• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Thursday, February 25, 2021

10 Macam Bidang Akuntansi yang Wajib Anda Ketahui

Akuntansi adalah ilmu yang luas, tentunya untuk mempelajarinya Anda harus mengerti macam macam bidang akuntansi terlebih dahulu. Bidang dalam akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan ekonomi, industri, teknologi, dan bidang bidang lain yang berhubungan secara langsung atau tidak langsung.

Mungkin dari kalian sudah pernah mengetahui beberapa bidang tentang akuntansi yang cukup terkenal seperti akuntansi keuangan atau akuntansi biaya. Namun sebenarnya ada banyak bidang bidang akuntansi yang mungkin belum Anda ketahui, terlebih bidang akuntansi memang jarang digunakan di Indonesia.

Berikut adalah bidang bidang akuntansi yang mungkin ingin Anda pelajari:
1. Akuntansi Keuangan / Financial Accounting
Akuntansi keuangan melibatkan pencatatan dan mengklasifikasikan transaksi bisnis, juga menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan untuk digunakan oleh pengguna internal dan eksternal .
Di Indonesia, dalam penyusunan laporan keuangan semua harus sesuai dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan yaitu PSAK yang dikerluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Akuntansi keuangan berkaitan dengan pemrosesan data historis.

2. Akuntansi Manajemen / Managerial Accounting
Akuntansi manajemen berfokus pada penyediaan informasi untuk digunakan oleh pengguna internal (manajemen) di masa mendatang, hal ini berbeda dengan Akuntansi keuangan. Cabang ini berkaitan dengan kebutuhan manajemen dan tidak ada kaitannya dengan standar akuntansi yang digunakan secara umum.
Akuntansi manajemen melibatkan analisis keuangan, penganggaran dan prakiraan, analisis biaya, evaluasi keputusan bisnis, dan hal hal lain tentang perencanaan.

3. Akuntansi Biaya / Cost Accounting
Kadang-kadang dianggap sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya mengacu pada rekaman, presentasi, dan analisis biaya produksi . Akuntansi biaya sangat berguna dalam bisnis manufaktur karena mereka memiliki proses biaya yang paling rumit.
Akuntan biaya juga menganalisis biaya aktual dan standar untuk membantu para manajer menentukan tindakan di masa depan mengenai operasi perusahaan.

4. Akuntansi pemeriksaan / Audit
Akuntansi pemeriksaan atau audit ada 2 jenis yaitu audit eksternal dan audit internal.
Audit eksternal mengacu pada pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak independen dengan tujuan untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran penyajian dan kepatuhan terhadap prinsip standar akuntansi keuangan keuangan umum yang berlaku.

Sedangkan audit internal berfokus pada evaluasi kecukupan struktur pengendalian internal perusahaan dengan menguji segregasi tugas, kebijakan dan prosedur, tingkat otorisasi, dan kontrol lain yang dilaksanakan oleh manajemen.

5. Akuntansi pajak / Tax Accounting
Akuntansi pajak berguna untuk membantu klien mengikuti aturan yang ditetapkan oleh otoritas pajak. Hal Ini termasuk penghitungan pajak dan persiapan pengembalian pajak.
Laporan Ini juga melibatkan penentuan pajak penghasilan dan pajak lainnya dan layanan konsultasi pajak seperti cara untuk meminimalkan pajak secara hukum, evaluasi konsekuensi keputusan pajak, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pajak.

6. Akuntansi pemerintahan / Government Accounting
Berbeda dengan akuntansi keuangan, Akuntansi pemerintahan tidak mengikuti standard akuntansi keuangan yang ada. Untuk standar akuntansi pemerintahan tunduk pada Standar Akuntansi Pemerintahan atau SAP.
Bidang akuntansi ini mempelajari penyajian financial statement / laporan keuangan yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan.

Akuntansi pemerintahan menyajikan informasi berupa data akuntansi dari berbagai aspek pengelolaan administrasi keuangan pemerintah kemudian melakukan pengendalian pengeluaran anggaran.

7. Akuntansi sistem Informasi / Accounting Information Systems (AIS)
Akuntansi sistem informasi melibatkan pengembangan, instalasi, implementasi, dan pemantauan prosedur yang digunakan dalam penentuan proses kedepannya. dalam bidang akuntansi ini ada pengumpulan data serta pelaporan keuangan. Dengan adanya sistem informasi dapat memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan.

8. Akuntansi fidusia / Fiduciary Accounting
Akuntansi fidusia mencakup penanganan aset yang dikelola oleh orang yang telah ditunjuk dan berhak atas pengelolaan properti atau untuk kepentingan orang lain. Contoh pengguna akuntansi fidusia adalah kurator yang menangani kepailitan suatu badan usaha. Di Indonesia bidang akuntansi ini masih belum banyak diketahui.

9. Akuntansi syariah / Islamic Accounting
Bidang Akuntansi syariah ialah proses akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, baik dalam siklus akuntansinya maupun pencatatannya. Biasanya Bank-bank syariah yang menerapkan akuntansi syariah, sifat transaksi mereka juga berbeda dari bank konvensional.

10. Akuntansi Forensik / Forensic Accounting
Akuntansi forensic adalah bidang akuntansi yang dipadu dengan kemampuan investigatif untuk memecahkan suatu masalah/sengketa keuangan atau dugaan fraud yang pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilan/ arbitrase/ tempat penyelesaian perkara lainnya.

Contohnya adalah : Kasus korupsi yang pada dasarnya adalah sengketa keuangan antara Negara melawan warganya yang secara resmi telah ditunjuk untuk mengelola pemerintahan. Persengketaan itu harus diselidiki kebenarannya oleh Lembaga Negara (misalnya oleh KPK) dan diputuskan oleh hakim di pengadilan. Jadi investigasi yang dilakukan oleh para Akuntan di BPKP, BPK, KPK dan instansi penegak hukum lainnya pada hakikatnya adalah sebagian hal yang menjadi bagian dalam akuntansi forensik.

Jika Anda ingin fokus pada salah satu bidang akuntansi di atas, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi akuntansi di bidang yang Anda minati dan juga mendalami bidang akuntansi yang sesuai dengan passion Anda dengan cara terus belajar dan membaca buku-buku akuntansi yang bermutu

Dan dengan seiring meningkatnya kebutuhan dan permintaan untuk para profesional yang kompetitif, Anda perlu meningkatkan keterampilan Anda juga,tentunya agar lebih mudah dalam berkarir. Dan bukti yang diperlukan adalah sertifikat itu sendiri sebagai pembuktian diri dalam dunia kerja. Beberapa sertifikasi yang biasa ada dalam akuntansi adalah seperti CPA untuk akuntan publik yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sertifikat internal audior yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors Indonesia (IIA Indonesia) atau mungkin Anda ingin menjadi kurator? Anda bisa mengikuti tesnya dan mendapatkan sertifikasinya di Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia

Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi, Anda diharuskan untuk peka pada setiap perubahan yang ada. Termasuk juga dalam setiap bidang akuntansi yang dituntut serba cepat dan tepat. Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk membantu pekerjaan Anda. Tidak hanya itu, menguasai software akuntansi juga menjadi nilai tambah saat Anda memilih berkarir sebagai akuntan.

Ingin Menjadi Akuntan Perpajakan

Sedang belajar di bidang akuntansi dan belum tahu profesi yang akan dituju setelah lulus nanti? Bagi yang sedang belajar di bidang akuntansi khususnya spesifikasi perpajakan harus menyimak ulasan berikut ini. pada pembahasan ini akan diulas lebih dalam mengenai akuntan perpajakan sebagai profesi dalam bidang akuntansi.

Akuntansi, terlepas dari apapun konsentrasi studinya adalah bidang ilmu yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja khususnya bisnis.

Jadi jika saat ini menempuh pendidikan di bidang akuntansi dan ingin menjadi akuntan jangan khawatir karena lapangan pekerjaannya luas. Menjadi akuntan perpajakan, berikut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan harus dipahami.

Contents

Pengertian Akuntan Bidang Perpajakan
Bagi yang hanya tahu istilah akuntan perpajakan dan tidak paham mengenai pengertiannya harus menyimak ulasan ini. sederhananya, akuntan pajak adalah orang yang memiliki tugas untuk mengurus berbagai hal yang berhubungan dengan pajak. Seorang akuntan sektor pajak bertugas untuk menganalisis fenomena ekonomi dan menentukan strategi perpajakan yang tepat sesuai ilmu yang dipelajari.

Strategi yang ditentukan ini harus berdasarkan dengan undang-undang perpajakan yang berlaku di suatu Negara. Sekarang bukan lagi masa dimana pemerintah memegang kendali penuh terhadap Negara termasuk dalam sektor pajak. Pihak swasta serta pihak individu juga bisa membantu umpan balik melalui perilaku tertib dalam memenuhi kewajibannya (pajak).

Akuntan perpajakan yang bekerja pada sebuah perusahaan memastikan perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak sesuai jadwal. Ini juga memungkinkan agar perusahaan tidak mangkir saat membayar kewajibannya dan membayar pajak sesuai jumlah yang ditentukan.

Pendidikan Bagi Seorang Akuntan Perpajakan
Menjadi seorang akuntan perpajakan tentu tidak bisa diraih jika tidak menempuh pendidikan di bidang akuntansi tentunya. Di Indonesia sendiri, pendidikan akuntansi dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun untuk memperoleh gelar sarjana. Sedangkan jika ingin mempelajari lebih dalam dan fokus pada satu bidang saja, maka butuh waktu 3 tahun lagi (pascasarjana).

Umumnya, lulusan D3 atau S1 sudah bisa menjalankan profesi sebagai akuntan pajak. Namun jika ingin menjadi akuntan terakreditasi maka diperlukan Certificate Public Accountant yang didapatkan di universitas yang memang menyediakan izin dan sertifikasi CPA. Untuk mendapatkannya seseorang harus melalui berbagai tes yang dinilai langsung oleh Negara bersangkutan.

Prospek Kerja Untuk Akuntan Bidang Perpajakan
Akuntan adalah profesi yang lapangan pekerjaannya luas karena banyak dibutuhkan di sektor public. Hampir semua sektor merupakan lapangan pekerjaan bagi seorang akuntan perpajakan seperti public, pemerintahan, swasta, maupun pribadi. Berikut beberapa prospek kerja untuk seorang akuntan pajak di beberapa sektor.

1. Bekerja di Salah Satu Perusahaan Big Four
Bagi orang yang berkecimpung dalam bidang akuntansi pasti tidak asing dengan istilah Big Four. Big Four merupakan perusahaan-perusahaan akuntansi yang paling besar di dunia. Tentu saja bekerja di salah satu perusahaan yang tergabung dalam Big Four adalah impian kebanyakan orang apalagi yang ingin menjadi akuntan.

Perusahaan yang tergabung dalam Big Four adalah Pricewaterhouse Coopers (PwC), KPMG, Deloitte Touche Tohmatsu, dan Ernst & Young.

Keempat perusahaan ini merupakan pemegang 2/3 pasar akuntansi dunia dengan layanan akuntansi yang beragam seperti audit, perpajakan, hingga forensik. Jadi sudah terbayang berapa gaji yang akan diperoleh seorang akuntan pajak jika bergabung dengan perusahaan ini.

2. Bank dan Lembaga Keuangan
Lapangan pekerjaan lain yang terbuka lebar untuk seorang akuntan sektor pajak adalah bank dan lembaga keuangan. Banyaknya bank dan lembaga keuangan yang tersebar di berbagai wilayah tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi seorang akuntan. Bank bukan hanya sebagai tempat untuk akuntan publik atau yang berprofesi sebagai manajer atau penasehat keuangan saja.

3. Lembaga Pemerintahan
Bekerja di lembaga pemerintahan seperti di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bukan hal yang mustahil jika mengantongi sertifikat akuntansi. Lembaga ini adalah lembaga yang paling nyaman bagi seorang akuntan perpajakan, karena selain mengaplikasikan ilmu bisa juga mengembangkannya. Di sini seorang akuntan pajak bisa menjalankan tugas berhubungan dengan perpajakan lembaga.

4. Pegawai Bea Cukai
Prospek kerja seorang akuntan pajak adalah menjadi pegawai bea cukai. Ini adalah tempat yang tepat bagi seorang akuntan pajak untuk melatih skill dan memperoleh pengetahuan baru mengenai perpajakan. Gaji yang ditawarkan untuk pekerjaan ini cukup besar yang tentu saja menggiurkan bagi seorang fresh graduate.

5. Dinas Keuangan Daerah
Prospek kerja lain untuk seorang akuntan perpajakan adalah bekerja di dinas keuangan daerah. Bekerja di daerah tentu saja memiliki kelebihan karena dekat dengan keluarga. Disamping itu seorang yang bekerja di Dinas Keuangan Daerah bertugas untuk membantu Bupati dalam urusan pemerintahan terutama mengenai keuangan daerah.

Hal yang Dipersiapkan Sebelum Menjadi Akuntan
Meskipun menempuh pendidikan selama 7 tahun tidak membuat seorang akuntan pajak memiliki jaminan atas karirnya.
Sama seperti pekerjaan lain, tidak ada jaminan bahwa suatu pekerjaan selalu sukses kedepannya. Untuk itu, melakukan on-the-job training sangat penting sebelum terjun ke dunia kerja untuk meminimalkan resiko kegagalan pada pekerjaan yang dilakukan.

Masa menempuh pendidikan adalah waktu yang sangat baik untuk melakukan magang untuk mencari pengalaman kerja dalam bidang perpajakan.

Belajarlah untuk mengolah angka dan cari ilmu mengenai perpajakan dalam dunia kerja untuk menambah pengetahuan di luar kampus. Pengalaman kerja merupakan hal yang diperhitungkan dalam wawancara kerja serta menambah skill pribadi.

Tugas Akuntan Perpajakan
Tidak ada pekerjaan yang mudah, begitu juga dengan menjadi seorang akuntan sektor pajak. Pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu bisa saja membuat seseorang jenuh dan kelelahan menghadapi banyaknya pekerjaan. Akuntan pajak yang bekerja di perusahaan individu maka tugasnya hanya mengisi form pajak dan memberi saran perencanaan finansial bagi perusahaan.

Sedangkan untuk perusahaan yang lebih besar seperti corporation maka tugasnya lebih berat seperti memegang catatan pajak perusahaan. tidak hanya itu, analisis tanggungan pajak serta rencana financial juga menjadi tugas akuntan pajak. Terlepas dari itu, pemilihan tempat kerja berdasarkan minat dan kemampuan penting agar lebih nyaman saat bekerja.

Berpeluang Menjadi Pebisnis
Berasal dari bidang akuntansi membuat seseorang memiliki peluang besar untuk menjadi pebisnis atau wirausaha. Artinya seseorang tidak perlu lagi mendedikasikan tenaga dan pengetahuannya untuk pihak lain, karena sendirinya bisa memanfaatkannya untuk bisnis pribadi. Namun seseorang memang butuh pengalaman kerja sebelum mendirikan bisnis sendiri seperti konsultan pajak.

Hal yang perlu diperhatikan adalah seseorang harus memiliki minat, niat dan tekad yang kuat untuk mendirikan bisnis sendiri. Cari alasan untuk memulai bisnis sehingga tidak ada tekanan saat menjalankan bisnis. Mendirikan bisnis sendiri berarti seseorang harus siap mengemban tanggung jawab di pundaknya sendiri karena semua urusan bisnis ada di tangannya.

Itulah ulasan mengenai hal yang harus diperhatikan jika ingin menjadi seorang akuntan perpajakan. Prospek kerja dari akuntan pajak memang besar namun ini harus didukung oleh pendidikan, kemampuan dan pengalaman kerja yang mumouni. Untuk itu, mempersiapkan diri secara matang seperti memperbanyak pengalaman kerja sebelum mulai bekerja adalah kunci utamanya.

Seiring kemajuan zaman, dunia akuntansi berubah dengan cepat dan teknologi menjadi bagian dalam proses kemudahan dalam pengelolaan pembukuan dan akuntansi.

Atas dasar ini, maka akan lebih baik jika Anda yang memilki keahlian akuntansi atau sedang merencanakan membangun sebuah usaha mengetahui dan bisa menggunakan software akuntansi untuk memudahkan Anda melakukan pencatatan pembukuan dan pemantauan finansial usaha Anda.

7 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Kerja di Perusahaan Startup

Hari-hari ini bekerja di startup jadi pilihan para pencari kerja. Imej perusahaan startup yang dipelopori oleh banyak generasi muda semakin membuat sarjana di luar sana tambah semangat melamar kerja di perusahaan startup. Sekitar tahun 2009-2010 lalu, perjalanan perusahaan startup Indonesia semakin nyaring terdengar terutama sejak dua pionir e-commerce Indonesia beroperasi di tahun tersebut. Sejak saat itu, perusahaan startup di Indonesia semakin meningkat popularitasnya bahkan mulai menyaingi perusahaan besar pelopor bisnis yang sudah jauh lebih dulu berdiri.

Beberapa perusahaan startup di Indonesia mendapatkan aliran dana yang cukup besar untuk modal perusahaannya. Traveloka, GO-JEK, dan Bukalapak adalah tiga di antaranya yang mendapatkan aliran modal tersebut dan masuk kategori unicorn alias perusahaan dengan valuasi lebih dari $1 milyar. Tambah lagi gambaran lingkungan kerja yang fun, dinamis, dan serba canggih semakin membuat kamu ingin bergabung dengan perusahaan startup. Tapi sebelum kamu masuk dan menyebar lamaran ke berbagai perusahaan startup, cari tahu dulu hal-hal penting yang bisa jadi mempengaruhi niat kamu tadi.

Proses wawancara yang fleksibel
Proses wawancara di perusahaan startup tidak selalu harus datang dan bertatap muka langsung di kantor perusahaan tempat kamu melamar. Wawancara bisa saja dilakukan di kedai kopi, atau di salah satu restoran di mall yang suasananya kondusif alias tidak terlalu berisik supaya pewawancara dan calon karyawan juga bisa berinteraksi dengan nyaman. Waktu yang ditentukan juga cenderung fleksibel, kalau kamu sedang beruntung bisa negosiasi untuk bertemunya setelah jam pulang kantor atau di jam makan siang, dengan begitu kamu tidak perlu pakai 1001 alasan izin tidak masuk kerja ke bos di kantor.

Saat wawancara, kamu juga harus siap dengan berbagai pertanyaan yang mungkin dilakukan. Berbeda dengan perusahaan yang masih konvensional, pertanyaan seperti “Apa target kamu dalam 5 tahun ke depan?” bukan lagi pertanyaan yang wajib ada di sesi wawancara. Siapkan saja diri kamu sebaik-baiknya jika akan ikut seleksi wawancara di perusahaan startup.

Lupakan pulang “teng-Go!”
Bayangan kamu tentang kerja di perusahaan startup yang serba santai perlu dihapuskan perlahan. Kenyataannya, masuk ke perusahaan startup akan membuat jam kerja kamu lebih tidak teratur. Bagi si morning person, kerja dengan jam masuk bebas atau paling pagi jam 10 pun akan jadi hal baru yang cukup menantang. Terbiasa berangkat sebelum matahari naik lalu kamu harus memundurkan jam berangkat kantor, karena toh baru bisa mulai efektif bekerja sekitar jam 10–11 siang.

Sejalan dengan jam masuk yang semakin siang, jam pulang kerja juga biasanya mundur dan hampir bisa dipastikan akan sulit untuk pulang “teng-Go! “. Perusahaan startup punya segudang pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu cepat untuk mencapai target yang sangat agresif, jadi pulang larut akan sangat wajar dilalui. Belum lagi email yang masuk tengah malam dan konfirmasi yang harus segera kamu kirimkan sekalipun sedang akhir pekan. Baik klien ataupun kamu tentunya sama-sama akan diganggu dengan sistem kerja seperti ini di berbagai perusahaan startup.

Jangan jadikan perusahaan startup sebagai pelarian
Bagi yang sudah bekerja di perusahaan besar, kadang ada saja masa jenuh dan semakin jenuh lagi saat melihat nyamannya kantor teman di perusahaan startup yang dikengkapi dengan meja ping pong, pojok ruangan dengan kursi goyang atau ayunan, bahkan sudut kantor dengan bean bags warna-warni untuk tempat bersantai. Rasanya kamu ingin segera mencari referensi dari teman yang sudah lama kerja di perusahaan startup agar bisa masuk dan bergabung di sana.

Jangan buru-buru mengambil keputusan untuk resign sekalipun rumput tetangga jauh lebih hijau dan segar. Meskipun proses rekrutmen dan wawancara di perusahaan cepat, tidak menjamin kamu akan betah bekerja di sana apalagi jam kerja dan tuntutan yang ada jauh lebih berat dibanding kerja di perusahaan besar yang memang sudah well-established. Memang sih, ada unsur hiburan yang banyak ditemukan di perusahaan startup, tapi sesungguhnya akan lebih banyak work hard dibanding play hard. Jadi, jangan pindah ke perusahaan startup kalau untuk pelarian semata.

Mau berdamai dengan perubahan
Hal yang juga sulit dipisahkan dari perusahaan startup adalah perubahan yang cepat dan bisa jadi signifikan. Biasanya perubahan terjadi untuk mengikuti tren kebutuhan dan minat pasar. Ditambah lagi kompetitor yang cukup gesit untuk memperbarui fasilitas dan produk akan semakin meningkatkan semangat para pimpinan di perusahaan startup untuk terus berkreasi dan menciptakan inovasi yang baru. Dampaknya, akan selalu ada perubahan yang terjadi di internal perusahaan, entah itu penugasan, titel jabatan, ataupun kebijakan kerja sama.

Berbeda dengan perusahaan pionir yang sudah puluhan tahun berdiri dan punya alur atau proses yang sudah tertata rapi dan punya SOP yang tidak mengalami banyak perubahan dalam waktu singkat (per bulan, atau per tahun). Makanya, harus sabar dan menikmati tiap perubahan yang mungkin terjadi.

Adaptasi kultur perusahaan
Perusahaan startup juga dikenal sebagai ruang keberagaman, mulai dari latar belakang pendidikan, budaya, kewarganegaraan, dan latar sosial tiap karyawannya. Jika kamu punya kesempatan untuk kerja di perusahaan startup, manfaatkan untuk bisa belajar banyak karakter dan budaya. IPK dan skill yang kamu punya tidak akan jadi istimewa kalau kamu tidak bisa erbaur dengan rekan kerja di kantor.

Kerja sama di tim ataupun rekan yang tidak satu tim adalah hal wajar dan harus bisa kamu lakukan karena di perusahaan startup semua orang harus belajar untuk melakukan lebih dari yang menjadi deskripsi kerjanya. Prosesnya mungkin tidak mudah di awal, tapi kalau kamu mau belajar sedikit lebih fleksibel, seharusnya adaptasi kultur perusahaan tidak perlu menakuti kamu yang ingin masuk startup.

Pensiunan yang jadi mentor, bukan lawan
Banyak perusahaan startup didirikan oleh beberapa orang muda yang punya ide brilian dan terobosan baru tentang hal yang bahkan belum terpikir oleh banyak orang di waktu tersebut. Tapi seiring berjalannya perusahaan, perkembangan terus terjadi dan banyak investor yang mulai memercayakan modal pada startup. Untuk meningkatkan kualitas karyawan, biasanya ada beberapa pensiunan atau senior dari perusahaan besar yang diundang untuk jadi mentor atau pembicara di kelas pelatihan.

Kadang, ada rasa tidak suka karena harus mendengar pengajaran dari pensiunan atau senior tadi, tapi seharusnya kamu memaksimalkan kesempatan belajar tersebut karena tidak mudah bisa berinteraksi dengan orang-orang penting di dunia bisnis jika bukan karena mereka diundang untuk membagi penagalamannya. Proses belajar ini akan terus berjalan karena perusahaan startup terus haus akan ilmu baru untuk membuat inovasi.

Perusahaan yang memberi, perusahaan yang mengambil
Satu hal lagi yang perlu kamu tahu tentang perusahaan startup adalah segala benefit yang diberikan bisa kapan saja ditarik atau tidak lagi kamu dapatkan. Biasanya perusahaan startup yang masih baru dengan jumlah staf minim sesekali bisa mengajak seluruh isi kantornya untuk makan malam bersama. Outing 3 bulan sekali sambil melakukan meeting evaluasi juga masih sangat memungkinkan terjadi. Tapi jika perusahaan sudah makin besar dan berkembang, kemungkinan kegiatan dikurangi akan semakin besar karena target kerja yang lebih tinggi membuat jadwal pun semakin padat.

Jangan bersedih dulu, biasanya akan ada benefit yang lebih praktikal akan mengganti kesenangan tadi, misalnya bonus per 4 bulan ataupun tambahan asuransi di luar BPJS.

Dari 7 hal yang sudah saya jelaskan di atas, adakah yang membuat kamu urung untuk bekerja di perusahaan startup? Atau justru makin semangat untuk melamar? Intinya, kerja di perusahaan jenis apapun pasti punya tantangan masing-masing, kalau kamu semangat dan berpikir positif pasti pekerjaan lebih menyenangkan untuk diselesaikan.

Ketahui Jenis-Jenis Pajak di Indonesia

Sekalipun mungkin belum semuanya memahami benar tentang seluk beluk dan jenis pajak, pasti istilahnya sudah sering didengar ya. Pajak sendiri merupakan kontribusi wajib kepada negara, entah itu dari orang pribadi atau badan tertentu.

Dari kontribusi ini memang tidak ada imbalan langsungnya, tapi semua uang pajak yang terkumpul tentunya digunakan untuk kemakmuran rakyat. Misalnya saja untuk pembangunan sarana umum seperti jalan, jembatan, sampai rumah sakit/ puskesmas, mensubsidi barang kebutuhan masyarakat, membayar utang negara ke luar negeri, juga membantu UMKM dalam hal pembinaan dan modalnya.

Ada beberapa jenis pajak yang diterapkan di Indonesia. Jenis pajak yang cukup familiar dan seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari pastinya di tempat makan ya, yang menerapkan PPN 10%. Atau pun juga jenis Pajak Penghasilan, yang berlaku bagi mereka yang sudah mendapatkan penghasilan, dengan syarat dan perhitungan tertentu.

Jenis Pajak Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, jenis pajak terbagi menjadi dua nih, pajak tidak langsung dan pajak langsung, apa maksudnya?

Pajak Tidak Langsung (Indirect Tax)
Untuk jenis pajak ini, hanya diberlakukan kepada wajib pajak yang melakukan aktivitas tertentu. Wajib pajak sendiri merupakan subyek pajak, baik orang pribadi atau badan tertentu, yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan ya.

Baik itu pemungut pajak, maupun pemotong pajak tertentu. Nah dalam kasus ini, pajak baru diberlakukan jika wajib pajak melakukan suatu hal tertentu, yang menyebabkannya harus membayar pajak. Misalnya saja pajak barang mewah, jika wajib pajak melakukan penjualan barang mewah seperti rumah, apartemen, serta sejenisnya dengan harga lebih dari Rp 10 miliar, balon dan pesawat udara, peluru senjata api di luar kebutuhan negara, dan lain sebagainya.

Jenis pajak ini pembayarannya boleh saja diwakilkan oleh orang lain kalau waktunya memang mendesak dan tidak memungkikan untuk dibayarkan sendiri, selama memenuhi prosedur yang ada. Dalam beberapa hal, beban pajak ini dilimpahkan oleh pihak terkait (biasanya penjual) kepada para konsumennya, dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi.

Pajak Langsung (Direct Tax)
Nah, kalau untuk jenis pajak ini, akan ada surat ketetapan pajak yang akan diberikan kepada wajib pajak. Dalam surat yang dibuat di kantor pajak tersebut, akan terdapat keterangan jumlah pajak yang harus dibayarkan di tanggal tertentu. Untuk jenis pajak ini, harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, dan tidak bisa dialihkan kepada pihak lain ya. Misalnya saja Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk setiap aset bangunan yang dimiliki, jug Pajak Penghasilan yang berlaku untuk masing-masing orang.

Jenis Pajak Berdasarkan Instansi Pemungut
Kalau tadi sudah dibahas berdasarkan sifatnya, berikut jenis pajak berdasarkan instansi pemungutnya nih, yaitu Pajak Daerah (lokal) dan Pajak Negara (pusat).
Pajak Daerah (Lokal)

Sesuai namanya, jenis pajak ini dipungut oleh pemerintah daerah, dan berlaku terbatas hanya pada rakyat daerah itu sendiri. Baik itu terkait pajak yang dipungut Pemda Tingkat II (Kabupaten dan Kotamadya), maupun pajak yang dipungut Pemda Tingkat I (provinsi). Untuk administrasi terkait pajak daerah ini, pelaksanaannya akan ada di Kantor Dinas Pendapatan Daerah, Kantor Pajak Daerah, atau Kantor sejenisnya yang dibawahi pemerintah daerah setempat. Pajak tersebut kemudian menjadi pendapatan daerah, digunakan untuk membiayai pengeluaran daerah yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.

Untuk jenis Pajak Provinsi, contohnya saja Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air, sampai Pajak Rokok. Sementara itu, Pajak Kabupaten/ Kota meliputi Pajak Hotel, Pajak Hiburan, pajak restoran, pajak reklame serta fasilitas lain yang ada di daerah-daerah tersebut.

Pajak Negara (Pusat)
Berbeda dengan Pajak Daerah, jenis pajak ini merupakan pajak yang dipungut pemerintah pusat melalui instansi terkait. Instansi tersebut misalnya saja Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak, Dirjen Bea dan Cukai, maupun kantor inspeksi pajak yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari semua instansi terkait tersebut, sebagian besar, pajak tersebut dikelola oleh Dirjen Pajak – Kementrian Keuangan. Untuk jenis pajak ini, pada saat akan mengurusnya kamu bisa datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP). Juga ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, serta Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Yang pasti, Pajak Negara ini digunakan sebagai pendapat Negara yang digunakan untuk biaya pengeluaran yang tujuannya menyejahterakan masyarakat ya.

Bentuk nyata jenis pajak ini yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selain itu juga Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta Bea Materai (jenis pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen seperti surat perjanjian, akta notaris, surat berharga, dan lainnya).

Jenis Pajak Berdasarkan Objek Pajak dan Subjek Pajak
Setelah membahas jenis pajak berdasarkan sifat dan instansi pemungutnya, jenis pajak yang terakhir adalah berdasarkan objek dan subjek pajaknya. Berdasarkan hal tersebut, jenis pajak ini terbagi menjadi dua, yaitu Pajak Objektif dan Pajak Subjektif.

Pajak Objektif
Jenis pajak ini merupakan pajak yang pengambilannya berdasarkan objek tertentu yang diwakilinya. Misalnya saja Pajak Impor, Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Materai, Bea Masuk, dan lain sebagainya. Jadi, bergantung pada objek tertentu yang kamu transaksikan, objek tersebutlah yang akan dikenakan pajak. Contohnya saja jika kamu membeli mobil atau motor, atau pun melakukan impor kosmetik, nah barang-barang tersebut akan dikenakan pajak. Pajak Objektif ini tidak bergantung pada naik turunnya pemasukkan yang kamu terima ya, tapi melekat pada nilai objek/ barangnya.

Pajak Subjektif
Berbeda dengan pajak objektif yang berfokus pada objeknya, jenis pajak ini diambil berdasarkan subjeknya (orang pribadi, atau badan tertentu). Misalnya saja pajak kekayaan dan pajak penghasilan, terkait apa yang kamu miliki. Karena, keadaan diri wajib pajak dapat mempengaruhi jumlah yang harus dibayar. Semakin besar kekayaan atau penghasilannya, tentunya jumlah pajak yang dibayarkan akan lebih besar pula.

Selain jenis-jenis pajaknya, tentunya kita juga perlu mengetahui fungsi dari pajak tersebut ya. Di Indonesia, pajak yang ada berfungsi untuk anggaran (budgeter) di mana pajak menjadi sumber pendapatan negara untuk biaya pembangunan nasional atau pun kebutuhan lainnya, juga mengatur (regulasi) yang bisa digunakan untuk menghambat laju inflasi, mendorong ekspor, perlindungan barang dalam negeri, dan lain sebagainya.

Berikutnya, ada fungsi pemerataan (distribusi) terkait penyesuaian dan penyeimbangan pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan, serta fungsi stabilisasi untuk menstabilkan keadaan perekonomian.

6 Hal seputar Slip Gaji yang Bisa Kamu Manfaatkan

Tidak hanya nominal gaji, rupanya slip gaji juga harus dipahami oleh setiap karyawan. Pasalnya, hal yang satu ini merupakan bukti dari keakuratan jumlah gaji yang telah dibayarkan oleh perusahaan.
Sebenarnya sebagian besar perusahaan pasti akan memberikan gaji lengkap dengan slip gajinya.

Namun, tetap saja masih ada beberapa perusahaan yang tidak pernah memberitahukan hal tersebut pada karyawannya.
Jika kamu merasa tidak pernah mendapatkan dokumen tersebut dari perusahaan, kamu berhak untuk menanyakannya, lho.
Hal itu disebabkan, baik gaji atau slip gaji berhak didapatkan oleh setiap karyawan yang bekerja.

Memahami Slip Gaji
Dilansir dari Scripbox, slip gaji adalah dokumen yang diterbitkan setiap bulannya oleh pemberi kerja kepada karyawannya.
Tidak hanya berisikan jumlah gaji yang diterima oleh karyawan saja, dokumen yang satu ini juga harus mencantumkan berapa banyak potongan gaji.

Tentu saja setiap perusahaan memiliki kebijakan pemotongan gaji karyawan misalnya untuk membayar BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, pajak hingga asuransi.
Semua jumlah pemotongan serta jumlah gaji bersih yang diterima harus dicetak dalam dokumen slip gaji.

Jadi, karyawan akan mengetahui dengan jelas rincian dari gaji yang telah diterimanya.
Dokumen tersebut umumnya akan dicetak atau dikirimkan lewat email oleh perusahaan saat hari gajian kepada setiap karyawannya.

Pentingnya Slip Gaji Bagi Karyawan
Setelah mengetahui pengertiannya, berikut ini Glints akan menjelaskan lebih lanjut mengapa dokumen yang satu ini sangat penting bagi karyawan.
1. Mengetahui rincian gaji
Fungsi pertama dari slip gaji tentu saja untuk mengetahui rincian komponen dari nominal gaji yang kita terima setiap bulannya.
Komponen gaji tersebut berbeda-beda, tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Menurut Planday, secara umum ada tiga bagian yang harus ada di dalam dokumen tersebut, antara lain:
  • gaji pokok
  • pajak, potongan, dan kontribusi
  • jumlah gaji bersih yang diterima
Jadi selain jumlah gaji pokok, kamu juga akan melihat berapa jumlah uang hasil kontribusimu misalnya saat mendapatkan bonus atau THR.

Begitu juga dengan informasi mengenai jumlah potongan misalnya untuk pajak atau bahkan karena adanya pelanggaran saat bekerja misalnya karena terlambat.
Dari informasi tersebut, kamu bisa melakukan introspeksi dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas kerjamu di perusahaan.

2. Cicilan kendaraan bermotor
Tidak hanya berguna untuk mengetahui jumlah pasti gaji saja, rupanya slip gaji juga sangat bermanfaat saat kita ingin mengambil kredit kendaraan.
Saat mengajukan kredit kendaraan, biasanya perusahaan kredit memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Selain dokumen seperti fotokopi KTP, kartu keluarga, surat nikah, rekening listrik atau PDAM, dan buku tabungan, biasanya slip gaji juga dibutuhkan sebagai salah satu persyaratannya.
Dokumen berisikan informasi gaji tersebut digunakan sebagai bukti bahwa kita mempunyai pekerjaan tetap yang bisa menjamin kemampuan dalam membayar tagihan cicilan.

3. Kredit peralatan elektronik
Gadget keluaran terbaru baru saja dirilis, tapi tabunganmu belum cukup untuk membelinya?
Slip gaji yang kamu miliki bisa kamu manfaatkan untuk bisa membeli gadget yang kamu sukai tersebut dengan kredit cicilan.
Fasilitas kredit cicilan ini sangat berguna bagi kamu yang ingin membeli beberapa alat elektronik sekaligus dalam satu waktu. Apalagi jika kamu sudah berumah tangga dan tinggal di rumah baru.

Perusahaan penyedia kredit akan mempertimbangkan kemampuanmu dalam membayar cicilan perbulan lewat informasi dalam dokumen tersebut. Selain itu, informasi tersebut juga akan mempengaruhi lamanya jangka waktu cicilan yang bisa kamu ambil nantinya.

4. Kredit tanpa agunan
Salah satu manfaat lainnya adalah sebagai syarat pengambilan KTA atau Kredit Tanpa Agunan.
Kredit ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti pendidikan, pernikahan, kesehatan, renovasi rumah, serta kebutuhan keluarga lainnya.
Bank atau perusahaan pemberi kredit tersebut tentunya harus berhati-hati dalam memberi persetujuan kredit tanpa jaminan kepada calon kreditur. Jangan sampai orang yang diberi kepercayaan untuk mendapat kredit tanpa agunan nantinya tidak bisa membayar hingga jatuh tempo.

Salah satu persyaratan bagi bank untuk mengklasifikasi orang-orang yang akan mengajukan kredit adalah slip gaji.
Nominal limit kredit yang bisa diambil juga tergantung pada jumlah gaji yang kamu terima setiap bulannya.
Sebagai contoh, kredit tanpa agunan di salah satu bank pemerintah di Indonesia membatasi kredit hingga sebesar lima kali gaji.

5. Cicilan rumah idaman
Sebagaimana alat elektronik atau kendaraan bermotor, kamu pasti sudah memiliki rumah yang kamu idam-idamkan untuk ditinggali.
Dengan harga rumah yang terus melambung tinggi, kamu pasti sudah mempertimbangkan untuk membeli rumah dengan bantuan KPR atau Kredit Pemilikan Rumah.

Informasi mengenai gaji juga sangat dipertimbangkan oleh Bank dalam mengambil KPR.
Mereka biasanya meminta dokumen soal informasi gaji selama 3 hingga 6 bulan berturut-turun dengan masa kerja lebih dari setahun.
Jumlah gaji dari calon kreditur juga diperhitungkan dan umumnya harus memiliki jumlah minimal hingga 3 kali lipat dari angka cicilan tiap bulannya.

6. Negosiasi gaji
Selain bermanfaat untuk syarat pengajuan kredit, slip gaji rupanya juga berguna untuk negosiasi gaji saat melamar kerja.
Dikutip dari Naukri, slip gaji dapat membantu karyawan saat sedang negosiasi gaji dengan pemberi kerja.

Pasalnya, informasi gaji tersebut bisa membantu karyawan untuk meminta gaji yang lebih baik dari perusahaan sebelumnya.
Bagi pemberi kerja, informasi tersebut juga dapat membantu menentukan kisaran gaji yang akan diberikan kepada calon karyawan.
Jadi, mereka akan menggunakan angka tersebut sebagai referensi untuk memperkirakan berapa nominal gaji yang pantas diberikan dengan kompetensi yang dimiliki karyawan itu.

Itulah 6 manfaat dari slip gaji yang mungkin belum kamu pahami sebelumnya. Meskipun terlihat seperti dokumen sederhana, tapi hal tersebut sangatlah berguna, bukan?
Jadi, saat kamu mendapatkan slip gaji sebaiknya selalu jaga dokumen tersebut tetap aman. Pasalnya, kamu bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan seperti yang sudah disebutkan di atas.