• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Thursday, October 1, 2020

Perbedaan House dan Home

House dan home memiliki arti yang sama, namun masing-masing mempunyai penggunaan yang berbeda.
Perbedaan dua kata tersebut jika ditinjau dari segi arti, maka akan sebagai berikut: 

House 
(Oxford Dictionary) Building made for people to live in usually for one family. (Bangunan yang dibuat untuk tempat tinggal manusia, biasanya dihuni oleh satu keluarga) 
(John M. Echols dan Hassan Shadily) Rumah 

Kata house mengacu pada fisik bangunan yang kita anggap sebagai tempat tinggal, yang terdiri dari pintu, jendela, dinding, atap,teras, tiang, dan segala perabotan yang termasuk di dalam rumah tersebut. Maka disaat kita menyebut kata house, yang terbayang adalah fisik bangunan itu sendiri. 

Home 
(Oxford Dictionary) Place where you live. (Tempat dimana anda tinggal.) 
(John M. Echols dan Hassan Shadily) Rumah, tempat tinggal, kampung halaman. 

Home identik dengan suatu area, daerah, tempat, koloni atau semacamnya yang dianggap sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali. 

Meskipun area itu luas, tidak berupa bangunan dan sebagainya, ia tetap bisa disebut home. Seperti dalam film Dawn of the Planet of the Apes 2014, seekor kera berbicara dengan manusia dan menyebut hutannya sebagai home

Singkat kata, home mengacu sebagai tempat tinggal, terlepas itu berbentuk bangunan seperti rumah, atau selainya seperti gua, gubuk, dan lain-lain. Sedang house mengacu pada bangunan secara fisik (ada temboknya, termasuk lantai, atap, jendela, dll). 

Contoh kalimat:
House: mengacu pada fisik bangunan. 

1. My brother built a new big house. (Saudara membangun sebuah rumah baru yang besar.)
2. The old house is destroyed. (Rumah tua itu di hancurkan.)
3. That house is very luxurious. (Rumah itu sangat megah.)

Home: mengacu pada keadaan dan kondisi tempat tinggal. 
1. Home sweet home. (Rumahku adalah istanaku.)
2. He got Broken home. (Dia bersal dari keluarga yang bermasalah.)
3. I just want to go home. (Saya hanya ingin pulang)

Sebenarnya kata house dan home memiliki beberapa arti selain rumah. Namun artikel ini saya khususkan untuk membahas perbedaan house dan home yang berkaitan dengan rumah. 

Sumber:

Perbedaan Street dan Road

Ketika menonton film atau berkunjung ke kota-kota di negara Inggris, mungkin Anda bertanya, mengapa sebagian jalan disebut street dan yang lainnya disebut road? 

Berdasarkan tinjauan historis antara{street }dan {road,} ternyata perbedaan keduanya masih relevan hingga saat ini.

Street
Street = jalan umum beraspal yang hanya muncul di kota, tidak di daerah pedesaan. Biasanya ada toko-toko atau rumah di sepanjang kedua sisi jalan yang memfasilitasi interaksi publik. 

Contoh kalimat dengan menggunkan kata Street: 
* They opened a store on Main Street. (Mereka membuka toko di jalan utama.) 
* It was 6 PM, and the streets were busy with people going home from work. (Pada jam 6 sore, jalan terlihat penuh dengan orang-orang yang pulan bekerja.) 
* Make sure you look both ways when you cross the street. (Pastikan anda melilhat dua arah saat menyebrangi jalan.) 

Road 
Road = rute atau jalan di darat antara dua tempat yang telah diaspal untuk memungkinkan perjalanan dengan transportasi. 

Contoh kalimat dengan menggunakan kata Road: 
* Unfortunately, there are many potholes on the road. (Sayangnya, terdapat banyak lobang di jalan.) 
* The farm is two miles south of the main road. (Peternakannya berada di 2 mil ke utara dari jalan utama.) 

Namun perlu diingat, street biasanya memiliki toko atau rumah di sepanjang kedua sisi jalan yang memfasilitasi interaksi publik. Street juga mungkin memiliki bangunan di kedua sisi, meskipun fungsi utamanya adalah sebagai rute transportasi, tempat pemberhentian (dari satu tempat ke tempat lain). 

Sumber:

Perbedaan Bring, Take, Fetch and Carry

Carry
Carry berarti menggengam dengan tangan, membawa dalam tas, dalam dompet, menggendong di punggung atau lengan, atau mengangkut dengan alat transportasi, sembari bergerak berpindah tempat. Perpindahan tempat ini bisa berakhir di sebuah lokasi tertentu, atau sekedar berkeliling atau bergerak berpindah tempat tanpa berakhir di sebuah lokasi.

Contoh-contoh kalimat berikut ini bisa memperjelas pengertian di atas: 
* That young mother is carrying her baby into the house. 
-  Ibu muda itu menggendong bayinya masuk ke dalam rumah. 

Kalimat ini secara jelas menyebutkan titik tujuan atau lokasi bayi itu dibawa. Dalam konteks seperti ini, kata take bisa digunakan menggantikan carry (lihat penjelasan tentang take). 

* He carried the bag on his back. 
- Dia membawa tas itu di punggungnya. 

Kalimat ini tidak menyebutkan ke mana tas itu dibawa, karena fokus kalimat ini bukan membawa dari mana ke mana, tetapi pada "aktivitas membawa". 

Carry juga berarti membawa dalam arti mengangkut. Biasanya makna ini terkait dengan fungsi alat transportasi.

* The plane carried two hundred people across the Pacific Ocean.
-  Pesawat itu mengangkut dua ratus orang melintasi Lautan Pasifik. 

Dalam konteks semacam ini, hanya kata carry yang bisa dipakai. 

* The bus carried the school children to the camping ground.
-  Bus itu mengangkut anak-anak sekolah ke tempat kamping. 

Dalam konteks ini, hanya kata carry yang bisa digunakan. 

Bring
Kata ini secara umum berarti membawa sesuatu kepada/menuju pembicara. Kata bring dengan makna ini biasanya dipakai dalam konteks request, ketika pembicara meminta tolong orang lain untuk membawa sesuatu mendekat padanya, meskipun juga kerap dipakai dalam konteks lain yang lebih luas. Misalnya:

* Could you bring me a cup of coffee, please? 
-  Bisakah Anda membawa/mengambilkan saya secangkir kopi? 

Kata bring digunakan karena secangkir kopi itu akan dibawa menuju pembicara. 

* Bring that letter to me, please. 
- Tolong bawa surat itu kemari. 

* Have you brought your sister (with you)?
- Apakah kamu membawa serta adikmu? Kalimat ini menggunakan bringĂ‚ karena pendengar membawa serta adiknya ke tempat pembicara. 

* She brought the flash disk to me last night. 
- Dia membawa flash disk itu kepada saya tadi malam. 

Kata bring dengan makna ini - dan dalam konteks penggunaan seperti ini - tidak bisa digantikan oleh carry. Tetapi, kadang-kadang pembicara menggunakan sudut pandang pendengar. Pembicara menempatkan diri sebagai pendengar, dan seolah-olah menjadi orang yang akan menerima barang itu.

* Okay, I'll bring all the documents to your office tomorrow morning. - Oke, saya akan bawa semua dokumen ke kantormu besok. Dalam kalimat ini, dokumen itu tidak dibawa menuju pembicara. Tetapi, bring tetap digunakan karena pembicara menggunakan sudut pandang pendengar, dan menempatkan dirinya pada posisi pendengar. 

Take
Berbeda dengan bring, kata take secara umum berarti mengambil dari suatu tempat dan membawa ke lokasi lain, BUKAN ke pembicara. Kata ini biasanya digunakan dalam konteks request, ketika pembicara meminta orang lain membawa sesuatu dari suatu tempat ke lokasi lain, menjauh dari pembicara. Perhatikan contoh-contoh berikut:

* Could you take this letter to Mr. Brown, please? 
- Tolong bawa surat ini ke Pak Brown. Kata take digunakan karena surat akan dibawa menjauh dari pembicara. 

* He took the tickets to Mr. Brown. 
- Ia membawa tiket-tiket itu ke Pak Brown. 

Take juga berarti mengantar seseorang. Makna ini bisa ditemui dalam kalimat berikut ini:

* Could you take me to the bus station? 
- Apakah kamu bisa mengantar saya ke stasiun bus? 

* I take my children to school every day.
- Saya mengantar anak-anak saya ke sekolah setiap hari. 

Kata take seringkali bisa dipertukarkan dengan kata carry ketika berat (weight) benda yang dibawa menjadi titik fokus. Ketika benda yang dibawa itu cukup ringan, sehingga weight atau berat benda yang dibawa tidak menjadi masalah, kata take dipakai. Perhatikan contoh berikut:

* He took the suitcase himself to his room. 
- Dia membawa koper itu sendiri ke kamarnya. 

* He carried the suitcase himself to his room. 
- Dia membawa koper itu sendiri ke kamarnya. 

Dua kalimat itu sama artinya. Take bisa digantikan oleh carry. Tetapi,

* He took the letter to Mr. Brown. 
- Dalam hal ini, take lebih lazim. Berat surat tak menjadi masalah. 

Fetch
Kata fetch juga berarti membawa, dengan pengertian sedikit berbeda dengan ketiga kata di atas. Fetch berarti pergi ke suatu tempat untuk mengambil sesuatu dan membawa sesuatu itu kembali ke tempat asal si pengambil. Ilustrasinya begini. Bayangkan sobat berada di rumah. Sobat kemudian pergi ke kantor untuk mengambil beberapa dokumen, dan kemudian membawa dokumen-dokumen itu kembali pulang ke rumah. Itulah makna fetch. Jadi:

* I went over to the office to fetch some documents. 
- Saya pergi ke kantor untuk mengambil beberapa dokumen (dan membawanya kembali ke rumah). 

Ketika sobat melempar tulang, dan menyuruh seekor anjing untuk mengambil tulang itu, dan membawa tulang itu kembali, kata fetch lah yang digunakan. Jadi:

* I threw a bone and told the dog to fetch it.

Sumber:

Perbedaan Penggunaan High dan Tall

Kata high dan tall memilili arti yang sama yaitu tinggi. High untuk membicarakan gunung dan sesuatu yang jauh di atas tanah atau permukaan lainnya , sementara kata tall untuk mendeskripsikan orang, gedung , pohon , dan lain-lainnya yang lebih tinggi dari rata-rata.

Contoh kalimat:
High
How high is Mt. Fuji? (seberapa tinggi gunung Fuji?)
The price is very high (harganya sangat tingggi)
I had a very high fever (Aku demam sangat tinggi)
Jump as high as you can (Melompat setinggi yang Anda bisa)
How high is that building? (Seberapa tinggi adalah bahwa bangunan?)
He receives a high salary (Ia menerima gaji tinggi)

Tall
He looked so tall, standing over her that way (Dia tampak begitu tinggi, berdiri di atas dia dengan cara itu.)
How tall are you? (Seberapa tinggi Apakah Anda?)
The tree grew very tall (Pohon tumbuh sangat tinggi.)
Do you think I’m too tall? (Apakah Anda pikir aku terlalu tinggi?)
I’m almost as tall as Tom (Aku hampir setinggi Tom)
Shandy is as tall as his father (Shandy tinggi seperti ayahnya)

Perbedaan Penggunaan Believe dan Trust

Kedua kata tersebut sering kali digunakan untuk mengatakan kata “percaya” dalam bahasa inggris. Kedua kata tersebut memang memiliki arti umum yang mirip, tetapi ternyata dalam penggunaannya ada perbedaan believe dan trust yang harus kamu pahami.

a. Penggunaan Kata Believe
Kata believe memiliki arti percaya, merasa, menganggap atau mempercayai. Makna lebih dalam dari kata believe adalah penerimaan sesuatu sebagai sebuah kebenaran atau bisa juha dimaknai dengan menerima sesuatu yang dipercayainya. Believe juga digunakan untuk mengungkapkan rasa percaya sebagai pendapat pribadi, belum pasti dipercaya oleh orang kebanyakan.

Contoh kalimat:
I believe I can do it. (Saya percaya saya bisa menyelesaikan ini)
Sara once lied to me, why should I believe her now? (Sara pernah berbohong, mengapa saya harus percaya padanya sekarang?)

b. Penggunaan Kata Trust
Kata trust secara umum memiliki arti yang sama yaitu percaya. Bisa juga memiliki arti berharap, yakin, menaruh kepercayaan dan tanggung jawab. Perbedaan believe dan trust terletak pada makna lebih dalam dari masing-masing kata. Kata trust memiliki makna lebih dalam sebagai kepercayaan atau keyakinan yang kuat terhadap seseorang atau sesuatu. Trust juga bukan hanya perasaan percaya yang menjadi pendapat pribadi, tapi merupakan kepercayaan dan keyakinan yang kuat yang diyaniki juga oleh orang lain. Jika di persentasekan trust adalah kepercayaan yang nilainya mencapai 100%.

Contoh kalimat:
Can you trust me and my family? (Dapatkah kamu mempercayai ku dan keluargaku?)
I am praying because we trust in god. (Saya berdoa karena kami percaya pada Tuhan)

c. Faith
Sama seperti trust, faith juga berarti percaya tapi lebih spesifik, faith era kaitannya dengan kepercayaankita pada hal spritual, bukti dalam faith tidaklah terlalu penting misalnya hantu, banyak orang tidak pernah melihat hantu namun percaya bahwa hantu itu ada.
faith disandingkan dengan integritas, sangat tepat tentu saja dan integritas memang sangat erat dengan faith

Contoh kalimat:
I don't personally have enough faith to be an atheist
But in that city, that tortured city, where you see the three faiths jostling so uneasily together, you also become aware of the profound connection between them.