup, jadi preminya cukup besar, bisa mencapai jutaan rupiah per bulannya.

4. Asuransi Jiwa Unit Link
Asuransi jiwa jenis unit link ini menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi, dan paling sering ditawarkan oleh agen asuransi. Jika Anda tertarik berinvestasi namun tidak mengerti tentang investasi dan ingin tetap memastikan jiwa Anda tetap mendapatkan manfaat perlindungan dari kematian, Anda bisa memilih jenis asuransi jiwa ini.

Keuntungan dari asuransi jiwa jenis ini adalah:
Anda sebagai pemegang polis tidak hanya mendapatkan jaminan perlindungan saja melainkan juga imbal hasil investasi dengan bunga yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Sementara kerugiannya adalah:
Imbal balik dari investasinya kurang signifikan jika dibandingkan dengan investasi murni seperti saham, pasar uang, atau reksadana. Jika Anda mencari keuntungan yang besar dari investasi, Anda sebaiknya tidak mengandalkan asuransi jiwa unit link.
Uang pertanggungan yang akan diperoleh tergolong rendah, terutama jika investasinya gagal atau hanya menghasilkan keuntungan yang kecil.

Teliti Sebelum Membeli
Perlu Anda ingat bahwa sebelum Anda membeli polis asuransi jiwa, Anda disarankan mencari informasi sebanyak-banyaknya dan membandingkan penawaran dari beberapa perusahaan asuransi misalnya berkaitan dengan perlindungan yang ditawarkan dan besarnya premi yang harus Anda bayar, dan sesuaikan dengan kemampuan Anda. Pertimbangkan pula jumlah tanggungan Anda dan kebutuhan dana apa saja yang akan muncul di masa depan dalam memilih jenis asuransi jiwa ini. Intinya adalah Anda perlu melakukan perencanaan yang cermat sesuai dengan kebutuhan sebelum memilih produk asuransi jiwa yang akan Anda beli, agar manfaat perlindungan yang Anda peroleh dari produk asuransi tersebut optimal. Ingat, prinsip teliti sebelum membeli juga berlaku untuk produk asuransi jiwa agar Anda tidak merasa.