Mandiri adalah suatu sikap dan pendirian yang teguh pada diri sendiri serta tidak bergantung pada orang lain baik secara finansial, akomodasi, hingga emosional.
Seseorang yang mandiri adalah seseorang yang jarang merepotkan orang lain. Mereka juga tidak manja, tidak takut menentukan sebuah keputusan sendiri, dan tak canggung kemana-mana tanpa ditemani.
Orang-orang yang mandiri memang selalu dikagumi. Mereka adalah antitesis dari ‘anak manja’ yang sering dijadikan bahan olok-olokan. Tidak heran, banyak orang yang ingin memiliki sikap ini.
Hanya saja, menjadi pribadi yang mandiri tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata. Pembiasaan diri, terutama bila Anda selalu dimanjakan sedari kecil, menjadi tantangan yang demikian berat.
1. Jangan Tergesa Bilang ‘Tolong’
Beberapa di antara kita terbiasa dimanjakan sejak kecil. Sehingga kita memiliki kebiasaan “minta tolong” meski untuk urusan yang sepele sekalipun. Kita merasa berhak mendapatkan pertolongan sebagaimana dulu kita terus dibantu oleh orangtua.
Bila Anda ingin berubah menjadi sosok yang mandiri, tanamkanlah di alam pikiran Anda bahwa kebiasaan itu sangat buruk. Meski sepele, akan tetapi, kebiasaan minta tolong akan membuat Anda gagal menjadi sosok yang bisa berdiri di kaki sendiri.
Tahanlah untuk cepat-cepat meminta tolong. Selagi Anda bisa mengerjakan sesuatu sendiri, maka lakukan sendiri. Jangan menjadi sosok yang ketergantungan pada bantuan orang lain.
2. Belajar Leadership
Belajarlah leadership atau kepemimpinan untuk membiasakan diri menjadi orang yang mandiri. Sebab seorang pemimpin pasti dituntut untuk memiliki sikap tersebut.
Lebih dari itu, seorang pemimpin juga harus memiliki rasa tanggung jawab yang baik dan berbagai sifat baik lainnya.
Bagaimana cara belajar leadership? Mudah saja. Secara teoritis, Anda bisa membaca teorinya di buku-buku dan mengikuti berbagai seminar.
Sedangkan untuk praktiknya, Anda bisa langsung terjun ke organisasi di sekolah, universitas, dan organisasi kampung. Bagi yang sudah bekerja, Anda bisa mengajukan diri sebagai pemimpin suatu proyek.
Tak mengapa bila skalanya masih kecil. Sebab bagaimanapun juga Anda tetap akan mendapatkan pelajaran yang luar biasa.
Dan di kemudian hari, bisa saja Anda memperoleh kesempatan untuk bergabung dan bahkan memimpin organisasi yang jauh lebih besar dan lebih penting.
3. Merantau
Usaha kita untuk menjadi pribadi yang mandiri kadangkala terganjal oleh orang tua. Mereka terus-menerus memanjakan kita sebagai anak kesayangannya.
Maksud mereka mungkin baik, tapi efeknya untuk diri kita bisa saja malah buruk. Apalagi bila kita sudah dewasa.
Nah, bila situasi ini yang Anda hadapi, cobalah pertimbangkan untuk ngekos atau merantau. Secara otomatis, Anda harus mengurus diri Anda 100% ketika Anda hidup tanpa naungan orangtua.
Memang pilihan ini tidak mudah. Namun lama-kelamaan Anda akan terbiasa. Kelak, orang tua Anda justru bisa lebih bahagia bila anaknya sudah bisa bertanggung jawab atas hidupnya sendiri.
4. Bertanggung Jawab atas Urusan Pribadi
Bagi Anda yang masih terlalu belia untuk pergi dari rumah, Anda bisa belajar mandiri dengan mengurus kebutuhan sendiri.
Misalnya saja mencuci baju sendiri, membersihkan kamar sendiri, dan bangun sendiri tanpa harus dibangunkan orangtua.
Akan lebih baik lagi bila Anda juga membantu pekerjaan rumah. Atau, ketika orang tua Anda pergi, Anda mengambil alih pekerjaan mereka yang sekiranya bisa Anda kerjakan. Misalnya memasak air dan mengepel lantai.
Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dari kebiasaan-kebiasaan kecil ini, Anda akan bisa mengikis sifat manja, sekaligus memupuk kepribadian yang mandiri dan bertanggung jawab.
5. Mulai Bekerja
Di antara berbagai opsi untuk mengikis sikap tak mandiri, mencari nafkah bisa jadi adalah salah satu yang paling efektif.
Ya, dengan mulai bekerja, Anda jadi tahu bahwa mencari nafkah itu tidak mudah. Anda juga akan lebih menghargai kerja yang dilakukan orang lain.
Harapannya, pemahaman seperti ini bisa membuat Anda tak lagi manja. Sehingga, Andapun bisa mengubah sikap untuk lebih mandiri. Apalagi, selama bekerja, Anda pasti dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan.
Tapi bagaimana bila Anda masih sekolah?
Bagi Anda yang masih sekolah, Anda bisa melewati tips ini. Namun, bila Anda tertarik, Anda bisa mencoba pekerjaan sambilan di tempat yang dekat.
Misalnya, menjadi guru les untuk anak-anak yang lebih kecil. Selain dapat belajar menjadi pribadi yang mandiri, kegiatan ini juga bisa membuat Anda terus mengingat pelajaran yang lampau.
6. Belajar Berpikir secara Independen
Kemandirian juga bisa dilihat dari jalan pikir kita. Seseorang yang mandiri dicirikan dengan kemampuannya untuk berpikir sendiri tanpa dengan mudah dipengaruhi oleh orang lain. Namun, kemampuan berpikir sendiri jelas perlu dilatih.
Memperbanyak bacaan dan pengalaman bisa melatih jalan pikir kita. Begitu juga dengan membiasakan diri membuat keputusan dengan pemikiran pribadi. Awalnya, Anda pasti sering membuat keputusan yang salah.
Tapi jangan khawatir. Practice makes perfect! Semakin banyak latihan, semakin baik pula keputusan yang Anda buat di kemudian hari.
7. Membantu Orang lain
Daripada terlalu sering meminta tolong, perbanyaklah memberikan bantuan kepada yang lain. Ya, memberikan bantuan ke orang lain secara mengejutkan bisa membuat Anda menjadi pribadi yang mandiri.
Mengapa? Sebab perilaku ini dapat mengasah rasa empati dan kebijaksanaan Anda.
Sifat empati, misalnya. Bila empati Anda makin terasah, Anda tidak akan lagi menjadi sosok yang manja dan suka menyuruh-nyuruh.
Begitu juga dengan sikap bijak. Sikap bijak akan membuat Anda tak lagi manja karena Anda jadi tahu bahwa orang yang manja umumnya dibenci bagi orang lain.
8. Jangan Sensitif
Janganlah menjadi pribadi yang kelewat sensitif bila Anda ingin menjadi orang yang mandiri. Sebab karakter mandiri juga dicirikan oleh kemampuan seseorang me-manage kondisi mentalnya sendiri.
Sekarang bayangkan bila Anda mudah sakit hati oleh perkataan orang lain. Anda akan lebih sering mengeluh dan meminta ‘emotional support’ ke saudara atau teman.
Sebaliknya, bila Anda cuek saja dengan kata-kata orang lain, Anda tak akan membutuhkan emotional support lagi.
Betul, sakit hati memang tak enak. Dan curhat memang bukan hal yang salah asalkan tidak berlebihan.
Akan tetapi, Anda harus bisa mengontrol emosi sendiri. Jangan sedikit-sedikit tersakiti lalu mood menjadi down karena hal tersebut.
9. Hindari Ketergantungan pada Pacar
Beberapa orang sudah bisa hidup tanpa ketergantungan pada orang tuanya. Namun mereka rupanya justru masih sangat tergantung pada pacarnya. Nah, lho?!
Ketergantungan pada siapapun, termasuk pacar, bukanlah hal yang baik. Silakan saja berpacaran, namun jangan menghilangkan kemandirian Anda. Sebab hubungan Anda belum tentu langgeng seumur hidup.
Dan, bagi Anda yang masih single, jangan terburu-buru mencari pacar dengan alasan-alasan seperti ingin diantar kemana-mana atau ingin dibantu secara finansial.
Alasan-alasan tersebut akan membuat hubungan yang dibangun tidak sehat. Karakter Andapun terdistorsi oleh kebiasaan manja itu.
Sumber: