• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Wednesday, November 25, 2020

5 Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Manual

Usia kehamilan bisa dihitung secara manual. Antara lain dengan memakai catatan fase menstruasi terakhir, ukuran tinggi fundus, deteksi gerakan janin, hari pertama haid terakhir (HPHT) dan terakhir dengan rumus Neagle. Rumus di bawah ini bisa dicoba, meski nggak 100 persen akurat namun bisa dipakai untuk mempersiapkan kebutuhan tertentu.

Cara menghitung usia kehamilan yang paling simple
Setiap wanita memiliki siklus bulanan atau siklus menstruasi yang berbeda-beda. Nggak sedikit yang mengalami siklus nggak teratur. Banyak juga yang rata-rata mengalami siklus menstruasi 28 hari. Berdasarkan penjelasan ahli yang dikutip dari Healthline, parus kedua siklus menstruasi berlangsung selama 14 hari. Pada fase ini adalah periode ovulasi untuk siklus menstruasi selanjutnya.

Ketika sudah mengalami tanda-tanda kehamilan, maka Moms bisa check dengan test pack. Setelah itu, coba menghitung kapan hari terakhir menstruasi dan masa subur. Pada fase masa subur terakhir, yang merupakan bulan pertama usia kehamilan.

Gerakan janin untuk menandai usia kehamilan
Pada usia 18 hingga 20 minggu, janin akan bergerak. Baik menendang atau meninju perut ibunya. Ini akan dialami oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Sedangkan bagi wanita yang sudah pernah hamil sebelumnya, janin mulai terasa gerakannya antara usia 16 hingga 18 minggu.
Mengukur tinggi fundus uteri untuk hitung usia kehamilan

Fundus uteri adalah bagian atas rahim yang merupakan bagian tengah. Jarak antara tulang kemaluan ke puncak uterus dalam sentimeter bisa menandai usia kehamilan. Setelah 20 minggu, Moms bisa mengukur usia kehamilan dengan tinggi fundus. Misalnya, jika tinggi fundus 25 sentimeter, maka usia kehamilan masuk usia 25 minggu.

Menghitung HPHT untuk mengetahui HPL dan usia kehamilan
HPHT kependekan dari Hari Pertama Haid Terakhir. Dengan menandai HPHT, usia kandungan dan hari perkiraan melahirkan bisa diketahui. Rumus menghitungnya sebagai berikut, Moms.

Hari pertama haid terakhir + 7 hari (- 3 bulan dan ubah tahunnya)

Misalnya, HPHT pada 1 Mei 2020 dan setelah ditambahkan 7 hari jatuh pada tanggal 8 Mei 2020. Kemudian, dikurangi 3 bulan sehingga mendapatkan tanggal 8 Februari 2020. Terakhir, ubah tahunnya dan mendapatkan hari perkiraan lahir (HPL) pada 8 Februari 2021.
Cara menghitung kehamilan dengan rumus Neagle

Usia kehamilan, rata-rata selama 40 minggu atau 280 hari. Rumus ini sebenarnya bisa dilakukan setelah mengetahui minggu pertama kehamilan. Nah, minggu pertama kehamilan adalah terhitung dari 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT).

Contoh:

HPHT 26 November 2020
Hari : 26 + 7 = 3
Bulan : 11 – 3 = 8
Tahun : 2020 + 1 = 2021

Jadi, hari perkiraan lahir jatuh pada tanggal 3 Agustus 2021.
Atau jika sudah mengetahui HPHT bisa ditambahkan 280 hari sehingga mendapatkan tanggal kelahiran yang sama seperti contoh diatas.

Cara mengukur usia kehamilan diatas, semoga membantu ya Moms. Oiya, selain mengetahui cara manual untuk menghitung usia kehamilan, perlu juga memeriksakan kesehatan lho. Artinya, perlu rutin memeriksakan diri dan kehamilan ke ahli atau dokter kandungan.

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Agar Tidak Tumbuh Lagi

Kebanyakan wanita mengganggap bahwa memiliki bulu ketiak merupakan masalah yang mengganggu. Ada juga yang menilai bahwa memiliki bulu ketiak justru membuat tubuh merasa kurang nyaman.Bahkan, ada juga orang yang beranggapan bahwa adanya bulu ketiak merupakan suatu hal yang bisa mengurangi rasa percaya diri sebab ketiak menjadi berbau tidak sedap.

Jintan putih dan kapur barus
Kalau kamu biasanya menggunakan jintan putih untuk bumbu dapur, sekarang kamu bisa menggunakannya juga untuk merawat penampilanmu sebab jintan putih berkhasiat untuk menghambat pertumbuhan rambut. Cara menghilangkan bulu ketiak agar tidak tumbuh lagi dengan jintan putih yaitu;
  • Siapkan 50 gram jintan putih dan 2 sdt kapur barus halus yang sudah dihaluskan.
  • Campurkan dua bahan tersebut lalu tuang air perasan lemon hingga berbentuk pasta.
  • Oleskan pada ketiak secara merata.
  • Diamkan selama 15 menit.
  • Lalu bersihkan dengan menggunakan air bersih.
Jeruk nipis
Buah jeruk nipis mengandung vitamin C yang tinggi berguna untuk merontokkan rambut halus pada ketiak. Cara menghilangkan bulu ketiak agar tidak tumbuh lagi dengan jeruk nipis;
Belah buah jeruk nipis menjadi dua bagian.
Lalu gosok-gosokkan pada kulit ketiak Anda secara merata.
Lakukan setiap hari sebagai pengganti deodorant.

Kapur sirih
Kapur sirih sangat bermanfaat sebab mengandung kavinol, karkavol, kadinen dan zat samak yang sangat berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Tapi bagi kamu yang berkulit sensitif sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebab kandungan zat-zat pada kapur sirih bersifat panas. Kapur sirih juga dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan bulu ketiak agar tidak tumbuh lagi dan juga memutihkan kulit ketiak. Caranya;
  • Campur 1 sdm kapur sirih dengan air lemon hingga berbentuk pasta.
  • Sebelum dioleskan pada ketiak, pastikan ketiak dalam keadaan bersih.
  • Diamkan selama 30 menit
  • Lalu bilas dengan air hangat hingga benar-benar bersih.
Lemon dan mentimun
Cara menghilangkan bulu ketiak agar tidak tumbuh lagi juga bisa menggunakan campuran lemon dan mentimun. Caranya;
  • Parut mentimun lebih dulu.
  • Lalu campurkan parutan mentimun dengan air perasan dari setengah buah jeruk nipis.
  • Campurlah dengan cara mengaduk.
  • Lalu oleskan pada ketiak Anda.
  • Diamkan selama 15 menit saja.
  • Kemudian bersihkan dengan menggunakan air hangat.
Kunyit
Kunyit mengandung minyak volatile yang berfungsi sebagai anti-inflamasi. Pada kunyit juga terdapat kurkumin yang berguna sebagai anti-oksidan yang bisa menetralkan radikal bebas. Selain itu kunyit juga bisa berfungsi untuk mencerahkan kulit ketiak dan membuat bulu ketiak tidak tumbuh lagi. Caranya;
  • Siapkan 2 sdt kunyit bubuk atau 2 ruas jari kunyit yang dihaluskan lebih dulu.
  • Tambahkan air hingga berbentuk pasta.
  • Lalu oleskan pada kulit ketiak secara merata.
  • Diamkan selama 30 menit.
  • Bersihkan dengan air hangat.

Wednesday, November 18, 2020

10 Alasan Mantan Karyawan Gagal Buka Usaha Sendiri

Bisnis menjadi salah satu cara yang akan membuka pintu pundi pundi rupiah tanpa batas. Dengan berbisnis atau usaha, maka Anda juga telah berpikir berani untuk mengambil langkah. Namun, perlu diketahui bahwa berdasarkan penuturan SBA atau Small Business Association, mereka mengatakan bahwa 30% bisnis baru gagal di tahun keduanya sedangkan 50% gagal di tahun ke lima dan sekitar 66% gagal di tahun ke 10 pertama. Hanya tersisa 25% yang berhasil memiliki umur 15 tahun keatas. Tentu, jika Anda akan membuka bisnis, angka-angka ini perlu menjadi sebuah perhatian serius. Berikut sebab-sebab kegagalannya.

Jangan remehkan sebuah rencana. Apapun yang hendak diraih apalagi dibangun, maka membutuhkan sebuah rencana. Boleh saja Anda memiliki semangat yang menggebu usai mengikuti training atau pelatihan dan seminar bisnis dari salah seorang pengusaha sukses. Namun, jika hanya bermodalkan semangat, maka bisnis Anda bisa ambruk dalam waktu yang dekat. Rencana bagai pondasi utama sebelum memulai. Rencana bisa termasuk produk atau jasa yang ditawarkan, pasarnya siapa, cara pemasarannya dan lain-lain.

1. Seringkali karena terbiasa nyaman sebagai karyawan dengan berbagai fasilitas dari kantor misal: kemana mana ada mobil plus driver, disediakan ruang kantor sendiri, tiap hari ngantor dandanan keren, dibantu tim kerja lengkap, ada uang lembur, dll, pas harus buka usaha sendiri mulai dari nol kaget. Gak Ada kantor, gak ada mobil, gak ada karyawan, tiap hari cuman dasteran. Apa apa sendiri. Ibarat saya dulu mulai bisnis cuma 3 orang dgn pembagian job desc sbb: direktur, marketing dan produksi. Direkturnya gue, marketingnya gue lagi, produksinya gue gue lagi. Alias apa apa gue kerjain sendiri. Mulai dari bikin produk, belanja bahan, jualan door to door euy, ampe ngesot kecapean di pameran gue jagain sendiri. Kemana mana naik angkot. Nah kadang banyak yg gak siap mental disini karena terbiasa di zona nyaman.

2. Gak siap kerja lembur setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, setiap tahun sampe bisnis stabil dan bisa didelegasikan/sistemasi. Banyak orang mikir enak euy jadi boss tinggal suruh sana sini, ngantor cuman bentar trus pulang lagi. Sementara karyawan seharian capek peras keringat (saya pernah denger salah satu karyawan ngomong gini dibelakang saya). Yang tidak diketahui mereka adalah, kita keluar itu networking, pameran, cari buyer, cari supplier, cari investor. Jam kerja kita bukan standar kantoran mulai 8 pagi ampe jam 5 sore, trus malem bisa tenang damai sentosa balik kerumah. Sampe rumah seringkali malam banget, kadang pagi hiks hiks, itupun masih kadang ditelpon ada masalah ini itu (dulu produksi dua shift di tempat saya). Atau sampe rumah masih harus peras otak besok bayar gaji darimana, trik promo apa lagi besok buat ngangkat sales, belum lagi bayar supplier dsb...dsb....

3. Bisnis itu kayak lari marathon BUKAN sprint. Kadang karyawan ngeliat bosnya enak pas kita udah sukses aja. Padahal ada tahun tahun dimana kita bukan siapa siapa, merintis dari nol, dihina hina ama temen, tetangga, bahkan sodara karena kelihatannya kita tuh gila banget bikin usaha gak jelas. Trus belum lagi ngalamin bangkrut, ditipu klien/supplier dll. Kadang kita juga heran kita bisa sampe disini. Kalo diinget dulu saya mulai cuma modal 50 ribu. Jualan saya pajang di meja ruang tamu, jualan saya ke tetangga, pernah bangkrut, jual aset, banyak utang. Dikejar kejar debt collector. Banyak orang mungkin milih berhenti dan kapok jadi pengusaha tapi kita kadang cuma menang bertahan dan persisten. Bukan karena kita lebih pinter. Cuman lebih nekad dan gokil aja wkwkwk

4. Trus kenapa kita bertahan lalu banyak yg gagal dan menyerah? Karena kita punya impian. Punya passion. Banyak karyawan buka usaha mirip dgn mantan bossnya karena ngeliat peluang duit, karena udah pegang data customer dan supplier, udah tau cara produksi dsb. Satu hal yang dilupakan dalam berbisnis yang terpenting adalah BIG WHY. Kenapa kamu berbisnis? Kalo alasan cuman uang dan uang nanti pas sewaktu waktu bangkrut pasti pinginnya nyerah aja. The real entrepreneur dreams bigger than themselves. Punya impian lebih besar dari dirinya sendiri. Punya impian lebih besar dari tantangan dan masalahnya. Makanya mereka gak pernah nyerah. Karena mereka punya semangat dan impian membara: pingin membantu keluarga, pingin menciptakan lapangan kerja, pingin membantu masyarakat sekitarnya, pingin menginspirasi orang lain, pingin meninggalkan legacy/warisan kebaikan, dll. Uang hanyalah efek samping dari proses mencapai tujuan utama.

5. Menjadi pengusaha itu persoalan mental. Mental pejuang, mental mandiri, mental berbagi, mental kreatif, mental belajar, mental semangat. Modal dan ketrampilan bisa dicari. Kalo mental recehan gimana mau dapet duit milyaran? Dikit dikit ngeluh, dikit dikit nyerah, dikit dikit nyalahin situasi. Pengusaha sukses harus bermental baja: NO EXCUSES. Milikilah filosofi air. Apapun halangannya, pengusaha berfilosofi air akan menemukan jalan kesuksesannya. Seperti air selalu menemukan jalannya ke laut.

6. Berhenti belajar. Merasa sudah cukup pintar. Sudah paling ini paling itu. Merasa terrrrrbaik, terrrrcepat, terrrrmurah dan terrr-terrr lainnya. Ini adalah jebakan kesukesan semu. Di era disrupsi ini tidak ada bisnis yang aman. No business too big to fail, no business too small to success.

7. Tidak bisa melihat business dalam "Big Picture". Maksudnya adalah mungkin dulu pernah jadi karyawan terbaik marketing/produksi/HR atau apapunlah. Tapi bisnis itu kompleks. Kita harus melihat dari hulu ke hilir. Memahami dan menyelami kompleksitas bisnis. Berhubungan gak cuman atasan bawahan atau tim kerja. Tapi juga atas bawah, kanan kiri, depan belakang, mulai dari stake holder sampe share holder. Faham kisi kisi bisnis mulai dari operation, marketing ampe branding. Nah pusing kan? 🙄

8. Gak punya long endurance. Alias gak punya daya tahan yang lama. Kayak iklan baterai itu loh. Jangan ngeres mikir iklan obat kuat yahhh. Pebisnis itu kudu siap fisik juga selain mental. Gak ada namanya kerja santai mulai jam 8 pagi trus kelar jam 5 sore masbruh. Kita kadang bangun subuh udah cek tagihan, malam sebelum tidur cek laporan produksi. Besok siang berangkat ke luar kota, sementara pagi waktunya ambil rapor anak, trus ada deadline besok harus kelar pulak. Pokoknya kudu siap multi tasking. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala. Gimana mau ekspansi ke luar negri kalo baru pameran dua hari luar kota udah kerokan tiap hari, masuk angin lah, pilek lah, encok lah, muntaber lah. Ibaratnya nih jadi pengusaha tuh jabatannya aja terdengar keren: Direktur padahal kerjaan kayak kuli euy menguras tenaga (mohon maaf tidak bermaksud merendahkan profesi tertentu). Menguras air mata juga sih kalo pas besok waktu bayar gaji, pelanggan ditagih pada ngilang semua 😭

9. Kurang gaul. Malu malu kucing. Jinak jinak merpati. Jadi pengusaha kayak kita mah harus putus urat malu. Dimana mana cari peluang jualan. Cari kenalan baru. Promosi produk. Nah kalo kita ownernya aja malu jualan dan promoin produk sendiri trus ngarep tim sales kita bangga dan riang gembira jualan gituh? Pemimpin harus kasih contoh dulu dong. Kalo bossnya jualannya brutal pasti anak buah malu gak ikutan brutal (walo terpaksa sih). Kecuali kita perusahaan udah gede banget baru gak ikutan jualan langsung. Tapi banyak juga bisnis gede yg B2B tetep pingin deal project ama owner/CEO nya.

10. Hidup semuraaaah mungkin. Jadi pengusaha kinyis kinyis gak usah gengsian. Jangan baru untung dikit udah mikir mau kredit ini itu biar keren. Kalo bisa semua gratisan dulu. Kantor di rumah, karyawan kita sendiri, promosi sosmed, dll. Dulu banget awal usaha pas kuliah malah saya beli hp bekas harga 70 ribu dari teman yg cuma bisa buat telpon gak bisa sms karena keypad udah error. Trus tempat baterai pun saya isolasi biar gak copot. Alhasil kalo ada telpon saya ngumpet buat terimanya karena isolasian. Baju dulu beli bekas tapi pede aja. Tetep dong kita modal minimalis, penampilan maksimalis wkwkwk....

So buat yang pingin usaha siapkan mental dan fisik untuk sukses. Saya share ini bukan untuk menjatuhkan semangat tapi untuk menunjukkan bahwa kadang kenyataan tidak seindah janji janji mantan. Jangan sampe udah memutuskan resign abis itu nyesel tujuh turunan. Work hard and play smart. Selalu berharap yang terbaik, tapi tetap persiapkan bila yang terburuk terjadi.

Perbedaan Skripsi, Tesis, Tugas Akhir dan Disertasi

Secara umum perihal singkat mengenai Disertasi, Tesis dan Skripsi adalah naskah tertulis yang menjadikan bukti dari tugas akhir bahwa mahasiswa sudah merampungkan studi di pendidikan tinggi.
Dimana dalam pembuatannya naskah tugas akhir tersebut ditulis secara sistematis, terstruktur, menggunakan kata baku dan memakai metode ilmia yang bisa dipertanggung jawabkan.
Sedangkan pada jenjangnya Disertasi merupakan tugas akhir untuk pendidikan tinggi doktor (S3). Tesis merupakan tugas akhir untuk Magister (S2). Sementara Skripsi adalah tugas akhir dari sarjana yakni (S1).

SKRIPSI
Merujuk kepada pengertian asal skripsi dari Scriptum, (English: Script), maka pengertian skripsi adalah: tulisan ilmiah, untuk membedakannya dari tulisan non-ilmiah seperti: fiksi ataupaun bentuk-bentuk penulisan essai dan opini. Perbedaan yang mendasar dari bentuk-bentuk yang terakhir adalah: tulisan ilmiah sangat terikat secara ketat dengan kaidah-kaidah dan norma-norma penulisan ilmiah.

Kaidah-kaidah tersebut selain substansi tulisan yang mengupas suatu fenomena dengan memakai acuan teori yang sudah diakui keberadaannya dalam khasanah ilmu pengetahuan, mencakup juga kaidah dalam teknik-teknik baku penulisan ilmiah seperti: teknik mengutip, penulisan kepustakaan, penulisan catatan kaki, bentuk outline tulisan, penulisan tabel, singkatan maupun pilihan diksi yang lebih ketat (sedapat mungkin memakai teknik denotative bukan konotatif), dan lain-lain.
Dengan pengertian sebenarnya yang dipentingkan dari pembuatan skripsi (selain teknik penulisan yang sudah baku) adalah bagaimana si penulis mencoba menjelaskan suatu gejala dengan merujuk kepada satu atau lebih teori. Dari pengertian ini dapat terlihat bahwa bagi suatu karya skripsi yang dipentingkan adalah soal rujukan ilmiahnya. Dengan pengertian ini substansi pengertian skripsi terletak pada usaha untuk menjelaskan (eksplanasi) dan mungkin pemberian yang lebih jelas (deskripsi) suatu gejala.

Dengan skripsi memang dituntut kemampuan mahasiswa untuk merumuskan penalaran ilmiahnya terhadap suatu gejala, bagaimana gejala itu dicoba untuk dijelaskan dengan suatu rujukan teori dan bagaimana kesimpulan yang diambil dari usaha-usaha untuk menjelaskan gejala tersebut. Bisa jadi penalaran mahasiswa tadi berkembang lebih jauh, untuk mengembangkan suatu posisi ilmiah tertentu (berupa suatu tesis atau hipotesis tertentu) dan dituntut untukdibuktikan lewat suatu penelitian ilmiah yang cukup rumit.
.
Tapi menurut kami, skripsi tidak harus dituntut untuk mengembangkan suatu tesis tertentu, sekalian pula dituntut pembuktian hipotesis tadi dengan penelitian empiris yang bisa memakan waktu 6 bulan – 1 tahun. Mungkin pada titik ini kita harus menentukan pilihan skripsi tadi harus serta merta berbentuk tulisan ilmiah berupa laporan penelitian. Artinya, apakah skripsi identik dengan penelitian?

Karena menurut pengertian skripsi pada pengertiannya yang asli, bisa saja jawaban terhadap persoalan ilmiah yang dilontarkan mahasiswabisa dijawab dengan memakai pembuktian teori (ada yang mengatakannya dengan teoritis, atau pembuktiannya lewat analisis yang lebih bersifat kualitatif misalnya? (bisakah misalnya skripsi hanya menganalisis novel Saman dengan memakai teori Jung?). Menurut kami bisa saja, yang penting dalam skripsi adalah kemahiran membedah masalah dengan rujukan teori, dan bagaimana dengan rujukan teori tersebut “tertib berpikir ilmiah” mahasiswa terlihat dengan jelas.

TESIS
Tesis menurut pengertiannya adalah pengajuan suatu proposisi teoritis (tesa), dan lewat pembuatan tesis ini, tesa (academic standpoint) sekaligus harus dibuktikan lewat penelitian ilmiah yang sudah harus lebih advance; tidak lagi sekedar deskripsi tapi layaknya berada pada taraf: theory testing.

Dengan serta merta kaidah-kaidah teknik penulisan ilmiah seperti yang sudah disebutkan di atas HARUS dikuasai dengan baik. Perbedaan yang mendasar antara skripsi dan tesis adalah: dalam tesis pengajuan suatu tesa (academic standpoint) adalah ROH dari suatu penelitian tesis. Karena maksud dan tujuan pembuktian tesis ini, maka metodologi penelitian yang dipakai untuk membuktikan tesa tadi harus sudah lebih advance, untuk membedakannya dengan penelitian yang dilakukan kalangan-kalangan di luar tuntutan untuk menjadi akademisi – survey, riset pemasaran, ataupun lembaga-lembaga pooling.

TUGAS AKHIR
Tugas akhir adalah penulisan laporan suatu proyek, yang ditulis bisa oleh satu atau maksimal oleh dua penulis mengenai suatu proyek yang didesain untuk mencoba mencari model pemecahan (problem solving) terhadap suatu permasalahan riil. Tugas akhir bisa berbentuk proyek payung (pelaksanaan proyek bisa berkelompok), namun penulisan laporan akhirnya bisa dipecah dan dikerjakan oleh satu atau dua orang masing-masing.

Penulisan tugas akhir, praktis kaidah teknisnya juga tunduk pada format penulisan ilmiah seperti skripsi dan tesis. Namun ada perbedaan yang mendasar dari tugas akhir, tugas akhir adalah bukan penelitian ilmiah yang advance untuk menguji suatu tesa, tetapi bagaimana dari suatu pendekatan teoritis yang dipilih bisa diturunkan model-model pemecahan masalah yang langsung diaplikasikan untuk menjawab suatu permasalahan riil di lapangan.

Jadi concernnya bukan pada pembuktian teori, tapi kepada bagaimana disusun suatu program konkrit, danprogram konkrit itu diaplikasikan pada permasalahan riil. Kadang – kadang memang ada unsur penelitian juga dalam tugas akhir, misalnya untuk mengetahui efek dari program, atau berbentuk action research, misalnya.

DISERTASI
Suatu disertasi pada hakekatnya adalah pengembangan lebih lanjut dari suatu tesis. Dengan kata lain pengajuan suatu PROPOSIS TEORITIS dan teknik penulisan baku seperti tesis adalah HAL YANG MUTLAK. Namun yang membedakan dari tesis adalah keluasan (ekstensif) dankedalaman (depth) dari pembuktian tesa-nya harus lebih advance. Idealnya suatu disertasi harus lebih dari sekedar pengujian teori, lebih lanjut ia membuka kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis yang baru. Jadi kalau bisa semacam “theory building”. Kalaupun belum memungkinkan dilakukan “theory building”, paling tidak ada sesuatu yang “baru” yang dihasilkan dari suatu karya disertasi. Karenanya metodologi penelitiannya pun harus lebih “advance”, karena concernnya lebih kepada membuat model teoritis baru.


Sunday, November 8, 2020

Jenis Macam Gaya Bahasa (Majas)

Gaya bahasa atau majas, yaitu cara memilih bahasa yang sesuai dengan cita rasa pengarang. Bahasa yang dipilih adalah bahasa yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam hati orang lain.

Gaya bahasa pada umumnya dipakai untuk menarik hati pembaca agar tidak bosan dan selalu memperoleh kesegaran dalam membaca karya sastra. Gaya bahasa dipakai untuk menghidupkan dan memberi jiwa pada karya tulis. Tak heran dalam sebuah novel pasti terdapat macam-macam majas gaya bahasa sebagai daya tarik novel tersebut.

Menurut isi dan jenisnya, gaya bahasa dapat dibedakan menjadi:
  • Gaya Bahasa Penegasan
  • Gaya Bahasa Perbandingan
  • Gaya Bahasa Sindiran
  • Gaya Bahasa Pertentangan
Daftar Isi:
a. Gaya Bahasa (majas) Penegasan
1. Majas Pleonasme
2. Majas Hiperbola
3. Majas Litotes
4. Majas Repetisi
5. Majas Klimaks
6. Majas Antiklimaks
7. Majas Asidenton
8. Majas Polisindenton
9. Majas Koreksio
10. Majas Interupsi
11. Majas Tautologi
12. Majas Retorik
13. Majas Paralelisme
14. Majas Apofasis
15. Majas Pararima
16. Majas Aliterasi
17. Majas Sigmatisme
18. Majas Inversi
19. Majas Retoris
20. Majas Elispsis
21. Majas Eksklamasi
22. Majas Enumerasio
23. Majas Preterito
24. Majas Alonim
25. Majas Kolokasi
26. Majas Silepsis
27. Majas Zeugma
b. Gaya Bahasa (majas) Perbandingan
1. Majas Metafora
2. Majas Personifikasi
3. Majas Tropen
4. Majas Metonimia
5. Majas Sinekdoke
6. Majas Eufemisme
7. Majas Alegori
8. Majas Simile
9. Majas Antropomorfisme
10. Majas Sinestesia
11. Majas Aptronim
12. Majas Hipokorisme
13. Majas Dipersonifikasi
14. Majas Disfimisme
15. Majas Fabel
16. Majas Perifrasa
17. Majas Eponim
18. Majas Simbolik
19. Majas Asosiasi
c. Gaya bahasa (majas) Sindiran
1. Majas Ironi
2. Majas Sinisme
3. Majas Sarkasme
4. Majas Alusio
5. Majas Satire
6. Majas Innuendo
d. Gaya bahasa Pertentangan
1. Majas Paradoks
2. Majas Antitesis
3. Majas Hiperbola
4. Majas Litotes
5. Majas Oksimoron
6. Majas Anakronisme
7. Majas Kontradiksi Interminus

Macam macam gaya bahasa (majas) beserta contohnya
Pada pembahasan selanjutnya kami akan memberikan macam macam gaya bahasa berserta contohnya agar anda dapat mengetahui bentuk gaya bahasanya serta nama majasnya.

a. Gaya Bahasa (majas) Penegasan
Majas penesan adalah majas yang digunakan untuk menekankan sebuah hal agar tampak lebih tegas bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi pendengar atau pembacanya. Ada 7 macam jenis dalam majas penegasan. Berikut ini jenis majas penegasan beserta contohnya.

1. Majas Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk memperjelas maksud dengan menggunakan kata berulang dan maknanya sudah dikandung oleh kata yang mendahului.
Contoh: Burung itu sudah naik ke atas kemudian turun ke bawah lagi.

2. Majas Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk melukiskan keadaan secara berlebihan
Contoh: Anak tiu berlari sangat cepat bagai kilat

3.Majas Litotes
Dipakai untuk melukiskan hal sekecil-kecilnya utnuk merendahkan diri.
Contoh: Terimalah pemberianku yang tidak berharga ini.

4. Majas Repetisi
Adalah gaya bahasa mengulang kata-kata tertentu beberapa kali. Gaya ini sering digunakan dalam berpidato.
Contoh:
a. Jangan ragu-ragu Saudara, selama matahari masih beredar, selama bulan masih bersinar dan selama hayat masih dikandung badan saya akan memperjuangkan hak rakyat.
b. Engkaulah satu-satunya yang kunantikan
c. Bapaklah manusia yang membuatku bisa sampai seperti ini
d. Mari kawan semua, kita sambut revolusioner bangsa kita

5. Majas Klimaks
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu secara berturut-turut makin lama makin memuncak.
Contoh:
a. Jangankan seratus ribu, lima ratus ribu atau satu juta, satu miliar pun kalau dijual akan aku beli.
b. Ditoko kami menjual barang-barang fashion mulai dari 5.000, 10.000 hingga milyaran.

6. Majas Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyebut sesuatu secara berturut-turut makin lama makin menurun.
Contoh:
a. Apalagi setahun, sebulan atau semingu, sehari saja dia tidak akan meninggalkanmu.
b. Saya menjual rumah dari yang ukuran 4 Ha, 2Ha, hingga 200 m.
c. Saya memiliki sepeda motor dengan kemampuan dari 500 cc, 250 cc, sampai 100 cc.

7. Majas Asidenton
Adalah gaya bahasa yang melukiskan beberapa hal secara terurai tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh: Besar, kecil, tua, muda semuanya hadir dalam acara pembukaan sekaten.

8. Majas Polisindenton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal dengan menggunakan kata penghubung.

Contoh: Sebelum berangkat ke sekolah pagi itu, saya menyapu lantai dan mengepelnya kemudian saya mandi dan sarapan pagi.

9. Majas Koreksio
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu yang slah, kemudian dibetulkan agar menarik.
Contoh: Kemarin sore… eh maaf tadi malam wanita itu datang di pondoknya.

10. Majas Interupsi
Adalah gaya bahasa yang menggunakan sisipan kata/frase di tengah-tengah kalimat untuk menegaskan maksud.
Contoh: Pak Zaeni-lurah yang baru-orangnya sangat sederhana.

11. Majas Tautologi
Majas tautologi adalah Majas yang skemanya mengulang kata dalam sebuah kalimat dengan perulangan kata untuk lebih menegaskan maksud dan maknanya. Biasanya juga persamaan katanya.
Contoh:
Aku yakin, percaya, dan mengimani bahwa Tuhan selalu bersamaku
Indonesia ini merupakan Negara aman, damai, terlindungi, tentram, sejahtera.
Majas Tautologi juga biasa digunakan dalam tulisan resmi seperti Contoh Surat Resign.

12. Majas Retorik
Majas retorik adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang tidak perlu dijawab. Majas ini biasanya digunakan untuk menegaskan pernyataan atau kalimat, bisa juga sebagai sarana untuk sindiran.
Contoh:
Apa benar kamu tidak membutuhkan uang, sementara keluargamu kelaparan?
Bisakah kamu bayangkan disaat orang sakit tapi malah kamu ketawa-ketawa didepannya?

13. Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah bentuk majas yang sering digunakan untuk menegaskan maksud sebuah ujaran atau kalimat. Biasanya sering ada dalam bait-bait puisi.
Contoh:
Cinta adalah hal yang tak mampu diungkapkan dengan kata-kata, layaknya angin yang berhembus sepoi-sepoi menerba dataran gersang yang berpaut gerimis romantic.

14. Majas Apofasis
Majas Apofasis adalah salah satu majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa penyampaian penegasan seakan-akan melakukan penyangkalan mengacu pada penegasan sebuah pernyataan.
Contoh:
a. Sebenarnya saya hendak menerimamu sebagai kekasih, namun apalah daya, saya belum memiliki perasaan sedalam perasaanmu padaku.
b. Sejujurnya, aku begitu menyayangimu melebihi apapun, namun mau bagaimana lagi, aku tidak pantas jika memilikimu.
c. Kami memiliki standard operasional perusahaan yang kami yakin anda dapat mengikuti dan mentaatinya, namun sebelumnya kami minta maaf tidak bisa menerima anda karena kami sudah memiliki karyawan yang sama dengan anda.
Simpulan (Menarik Kesimpulan)

15. Majas Pararima
Majas Pararima merupakan majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa yang mengulang konsonan baik awal dan akhir dari sebuah morfem atau kata . Majas Pararima bisa juga menggunakan gaya bahasa dari suatu morfem dengan melakukan pengulangan kata sebagian yang berlainan.
Contoh:
a. Rinda kocar kacir saat ketahuan membolos sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah di kantin sekolah
b. Mela hancur lebur ketika tahu kekasihnya telah selingkuh dibelakangnya
c. Gendhis harus bolak – balik ke pasar saat mamanya sedang persiapan pengajian di rumahnya

16. Majas Aliterasi
Majas Aliterasi adalah salah satu majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa perulangan konsonan yang berada di awal kata secara berurutan dan teratur. Penggunaan majas penegasan ini biasanya dipakai dalam dunia kesusastraan atau karya sastra.
Contoh:
a. Baik buruknya saat ini, takkan menjadi sesuatu hal yang mengacaukan hidup kita berdua saying
b. Sudah kusebrangi lautan, kudaki gunung, melewati lembah yang gersang agar perjumpaan kita ini menjadi kenangan manis untuk cinta kita
c. Aku tahu, memang aku hanya seorang laki-laki durjana yang tak pantas memilikimu, tapi percayalah baik buruknya aku, hatiku padamu selalu bersemi indah nan membahagiakan.

17. Majas Sigmatisme
Majas Sigmatisme merupakan majas yang menggunakan gaya bahasa dalam puisi. Anda tentunya sebagai penikmat syair atau puisi tidak akan kaget jika memahami majas ini. Majas sigmatisme merupakan majas yang menggunakan bunyi “S” yang diulang untuk memunculkan makna tertentu.
Contoh:
a. Gerimis ini akan membawaku pada mu dengan alur yang begitu romantic abis.
b. Ku menangis saat engkau beradu kata dengan lamis yang mengikis miris.
c. Tiga bahu atlantis yang begitu tertangkis oleh buih si kumis berpadu tangis.

18. Majas Inversi
Majas Inversi merupakan majas yang menggunakan gaya bahasa mendahulukan predikat yang disusul subjek ataupun keterangan.
Contoh:
a. Dimakan oleh serigala, sang kancil lari terbirit-birit.
b. Diolok oleh tetangga, Indah menangis di kamar sampai petang.
c. Dituduh pembunuh, seorang laki-laki paruh baya dari Surabaya bunuh diri.

19. Majas Retoris
Majas retoris adalah majas yang menggunakan pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab karena bersifat retoris
Contoh:
a. Apakah kita masih saling menyayangi?
b. Sudah jelas bukan, kaitannya hari libur, jika ini memang hari minggu?
c. Apakah kita sudah merdeka sejauh ini?

20. Majas Elispsis
Majas Elipsis adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa dengan cara menghilangkan unsur di dalamnya agar menimbulkan kesan tertentu, majas ini biasa digunakan dalam pemberitaan media massa.
Contoh:
a. Ibu ke sekolah saat aku ulang tahun (penggunaan pergi sebagai predikat dihilangkan).
b. Lorenso dan Rossi beradu dalam sirkuit (penggunaan balap motor sebagai Objek dihilangkan).
c. Akibat makan sembarangan, adik di rumah sakit (penggunaan sakit perut sebagai keterangan di hilangkan).

21. Majas Eksklamasi
Majas Eksklamasi adalah Majas penegesan yang berbeda dengan majas penegasan lainnya. Uniknya, majas ini menggunakan gaya bahasa berupa penggunaan tanda seru di dalamnya agar menimbulkan makna tegas.
Contoh:
a. Makanlah selagi enak di hati.
b. Pergilah saat semuanya telah menua.
c. Jadilah yang terindah dihatiku.

22. Majas Enumerasio
Majas Enumerasio adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa penjelasan secara detail, menyeluruh, agar dapat dipahami secara menyeluruh.
Contoh:
a. Anak – anak kelaparan, ibu-ibu menderita penyakit kulit, bapak-bapak kebingungan, saat bencana tsunami sudah mereda.
b. Mobil kebakaran, bis kebakaran, uang pun kebakaran, ketika api melahap bank itu.
c. Roti basi, nasi basi, lauk pauk basi, dan minuman menjadi anyir ketika rumah kami tinggalkan mudik selama setengah tahun.

23. Majas Preterito
Majas Preterito adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa menyembunyikan sesuatu seolah –olah ada rahasia yang tidak akan diungkap.
Contoh:
a. Andi tidak ingin berbicara karena dia sedang sakit gigi.
b. Gendhis tidak mau bercerita kepada mama saat dia sedang sakit hati.
c. Arvin tidak mau bercerita kepada papanya kalau dia sedang patah hati.

24. Majas Alonim
Majas Alonim adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa penggunaan variasi nama tertentu dalam penyebutannya agar menimbulkan makna penegasan tertentu.
Contoh:
a. Dok, saya henda berobat.
b. Mama Gendhis, kemarin saya sudah berikan uang titipan arisannya lho jeng.
c. Sis, jangan lupa transfer ya.

25. Majas Kolokasi
Majas Kolokasi adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa pengguaan morfem yang sifatnya tetap berdampingan dengan morfem yang bermakna sama untuk berdampingan secara sintaksis.
Contoh:
a. Pekerjaanku, harus diselesaikan bersama si kutukupret itu.
b. Hubungan asmaranya, berakhir indah ketika kampret itu telah meninggalkan mereka untuk selamanya.
c. Mainanku harus rusak, saat si gendut datang di waktu yang tidak tepat.

26. Majas Silepsis
Majas Silepsis adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa penggunaan satu kata yang bermakna ganda dan memiliki fungsi sintaksis lebih agar memunculkan kesan penegasan tertentu.
Contoh:
a. Pupus sudah segala keinginan dan hasratku.
b. Perjuangan dan jerih payahnya menghasilkan kesuksesan yang tidak disangka-sangka.
c. Hati dan perasannya luluh lantak ketika tahu bahwa ibunya telah meninggal.

27. Majas Zeugma
Majas Zeugma adalah majas penegasan yang menggunakan gaya bahasa berupa penggunaan kata tidak bermakna logis dan tidak sinkron secara susunan sintaksis pada bagian kedua. Tujuan penggunaan gaya bahasa ini agar menimbulkan kerancuan di dalamnya.
Contoh:
a. Mama sedang sakit, namun perangai dan kewibawaannya tidak berkurang sedikitpun.
b. Kakak sudah tahu, ketika diri dan mentalnya sedang diuji.
c. Ayah tidak memahami betul, ketika ayah sedang berada pada zona yang tak semestinya ayah sadari dengan seksama.Lihat daftar isi

b. Gaya Bahasa (majas) Perbandingan
1. Majas Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung.
Contoh: Usahanya bangkrut karena memiliki hutang dengan lintah darat.

2. Majas Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang melukiskan benda mati yang diungkapka seperti manusia.
Contoh: Angin malam telah melarang aku ke luar.

3. Majas Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang tepat dan sejajar dengan pengertian yang dimaksud.
Contoh: Dia telah terbang menggunakan pesawat Garuda, maka jangan biarkan dirimu hanyut dalam kesediahan.

4. Majas Metonimia
Adalah gaya bahsa yang menggunakan benda yang dimaksud dengan sebuah nama (merek dagang).
Contoh: Belikan saya sebungkus Gudang Garam di warung.

5. Majas Sinekdoke
Gaya bahasa ini terdiri atas dua macam yaitu:
a. Pars Prototo : menyebutkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh: Sejak tadi tidak kelihatan batang hidungnya, ke mana?
b. Totem Proparte : menyebutkan keseluruhan yang dimaksud sebagian.
Contoh: Tadi malam Indonesia dapat mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2.

6. Majas Eufemisme
Adalah gaya bahasa yang menggantikan kata yang lebih halus sehinga lebih sopan
Contoh: Sejak ditinggal kekasihnya, anak itu menjadi kurang ingatan (gila).

7. Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang dipergunakan sebagai sarana menjelaskan hal tertentu secara tidak langsung namun masih memiliki keterkaitan. Alegori menerangkan hal yang tersirat dengan menggunakan perbandingan diluar konteks.
Contoh:
Menjalani hubungan rumah tangga itu seperti mengarungi lautan dengan perahu. Ada saat dimana melihat deburan ombak nan indah menyejukkan hati, adakalanya melihat badai dan angin kencang yang meresahkan hati. Namun keduanya harus dilalui agar sampai ketujuan akhir.
Manusia selalu memiliki sifat seperti rumah yang bersih, rapi, tertata, dan indah, namun ada juga manusia yang memiliki sifat bak rumah kosong, using, kotor, berserakan, dan penuh dengan ilalang. Karena baik buruknya seseorang tergantung darimana hati manusia itu berada.

8. Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan dua hal menggunakan kata penghubung.layaknya, bagai, bak, bagai, dan lain sebagainya. Kok sama dengan majas perumpamaan, ya memang hampir mirip
Contoh:
a. Cintaku laksana angin yang menghembuskanmu seperti dedaunan yang jatuh dari rantingnya, sehingga cintaku membelenggu hatimu erat-erat.
b. Mereka Bagaikan Rama dan Sinta yang keduanya takkan mampu untuk berpisah sekalipun rahwana yang memberikan rentang jarak keduanya.

9. Majas Antropomorfisme
Merupakan majas yang memposisikan hewan atau benda lain seperti melakukan aktifitas layaknya aktifitas yang sering dilakukan oleh manusia. Majas Antropomorfisme biasanya sering digunakan pada karya sastra, baik cerpen atau novel yang bersifat fable atau cerita yang menceritakan hewan sebagai tokoh pelaku di dalamnya.
Contoh:
a. Anak lebah sedang berusaha mencari kerabatnya yang tersesat di taman bunga.
b. Bebek meminta anak-anaknya untuk belajar berenang.
c. Singa itu pun tergeletak lemas karena dihajar kumpulan banteng.
d. Burung itu menyanyi begitu indahnya saat ada suara burung lainnya.
e. Ayam itu berteriak pagi ini lebih awal karena tahu pemiliknya sedang malas.
f. Anak ayam itu sedang belajar mendengarkan dongeng dari induknya.
g. Sepulang dari perjalanan yang melelahkan, elang muda itu beristirahat dipohon jati yang rimbun.
h. Semut di meja selalu mengingatkan pemiliknya agar jangan menaruh gula diatas meja.
i. Jam tangan ituo menerikaki andi sekeras-kerasnya karena andi bangun kesiangan.
j. Jangan salahkan kami para nyamuk, jika darahmu adalah salah satu sumber rejeki kami.
k. Saat burung sedang membentangkan jemarinya yang elok, langitpun searah membukakan warnanya.
l. Pohon manggis merasa bersedih ketika sang pemiliknya sudah tak merawatnya kembali.
m. Sinar Matahari sedang menyapa dedaunan yang dingin oleh malam
n. Cahaya ini benar benar menusuk mataku
o. Angin sepertinya menyapa malam ini dengan membawa hujan untuk bersanding dengannya
p. Kayu ini telah menua dan tidak bermanfaat lagi
q. Tembok ini membisu saat cerita masa itu didengungkan
r. Air pun malu untuk menetes ketika peristiwa tersebut terjadi
s. Kuda itu kegirangan ketika mendapatkan tapal emas di kakinya
t. Ayam itu sudah kewalahan saat mencari anaknya yang hilang

10. Majas Sinestesia
Gaya bahasa yang dilakukan dengan membandingkannya dengan sesuatu yang dapat dirasakan oleh panca indera. Perlakuan perbandingan ini pada umumnya memang seperti majas atau gaya bahasa metafora. Namun untuk majas Sinestesia ini khusus mempersandingkan dengan panca indera.
Contoh:
a. Senyumanmu membuatku pilu. Pantas aku begitu rindu denganmu.
b. Kisahnya yang begitu pahit mengajarkanku cara menghargai wanita seutuhnya.
c. Wajahnya Gendhis yang manis membuatku enggan berkedip melihatnya.
d. Karena masalah itu membuatnya menampakkan wajah masam.
e. Suaranya yang indah membuatnya semakin memesona.
f. Tangannya hitam pahit paska kebakaran di rumahnya.
g. Tawamu yang renyah membuatku tidak bisa melupakanmu.
h. Sikapnya yang dingin mengindikasikan jika dia ada masalah.
i. Sikap Gendhis yang panas membuat kami diam.
j. Ibu meminta kami untuk selalu tersenyum manis walaupun kami disakiti.

11. Majas Aptronim
Merupakan majas yang mengandung unsur penyebutan nama atau benda berdasarkan profesi yang melekat pada sifat atau benda tersebut.
Contoh:
a. Mari kita bersama-sama makan di Karto Nasgor (Karena mas Karto berjualan nasi goreng)
b. Dina lebih suka memperbaiki netbooknya ke temannya Andi TI dari pada di outlet komputer karena harganya jauh lebih murah (Penyebutan Andi TI ini karena andi merupakan mahasiswa Teknik Informasi di kampusnya)
c. SMA N 1 Jetis mengirimkan Dina Waranggono ke Kompetisi Lomba Seni Antar Sekolah Se-Propinsi Yogyakarta (Penyebutan Dina Waranggono karena Dina merupakan siswa yang sering bernyanyi di acara-acara pesta dan panggung wayang kulit).

12. Majas Hipokorisme
Adalah majas perbandingan yang menyatakan kekerabatan di dalamnya. Perubahan penyebutan yang membandingkan kedua persamaan mengarah pada kekerabatan atau keakraban. Gaya bahasa ini lebih bisa menampakkan sisi kekerabatan dari penggunaan gaya bahasa pada umumnya.
a. Bro Andi mau kemana?
b. Hari ini kita mau ngapain Guys?
c. Adik nina, kemarin sepertinya saya melihatmu sedang makan malam di restoran ujung jalan.
d. Sis Gendhis, saya minta dikirimkan daftar nama yang kemarin dibicarakan ya.
e. Saya mendapatkan info anda dari Gan Reno.
f. Siap Ndan, sore ini akan kami tindaklanjuti.
g. Gimana DAB?

13. Majas Dipersonifikasi
Majas dipersonifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan seseorang dengan benda mati atau bukan manusia. Penggunaan perilaku pada benda mati yang diterapkan pada manusia.
Contoh:
a. Saya sudah pusing bagaimana cara mencairkan hatinya yang sudah beku karena cinta.
b. Kamu tentunya akan membuat dia meleleh jika melakukan hal begitu.
c. Dia mongering seketika disaat segala hutangnya diambil oleh pihak bank.

14. Majas Disfimisme
Majas Disfimisme adalah majas perbandingan yang dengan sengaja menggunakan gaya bahasa kasar secara disengaja. Penggunaan majas ini memang memiliki maksud tertentu. Majas atau gaya bahasa Disfimisme merupakan kebalikan dari majas Eufimisme.
Contoh:
a. Jangan sampai ketika nanti kita berada dijalan karena tidak hati-hati mampus lho
b. Pelacur-pelacur itu sedang mangkal di pinggir jalan menuju makam pahlawan, hati-hati. Pengemis itu suka sekali datang ke pasar setiap hari rabu

15. Majas Fabel
Merupakan majas yang menerangkan perilaku hewan yang seperti manusia. Anda dapat mengetahui hal tersebut jika ada penyebutan hewan di dalamnya.
Contoh:
a. Elang itu berbondong-bondong bergotong royong menyerang gerombolan kambing di sabana.
b. Bebek yang sedang asyik saling bermesraan ternyata hanya umpan untuk buaya.
c. Ayam yang sedang menggosip di kandang rupanya sedang diintai oleh para musang.

16. Majas Perifrasa
Adalah majas yang mengungkapkan lebih dari penyebutan lazimnya dengan menggantikan dengan ungkapan yang pendek dari penamaan sebenarnya atau biasa dengan julukan.
Contoh:
a. Gendhis sekarang belajar di Kota Pelajar sudah 4 tahun ini (maksudnya Kota Yogyakarta).
b. Mira sudah tidak sanggup menghadapi si lintah lagi walaupun dia begitu mencintainya (Maksudnya kekasih yang suka melorotin keuangannya).
c. Gendhis sedang bertamasya ke negeri jiran dalam rangka hari jadi kantornya (maksudnya adalah Malaysia).

17. Majas Eponim
Majas Eponim merupakan yang menggunakan gaya bahasa yang menggantikan sesuatu peristiwa atau keadaan dengan tokoh atau karakter yang popular di masyarakat.
Contoh:
a. Negeri ini membutuhkan sosok kartini yang baru untuk membina mental dan kemaslahatan perempuan di negeri ini.
b. Kampung ini jika tidak dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara, tidak akan mungkin kampong ini akan memiliki sifat Tut Wuri Handayani diantara warganya
c. Rakyat kini telah memiliki Superman baru untuk menumpas korupsi yang ada di negeri ini

18. Majas Simbolik
Majas Simbolik merupakan majas perbandingan yang menggunakan unsur benda mati, hewan, atau tumbuhan di dalam situasi yang mendukung peristiwa tersebut. Penggunaan gaya bahasa ini bertujuan agar menimbulkan makna tersirat.
Contoh:
a. Tikus berdasi rupanya sudah banyak diringkus oleh polisi (Koruptor).
b. Gendhis sedang asyik bermain dengan bidadari kecilnya (Anak perempuannya).
c. Ayah teman saya dibawa ke meja hijau pagi ini (meja persidangan).

19. Majas Asosiasi
Majas ini merupakan majas yang membandingkan yang berbeda namun memiliki makna sama. Biasanya penggunaan gaya bahasa ini menambahkan perumpamaan, seperti, laksana, kayak, bagai, bak.
Contoh:
a. Wajahnya bak mentari pagi yang cerah.
b. Sikapnya pagi ini laksana hujan dimusim kemarau.
c. Reno selalu membantah jika dinasehati, memang kepala batu.Lihat daftar isi

c. Gaya bahasa (majas) Sindiran
1. Majas Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling halus. Kadang yang disindir sampai tidak terasa. Gaya bahasa ini dipakai dengan cara menggunakan kata-kata yang mengandung arti kebalikan yang dimaksud.
Contoh:
a. Manis sekali kopi yang kau buat (maksudnya sangat pahit)
b. Pagi benar kau datang. Jauh ya?

2. Majas Sinisme
Adalah gaya bahasa sindiran yang agak kasar.
Contoh: Dengan jarang mengikuti pelajaran, semog kau lulus dengan nilai terbaik.

3. Majas Sarkasme
Adalah gaya bahasa sindiran yang paling kasar sehingga sangat menyakitkan hati bagi orang yang disindir.
Contoh: Hai, penjilat! Belum puas kau merampas hak orang lain!

4. Majas Alusio
Adalah gaya bahasa sindiran yang menggunakan peribahasa/ungkapan yang sudah lazim.

Contoh: Anda ini senang kura-kura dalam perahu, bukanlah sudah gaharu cendana pula. (pura-pura tidak tahu, bertanya pula).

5. Majas Satire
Majas Satire adalah salah satu majas sindiran yang serupa dengan sarkasme. Majas sindiran ini menggunakan gaya bahasa sindiran agar bertujuan menimbulkan makna tersirat kepada yang dituju.
Contoh:
a. Kopi ini begitu manis sekali, sampai-sampai seperti malam yang gelap gulita.
b. Itutu si gendhis, dia tu kalau ngomong tu cantik banget, masak bisa-bisanya aku dikatakan wanita galak di depan ibu-ibu komplek.
c. Rumahnya kayak istana sultan lhoo.. masak air saja harus ambil di belakang rumah.

6. Majas Innuendo
Majas Inuendo adalah majas sindiran yang cukup memiliki perbedaan dari majas sindiran yang lain, penggunaan bahasanya lebih mengarah pada pemakaian gaya bahasa yang berbeda dan mengacu pada konteks yang jauh daripada majas sindiran lainnya. Ciri Majas Innuendo ini menggunakan ungkapan dengan menganggap sepele fakta yang sebenarnya terjadi.
Contoh:
a. Ini bukan perang dunia ke-2, ga usah alay, ga dapat uang jajan aja lebay
b. Kamu ni bukan cewek yang baru kemarin sore belajar naik motor kan, masak naik motor aja bisa nabrak orang, ini siang bro, bukan malam
c. Mbok ya jadi cowok tu jangan kayak banci, diputusin Gendhis aja kayak kiamat aja. Lebay kamuLihat daftar isi

d. Gaya bahasa Pertentangan
1. Majas Paradoks
Adalah gaya bahasa pertentangan yang di dalamnya jika diteliti ternyata tidak ada pertentangan, sebab pokok pembicaraan sudah berlainan.
Contoh:
a) Orang itu sangat kaya di daerah ini, tetapi sangat miskin di hadapan Tuhan.
b) Setelah ditinggal pergi anaknya, ibu itu merasa sepi hidup di kota yang ramai ini.

2. Majas Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan artinya.
Contoh: Sedih-gembira, berat-ringan harus kita hadapai dengan bersera kepada Allah SWT.

3. Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan model melebih-lebihkan daripada kenyataan atau bahasa kekinian adalah lebay, sehingga memberikan kesan tertentu bagi yang membaca atau mendengarnya.
Contoh majas hiperbola:
a. Mulutnya begitu berbisa sehingga membuatku tak sadarkan diri.
b. Wajahnya benar-benar mengalihkan duniaku

4. Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa kebalikan dari majas hiperbola atau majas yang terkesan merendahkan perumpamaan agar memberikan kesan santun atau merendah.
Contoh dari majas litotes:
a.Minumlah air putih ini seadanya.
b. Janganlah mengandalkan orang tidak tau apa apa seperti saya ini.

5. Majas Oksimoron
Majas Oksimoron adalah bagian dari majas pertentangan yang menggunakan gaya bahasa seperti majas paradoks, hanya saja gaya bahasa dalam majas oksimoron menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam satu kata.
Contoh:
a. Kita akan selalu bersama sayangku, dalam keadaan suka maupun duka.
b. Ayah adalah sosok yang tidak akan tergantikan, beliau selalu berusaha bahagia sekalipun sedang dalam keadaan susah dalam mendidik kami.
c. Dalam keadaan senang maupun susah, kita harus selalu bersyukur pada-Nya.

6. Majas Anakronisme
Majas Anakronisme adalah salah satu majas pertentangan yang menggunakan gaya bahasa berkebalikan atau berbeda dari fakta yang ada. Kami belum bisa mengambil kesimpulan apakah ungkapan-ungkapan hoax masuk di dalamnya.
Contoh
a. Alien merupakan nenek moyang dari manusia.
b. Dibawah tanah hidup manusia yang mengalami evolusi 4x lebih canggih daripada manusia permukaan bumi.
c. Aplikasi Whatsapp dapat mencium bau-bauan.

7. Majas Kontradiksi Interminus
Majas Kontradiksi Interminus adalah bagian dari majas pertentangan yang menggunakan gaya bahasa pertentangan penyangkalan yang sudah diungkapkan sebelumnya.
Contoh:
a. Semua Mahasiswa boleh mengikuti perkuliahan saya, kecuali yang badannya gendut,
b. Seluruh anaknya bekerja menjadi PNS, namun dia yang menjadi wirausaha,
c. Dia selalu pegang handphone, kecuali saat tidur,Lihat daftar isi

Sumber: