Melakukan presentasi baik itu dalam dunia pendidikan maupun dunia pekerjaan, memang menjadi sesuatu yang lumrah.
Seseorang yang ingin maju dari orang lain harus bisa melakukan presentasi dengan baik, sehingga para audiens bisa menilai bahwa Anda mampu melakukannya dan dipercayakan pada sesuatu hal yang pastinya menguntungkan.
Ada beberapa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam presentasi. Anda harus benar-benar memperhatikan ini agar tidak terjadi kesalahan yang membuar Anda malu berkepanjangan.
Apa saja hal tersebut?
Simak berikut ini seperti dikutip pada buku ‘Bicara itu Ada Seninya’ karangan Oh Su Hyang.
Lakukan Riset
Sebelum melakukan presentasi, maka ada baiknya Anda melakukan riset. Dengan adanya riset, Anda akan mengetahui baik tentang topik yang dipresentasikan.
Anda bisa memaparkan dengan rinci mengenai sebuah produk atau topik. Namun, jangan mengulang apa yang Anda baca, memang menghafal bukan sebuah kesalahan, tetapi jika Anda hanya mengulang yang dibaca, ini tentu akan sangat membosankan.
Coba setelah membaca dan mengingat, Anda bahasakan dengan bahasa sendiri dengan melibatkan audiens dalam presentasi Anda.
Caranya Anda bisa memberikan pertanyaan atau komentar cerdas, sehingga Anda tidak terlihat seperti membacakan kembali seperti ada dibuku atau bahan riset.
Selanjutnya, bila Anda membuat slide, jangan buat slide yang berisi banyak tulisan ketika presentasi.
Sajikan saja poin-poin yang ingin Anda sampaikan secara singkat dan padat. Anda juga dapat menggunakan gambar yang menarik dan sesuai.
Perasaan audiens akan lebih mudah tergerak dengan satu gambar daripada ratusan kata.
Pada hal inilah orang kebanyakan tidak lolos pada presentasi, karena tidak melakukan riset atau persiapan yang matang.
Secara umum, ada empat tipe presentasi yang tidak cukup persiapan yakni :
Presentasi yang Kurang Bahan dan Informasi
Sebelum melakukan presentasi, Anda harus menguasai data tentang produk yang akan Anda bicarakan. Namun, biasanya banyak yang hanya mengandalkan kemampuan bicara dan mempersiapkan data sekadarnya. Presentasi bukanlah ajang memamerkan kehebatan berbicara. Meskipun kemampuan bicara Anda sedikit kikuk, Anda dapat menutupinya dengan mempersiapkan materi dengan matang.
Presentasi ala Khotbah
Presentasi jenis ini akan mudah dilupakan oleh audiens. Pada dasarnya presentasi bertujuan untuk mengorek kebutuhan konsumen dan membujuknya agar membeli produk kita. Kebanyakan pemula tidak memerhatikan reaksi konsumen dan terus saja mengeluarkan argumen-argumennya.
Jika mereka memahami bahwa konsumen adalah yang utama, maka mereka tidak akan pernah berani untuk terus berkhotbah.
Presentasi yang Terlalu Bergantung Pada Slide
Memerhatikan lembar demi lembar Power Point adalah hal yang baik. Namun, terlalu bergantung pada slide akan membuat sang penyaji lupa bahwa dirinya merupakan inti dari presentasi tersebut.
Jika pandangan hanya terpaku pada slide sepanjang presentasi, audiens tentu akan semakin tidak tertarik. Penyaji selalu menjadi inti dalam presentasi, sementara slide cukup digunakan sebagai pelengkap saja.
Presentasi yang Membanggakan Diri Sendiri
Menjabarkan pencapaian perusahaan atau kelebihan produk untuk kebutuhan mendukung argumen tidaklah masalah.
Namun, bila sejak awal hingga akhir terus saja memuji perusahaan sendiri secara berlebihan, hal ini rawan menimbulkan penolakan dari audiens.
Anda harus menyesuaikan dengan ekspektasi audiens, mendekati audiens, dan menyampaikan informasi yang dibutuhkan audiens.
Persiapkan Presentasi Seperti Seorang Ibu Menyiapkan Makanan
Bagaimana cara mempersiapkan presentasi yang baik? Sesuaikan dengan 4P:
- People (pendengar)
- Place (tempati)
- Purpose (tujuan)
- Presenter (penyaji)
Selain itu bisa juga Product (produk),
- Price (harga),
- Place (tempat)
- Promotion (promosi/percepatan)
Sedemikian dekatnya presentasi dengan marketing, seperti seorang ibu yang menyiapkan makanan dengan sepenuh hati, mempersiapkan presentasi dengan memerhatikan setiap aspek dari 4P.
People, Kenali Calon Pendengar
Sebelum melakukan presentasi, ada baiknya Anda mengenali calon pendengar Anda, bisa dari tingkat pendidikan dan ekonomi, serta keinginan audiens.
Presentasi umumnya cenderung ke arah audiens sehingga tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan presentasi bergantung pada analisis tentang audiens.
Place, Amati Tempat
Perhatikan dengan baik lokasi presentasi, seperti layar, penempatan kursi, pencahayaan, dan penghangat atau pendingin ruangan.
Cek semua lokasi secara teliti, seolah Anda sedang mempersiapkan acara lamaran untuk kekasih Anda.
Purpose, Jangan Lupakan Tujuan
Presenter adalah nakhoda yang mengajak audiens berkeliling dengan kapal bermama presentasi. Oleh karena itu, ia harus selalu ingat arah menuju destinasi perjalanan tersebut.
Jangan sampai ia membawa kapal ke arah yang menyimpang di tengah perjalanan. Ingatlah bahwa tujuan utama presentasi adalah membujuk audiens dengan intisari yang mudah dipahami.
Presenter, Pembicara Harus Selalu Siap
Seorang penyaji harus menguasai materi yang diperlukan dalam presentasi dan mempersiapkan dengan baik mulai dari Powerfoint, handout, sikap, hingga suara.
Sumber:
mediapeneliti.com