Monday, February 15, 2021

Jenis Bakteri Berdasarkan Karakteristiknya

Jenis-Jenis bakteri, bisa dibedakan berdasarkan beberapa kelompok yang berbeda. Bakteri sendiri, merupakan organisme mikroskopis sel tunggal, yang hidup hampir dimana-mana. Bakteri bisa hidup di setiap lokasi dan iklim di bumi. Mulai dari permukaan padat, air, tanah, bahkan udara.

Struktur sel bakteri termasuk sederhana jika dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Selain itu, bakteri juga tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel, dan organel lainnya, contohnya mitokondria dan kloroplas.

Jika sebagian besar orang mengenal bakteri sebagai parasit yang menyebabkan berbagai macam penyakit, nyatanya ada beberapa jenis bakteri yang justru menguntungkan bagi kesehatan manusia. Dalam saluran pencernaan manusia, bakteri baik membantu pencernaan dan menghasilkan vitamin. Bakteri juga membantu sistem kekebalan, membunuh bakteri jahat dan patogen berbahaya lainnya.

Namun, ada beberapa macam bakteri serta pada kondisi tertentu bakteri bisa menjadi berbahaya bagi tubuh. Jenis-Jenis bakteri sendiri, bisa dikelompokkan ke dalam beberapa pembagian berdasarkan bentuk, jumlah, letak flagela, karakteristik dinding sel, bahkan kebutuhannya terhadap oksigen.

Jenis Bakteri Berdasarkan Bentuk
Jenis bakteri yang pertama bisa dibedakan dari bentuknya, yakni:
Basil (bacillus), memiliki bentuk berupa batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis.

Kokus (coccus), bakteri ini umumnya berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah Staphylococcus aureus.

Spiral (sprillum), bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.

Jenis Bakteri Berdasarkan Dinding Sel
Karakteristik dinding sel pada bakteri juga membedakan jenis dari bakteri itu sendiri. Metode pengelompokkann bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel ini, dikenalkan pertama kali oleh Hans Christian Gram melalui pewarnaan gram. Pada metode pengelompokkan ini, bakteri akan dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dab bakteri tidak berdinding sel.

Bakteri gram negatif, merupakan bakteri yang memiliki lampisan peptidoglikan tipis dan dinding sel yang mampu menyerap warna merah. Contoh dari bakteri jenis ini adalah bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dan lainnya.

Lalu, bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebbal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Seperti bakteri ungu, Enterobacteria, dan Vibrio. Sedangkan bakteri yang tak berdinding sel berarti jenis bakteri yang tidak memiliki dinding sel. Salah satu contohnya, bakteri Micoplasma.

Jenis Bakteri Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela
Jenis-Jenis bakteri juga bisa dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagela. Flagela atau yang biasa disebut dengan bulu cambuk sendiri, merupakan bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel, serta berfungsi sebagai alat gerak.

Adapun beberapa contoh bakteri yang masuk dalam jenis ini adalah, Pseudomonas aeruginosa (monotrik atau satu flagella di salah satu sisi), Aquaspirillum serpens (amfitrik atau satu flagella di setiap sisi), Pseudomonas fluorescent (lofotrik atau beberapa flagella di salah satu sisi), Salmonella typhosa (peritrik atau flagella di seluruh bagiannya), dan Escherichia coli (atrik atau tidak memiliki flagela).

Jenis Bakteri Berdasarkan Kebutuhan terhadap Oksigen
Jenis-Jenis bakteri yang selanjutnya, bisa dilihat dari seberapa banyak bakteri membutuhkan oksigen. Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob.

Meski begitu, tetap ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat merombak senyawa menjadi metan.

Jenis Bakteri Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan
Yang terakhir, jenis bakteri bisa dikelompokkan berdasarkan caranya mendapatkan makanan. Aadapaun jenis bakteri yang bisa dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan adalah:

Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme lain. Dapat dibedakan lagi menjadi:
Bakteri parasit merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang ditumpanginya. Umumnya bakteri parasit merupakan bakteri yang merugikan, misalnya Mycobacterium tuberculosi.
Bakteri saprofit merupakan bakteri yang memperoleh makanannya dari sisa-sisa organisme lain, misalnya Escherichia.
Bakteri Apatogen merupakan bakteri yang tidak dapat menimbulkan penyakit
Bakteri Patogen merupakan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, contohnya clostridium
Eubacteria merupakan bakteri yang disebut juga dengan bakteri murni, contohnya Monera
Archaebacteria merupakan bakteri yang dapat hidup di tempat ekstrem

Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof merupakan jenis bakteri yang bisa memproduksi sendiri makanannya. Bakteri autotrof terdiri dari:
Bakteri fotoautotrof merupakan bakteri yang membutuhkan bantuan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contoh bakteri ini adalah bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri kemoautotrof merupakan bakteri yang memanfaatkan energi dari rekasi kimia untuk membuat makanannya sendiri dari bahan organik.