• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Monday, February 15, 2021

Jenis Bakteri Berdasarkan Karakteristiknya

Jenis-Jenis bakteri, bisa dibedakan berdasarkan beberapa kelompok yang berbeda. Bakteri sendiri, merupakan organisme mikroskopis sel tunggal, yang hidup hampir dimana-mana. Bakteri bisa hidup di setiap lokasi dan iklim di bumi. Mulai dari permukaan padat, air, tanah, bahkan udara.

Struktur sel bakteri termasuk sederhana jika dibanding dengan makhluk hidup lainnya. Selain itu, bakteri juga tidak memiliki inti sel (nukleus), kerangka sel, dan organel lainnya, contohnya mitokondria dan kloroplas.

Jika sebagian besar orang mengenal bakteri sebagai parasit yang menyebabkan berbagai macam penyakit, nyatanya ada beberapa jenis bakteri yang justru menguntungkan bagi kesehatan manusia. Dalam saluran pencernaan manusia, bakteri baik membantu pencernaan dan menghasilkan vitamin. Bakteri juga membantu sistem kekebalan, membunuh bakteri jahat dan patogen berbahaya lainnya.

Namun, ada beberapa macam bakteri serta pada kondisi tertentu bakteri bisa menjadi berbahaya bagi tubuh. Jenis-Jenis bakteri sendiri, bisa dikelompokkan ke dalam beberapa pembagian berdasarkan bentuk, jumlah, letak flagela, karakteristik dinding sel, bahkan kebutuhannya terhadap oksigen.

Jenis Bakteri Berdasarkan Bentuk
Jenis bakteri yang pertama bisa dibedakan dari bentuknya, yakni:
Basil (bacillus), memiliki bentuk berupa batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu), diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai). Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh bakterinya adalah Bacillus anthracis.

Kokus (coccus), bakteri ini umumnya berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal), diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah Staphylococcus aureus.

Spiral (sprillum), bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral (jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.

Jenis Bakteri Berdasarkan Dinding Sel
Karakteristik dinding sel pada bakteri juga membedakan jenis dari bakteri itu sendiri. Metode pengelompokkann bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel ini, dikenalkan pertama kali oleh Hans Christian Gram melalui pewarnaan gram. Pada metode pengelompokkan ini, bakteri akan dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dab bakteri tidak berdinding sel.

Bakteri gram negatif, merupakan bakteri yang memiliki lampisan peptidoglikan tipis dan dinding sel yang mampu menyerap warna merah. Contoh dari bakteri jenis ini adalah bakteri bergenus Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dan lainnya.

Lalu, bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebbal dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Seperti bakteri ungu, Enterobacteria, dan Vibrio. Sedangkan bakteri yang tak berdinding sel berarti jenis bakteri yang tidak memiliki dinding sel. Salah satu contohnya, bakteri Micoplasma.

Jenis Bakteri Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela
Jenis-Jenis bakteri juga bisa dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagela. Flagela atau yang biasa disebut dengan bulu cambuk sendiri, merupakan bagian dari struktur sel yang berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel, serta berfungsi sebagai alat gerak.

Adapun beberapa contoh bakteri yang masuk dalam jenis ini adalah, Pseudomonas aeruginosa (monotrik atau satu flagella di salah satu sisi), Aquaspirillum serpens (amfitrik atau satu flagella di setiap sisi), Pseudomonas fluorescent (lofotrik atau beberapa flagella di salah satu sisi), Salmonella typhosa (peritrik atau flagella di seluruh bagiannya), dan Escherichia coli (atrik atau tidak memiliki flagela).

Jenis Bakteri Berdasarkan Kebutuhan terhadap Oksigen
Jenis-Jenis bakteri yang selanjutnya, bisa dilihat dari seberapa banyak bakteri membutuhkan oksigen. Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob.

Meski begitu, tetap ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat merombak senyawa menjadi metan.

Jenis Bakteri Berdasarkan Cara Mendapatkan Makanan
Yang terakhir, jenis bakteri bisa dikelompokkan berdasarkan caranya mendapatkan makanan. Aadapaun jenis bakteri yang bisa dikelompokkan berdasarkan cara mendapatkan makanan adalah:

Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme lain. Dapat dibedakan lagi menjadi:
Bakteri parasit merupakan bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang ditumpanginya. Umumnya bakteri parasit merupakan bakteri yang merugikan, misalnya Mycobacterium tuberculosi.
Bakteri saprofit merupakan bakteri yang memperoleh makanannya dari sisa-sisa organisme lain, misalnya Escherichia.
Bakteri Apatogen merupakan bakteri yang tidak dapat menimbulkan penyakit
Bakteri Patogen merupakan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, contohnya clostridium
Eubacteria merupakan bakteri yang disebut juga dengan bakteri murni, contohnya Monera
Archaebacteria merupakan bakteri yang dapat hidup di tempat ekstrem

Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof merupakan jenis bakteri yang bisa memproduksi sendiri makanannya. Bakteri autotrof terdiri dari:
Bakteri fotoautotrof merupakan bakteri yang membutuhkan bantuan energi cahaya matahari untuk membuat makanannya dengan mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contoh bakteri ini adalah bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri kemoautotrof merupakan bakteri yang memanfaatkan energi dari rekasi kimia untuk membuat makanannya sendiri dari bahan organik.

10 Macam Bakteri yang Sering Menyerang Tubuh, Bisa Sebabkan Penyakit Serius

Bakteri adalah organisme mikroskopis sel tunggal yang hidup hampir di mana-mana. Bakteri hidup di setiap iklim dan lokasi di bumi. Beberapa bakteri hidup di udara, beberapa lagi hidup di air dan beberapa lainnya hidup di tanah.

Sebagian besar bakteri tidak berbahaya bagi manusia dan bahkan menguntungkan. Dalam saluran pencernaan manusia, bakteri baik membantu pencernaan dan menghasilkan vitamin. Bakteri juga membantu sistem kekebalan, membunuh bakteri jahat dan patogen berbahaya lainnya.

Namun, ada beberapa macam bakteri dan pada kondisi tertentu bakteri bisa menjadi berbahaya bagi tubuh. Karena bakteri bisa saja menyerang organ tubuh dan menimbulkan banyak penyakit. Berikut adalah macam-macam bakteri yang sering menyerang tubuh dan bisa menyebabkan penyakit serius yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Escherichia Coli


Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) adalah bakteri yang sering menyebabkan gangguan pencernaan. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya akan sembuh sendiri, tetapi bisa parah atau bahkan fatal.

Bakteri E. Coli umumnya disebarkan melalui makanan yang terkontaminasi dan tidak dimasak dengan benar, termasuk sayur-sayuran yang mentah.

2. Salmonella Gastroenteritis


Salmonella gastroenteritis (salmonellosis) adalah bakteri yang menyebabkan penyakit salmonella. Penyakit ini adalah jenis infeksi yang sering terjadi pada pencernaan dan digambarkan sebagai kondisi keracunan makanan. Ini menyebabkan sakit perut yang parah, diare, dan muntah.

Bakteri ini dapat ditemukan di saluran usus manusia dan hewan lain, dan biasanya menginfeksi manusia melalui konsumsi unggas yang kurang matang.

3. Mycobacterium Tuberculosis


Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkolosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri ini yang ditularkan dari manusia ke manusia lain melalui udara.

Seseorang dengan penyakit tuberkolosis akan mengalami batuk terus-menerus selama lebih dari 3 minggu, batuk berdarah, nyeri dada, gangguan pernapasan karena batuk, demam, dan panas dingin.

4. Staphylococcus Aureus


Staphylococcus Aureus (MRSA) adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik yang dapat mematikan, terutama pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bakteri ini menyebabkan infeksi Staph.

Infeksi Staph adalah infeksi yang menyebabkan tubuh Anda menjadi kebal akan antibiotik jenis penisilin, yaitu antibiotik untuk menangani infeksi bakteri, serta beberapa jenis antibiotik lainnya dalam kelas obat sefalosporin. Bakteri ini biasanya mudah menyerang orang dengan sistem imun lemah dan orang dengan usia lanjut.

5. Streptococcus Pneumoniae


Bakteri yang satu ini adalah bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri ini. Penyakit ini adalah menular dan biasanya menyebar melalui partikel udara dari batuk atau bersin.

Bakteri streptococcus pneumoniae ternyata memang berada di saluran pernapasan manusia namun tidak berbahaya pada orang sehat. Bakteri Streptococcus pneumoniae juga menyebabkan infeksi telinga, sinus, dan meningitis.

6. Clostridium Difficile


Clostridium Difficile (C. diff) adalah bakteri yang biasanya ditemukan di usus. Jika menyerang tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit GI saat tumbuh berlebihan karena penggunaan antibiotik atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu.

7. Chlamydia Trachomatis


Chlamydia Trachomatis adalah bakteri yang jika menyerang tubuh akan menyebabkan penyakit Chlamydia. Penyakit Chlamydia adalah infeksi menular yang disebabkan oleh yang menular dari aktivitas seksual.

Wanita memiliki faktor yang lebih besar terinfeksi penyakit ini dibandingkan pria. Gejala infeksi Chlamydia pada wanita adalah keputihan abnormal, sakit saat menstruasi, nyeri saat buang air kecil, area vagina terasa gatal dan sensasi terbakar, nyeri saat berhubungan seksual.

8. Helicobacter Pylori


Helicobacter Pylori (H. pylori) adalah jenis bakteri yang berhubungan dengan tukak lambung dan gastritis kronis.

Bakteri ini bisa berkembangkarena dipicu beebrapa hal, antara lain perubahan sistem pencernaan akibat refluks, keasaman dan kebiasaan merokok.

9. Neisseria Gonorrhoeae


Neisseria Gonorrhoeae adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Gonorhoe. Penyakit Gonorhoe adalah penyakit menular seksual yang disebut juga kencing nanah. Bakteri Neisseria gonorrhoeae dipaparkan melalui hubungan seksual dengan seseorang yang terkontaminasi bakteri tersebut.

Gejala penyakit gonore pada laki-laki adalah rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, pembengkakan di testis, serta terdapat kotoran di penis yang berwarna putih, kuning, atau hijau. Sementara gejala pada wanita adalah timbul rasa sensasi terbakar saat buang air kecil, keputihan lebih banyak, serta nyeri saat berhubungan seksual.

10. Treponema Pallidum


Treponema pallidum adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Sifilis. Penyakit Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri ini yang umumnya dipaparkan melalui hubungan seks, seks anal, dan seks oral.

Jika dibiarkan, penyakit menular seksual sifilis dapat menyebabkan kondisi medis yang fatal seperti arthritis, kebutaan, dan kerusakan otak.

6 Jenis Bakteri pada Makanan yang Menyebabkan Penyakit dan Keracunan

Tak jarang terjadi kasus keracunan makanan pada seseorang padahal makanan telah dimasak seperti pada umumnya. Namun hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor termasuk kebersihan makanan maupun kurangnya suhu pemanasan saat memasak sehingga bakteri bawaan pada makanan tidak sepenuhnya mati dan akhirnya meracuni.

Beberapa bakteri, dalam jumlah kecil, tidak berbahaya bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat karena tubuh manusia diperlengkapi untuk melawannya. Masalahnya dimulai ketika bakteri tertentu dan patogen berbahaya lainnya berkembang biak dan menyebar yang dapat terjadi ketika makanan salah penanganan.

Makanan yang terkontaminasi mungkin tidak terlihat, terasa atau berbau berbeda dari makanan yang aman dikonsumsi. Gejala keracunan makanan bervariasi dan berkembang secepat 30 menit hingga beberapa hari setelah makan makanan yang telah terinfeksi.

Berikut jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan keracunan bagi seseorang yang tak sengaja mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi:

Salmonella

Salmonella adalah nama sekelompok bakteri yang menyebabkan infeksi salmonellosis. Ini adalah salah satu penyebab bakteri pada diare yang paling umum, dan rawat inap hingga kematian terkait makanan.

Infeksi salmonella akan lebih parah pada wanita hamil, orang dewasa yang lebih tua, anak-anak muda dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Karena bakteri Salmonella dapat hidup di saluran usus manusia dan hewan lain, ia dapat menyebar dengan mudah kecuali jika Anda menggunakan kebersihan yang tepat dan metode memasak yang tepat.

Sumber:
Anda dapat terkena salmonellosis dengan mengkonsumsi telur mentah dan setengah matang, unggas dan daging yang kurang matang, buah dan sayuran mentah yang terkontaminasi (seperti kecambah dan melon), serta susu mentah dan produk susu lainnya yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi.

Ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau penjamah makanan yang terinfeksi yang belum mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi.

Pencegahan:
Masak makanan seperti telur, unggas dan daging sapi, hingga suhu internal yang disarankan. Cuci buah dan sayuran mentah sebelum dikupas, dipotong, atau dimakan.
Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi dan daging, unggas, serta makanan laut mentah atau kurang matang.

Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah memegang daging atau unggas mentah. Bersihkan permukaan dapur dan hindari kontaminasi silang.

Clostridium perfringens


Clostridium perfringens, juga dikenal sebagai C. perfringens, sangat umum di lingkungan kita. Ini dapat berkembang biak dengan sangat cepat dalam kondisi ideal. Bayi, anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua paling berisiko.

Sumber:
Penyakit biasanya terjadi dengan memakan makanan yang terkontaminasi oleh sejumlah besar bakteri ini yang menghasilkan racun yang cukup untuk menyebabkan gejala dalam bentuk kram perut dan diare.

C. perfringens kadang-kadang disebut sebagai "kuman bufet" karena kuman ini tumbuh paling cepat dalam sebagian besar makanan, seperti casserole, semur, dan saos gravies yang telah didiamkan pada suhu kamar di zona bahaya.

Jika makanan awalnya tidak dimasak, dipanaskan kembali atau disimpan pada suhu yang sesuai, bakteri hidup dapat dikonsumsi dan menyebabkan penyakit.

Pencegahan:
Masak makanan dengan saksama dan jauhkan dari zona bahaya, di atas suhu 60 C atau di bawah 4 C.Lakukan keamanan lain dengan membagi daging panggang dan semur menjadi jumlah yang lebih kecil untuk dimasukkan ke mesin pendingin segera.

Sisa-sisa makanan harus dipanaskan kembali ke suhu internal 74 C atau lebih tinggi sebelum disajikan. Namun, setiap makanan yang ditinggalkan pada suhu kamar selama lebih dari dua jam harus dibuang.

Campylobacter


Campylobacter adalah penyebab umum diare. Sebagian besar kasus campylo bacteriosis, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter, dikaitkan dengan makan unggas dan daging mentah atau kurang matang dan dari kontaminasi silang makanan lain.

Pembekuan mengurangi jumlah bakteri Campylobacterpada daging mentah tetapi tidak akan membunuh mereka sepenuhnya, jadi pemanasan makanan yang tepat adalah hal yang penting untuk dilakukan.

Campylobacteriosis terjadi lebih sering di musim panas dan paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.

Sumber:
Sumber infeksi bakteri tersebut yaitu mengonsumsi unggas mentah dan kurang matang dan daging lainnya, produk susu yang tidak dipasteurisasi serta air yang tidak diolah atau produk yang terkontaminasi.

Pencegahan:
Masak semua makanan dengan suhunya sesuai dengan suhu internal yang disarankan, cegah kontaminasi silang dengan menggunakan talenan terpisah saat menangani makanan mentah dan matang, jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi atau air yang tidak diolah dan cuci tangan sesering mungkin.

Cuci buah dan sayuran mentah sebelum dikupas, dipotong, dan dimakan.

Staphylococcus aureus


Staphylococcus aureus(staph) umumnya ditemukan pada kulit, tenggorokan dan lubang hidung orang sehat dan hewan. Oleh karena itu, biasanya tidak menyebabkan penyakit kecuali jika ditularkan ke produk makanan di mana ia dapat berkembang biak dan menghasilkan racun berbahaya.

Gejala stafilokokus diantaranya yaitu mual, kram perut, muntah atau diare. Bakteri stafilokokus dapat dihancurkan dengan memasak tetapi toksinnya tahan panas dan tidak bisa hilang.

Siapapun dapat mengalami infeksi staph tetapi kelompok orang tertentu berisiko lebih besar, termasuk orang dengan kondisi kronis seperti diabetes, kanker, penyakit pembuluh darah, eksim dan penyakit paru-paru.

Sumber:
Bakteri dapat ditemukan dalam produk susu yang tidak dipasteurisasi dan makanan asin seperti ham dan daging irisan lainnya. Makanan yang dibuat atau bersentuhan dengan tangan dan tidak memerlukan memasak menambah risiko yang tinggi, yaitu:

Salad, seperti ham, telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni
Produk roti, seperti kue isi krim, pai krim, dan cokelat éclair
Sandwich

Pencegahan:
Jauhkan makanan dari zona bahaya suhu yang tidak tepat dan jaga kebersihan area dapur. Cuci tangan dengan sabun dan air, jangan menyiapkan atau menyajikan makanan jika Anda memiliki infeksi hidung atau mata atau jika Anda memiliki luka atau infeksi kulit di tangan atau pergelangan tangan Anda.

E. coli O157: H7


Escherichia coli, lebih dikenal sebagai E. coli, adalah sekelompok besar bakteri. Meskipun sebagian besar strainE. colitidak berbahaya, beberapa dapat membuat Anda sangat sakit. Satu strain, E. Coli O157: H7(STEC) umumnya dikaitkan dengan wabah keracunan makanan karena efeknya bisa sangat parah.

Sumber:
Ini termasuk makan daging sapi mentah atau setengah matang atau minum minuman yang tidak dipasteurisasi atau produk susu.

Pencegahan:
Cuci tangan Anda, masak daging (terutama daging giling) dan unggas sampai tuntas sesuai suhu internal mereka; hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi, jus atau sari buah apel; menjaga permukaan memasak tetap bersih; dan mencegah kontaminasi silang.

Juga jangan menelan air saat bermain atau berenang di danau, kolam, aliran atau kolam.

Listeria monocytogenes

Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes menyebabkan listeriosis - infeksi serius yang terutama menyerang orang-orang yang berisiko tinggi keracunan makanan: orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, anak-anak kecil dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Listeria dapat tumbuh pada suhu lemari es di mana sebagian besar bakteri lain tidak dapat tumbuh.

Penyebab:
Listeria ditemukan dalam makanan siap saji yang siap saji seperti hot dog, daging deli, susu yang tidak dipasteurisasi, kecambah mentah, produk susu dan daging mentah dan kurang matang, unggas serta makanan laut.

Pencegahan:
Masak semua makanan sampai suhu internal yang tepat dan panaskan makanan yang sudah dimasak sebelumnya hingga 74 C; cuci buah dan sayuran mentah sebelum dikupas, dipotong, atau dimakan; pisahkan daging dan unggas mentah dari makanan yang sudah dimasak atau siap dimakan; cuci tangan sampai bersih; simpan makanan dengan aman dengan memastikan suhu di lemari es Anda di atau di bawah 40F; memelihara area kulkas dan dapur yang bersih; dan cuci tas belanjaan yang dapat digunakan kembali secara teratur.

Wednesday, February 10, 2021

Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 secara Online

Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan menjamin kehidupan para pekerja dengan program Jaminan Hari Tua (JHT). Dalam program tersebut, para pekerja akan menerima uang saat memasuki usia pensiun yang bisa dicek melalui aplikasi BPJSTKU.

Adapun, besaran saldo yang diterima para peserta merupakan nilai akumulasi iuran setiap bulannya ditambah dengan hasil pengembangannya. Nantinya, uang akan dibayar secara sekaligus saat peserta mencapai usia pensiun 56 tahun atau berhenti bekerja (resign atau terkena PHK) meninggal dunia, atau mengalami cacat total.

1. Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 Aplikasi
Pertama-tama, download cek saldo BPJS Ketenagakerjaan pada aplikasi BPJSTKU di Play Store atau App Store. Pastikan, pengguna telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Selanjutnya, buka aplikasi dan pilih 'Pendaftaran Pengguna Baru'. Pilih jenis kepesertaan yang diikuti, yakni 'Penerima Upah' untuk program JHT. Setelah itu, isi data berupa nama, tanggal lahir, nomor identitas, nomor kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (11 digit), hingga email.

Lalu, verifikasi data melalui email atau nomor telepon dan masukkan kode yang dikirim melalui SMS agar pengguna bisa log in atau masuk pada aplikasi. Terakhir, log in dengan data yang telah didaftar dan nikmati fasilitas BPJSTKU, seperti cek BPJS Ketenagakerjaan aktif atau tidak atau klaim BPJS Ketenagakerjaan.

2. Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan 2020 Website
Cek saldo BPJS Ketenagakerjaan online 2020 juga bisa dilakukan dengan membuka website di alamat https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id. Kemudian, pilih 'BPJSTKU' selanjutnya log in dengan alamat email dan password yang sebelumnya telah didaftarkan.

Bila belum, peserta bisa pilih 'daftar pengguna' dengan memasukkan beberapa data. Terakhir, pengguna bisa memilih berbagai menu fitur, seperti 'Lihat Saldo JHT', 'Kartu Digital', maupun 'Klaim Saldo JHT'.

Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan

Iuran BPJS Kesehatan harus dibayar setiap bulan agar bisa menikmati fasilitas yang disediakan. Nah, bagaimana cara cek tunggakan BPJS Kesehatan agar bisa memastikan status kepesertaan aktif?

1. Website
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan pertama bisa melalui laman di alamat https://daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-checking/. Peserta diminta untuk mengisi data yang diminta.

Data yang diminta untuk cek tunggakan BPJS Kesehatan setelah login yakni masukkan nomor kartu BPJS Kesehatan, tanggal lahir, dan angka validasi. Setelah mengisi semua data, klik 'cek' dan data pembayaran akan keluar.

Data cek pembayaran BPJS Kesehatan akan menunjukkan nama peserta, jumlah anggota keluarga yang ikut, hingga status aktif, atau tidak.
Peserta juga bisa cek denda BPJS di laman yang sama. Pada sisi paling kanan akan tertera jumlah tagihan yang mesti dibayarkan pada bulan ini.

2. SMS
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan juga bisa dilakukan dengan SMS. Pengguna cukup membuka SMS dan ketik 'NIK (spasi) Nomor Kependudukan atau NOKA (spasi) Nomor Kartu BPJS Kesehatan'.
Jika data yang dimasukkan sudah benar, kirim SMS ke nomor layanan BPJS di 08777-5500-400.

3. Aplikasi
Cara cek tunggakan BPJS Kesehatan yang terakhir bisa dilihat melalui aplikasi. Pengguna hanya perlu mendownload aplikasi mobile JKN di Handphone (HP).
Kemudian, registrasi dengan memasukkan nomor kartu BPJS dan alamat email. Setelah itu login dengan data yang telah didaftarkan tadi.

Pilih menu Tagihan, lalu Premi. Terakhir, pengguna akan mendapatkan informasi tagihan BPJS Kesehatan di layar HP.

Pastikan selalu bayar iuran setiap bulannya agar pelayanan berobat secara gratis di klinik maupun rumah sakit bisa dinikmati. Pastikan status kepesertaan aktif dengan cara cek tunggakan BPJS Kesehatan.