Wednesday, October 28, 2020

7 Langkah Resign Kerja yang Wajib Kamu Ketahui!

Untuk memutuskan resign kerja dibutuhkan berbagai pertimbangan yang matang supaya ke depannya kamu gak nyesel. Gak cuma itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai prosedur umum dalam sebuah perusahaan. Langkah-langkah itu, meski gak terlalu rumit, gak boleh juga disepelekan.

Siapa sih orang yang pengin keluar dari sebuah pekerjaan yang udah menafkahi hidupnya? Namun pada kenyataannya kejadian seperti itu masih biasa dilakukan, terutama oleh karyawan perusahaan swasta. 
Banyak faktor yang menyebabkan seorang karyawan memilih untuk keluar kerja, mulai dari gaji yang dirasa kurang sesuai, lingkungan kerja gak mendukung, sampai jenjang karier yang segitu-segitu aja. 

Sebelum memutuskan untuk mencari tempat kerja yang baru, sebaiknya kamu bicarakan hal yang mengganggu tersebut ke pihak HRD atau atasan kamu langsung. Siapa tahu bisa terselesaikan dengan baik dan mengurungkan niatmu untuk resign.

1. Memberitahukan niatmu kepada HRD
Mengutip dari Best Job Interview, hal pertama yang harus kamu lakukan setelah memilih untuk resign kerja adalah memberitahukan ke pihak HRD bahwa kamu akan pindah bekerja.
Umumnya kebijakan semacam ini udah diberitahukan oleh pihak HRD ketika pertama kamu diberikan kontrak kerja. Kemudian, ada batas waktu yang diperlukan sebelum kamu berhenti, yakni sekitar 1 bulan lamanya.

Ini bertujuan agar pihak perusahaan memiliki waktu untuk mempersiapkan segala keperluan dan mencari calon pengganti untuk mengisi posisi yang kamu tinggalkan.

2. Menulis surat pengunduran diri
Setelah memberitahukan ke pihak HRD maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan ialah membuat surat pengunduran diri yang resmi.
Ini berguna sebagai pernyataan resmi ke pihak perusahaan bahwa kamu memang berniat secara serius untuk mengundurkan diri.

Kamu juga gak bisa membuat surat ini secara asal-asalan karena ada beberapa bagian yang beda dengan jenis surat lainnya. Kalau kamu bingung bisa menanyakan langsung ke pihak HRD atau mencari informasinya lewat artikel-artikel di Lifepal.co.id. 

3. Memastikan surat resign kerja udah sampai ke HRD
Ketiga yang paling wajib adalah memastikan bahwa surat pengunduran diri tersebut udah sampai ke pihak yang memerlukan. Bisa itu langsung ke pihak HRD ataupun ke atasan bila diperlukan.
Sebab semuanya akan percuma kalau surat resmi belum sampai ke tangan yang tepat. Hal paling apes yang bisa terjadi sama kamu ya waktu pindah kantor bisa tertunda karena hal sepele ini. 
Kamu pasti gak pengin kan kejadian seperti ini terjadi?

4. Informasikan kepada rekan kerja bahwa kamu resign kerja
Yang gak kalah penting ketika kamu memutuskan untuk resign kerja adalah mengabarkannya kepada rekan kerja di kantor. Selain untuk urusan pekerjaan, langkah ini juga berguna supaya teman kamu gak kaget dan mencari tahu ke mana kamu pindah.

Cara ini bisa kamu lakukan secara personal atau dalam kelompok kecil. Atau, kalau males ngomong ke satu-satu orang bisa langsung di forum tertentu.
Jangan cuma ke teman atau rekan kerja aja sebetulnya, yang paling penting juga keluarga jangan sampai kelupaan ya, guys!

5. Mengurus segala urusan finansial kantor
Kelima, adalah mengurus segala urusan yang berhubungan sama finansial kantor seperti uang bonus, reimburse dan tunjangan lainnya yang belum diberikan.
Ini sangat penting untuk kamu yang pelupa tentang hal-hal kecil. Kalau jumlahnya kecil sih gak terlalu pengaruh, tapi bila jumlahnya terbilang banyak kan lumayan uang tersebut bisa digunakan untuk keperluan lainnya seperti uang makan atau bahkan berinvestasi.

6. Melakukan exit interview
Selain menulis surat pengunduran diri, di beberapa perusahaan juga ada prosedur yang harus dilakukan sebelum resign kerja yakni wawancara.
Pertanyaan yang diajukan bisa berbagai macam tetapi yang paling umum ditanyakan adalah alasan kenapa memilih keluar dan pindah ke mana.

Tenang tahap ini gak bakal menghambat kamu untuk melakukan pindah kantor kok, jadi gak usah khawatir pengajuan resign kamu ditolak.

7. Meminta surat referensi atau paklaring
Terakhir, yang gak kalah penting adalah meminta surat referensi kerja dari pihak HRD. Alat tersebut berguna untuk meyakinkan perusahaan baru yang kamu tempati bahwa kamu benar pernah bekerja sebelumnya sesuai CV. 

Gak hanya untuk kantor baru, nantinya surat ini juga bisa digunakan untuk perusahaan berikutnya tempat kamu berjenjang karier. Kalau kamu berniat mencairkan uang jaminan hari tua di BPJS kesehatan, surat ini juga menjadi salah satu syaratnya. 

9 Tips Jika Ingin Resign untuk Membangun Bisnis Online
Satu hal yang pasti, sebelum resign Anda harus mempertimbangkan banyak hal dengan matang dan menentukan hendak melakukan apa kedepannya untuk bisa mendapatkan penghasilan. Karena apabila Anda sudah mantap memutuskan untuk resign, maka Anda tidak akan lagi mendapatkan penghasilan dari tempat Anda bekerja tersebut.

Namun, jika Anda memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan ingin memulai bisnis kedepannya, maka sebelum melakukannya, Anda perlu tahu 9 tips berikut ini. Agar Anda lebih siap dan matang nantinya ketika Anda akhirnya memutuskan untuk resign untuk membangun bisnis online sendiri.

1. Miliki Motivasi dan Keyakinan yang Tinggi untuk Berbisnis
Sebelum terjun ke dunia bisnis, pastikan bahwa memulai bisnis milik Anda sendiri adalah hal yang benar-benar ingin Anda lakukan dan wujudkan dalam hidup. Jangan berbisnis hanya karena Anda ingin coba-coba atau ikut-ikutan saja.

Milikilah motivasi yang tinggi, karena motivasi memiliki peran penting dalam menjalankan bisnis dan meraih kesuksesan. Motivasi adalah hal yang akan membantu mendorong Anda untuk bertindak mencapai tujuan yang Anda buat.

Selain itu, pastikan Anda percaya bahwa hanya dengan menjadi bos dari diri Anda sendiri, Anda akan dapat menemukan aktualisasi diri, serta kenikmatan juga kebahagiaan dari karir yang akhirnya dapat melengkapi hidupmu. 
Dengan demikian, jika Anda menghadapi tantangan dan mengalami risiko terburuk sekalipun, Anda tetap bertekad untuk bangkit dan kembali berjuang untuk membangun bisnis, karena memang ini yang Anda mau. Sebab, menjadi seorang pebisnis bukanlah pekerjaan yang mudah.

2. Tanyakan pada Diri Anda, “Apakah Sekarang Waktu yang Tepat?”
Untuk menjalankan bisnis Anda sendiri memang butuh keberanian yang besar, tapi bukan berarti hanya asal berani. Anda juga harus tahu waktu yang tepat dan paling kondusif untuk menanggalkan status karyawan dan berfokus menjadi seorang pebisnis.

Coba tanyakan pada diri Anda, kapan waktu yang tepat untuk berhenti kerja? Misalnya, jika Anda belum lama ini mendapatkan promosi jabatan, atau anak Anda baru saja mulai bersekolah, apakah Anda yakin untuk resign sekarang? 

Meninggalkan jaminan finansial yang disediakan perusahaan tempat Anda bekerja sekarang mungkin bukan keputusan yang tepat. Anda juga perlu memperhatikan tanggung jawab Anda di kantor. Selagi status Anda masih berupa karyawan, maka Anda wajib mengabdi pada perusahaan tempat Anda bekerja tersebut.

Jaga profesionalitas Anda. Tidak perlu terburu-buru untuk resign untuk membangun bisnis, tapi bereskan terlebih dahulu semua tanggung jawab yang Anda miliki. Berikan yang terbaik hingga hari terakhir masa kontrak Anda selesai.

Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa bersalah telah menunda rencana untuk memulai bisnis. Anda harus yakin semua itu demi hasil akhir yang lebih baik. Karena bahkan sebelum memulai bisnismu pun, Anda sudah dituntut untuk mampu membuat keputusan secara realistis dan terbuka.

3. Harus Siap Keluar dari Zona Nyaman demi Kemajuan Bisnis
Sudahkah Anda siap untuk keluar dari zona nyaman dan resign untuk membangun bisnis? Liburan keluarga, kredit mobil baru, hingga bahkan waktu istirahat yang biasa rutin Anda lakukan harus rela Anda korbankan pada masa-masa awal pendirian bisnis.

Karena Anda akan memasuki dunia yang baru ketika mulai berbisnis, tanggung jawab Anda akan lebih besar dan membangun bisnis dari nol menuntut semua waktu, sumber daya, dan perhatian penuh. Anda pun akan belajar dari nol dan menyesuaikan diri dengan tantangan baru yang ada di dunia bisnis saat ini.

Walau begitu, Anda harus paham bahwa pengorbanan tersebut memang perlu Anda lakukan demi pondasi bisnis Anda kedepannya. Percayalah bahwa suatu hari, dimana bisnis Anda sudah memiliki pondasi, makan Anda akan memiliki keleluasaan, waktu, dan mungkin saja keuntungan finansial yang lebih. 
Namun jika saat ini Anda merasa belum siap untuk merelakan semua kenyamanan tersebut, maka Anda memang harus menunggu.

4. Pastikan Anda Dapat Menerima Perubahan Gaya Hidup yang Berbeda
Bagi sebagian orang, mengikuti struktur dan aturan yang sudah ada memang cocok untuk mereka. Seperti bangun pagi, berangkat ke kantor pada jam yang sama tiap paginya, bercengkrama, berbagi tugas dengan rekan kerja, menyelesaikan target hari ini, dan pulang pada jam yang sudah ditentukan. 

Namun, ketika Anda menemukan diri Anda bosan dan tidak puas dengan rutinitas tersebut, dan berkeinginan membangun bisnis Anda sendiri, maka Anda harus siap perubahan gaya hidup yang berbeda.
Karena resign untuk memulai bisnis sendiri seringkali berarti kebalikan dari dunia terstruktur tersebut. Lepas dari struktur rutin yang menurut Anda membosankan itu tidak selalu memiliki arti kebebasan. 

Anda mungkin perlu bekerja di malam hari dan weekend. Waktu Anda yang lebih fleksibel malah justru membuat Anda harus bersiap menghadapi jam kerja yang tidak menentu.

Selain itu, Anda akan banyak menghabiskan waktu sendirian. Butuh banyak upaya memotivasi diri untuk melewati jam-jam penuh kesendirian tersebut.
Pastikan Anda Anda tidak bosan dalam menjalani petualangan solo yang seringkali sepi dan melelahkan ketika sedang membangun bisnis Anda sendiri.

5. Pastikan Diri Anda Cukup Disiplin untuk Menjadi Bos Bagi Diri Anda Sendiri
Kebanyakan orang berpikir, dengan menjadi atasan untuk diri sendiri, maka kehidupan mereka akan bebas dari tekanan. 
Anda perlu mengingat bahwa jika tujuan Anda membangun bisnis adalah untuk aktualisasi diri dan kesuksesan, maka percayalah menjadi atasan bagi dirimu sendiri jauh lebih sulit daripada menjadi bawahan untuk orang lain.

Sebab, ketika Anda merupakan bos dari diri Anda sendiri, tidak akan ada orang lain selain diri Anda yang akan mengingatkan kesalahan, memuji keberhasilan, atau sekedar berbagi tanggung jawab.

Maka dari itu, pastikan Anda memiliki disiplin diri yang tinggi untuk mampu menilai pekerjaan Anda sendiri secara objektif dan terbuka. Penilaian tersebut sangat penting untuk menentukan berbagai keputusan penting yang harus Anda ambil sebagai bos dan pemilik bisnis. 

Jika Anda tidak memiliki disiplin diri yang cukup, maka masa depan bisnis Anda pasti akan tercerminkan dalam sifat Anda sebagai pimpinan.

6. Dapatkan Dukungan dari Orang Terdekat
Ketika ingin memulai membangun bisnis, penting sekali untuk mendapat dukungan dari orang-orang terdekat, karena dukungan mereka merupakan faktor krusial yang mampu memuluskan upaya Anda dalam membangun bisnis Anda. 

Terutama keluarga dan pasangan Anda, mereka sebaiknya menyetujui keputusan Anda untuk berbisnis. Sebab, merekalah nantinya yang akan paling merasakan dampak dari keputusan Anda tersebut.

Pastikan Anda memiliki sistem dukungan yang cukup untuk mengisi kekosongan pendapatan, waktu, dan perhatian selama Anda sibuk membangun perusahaan. Sehingga, jika Anda kesusahan, orang-orang terdekat Anda adalah orang pertama yang akan membantu. Jika Anda sibuk, merekapun dapat memaklumi. 
Jadi, Anda sangat membutuhkan dukungan orang-orang terdekat Anda supaya Anda dapat menjalankan bisnis dengan tenang dan semangat.

7. Perhitungkan Keuangan Pribadi dengan Cermat
Salah satu hal penting yang sangat perlu Anda perhatikan ketika memulai bisnis adalah keuangan Anda. 
Saat bekerja kantoran, Anda mendapatkan gaji secara rutin setiap bulannya. Sehingga Anda tak perlu khawatir dari mana Anda akan membiayai kebutuhan sehari-hari. Namun berbeda ketika berbisnis, penghasilan Anda akan menjadi tidak pasti.

Jika bisnis Anda lancar, maka penghasilan Anda tinggi. Sedangkan jika sepi, Anda bisa jadi harus menutupi kerugian. Terutama pada bisnis baru, Anda membutuhkan waktu, tenaga, bahkan uang untuk memperkenalkan bisnis Anda kepada konsumen. Itupun tidak terjamin bisnis Anda akan langsung ramai oleh pembeli.

Untuk itu, sebelumnya pastikan dulu kondisi keuangan Anda siap untuk berbisnis tanpa sokongan gaji lagi. Perhitungkan baik-baik apakah uang Anda cukup untuk modal usaha dan juga kebutuhan pribadi.

8. Persiapkan Rencana Bisnis yang Matang
Pada saat memulai bisnis, mempersiapkan rencana bisnis adalah hal yang pasti tidak boleh dilewatkan. Dalam membuat rencana bisnis, temukan ide bisnis yang tepat dan juga cocok dengan Anda. 
Lalu, tentukan produk seperti apa yang ingin dijual. Tentukan juga visi-misi Anda dalam berbisnis. Apa target Anda? Bagaimana cara untuk mencapai target tersebut? Semua hal tersebut harus Anda cari tahu.

Pikirkan secara matang setiap detail rencana bisnis Anda. Pastikan juga Anda memahami apa yang akan Anda kerjakan dalam bisnis Anda, sehingga bisnis Anda kedepannya akan mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

9. Bagaimana Jika Bisnis Gagal
Ketika melakukan apapun, rasa optimis itu harus dimiliki, namun memikirkan kegagalan juga perlu untuk dilakukan, tapi tetap dalam batas wajar, tidak berlebihan. Karena, dengan memikirkan kegagalan, hal tersebut merupakan salah satu cara menyiapkan diri seandainya kemungkinan terburuk memang terjadi.

Sebab dalam dunia wirausaha atau bisnis, kegagalan bukanlah titik akhir. Kegagalan hanya merupakan bagian dari proses yang perlu Anda lalui untuk menemukan kesuksesan dalam berbisnis. Kegagalan hanya akan membawa Anda lebih dekat dekat pada kesuksesan.

Jadi Anda tidak perlu percaya bahwa kegagalan adalah akhir dari semuanya. Selain itu, ada baiknya Anda mempersiapkan rencana kedua jika seandainya rencana pertama gagal. Pikirkan dari sebelum Anda memulai bisnis. Sehingga nantinya Anda akan jauh lebih siap dan berani menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi.

Sumber: