• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Wednesday, October 21, 2020

Memaksimalkan Media Sosial untuk Bisnis Online

Zaman selalu berubah, begitu juga dengan tren marketing. Tren marketing selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Apalagi bagi pemilik bisnis online yang sudah pasti hampir semua aktivitas marketingnya terjadi di dunia maya. Marketing channel atau kanal marketing yang dapat digunakan pemilik bisnis online pun banyak dan bervariasi. Salah satu peluang besar yaitu melakukan kegiatan marketing melalui media sosial untuk bisnis online.

Apa itu Media Sosial?
Media sosial adalah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. 
Saat ini terdapat berbagai macam media sosial untuk bisnis. Beberapa contoh media sosial untuk bisnis diantaranya Facebook, Youtube, Blog, Instagram, Twitter, Snapchat, LINE, dan Pinterest. Mungkin beberapa dari Anda sudah memanfaatkan media sosial untuk bisnis yang sedang Anda geluti.

Kehadiran media sosial ini penting untuk meningkatkan pengunjung ke website bisnis online Anda. Di mana website Anda berfungsi sebagai media bisnis online dan media sosial berfungsi sebagai marketing channel atau kanal marketing. Sederhananya, media sosial adalah jembatan yang mengarahkan orang-orang untuk mengunjungi website toko online yang Anda jalankan.

Mengapa Menggunakan Media Sosial untuk Bisnis?
Adalah hal wajib bagi pemilik bisnis online untuk memanfaatkan media sosial sebagai kanal marketing. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan masyarakat yang aktif di jejaring sosial.

Menurut data yang dirilis We Are Social, penggunanya di Indonesia mencapai 130 juta orang dan waktu yang dihabiskan di jejaring sosial per harinya adalah 3 jam 23 menit. Tentunya Anda tidak mau melewatkan kesempatan besar untuk mendapatkan konsumen melalui jejaring sosial yang potensial.

Dengan begitu besarnya potensi memasarkan bisnis online melalui jejaring sosial, Anda tidak dapat serta merta terjun begitu saja menggarap kanal marketing yang luas tersebut. Diperlukan strategi komunikasi yang matang agar pasar di jejaring sosial ini tergarap dengan efektif dan efisien.

Fungsi Media Sosial untuk Bisnis
Memperluas Jaringan
Media sosial merupakan salah satu cara paling efektif untuk memasarkan bisnis online Anda. Melalui media sosial, Anda dapat menjangkau lebih banyak orang untuk mengetahui produk-produk yang Anda tawarkan yang mungkin tidak dapat dijangkau dengan media iklan lain. Kesadaran akan pentingnya media sosial bagi pertumbuhan bisnis online Anda akan semakin membuka kesempatan untuk berkembang dan lebih banyak menarik konsumen.

Meningkatkan Popularitas Produk
Sediakan tempat bagi pelanggan untuk mengetahui setiap produk dan produk baru yang Anda tawarkan. Anda dapat meningkatkan kesadaran konsumen dengan memberikan penawaran-penawaran terbaik yang bisa membuat mereka tertarik dan ingin mengetahui lebih detail mengenai produk yang ditawarkan. Apalagi jika media sosial Anda memiliki banyak followers, media sosial akan menjadi cara yang paling ampuh untuk memasarkan bisnis Anda.

Dapatkan Pelanggan Baru
Selain kesadaran produk, media sosial merupakan cara paling efektif untuk mengarahkan konsumen baru ke website Anda. Arahkan konsumen baru ke halaman yang memberikan informasi-informasi yang mungkin mereka butuhkan atau cari. Anda juga dapat memberikan promo-promo khusus bagi konsumen baru misalnya saat mereka mendaftar newsletter. Tentunya dengan semakin banyak konsumen baru yang berpotensi menjadi konsumen loyal, maka bisnis Anda juga akan semakin berkembang.

Meningkatkan Pengunjung Website dan Peringkat Search Engine
Jika Anda menjalankan bisnis online, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengunjung website dan peringkat pada search engine. Sosial media dapat membantu meningkatkan peringkat di search engine dengan meningkatkan traffic dan backlink yang mengarah ke website Anda. Jika informasi yang Anda berikan melalui sosial media dianggap penting oleh pengunjung, mereka akan membagikan informasi tersebut ke sosial media mereka sendiri dan tentu saja ini akan berguna untuk meningkatkan traffic website Anda.

Menjaga Hubungan Baik dan Kepuasan Pelanggan
Setelah konsumen membeli produk Anda, pelayanan yang Anda berikan tidak hanya sampai pada saat konsumen membayar. Namun Anda tetap harus memberikan pelayanan setelah pembelian produk dengan memberikan tanggapan terhadap kritik dan saran yang mereka sampaikan serta berikan solusi terbaik bagi permasalahan yang mereka hadapi. Dengan baiknya penanganan terhadap konsumen, akan tercipta juga hubungan yang baik antara Anda dan pelanggan.

Lalu bagaimana cara terbaik untuk memulai membuat strategi komunikasi di media sosial yang baik? Berikut adalah langkah-langkah dari awal sampai akhir untuk memenangkan pasar potensial melalui media tersebut:
Teknik Bulls Eye (Infografis)


Teknik Bulls Eye ini adalah teknik yang dikembangkan oleh Gabriel Weinberg dan Justin Mares dalam buku berjudul Traction untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial. Para pemilik bisnis bisa mengaplikasikan teknik ini untuk menentukan media mana yang cocok sebagai kanal marketing utama bisnis online-nya. Teknik ini terdiri dari lima langkah: Brainstorming, Rank, Prioritize, Test, dan Focus On.

Brainstorming
Tujuan dari brainstorming ini adalah menganalisis potensi setiap media sosial untuk bisnis online Anda. Buat list berisi semua media sosial populer yang ada tanpa terkecuali.
Masukkan juga ide-ide yang bisa diaplikasikan di setiap media tersebut. Di tahap ini Anda baru membuat hipotesis atau dugaan, memperkirakan sosial media untuk bisnis yang cocok untuk pasar bisnis unline Anda. 

Rank
Pada tahap ini, Anda mulai mengelompokkan media-media yang ada di daftar tadi ke dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah Inner Circle, yaitu media sosial yang paling menjanjikan dan ide-ide yang paling menarik.
Kelompok kedua adalah Potential, yaitu media sosial yang mungkin berhasil, tetapi tidak semenjanjikan kategori pertama. Kategori ketiga adalah Long-Shot, yaitu media sosial yang memerlukan waktu lama dalam mengaplikasikan ide-ide di tahap pertama.

Prioritize
Setelah mengelompokkan media sosial dalam tiga kategori, sekarang adalah saatnya untuk fokus pada satu kategori, yaitu Inner Circle. Inner Circle ini adalah perkiraan media sosial yang paling menjanjikan untuk bisnis online Anda.
Setidaknya ada tiga media sosial di kategori Inner Circle ini. Alasan mengapa jumlahnya harus tiga adalah Anda akan menguji tiga media ini di tahap selanjutnya.
Jika Anda hanya memiliki satu media di kategori ini, Anda tidak dapat mengetahui potensi dari media lain yang mungkin menjanjikan. Tiga media sosial dianggap sebagai jumlah ideal untuk melakukan eksperimen.

Test
Tahap ini adalah di mana Anda menerapkan ide-ide yang telah Anda tuliskan di tiga media sosial yang ada di kategori Inner Circle. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui media mana yang layak dijadikan kanal marketing utama.

Di tahap ini eksperimen di tiga media sosial dilakukan secara bersamaan agar tidak ada bias pada salah satu media. Harus diingat bahwa proses eksperimen ini bukan untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dari satu media sosial saja.
Eksperimen ini berfungsi untuk mengumpulkan data dan membuktikan asumsi awal. Jadi dasar menentukan media mana yang cocok untuk bisnis online Anda bukan sebatas asumsi, tetapi berdasarkan data.

Focus On
Jika eksperimen di atas berjalan lancar, Anda akan mendapatkan data yang menunjukkan satu media yang paling sesuai untuk bisnis online Anda. Kemudian mulai arahkan usaha dan sumber daya untuk menunjukkan daya tarik produk Anda ke satu media sosial tersebut.

Tujuan dari tahap ini adalah memeras semua usaha untuk meningkatkan daya tarik produk pada satu kanal marketing saja. Agar mendapatkan hasil efektif, Anda harus terus menerus melakukan eksperimen di media sosial pilihan ini untuk menemukan cara paling optimal meningkatkan pertumbuhan penjualan.

Semakin banyak eksperimen yang dilakukan pada kanal marketing pilihan ini, Anda akan menemukan taktik marketing paling efektif sampai media sosial tersebut tidak lagi relevan.
Kemungkinan hasil akhir Teknik Bulls Eye dari setiap bisnis online akan berbeda-beda karena setiap jenis industri memiliki karakteristik masing-masing. Pendekatan marketing di media sosial yang digunakan pun berbeda.

Akan tetapi, ada beberapa prinsip dasar untuk melakukan pemasaran melalui media sosial. Prinsip dasar ini berlaku untuk semua jenis media. Berikut adalah beberapa prinsip dasar pemasaran melalui media sosial yang dapat Anda aplikasikan:

Tips Mengelola Media Sosial untuk Bisnis
Bentuk Tim Pengelola
Dengan memiliki tim khusus pengelola sosial media untuk promosi bisnis online, pembuatan strategi komunikasi akan lebih mudah. Anda bisa mengatur tim dengan memberlakukan rotasi atau pergantian shift setiap berapa waktu sekali. Anda hanya perlu menentukan guideline sehingga tim Anda bisa konsisten mengelolanya.

Tim pengelola ini penting karena tidak mungkin menyerahkan pekerjaan besar ini hanya kepada satu orang. Bekerja dalam tim akan membuat pengelolaan akan lebih ringan sehingga bisnis online Anda bisa selalu aktif. Karena idealnya sebuah bisnis online harus responsif setiap saat. 

Buat Komitmen
Mengelola media sosial sebuah bisnis online bisa jadi hal yang menantang dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Sebelum mulai pengelolaan, pastikan semua anggota tim pengelola menjadikan pekerjaan ini sebagai prioritas.
Komitmen ini adalah pengingat untuk anggota tim bahwa tanggung jawab mereka besar karena kanal marketing adalah jembatan bagi para konsumen untuk datang ke bisnis online Anda.

Tentukan Tujuan
Buatlah strategi dengan tujuan jelas dan terukur keberhasilannya. Jangan mengelola media sosial tanpa rencana dan tujuan jelas. Pikirkan bagaimana dengan memanfaatkan kanal marketing ini, Anda dapat meningkatkan brand awareness produk.
Tingkat keberhasilan dari strategi Anda harus terukur agar lebih mudah ketika melakukan evaluasi. Buatlah tujuan yang menantang, tetapi tetap mungkin untuk dicapai.

Buat Kalender Konten
Banyak perusahaan yang belum sepenuhnya mengerti bahwa media sosial adalah sebuah kanal marketing mandiri. Mengelola kanal marketing ini tidak bisa asal posting jika ingin membentuk komunitas konsumen yang aktif dan loyal.
Buatlah jadwal konten yang menyeluruh dalam kurun waktu tertentu. Anda juga perlu merencanakan kapan konten harus dirilis dan di kanal yang mana.

Buatlah Konten yang Menarik
Pemilik bisnis online dituntut untuk selalu kreatif dalam menyediakan konten agar bisa menarik perhatian orang-orang di jejaring sosial. Konten marketing yang tersebar di jejaring sosial banyak jumlahnya, Anda harus punya konten yang segar dan kreatif untuk bisa menonjol di antara pesaing-pesaing Anda.

Dengarkan Konsumen
Media sosial menyediakan platform terbuka yang memungkinkan pemilik bisnis online untuk berkomunikasi dua arah dengan konsumennya. Jadi kanal marketing ini tidak hanya berfungsi untuk mempromosikan produk, tetapi juga sebagai media untuk mendengarkan konsumen.
Manfaatkan jejaring sosial untuk memahami konsumen, apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Pendekatan seperti ini tidak hanya akan membantu para pemilik bisnis untuk mengerti konsumennya, tetapi dapat dimanfaatkan pula sebagai kesempatan untuk membentuk konsumen yang loyal.

Passion
Salah satu rintangan terbesar dalam mengelola media sosial adalah keharusan untuk merilis konten baru secara teratur. Pemilik bisnis haruslah memiliki passion di bisnis yang ia jalani. Hal ini penting agar pemilik bisnis agar selalu semangat untuk mencari ide-ide baru di kanal marketing ini.
Ketika pemilik bisnis online dan tim memiliki passion yang sama akan lebih mudah untuk melakukan brainstorming ide-ide untuk strategi bisnis online yang mereka jalani.

Monitor
Mengelola media sosial tidak hanya berhenti pada membuat strategi komunikasi dan guideline pembuatan konten untuk perusahaan Anda. Setelah itu Anda juga perlu memonitor perkembangannya secara teratur dan melakukan evaluasi secara berkala.
Seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya bahwa harus ada tingkat keberhasilan terukur dalam pengelolaan sebuah kanal marketing. Di poin inilah Anda dapat mengukur tingkat keberhasilan tersebut. Lakukan monitor media secara reguler agar dapat diketahui perkembangan yang ada.

Dengan melakukan monitoring ini, Anda dapat menganalisis strategi seperti apa yang paling efektif, strategi mana yang kurang efektif, kapan waktu terbaik untuk merilis konten baru, apa saja feedback dari konsumen, dan strategi seperti apa yang harus diambil ke depannya berdasarkan data.

Kesimpulan
Untuk mengembangkan produk dan jasa, sebuah bisnis online membutuhkan feedback dari konsumen mengenai produk dan jasa yang mereka jual sebelumnya. Dan media sosial adalah kanal marketing yang berperan besar dalam mendapatkan pengalaman konsumen tersebut.
Pemasaran online menggunakan media sosial ini mempermudah pemilik bisnis online untuk mempelajari konsumen lebih cepat. Data pengalaman konsumen yang didapatkan melalui jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk membuat keputusan lebih baik ke depannya.

Dengan menguasai strategi pemasaran di jejaring sosial, Anda dapat memperluas pasar bisnis online Anda. Semakin banyak orang yang mengetahui produk Anda melalui jejaring sosial, kemungkinan semakin banyak juga orang yang akan berbelanja di website Anda.
Harus selalu diingat bahwa toko online Anda sebenarnya adalah di website dan media sosial menjadi jembatan yang mengarahkan orang-orang ke website Anda. Jika Anda belum memiliki website resmi untuk bisnis online Anda, Anda dapat mengunjungi laman ini untuk membeli hosting dan domain untuk website Anda.

Sumber:
niagahoster.co.id

Cara Bisnis Online dari Nol untuk Pemula

Cara bisnis online dapat dipelajari siapa saja, termasuk Anda. Siapapun bisa sukses memulai bisnis online asalkan menggunakan panduan yang tepat.

1. Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Produk adalah komponen vital dalam bisnis online. Dengan produk yang sesuai kebutuhan pasar, Anda masih punya potensi untuk memenangkan pasar. Apa yang terjadi jika Anda menyediakan produk yang tidak dibutuhkan pasar? Kemungkinan besar gagal!

Pernyataan di atas bukan tanpa bukti. Menurut penelitian CBS Insight, 42 persen perusahaan rintisan bangkrut karena gagal mengidentifikasi kebutuhan pasar. Kenapa mereka gagal? Karena produk yang mereka tawarkan tidak berhasil menyelesaikan masalah konsumen.

Ingat, dengan membeli produk Anda, hal pertama yang ada di pikiran konsumen adalah masalah mereka terselesaikan.
Jadi ketika memulai bisnis online, jenis bisnis apa pun itu, yang pertama kali harus Anda pikirkan adalah apakah produk Anda dibutuhkan pasar? Apakah produk Anda bisa menyelesaikan masalah konsumen? 

1.1. Identifikasi masalah yang dihadapi konsumen
Bagaimana menemukan produk yang dibutuhkan pasar? Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam belajar bisnis online adalah cari masalah! Yup, benar sekali, Anda harus mencari dan mengidentifikasi masalah seperti apa yang dihadapi pasar. 

Tidak perlu khawatir kehabisan masalah. Ada ratusan atau bahkan ribuan masalah yang dihadapi konsumen. Anda perlu melakukan observasi lapangan untuk menemukan masalah yang benar-benar dihadapi banyak orang. 

1.2. Cari business opportunity di mana saja
Untuk menemukan masalah yang tepat, Anda harus terbuka pada kemungkinan apa saja. Jangan terpaku pada asumsi Anda sendiri. Anda perlu observasi di internet, media sosial, forum review, marketplace, hingga group Facebook. 

Selain itu, Anda juga perlu berbicara langsung dengan sampel pasar. Anda bisa mengadakan interview sederhana untuk mendapatkan insight langsung dari orang-orang yang menghadapi masalah tersebut. 

1.3. Pilih masalah dengan potensi bisnis
Di langkah belajar bisnis online bagi pemula sebelumnya, Anda sudah mencari dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasar. Anda bisa menemukan puluhan atau bahkan ratusan masalah yang dihadapi pasar. Kini saatnya Anda untuk memilih masalah mana yang bisa Anda atasi.
Tidak semua masalah punya potensi untuk dijadikan bisnis online. Anda perlu mencoret masalah-masalah yang tidak memiliki potensi bisnis. Lalu pilih satu masalah yang punya potensi bisnis dan Anda punya solusinya.

2. Riset Pasar
Setelah memilih satu masalah yang punya potensi bisnis, kini saatnya untuk mulai fokus riset di bidang tersebut. Kenapa harus riset pasar terlebih dahulu? Karena ini merupakan salah satu cara terbaik untuk menemukan ide bisnis online. 
Anda membutuhkan data yang objektif sebagai fondasi bisnis online yang kuat. Melalui riset pasar ini, Anda bisa mendapatkan data-data tersebut. Jadi Anda bisa mengambil keputusan yang didasari data-data objektif, bukan sekadar asumsi dan opini. 

2.1. Riset keyword
Cara termudah untuk mengecek tren bisnis online adalah dengan riset keyword di mesin pencari. Apa yang dicari orang ketika mencari masalah tersebut di mesin pencari? Dari hasil pencarian, Anda bisa menemukan solusi seperti apa yang mereka butuhkan.

Selain itu, Anda juga perlu mengecek tren pencariannya, kata kunci apa saja yang terkait, berapa besar volume pencariannya, sampai lokasi asal pencariannya. Anda bisa menjalankan riset keyword ini menggunakan keyword tool. Ada beberapa keyword tool yang bisa Anda gunakan, dari Google Trends, Ubersuggest, Semrush, hingga Ahrefs. 

2.2. Cek tren di media sosial
Selain tren di hasil pencarian Google, Anda juga perlu mengecek tren di media sosial. Media sosial adalah tempat di mana orang bisa menumpahkan keluh kesahnya, termasuk mereview produk atau layanan. 
Ketikkan kata kunci yang berkaitan dengan masalah yang Anda temukan di kolom pencarian media sosial. Anda akan menemukan berbagai postingan orang-orang mengenai masalah tersebut. 

2.3. Bergabung ke forum
Konsumen biasanya juga punya forum atau group tersendiri untuk membahas produk yang mereka gunakan. Misalnya, konsumen makeup dan produk skin care punya forum seperti Female Daily. Contoh lain, konsumen layanan hosting terbaik dan domain punya forum Diskusi Web Hosting. 

2.4. Buat survei
Setelah mendapatkan berbagai temuan di mesin pencari, media sosial, dan forum online, Anda bisa membuat survei. Informasi yang Anda dapatkan dari berbagai media tersebut baru masalah di permukaan saja. 
Melalui survei, Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih detail lagi. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan hal-hal yang tidak Anda temukan di media-media di atas. Dengan survei, Anda juga bisa meminta saran dan masukan dari calon konsumen secara langsung. 

3. Analisis Kompetitor
“Keep your friends close and your enemies closer”
Kiranya pepatah di atas cocok diaplikasikan ketika Anda memulai bisnis online. Untuk bisa mengalahkan kompetitor, Anda harus mempelajari mereka terlebih dahulu. Apa kelebihan mereka, bagaimana cara mereka mendekati konsumen, sampai apa kekurangan mereka.
Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa membuat produk yang bisa bersaing dengan kompetitor. Untuk menganalisis persaingan dengan kompetitor, berikut langkah-langkahnya:

3.1. Kelompokkan kompetitor
Anda bisa mengelompokkan kompetitor dalam tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama, kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
Kompetitor utama: mereka adalah bisnis yang memiliki target pasar yang sama dengan bisnis Anda atau bisnis yang punya produk yang mirip dengan milik Anda.
Kompetitor sekunder: mereka menawarkan produk yang sama, tapi menargetkan pasar yang berbeda. Misalnya, Anda punya bisnis guest house maka kompetitor sekunder Anda adalah hotel bintang lima.
Kompetitor tersier: mereka tidak secara langsung berkompetisi dengan target pasar Anda. Namun, mereka menghasilkan produk yang masih berhubungan langsung dengan produk Anda.

Mengelompokkan kompetitor membantu Anda untuk fokus. Prioritas utama Anda adalah memenangkan persaingan dengan bisnis-bisnis online di kategori kompetitor utama. 

3.2. Kunjungi website kompetitor
Setelah mengelompokkan kompetitor, Anda bisa mulai fokus pada beberapa kompetitor, terutama kompetitor utama Anda. Kunjungi website mereka dan perhatikan setiap detailnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi website kompetitor:
Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan produk dan detailnya?
Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang mereka berikan?
Seperti apa bentuk call to action (CTA) di website mereka?
Apakah mereka menyediakan newsletter? Jika iya, benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber?
Bagaimana mereka menampilkan media sosial di website?
Seberapa cepat loading website mereka?
Apakah website mereka sudah dioptimasi untuk perangkat mobile?
Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya?
Metode customer service seperti apa yang mereka sediakan? Apakah mereka menyediakan layanan bantuan 24 jam?
Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa lama yang mereka butuhkan untuk merespon pesan Anda.
Apakah mereka punya halaman khusus promosi? Jika iya, promosi seperti apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka mengadakan promosi? 
Apa saja menu utama di website mereka?
Apakah mereka menampilkan testimoni konsumen di website? 
Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan?
Apa metode pengiriman barang yang mereka sediakan?

Daftar pertanyaan di atas hanya sebagian dari hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika menganalisis website kompetitor. Anda bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan dan website kompetitor Anda. Intinya, Anda harus membuat website yang jauh lebih baik dari kompetitor.

3.3. Kunjungi media sosial kompetitor
Selain website resmi, Anda juga perlu menganalisis media sosial milik kompetitor. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda menganalisis media sosial kompetitor:
Media sosial apa saja yang mereka gunakan? 
Seberapa aktif mereka memposting di media sosial?
Apakah mereka responsif terhadap komentar pelanggan di media sosial?
Seperti apa konsep postingan mereka di media sosial?
Apakah mereka memanfaatkan influencer di media sosial? Jika iya, siapa influencer-nya?

3.4. Cari review kompetitor
Menganalisis website dan media sosial kompetitor saja tidak cukup, Anda juga perlu mengecek review pelanggan mereka. Dari review produk, Anda bisa mendapatkan informasi penting mengenai kelebihan dan kekurangan kompetitor langsung dari pelanggan.

Berikut daftar pertanyaan untuk membantu Anda menganalisis review pelanggan kompetitor:
Apa yang membuat pelanggan puas dengan produk dari kompetitor? 
Apa yang dikeluhkan pelanggan dari produk kompetitor?
Apakah harga produk kompetitor terlalu mahal untuk pelanggan atau sudah pas?
Berapa lama waktu yang dibutuhkan kompetitor untuk mengirimkan barang?
Fitur apa yang paling penting menurut pelanggan?
Apakah pelanggan sudah puas dengan customer service dari kompetitor?
Apa yang diharapkan pelanggan dari produk kompetitor?
Apakah produk kompetitor sudah cukup menyelesaikan masalah pelanggan?

3.5. Identifikasi market positioning kompetitor
Setelah menganalisis website, media sosial, hingga review pelanggan kompetitor, Anda bisa menyimpulkan market positioning kompetitor Anda. Market positioning adalah citra atau image produk yang ada di persepsi pelanggan. 
Misalnya, meskipun sama-sama menjual mobil, Lexus dan Avanza punya market positioning yang berbeda. Di satu sisi, Lexus memposisikan mobilnya sebagai simbol kemewahan. Di sisi lain, Avanza memposisikan mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga terjangkau. 

Untuk mempermudah mengidentifikasi market positioning kompetitor, Anda bisa menggunakan template pertanyaan di bawah ini:
Apa yang dicari pelanggan pada produk kompetitor? Apakah mereka mencari harga yang murah? Atau apakah mereka mencari manfaat tertentu tanpa mempedulikan harga?
Apa yang ditonjolkan kompetitor untuk memenangkan persaingan? Fitur dan manfaat apa yang paling sering mereka tonjolkan di iklan dan promosi mereka?
Apa keunikan produk kompetitor?

Demi mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi, Anda bisa daftar newsletter mereka, subscribe blognya, atau bahkan membeli produknya. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi secara mendalam apa yang menonjol dan apa yang kurang dari kompetitor.
Mengapa Anda Harus Online? Cek Alasannya!

3.6. Bandingkan harga kompetitor
Harga masih menjadi salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli sebuah produk. Menurut Stax Insight, 50 persen konsumen menganggap harga sebagai salah satu faktor utama ketika membeli sebuah produk.
Oleh karena itu, Anda harus membandingkan harga produk semua kompetitor Anda. Berapa rata-rata harga produk yang sama di pasaran? Di angka berapa, konsumen rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk tersebut. 

4. Cari Model Bisnis
Riset Anda tak berhenti di target pelanggan dan produk yang akan dijual. Selanjutnya, Anda perlu memilih bisnis model mana yang paling menguntungkan. Karena meski Anda menjual produk yang sama, cara menjualnya bisa berbeda-beda.

Supaya lebih paham, kita langsung bicara contoh saja. Katakanlah Anda tertarik untuk menjual tablet khusus untuk membaca ebook. Jika Anda memiliki modal yang cukup, Anda bisa menyetok beberapa produk fisik untuk dijual lewat website atau marketplace.

Lain halnya ketika Anda belum memiliki modal. Anda perlu bekerja sama dengan supplier yang menjual tablet, lalu menjual tablet tersebut melalui sistem dropship. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir dengan stok produk dan inventorinya.

Skenario lain tak melibatkan penjualan produk fisik. Jika Anda merasa nyaman menjadi blogger dan bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan produk, maka bisa jadi anda cocok untuk terlibat dalam skema affiliate marketing atau menjadi publisher via Google Adsense.

Dengan program afiliasi, Anda akan mendapatkan link atau kode spesifik yang dipakai calon pelanggan untuk berbelanja. Jika calon pelanggan berbelanja lewat link atau menggunakan kode spesifik dari Anda, maka Anda akan mendapatkan komisi dari transaksi tersebut.

Apapun pilihan model bisnis online Anda, pada akhirnya Anda tetap perlu mempersiapkan hal teknis untuk menjalankan bisnis online. Di bagian selanjutnya, kami akan membahas cara menampilkan bisnis online lewat website dan marketplace.

5. Tentukan Target Pasar
Riset pasar dan analisis kompetitor yang sudah Anda lakukan di atas menjadi dasar untuk langkah selanjutnya, yaitu menentukan target pasar. Target pasar adalah sekelompok orang dengan karakteristik yang sama dan kemungkinan membeli produk yang Anda buat. 

Setiap produk punya pasarnya masing-masing. Misalnya, meskipun sama-sama jam tangan, Rolex dan Casio punya target pasar yang berbeda. Rolex lebih menyasar pasar di kalangan high-class, sedangkan Casio menyasar pasar kelas menengah. 

Dengan target pasar yang lebih spesifik, Anda bisa mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah dalam menyusun strategi marketing. 

5.1. Kelompokkan target pasar
Setidaknya Anda perlu mengelompokkan target pasar berdasarkan dua faktor utama, yaitu demografi dan psikografi.
Demografi Psikografi
  • – Umur 
  • – Lokasi
  • – Gender
  • – Pendapatan
  • – Tingkat pendidikan
  • – Status kawin
  • – Pekerjaan 
  • – Latar belakang etnis – Ketertarikan 
  • – Hobi 
  • – Nilai-nilai yang dianut
Di sini Anda memang dituntut untuk memperkirakan siapa calon konsumen Anda, tapi bukan berarti bisa sembarangan. Anda bisa menggunakan data-data yang sudah didapatkan di langkah-langkah sebelumnya untuk menentukan karakteristik umum calon konsumen Anda. 

5.2. Buat Buyer Persona yang Spesifik
Dengan data di atas, kini saatnya Anda untuk membuat buyer persona. Buyer persona adalah gambaran ideal dari pembeli produk Anda. Biasanya untuk bisa membuat buyer persona dibutuhkan sesi interview dengan beberapa konsumen. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan gambaran lebih real seperti apa konsumen Anda. 

Terdapat dua jenis buyer persona, yaitu buyer persona positif dan negatif. Buyer persona positif adalah orang yang punya kemungkinan besar untuk membeli produk Anda. Di sisi lain, buyer persona negatif adalah kebalikan dari buyer persona positif, mereka tidak ada potensi untuk membeli produk Anda.

Misalnya, brand pakaian high-end seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Versace. Buyer persona positif mereka adalah orang dari kalangan ekonomi atas, sedangkan buyer persona negatifnya adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah. 

Dengan membatasi target pasar pada kelompok tertentu, Anda bisa fokus untuk menguasai target pasar tersebut. Selain itu, Anda juga bisa lebih mudah menyusun strategi marketing yang sesuai dengan target pasar.

6. Produk Apa yang Bisa Anda Jual Secara Online?
Setelah melakukan riset pasar, analisis kompetitor, dan penentuan target pasar, kini Anda tinggal menentukan produk yang akan Anda jual. Nah, produk apa sih yang bisa Anda jual secara online?
Pertanyaan itu tentu hanya bisa dijawab berdasarkan data dari riset pasar, analisis kompetitor, dan target pasar Anda. Pastikan produk yang Anda buat sesuai dengan kebutuhan target pasar.

Berikut adalah beberapa contoh jenis produk yang biasa dijual via online:
Produk fisik atau digital – Handphone, furniture, snack, alat kesehatan, oleh-oleh, ebook, atau software.
Jasa – Pemesanan tiket, booking hotel, pengiriman barang, atau layanan online marketing.
Apapun pilihannya, produk atau jasa yang Anda tawarkan harus punya unique selling points (UPS) untuk bisa bersaing dengan kompetitor. 

7. Buat Website
Memulai bisnis online belum afdol jika belum membuat website. Ibarat berjualan secara offline yang membutuhkan toko, bisnis online pun butuh “toko”. Kenapa harus website? Mengapa harus membuat website untuk bisnis online Anda?
Karena pelanggan yang menginginkannya. Menurut survei Verisign, sebanyak 56 persen orang tidak percaya pada bisnis online yang tidak punya website.

Apa yang terjadi jika pelanggan tidak percaya pada bisnis online Anda? Ya pasti mereka mencari alternatif lain. Ingat, ada banyak kompetitor di luar sana yang bisa merebut pelanggan Anda. 
Jika Anda tidak ingin pelanggan lari ke kompetitor, Anda harus meyakinkan mereka bahwa bisnis online Anda benar-benar ada dan bukan tipu-tipu belaka. Nah, salah satu cara paling efektif untuk meyakinkan pelanggan adalah dengan mempunyai website resmi. 

Dengan membuat website resmi, Anda akan punya domain. Sederhananya domain adalah alamat website yang unik dan tidak mungkin bisa ada dua nama domain yang sama persis. Jadi Anda bisa dengan mudah mengarahkan para konsumen untuk mengunjungi website resmi yang telah Anda buat. 

Membuat website untuk bisnis online pun mudah. Anda tidak perlu menguasai programming atau coding untuk bisa membuat website. Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan WordPress untuk membuat website bisnis online.

8. Pasarkan Produk dengan Strategi yang Tepat
Kini saatnya memasarkan bisnis online yang sudah Anda bangun. Pemasaran bisnis online tidak bisa asal-asalan. Anda perlu strategi yang tepat untuk bisa memasarkan bisnis online ke target pasar yang tepat dengan pesan marketing yang sesuai. Berikut strategi pemasaran bisnis online yang bisa Anda terapkan:

8.1. Manfaatkan Google Bisnisku
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendaftarkan bisnis online di Google Bisnisku. Google Bisnisku adalah fitur untuk pemilik bisnis yang berguna untuk mempermudah calon konsumen untuk mengetahui informasi lengkap bisnisnya. Dari nama bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, alamat email perusahaan, jam operasional, website perusahaan, foto kantor, hingga review pelanggan.

Meskipun terlihat sepele, Google Bisnisku memiliki banyak manfaat. Dari bisnis muncul di Google Maps, review pelanggan, hingga media komunikasi bagi para pelanggan.
Selain itu, memanfaatkan Google Bisnisku adalah cara terbaik untuk mempromosikan bisnis online ke calon konsumen terdekat.
Jadi pastikan bisnis Anda terdaftar di Google Bisnisku.

8.2. Optimasi SEO
Agar mudah ditemukan oleh calon pelanggan di Google, website bisnis online Anda harus berada di halaman pertama hasil pencarian. Anda harus bersaing dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu website lain untuk mendapatkan peringkat pertama di Google. 
Lalu bagaimana caranya agar website Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian Google? Caranya adalah dengan optimasi SEO. Anda bisa mempelajari langkah optimasi SEO melalui ebook gratis ini.

8.3. Maksimalkan media sosial
Adalah hal wajib bagi pemilik bisnis online untuk memanfaatkan media sosial sebagai kanal marketing. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan masyarakat yang aktif di jejaring sosial.

Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk mempromosikan bisnis online Anda adalah dengan memanfaatkan media sosial.
Namun, Anda tidak bisa sembarangan menggunakan media sosial untuk bisnis online. 

Mengelola media sosial tanpa strategi sama saja bekerja tanpa rencana. Tidak jelas target apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin dijangkau, dan masalah apa yang ingin diselesaikan. Menjalankan social media marketing tanpa strategi akan berakibat negatif terhadap bisnis Anda. Oleh karena itu, langkah pertama social media marketing adalah menyusun strategi.
Selain tiga langkah strategi di atas, masih ada banyak langkah lainnya.

9. Pertahankan Pelanggan Setia
Anda bisa saja terus menargetkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Tapi jangan lupa, pelanggan lama juga sama pentingnya.
Justru membuat promosi untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mahal ongkosnya. Apalagi jika dibandingkan dengan merawat pelanggan lama Anda. Ongkos untuk mendapatkan pelanggan baru bahkan bisa mencapai 25 kali lipat dibandingkan dengan merawat hubungan dengan pelanggan setia. 
Jika Anda fokus mendorong transaksi dari pelanggan lama hingga 5 persen saja, Anda bisa meningkatkan keuntungan dari 25 hingga 95 persen. Luar biasa, bukan?

Ingin tahu cara-cara mempertahankan pelanggan bisnis online? Yuk cek satu-persatu di bawah!

Dedikasikan Customer Support untuk pelanggan. Sebuah penelitian menyebut “tidak diapresiasi” sebagai alasan pelanggan tak mau lagi membeli sebuah produk. Padahal akan ada saatnya produk atau pelayanan Anda kurang prima. Akan ada kalanya juga pelanggan Anda memiliki pertanyaan atau komplain soal brand.
Jika Anda tak mampu menangani keluhan pelanggan, bersiaplah untuk kehilangan para pelanggan setia. Maka dari itu, Anda baiknya menginvestasikan customer support untuk brand Anda.

Loyalty card. Loyalty card adalah salah satu cara mengajak pelanggan untuk terus membeli dan menggunakan sebuah brand. Sistem loyalty card pada umumnya memberikan poin tertentu yang ditabung hingga nilai tertentu. Kemudian, pelanggan akan mendapatkan hadiah atau produk gratis.

Sistem ini cukup efektif digunakan untuk model bisnis B2C. Produk-produk retail atau kebutuhan sehari-hari biasanya banyak mengadopsi loyalty card. Sebab, produk macam itulah yang pembeliannya berulang.
Jika Anda tertarik mengadopsi sistem loyalty card, pastikan Anda memberi banyak opsi bagi pelanggan untuk mendapat poin. Tidak hanya membeli, Anda bisa memberikan poin untuk review atau membagikan konten tentang brand.

Email marketing. Tak semua pelanggan mengikuti media sosial sebuah brand. Mereka juga tak tentu mengecek website atau marketplace brand Anda. Makanya, menghubungi pelanggan lewat email adalah cara yang lebih efektif.

Komunikasi lewat email atau email marketing merupakan cara yang efektif nan personal. Dengan cara ini, Anda bisa mempromosikan produk-produk terbaru ke segmen pelanggan yang spesifik.

Sumber:
niagahoster.co.id

5 Sifat Penting Wajib Dimiliki Pengusaha Sukses

Pengusaha adalah orang-orang yang sangat berani. Tapi sebetulnya, ada banyak sifat lain membedakan pengusaha sukses dengan yang lainnya.

1. Orang sukses memiliki tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas akan menguatkanmu dalam proses membangun bisnis. Apalagi di saat-saat yang tak menentu. Sebagian orang menyebut tujuan ini sebagai “panggilan atau intuisi”.
Salah satu proses menjadi pengusaha sukses adalah belajar mendengar intuisi itu. Ketika tujuan Anda sejalan dengan tempat dan visi bisnis, otomatis Anda akan mendapatkan pelanggan dan keuntungan.

Maka dari itu, Anda harus ingat langkah pertama untuk meraih sukses:
“Ketahui apa yang Anda mau dan bagaimana cara mendapatkannya. “
Ketika Anda yakin pada dua aspek ini, Anda bisa dapat gambaran bagaimana harus memulai bisnis.

Contoh terbaik dari tujuan yang jelas adalah BlaBla. BlaBla bertujuan menjadi penyedia jasa carpool atau ride-sharing (semacam Go-Car atau Grab-Car). Dengan usaha dan tujuan yang jelas, startup dari Perancis ini telah menjadi salah satu pemain utama di bidang transportasi. Tercatat, Blabla memiliki sebanyak 20 juta konsumen di 18 negara.

2. Orang sukses pintar mengecoh kompetitor
Sukses tidak harus dicapai dengan terus-menerus berinovasi. Cara lain adalah dengan mengambil ide yang sudah pasti berhasil dan fokus memberi nilai tambah. Dengan begini, Anda bisa menawarkan kelebihan dibandingkan kompetitor lain.
Poin unik bisa diwujudkan, misalnya dengan menggunakan domain. Ini merupakan salah satu cara untuk membungkus ulang ide dan menunjukkannya dengan cara yang menarik.

Apalagi jika Anda membuat nama domain dengan ekstensi yang kontekstual dan brandable seperti .TECH, .ONLINE, .SPACE, .SITE, .STORE, .WEBSITE, dan sebagainya. Karena sifat ekstensi yang masih relatif baru, Anda masih leluasa mencari nama domain yang sesuai. Karena keunikannya pula, domain macam ini akan berlaku sebagai branding.

3. Orang sukses ulet dan pantang menyerah
Semua berlomba-lomba sukses dengan jalan pintas. Mungkin itu mengapa sebanyak 50 persen startup gagal.
Terkadang, kualitas produk tak menjamin kesuksesan sebuah startup. Malahan, sukses merupakan buah dari seberapa sabar dan berdedikasi seorang pengusaha pada visinya.

Microsoft, Apple, Amazon, dan Google ─ yang awalnya merupakan startup ─ menjadi seperti sekarang setelah puluhan tahun kerja keras dan ketekunan. Semua perusahaan ini pernah mengalami fase naik turun hingga bisa sampai pada kondisi sekarang.

4. Orang sukses bisa berkembang di tengah kondisi tak menentu
Ada cerita menarik di balik Canva. Platform desain yang baru-baru ini dinobatkan sebagai “program desain paling mudah digunakan di dunia” ini ternyata tak lepas dari proses jatuh-bangun.
Melanie Perkins, Co-Founder dari Canva ditolak sebanyak 100 kali sebelum ia berhasil menerima pendanaan awal untuk startup-nya. Setelah tiga tahun dan lebih dari 100 kali pitching, Melanie akhirnya berhasil mengamankan dana investasi sebesar $3 juta.

“Saya sadar setiap ada kemungkinan mendapatkan investasi, ada kemungkinan besar juga untuk gagal. Meski begitu, saya secara sadar tetap memutuskan untuk membuat perusahaan. Walaupun, sekali lagi, ada kemungkinan besar kegagalan. Jika kamu orang ‘gila’ dan punya mimpi besar, hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah mulai mewujudkannya.”

Sukses bisa menjadi nyata jika Anda cukup keras kepala untuk bertahan dari segala tantangan. Beberapa startup yang berjaya adalah startup yang bisa bertahan dari tantangan dan ketidakpastian.

Anda juga harus memanfaatkan berbagai peluang usaha yang ada – apapun kondisinya.

5. Orang sukses selalu peduli pada kepuasan pelanggan
Terobsesi memuaskan pelanggan. Itulah salah satu karakteristik terpenting yang dimiliki startup sukses.

Startup sukses tak sekedar bermindset:
Banyak pelanggan = banyak uang.
Sebaliknya, orang sukses selalu berpikir:
Pelanggan setia = keuntungan jangka panjang.

Mindset ini menjelaskan mengapa orang sukses bisa menghargai pelanggan. Mereka sebisa mungkin memenuhi kebutuhan pelanggan dan merespons kritik serta saran pelanggan secara serius.
Salah satu startup yang menerapkan mindset ini adalah Product Hunt. Ini terlihat dari jumlah followers Product Hunt di Twitter yang sangat banyak. Startup ini memang terkenal ulet merespons dan menjalin hubungan dengan pelanggannya secara personal.

Selain menggunakan teknik-teknik Twitter marketing, Anda juga bisa menjalin hubungan dengan pelanggan lewat kolom review di website toko online Anda.

Kesimpulan
Winston Churchill pernah berkata:
“Seorang pesimis melihat kesulitan di tengah semua kesempatan. Seorang optimis melihat kesempatan di setiap kesulitan”.
Maka dari itu, bangunlah, singsingkan lengan, dan mulai wujudkan ide bisnismu. Jangan biarkan hambatan, opini orang, atau pun persaingan membuatmu pesimis. Bisa dibilang, itulah kunci sukses usaha.
Ingat bahwa setiap pohon kokoh dulunya adalah benih. Fakta bahwa benih itu disiangi tiap hari hari lah yang menjadikannya pohon besar, kokoh, dan sehat.

Sumber:

5+ Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing

Video marketing 600% lebih efektif untuk promosi produk dibanding pemasaran dengan media teks. Itulah kenapa penting untuk membuat konten video yang menarik. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan storyboard.
Dengan storyboard, pembuatan video marketing Anda lebih terencana sehingga lebih efektif untuk meningkatkan penjualan. 

Storyboard adalah outline untuk membuat video. Di dalamnya, Anda akan menyusun gambar yang membentuk rangkaian cerita. Pada masing-masing gambar, Anda bisa menyertakan beberapa keterangan yang lebih detail. Misalnya, sudut kamera, pencahayaan, transisi, dialog dan lainnya. 

Secara sederhana, storyboard mirip dengan komik. Namun, jangan salah. Bukan berarti Anda harus pandai menggambar.
Storyboard memang bisa Anda buat secara manual. Gambarnya pun tak perlu bagus. Yang penting, pesan dapat tersampaikan dengan baik. Akan tetapi, saat ini sudah banyak software yang bisa Anda gunakan untuk membuat storyboard seperti Storyboardthat. 

Jadi, bisa dikatakan membuat storyboard ini relatif lebih mudah. Namun, Anda tetap harus mengikuti panduan yang benar.

Bagaimana cara membuat storyboard yang baik? Ini dia tahapannya: 
1. Tentukan Ide Video Marketing 
Langkah awal membuat storyboard adalah menentukan ide. Temukanlah ide video yang menarik, baik dari cerita atau value yang ditawarkan supaya upaya marketing Anda tak membosankan. 
Lalu, bagaimana cara menemukan ide yang menarik? Cobalah jeli melihat keadaan saat ini dan mengambil cerita yang relevan dengan topik yang sedang trending. Misalnya, menjalani kehidupan new normal di tengah wabah Covid-19. 

Contohnya, seperti yang dilakukan Gojek. Upaya video marketing mereka berupa sebuah video animasi dengan pesan agar tidak mudik di tengah wabah Covid-19. Konten video ini tentu cukup menarik perhatian audiens mengingat bisnis mereka adalah di bidang transportasi.

Anda bisa menggunakan contoh ini untuk langkah promosi bisnis Anda. Tak melulu berupa video tentang penjualan produk, bisa juga tentang informasi branding seperti pada contoh di atas. 
Jika sudah mendapatkan ide, tuliskan secara detail video apa yang nantinya akan dibuat.

2. Buat Timeline Video 
Setelah menentukan ide, langkah selanjutnya adalah membuat timeline video. Sederhananya, Anda membuat perkiraan durasi dan pembagian waktu dalam video. 
Dalam pengaturan timeline, Anda tak perlu memberikan keterangan waktu pada setiap adegan. 

Cukup pastikan video marketing Anda memiliki: bagian pembuka, permasalahan, solusi, dan CTA. 
Pembuka: bagian ini dibuat untuk membangun dan menarik perhatian audiens.
Permasalahan: bagian ini menjelaskan konflik dari sebuah cerita. Umumnya, dikaitkan dengan masalah yang dihadapi oleh target audiens. 
Solusi: bagian ini menampilkan produk atau layanan Anda sebagai solusi permasalahan yang ada. 
Call to action: bagian ini dibuat untuk mengajak audiens melakukan tindakan yang Anda inginkan, misalnya mengunjungi website, subscribe channel, dan lainnya. 

Anda bisa mengatur sendiri timeline video sesuai jenis konten dan tujuan Anda. Sebagai gambaran, Anda bisa melihat contoh di bawah ini.

 

Dengan membuat timeline, Anda bisa lebih tepat dalam merencanakan isi konten video marketing tersebut. Jika pesan mudah dipahami, upaya promosi pun bisa berjalan optimal.

3. Siapkan Template Storyboard 
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan template untuk membuat storyboard. Template storyboard yang baik setidaknya memiliki kolom judul, kolom visual, dan kolom deskripsi. Namun, sesuaikan juga dengan kebutuhan video yang akan Anda buat. 

Untuk memudahkan Anda, kami akan berikan contoh template storyboard seperti berikut:

Anda juga bisa menambahkan kolom untuk catatan tentang angle kamera atau setting, detail adegan, dan lainnya. Intinya, tuangkanlah ide-ide yang ada dalam kepala pada sketsa ini. 
Langkah yang sama bisa Anda lakukan ketika menggunakan software seperti Canva atau Boords. 

4. Gambar Ide Anda 
Setelah menyiapkan template storyboard, sekarang saatnya menggambar ide Anda. 
Ingin menggunakan cara manual tapi tak bisa menggambar dengan baik? Tenang, Anda bisa menggunakan potongan gambar majalah atau koran. Lalu, tempelkan pada template storyboard yang sudah Anda siapkan.

Kalau menggunakan software, langkahnya lebih intuitif. Anda tinggal memilih gambar sesuai kebutuhan lalu letakkan pada template.


Pilihan gambar pada software storyboard cukup banyak, mulai dari tempat indoor atau outdoor, karakter, hewan, dan gambar lainnya. Setelah selesai, Anda bisa simpan storyboard yang dibuat. 

5. Masukkan Detail Adegan
Untuk memastikan storyboard mudah dipahami, tambahkan detail adegan pada tiap gambar. Misalnya nama adegan, dialog, penjelasan adegan. Dengan informasi ini akan lebih mudah bagi Anda ketika proses membuat video atau untuk berdiskusi dengan tim lain.

Jika ingin lebih detail, Anda juga bisa menambahkan penjelasan lain pada setiap thumbnail. Misalnya, ada teks atau deskripsi pada detik atau menit tertentu.
Singkatnya, sesuaikan proses pembuatan storyboard ini dengan kebutuhan Anda. Jika ide video sangat kompleks, berikan informasi lebih rinci.

6. Revisi Storyboard
Setelah storyboard siap, tugas Anda belum selesai. Sebab, Anda masih perlu melakukan tahap revisi. Tujuannya, untuk memastikan bahwa semua elemen sudah lengkap. 

Jika Anda bekerja dalam sebuah tim, mintalah rekan Anda untuk memeriksa dan memberikan masukan. Tidak hanya pada alur cerita dan keterangan yang diberikan, tapi juga memastikan video yang akan dibuat sesuai dengan tujuan promosi.

Mengapa Storyboard itu Penting? 
Membuat storyboard memberikan Anda berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai Acuan Proses Pembuatan Video 
Dalam proses pembuatan video, storyboard berfungsi sebagai patokan atau acuan pembuatan. Ibaratnya, inilah skenario proses produksi yang akan dilakukan. Mulai apa saja adegan yang dibutuhkan, sudut pandang pengambilan adegan agar sesuai tujuan, hingga waktu pelaksanaan produksinya. 

2. Membuat Proses Produksi Lebih Efisien
Kalau Anda sudah memiliki storyboard, proses pembuatan video bisa jadi lebih efisien. Kenapa? Karena Anda sudah memiliki acuan dalam pembuatan video. Pada praktiknya, Anda jadi bisa menyiapkan apa yang diperlukan untuk berbagai kebutuhan visual yang dibutuhkan. 

Misalnya, jika membutuhkan pencahayaan yang natural, itu artinya Anda bisa mengatur pengambilan gambar pada siang hari. Atau, Anda juga bisa menata kamera di sudut tertentu karena itulah angle yang tercatat di storyboard untuk beberapa adegan. 
3. Memudahkan Komunikasi

Storyboard juga sangat diperlukan bagi Anda yang bekerja secara tim. Alasannya, Anda bisa lebih mudah untuk menyampaikan ide-ide Anda ke rekan tim lain. Selain itu, catatan yang detail akan membuat konsep video mudah dipahami.

Bahkan, dengan storyboard, Anda juga bisa sekaligus mengevaluasi konsep video Anda. Jika masih ada yang kurang sempurna, rekan kerja Anda bisa memberi ide tambahan atau mengoreksi ide adegan dalam video tersebut. 

Contoh Storyboard untuk Video Marketing yang Sukses
Untuk memberikan gambaran tentang storyboard, kami akan memberikan beberapa contohnya dari beberapa brand ternama berikut ini. 
1. B&Q


Salah satu brand yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah B&Q, sebuah brand peralatan dan bahan dekorasi ruangan. Ide ceritanya adalah bagaimana B&Q menawarkan solusi untuk mendekorasi ruangan agar lebih berwarna. 

Pada storyboard, direncanakan opening dengan gambar tokoh Zebra dengan background berwarna-warni. Hal ini mampu diwujudkan pada hasil akhir video. Bedanya, dilakukan penyesuaian pada settings yang menggunakan cahaya masuk dari jendela dengan dinding yang memajang beberapa foto.

Pada tahap problem-solution, sang tokoh utama menjelaskan bagaimana rumahnya kurang menarik karena hanya hitam putih. Hal ini digambarkan secara detail di storyboard yang dibuat. Mulai dari pergi ke toko cat hingga proses pengecatan rumah. 

2. CandyCrush Saga

Contoh brand lain yang menggunakan storyboard untuk video marketing adalah game Candy Crush. Ide cerita adalah memainkan game dalam kehidupan nyata.
Pada storyboard, dirancang adegan saat tokoh utama bertemu dengan maskot Jelly Queen. Penggambaran maskot pada storyboard tentu memudahkan dalam pengerjaan video. Dalam hal ini, sang maskot akhirnya diwujudkan dalam bentuk animasi.

Selanjutnya, cerita berjalan dimana sang tokoh dan maskot memainkan game di dunia nyata. Itulah inti pesan yang disampaikan. 
Pun demikian, hasil akhir video menggunakan beberapa penyesuaian dari ide storyboard. MIsalnya, tokoh utama yang figurnya berbeda dan background CTA yang bukan aerial view tapi landscape dengan fokus sunset.

3. Honda

Video marketing milik Honda ini juga menggunakan storyboard. Konsep video ini sangatlah sederhana, yaitu menampilkan beberapa mobil melintasi tebing dengan background lagu yang sesuai dengan tagline perusahaan tersebut: “The Power of Dream”. 

Untuk memastikan pesan tersampaikan dengan baik, storyboard tersebut menampilkan bagaimana susunan lirik dalam lagu tersusun per adegan. Hasilnya, realisasi video di tiap kemunculan lirik bisa lebih terencana dengan baik. 
Selain itu detail lain juga ditampilkan lebih rapi, mulai dari warna mobil yang melintasi setiap lirik lagu, latar tempat video, hingga jumlah mobil yang muncul di akhir video. 

Buat Storyboard untuk Sukseskan Video Marketing Anda! 
Nah, Anda sudah belajar tentang storyboard untuk mendukung upaya video marketing Anda.
Tidak hanya bermanfaat, membuat storyboard juga cukup mudah. Bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan software. Tak harus gambar yang bagus, yang terpenting ide bisa tersampaikan dengan jelas. Mulailah dengan menentukan ide dan lakukan revisi sebelum menuju proses pembuatan video.

Jika video marketing Anda berjalan dengan efektif, strategi digital marketing Anda pun akan menuai hasil sesuai harapan.

Sumber:
niagahoster.co.id

12+ Tips Work from Home agar Tetap Produktif

Memindahkan pekerjaan dari kantor menuju rumah bukanlah hal yang mudah, apalagi jika belum pernah melakukan sebelumnya. Untuk karyawan yang melakukan kerja dari rumah pertama kali pasti produktivitas akan menurun.

1. Siapkan Alat Kerja yang Dibutuhkan
Sebelum berperang, tentu Anda harus mempersiapkan senjata dan amunisinya dulu, bukan? Begitu pula dengan work from home. Anda harus memastikan bahwa semua sarana yang dibutuhkan untuk bekerja dari rumah sudah tersedia.
Agar lebih siap, Anda bisa membuat ceklis peralatan yang Anda butuhkan untuk bekerja, seperti:
  • Laptop/PC
  • Mouse
  • Keyboard
  • Modem/Akses Internet
  • Meja kerja
Tidak hanya barang, Anda juga harus menyiapkan berbagai software yang dapat menunjang alur kerja Anda. Contohnya, jika Anda adalah seorang designer, pastikan Anda sudah menginstall seluruh aplikasi design yang Anda butuhkan di laptop Anda.
Lalu, jangan lupa untuk menginstall aplikasi yang dapat membantu Anda berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja Anda, seperti Slack atau Trello.

2. Tentukan Jam Kerja
Walaupun jam kerja di rumah cenderung lebih fleksibel, Anda harus tetap menentukan jam kerja. Jika tidak, Anda tidak akan tahu kapan harus berhenti bekerja, atau bahkan Anda tidak tahu kapan harus mulai bekerja.
Cara paling mudah adalah dengan menggunakan waktu kerja yang sama seperti saat di kantor. Kalaupun jamnya berbeda, pastikan rentang waktunya tetap sama. Contohnya, Anda bisa memilih untuk bekerja dari jam 8 sampai jam 4, atau bekerja dari jam 9 sampai jam 5.

Pastikan waktu Anda pilih tidak mengganggu alur kerja tim Anda. Misalkan Anda memilih untuk mulai bekerja di siang hari, tentu ini akan membuat rekan kerja Anda kesulitan saat menghubungi Anda di pagi hari. Jadi, usahakan jam kerja Anda sama dengan rekan kerja.
Anda juga harus memilih waktu di mana Anda paling produktif. Contohnya, ketika Anda memutuskan untuk bekerja di malam hari, hindari jam-jam di mana Anda mengantuk dan kurang fokus saat bekerja.

3. Komunikasi dengan Penghuni Rumah
Bayangkan Anda sedang fokus bekerja, tapi tiba-tiba anak Anda mengajak Anda untuk bermain. Atau orang tua meminta Anda untuk beres-beres rumah. Tentu ini akan membuat fokus Anda hilang seketika, bukan?
Belum lagi penelitian menunjukkan bahwa semakin hari, rentang perhatian manusia semakin menipis. Kemampuan fokus pun semakin menurun. Sehingga, butuh waktu lebih lama untuk bisa kembali fokus.

Inilah alasan mengapa Anda perlu memberi pengertian kepada penghuni rumah. Mereka harus tahu bahwa Anda butuh ruang sendiri untuk bisa fokus bekerja. Sampaikan dengan sabar dan penuh empati, sehingga mereka dapat memahami sudut pandang Anda.
Di sisi lain, tetapkan waktu istirahat sebagai waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Selain untuk relaksasi, ini juga akan membuat keluarga Anda tidak merasa “kehilangan” saat Anda bekerja di rumah.

4. Buat Ruang Kerja yang Nyaman
Salah satu faktor penting untuk menunjang produktivitas saat work from home adalah ruang kerja. Oleh karena itu, buatlah ruang kerja senyaman mungkin. Entah itu menggunakan meja dan kursi, ataupun lesehan.
Saat menentukan ruang kerja, pastikan orientasinya adalah kenyamanan saat bekerja. Bukan kenyamanan untuk beristirahat. Hindari benda-benda yang bisa membuat Anda tergoda untuk rebahan.

Lalu, letakkan benda-benda yang sekiranya penting di dekat Anda. Seperti charger, pensil/pulpen, hingga botol minum. Sehingga, Anda tidak perlu kehilangan fokus untuk mencari barang-barang tersebut ketika dibutuhkan.
Selain itu, jangan bekerja dari kasur. Karena Anda tidak akan bisa menyelesaikan tugas dengan mata tertutup.

5. Hindari Distraksi
Ya, distraksi memang masalah paling umum bagi orang-orang yang work from home. 
Ada banyak hal yang bisa membuat Anda terdistraksi. Contohnya tidak usah jauh-jauh: laptop dan smartphone Anda.
Saat sedang bekerja, Anda bisa saja tergoda untuk membuka Instagram atau mencari tahu video-video yang sedang trending di Youtube. Saat perhatian Anda sudah teralihkan sepenuhnya, akan sulit untuk bisa kembali fokus.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa coba menginstall aplikasi Cold Turkey. Aplikasi ini dapat membatasi akses ke situs-situs seperti Facebook, Instagram, dan Youtube. Anda tinggal menentukan situs apa saja yang ingin Anda blokir, serta durasi blokirnya.
Tidak hanya di laptop saja, Anda juga bisa menginstall aplikasi ini di smartphone. Kabar baiknya, Anda bisa menikmati aplikasi ini tanpa biaya sama sekali!

6. Buat Target Harian
Tanpa target harian, sangat sulit untuk mengukur produktivitas Anda.
Bisa saja Anda tanpa sadar mengerjakan porsi pekerjaan yang lebih sedikit dari biasanya. Atau, mungkin Anda tidak bisa berhenti bekerja karena merasa belum cukup produktif – yang mana bisa menyebabkan overwork (kelelahan karena terlalu banyak bekerja).
Lain halnya jika Anda sudah membuat target harian yang jelas. Nah, alat yang bisa Anda gunakan untuk mencatat target harian adalah to-do-list. Yaitu daftar tugas yang harus Anda selesaikan dalam satu hari.

Di luar sana, ada banyak aplikasi to-do-list yang bisa Anda gunakan. Mulai dari yang gratis seperti Google Tasks dan Google Keep, hingga yang berbayar seperti Evernote.

7. Tetap Terhubung dengan Rekan Kerja 
Walaupun Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk melakukan isolasi diri selama pandemi virus corona, bukan berarti Anda harus mengisolasi diri juga saat bekerja. Tetaplah proaktif jika ada yang perlu dikomunikasikan dengan rekan kerja Anda.
Anda bisa memanfaatkan Google Calendar untuk mencatat jadwal meeting online mingguan dengan tim Anda. Anda juga bisa menentukan jadwal meeting pribadi jika Ada hal-hal yang perlu didiskusikan secara personal.

Walaupun komunikasi dilakukan secara jarak jauh, tetaplah berlaku seolah-olah Anda melakukan interaksi secara langsung. Libatkan diri Anda di dalam pembicaraan dan berikan kesempatan kepada setiap anggota tim untuk menyampaikan pendapat.

Oh ya, siapkan koneksi internet yang stabil sebelum terhubung dengan rekan kerja Anda. Jika Anda menggunakan jaringan publik, gunakan Virtual Private Network (VPN) untuk membuat koneksi Anda aman dari intervensi pihak ketiga.

8. Tingkatkan Motivasi dengan Hadiah
Apakah work from home membuat Anda jenuh saat bekerja?
Jika ya, motivasi diri Anda dengan membuat target-target kecil dalam pekerjaan Anda. Jika Anda berhasil mencapai target-target tersebut, Anda boleh mendapatkan hadiah yang Anda tentukan sendiri.
Contohnya, setiap kali Anda menyelesaikan satu tugas, Anda boleh beristirahat selama 15 menit. Ini tentu dapat meringankan beban pikiran sekaligus menghilangkan kejenuhan saat bekerja.

Jenis hadiah yang Anda tentukan juga boleh bermacam-macam. Mulai dari makanan, waktu istirahat, hingga bermain game. Hal yang penting, pastikan semua aktivitas bisa Anda lakukan di dalam rumah. 
Namun, jangan lupa untuk menentukan batas waktunya. Sehingga, Anda bisa segera kembali melanjutkan pekerjaan.

9. Gunakan Tools Penunjang Produktivitas
Pada tips-tips sebelumnya, kami sempat menunjukkan beberapa tools yang bisa Anda gunakan saat work from home. Sebenarnya masih ada banyak lagi tools yang bisa Anda gunakan untuk menunjang produktivitas. Berikut di antaranya:
  • Pomofocus – Alat ini berfungsi sebagai sebagai timer saat bekerja sekaligus sebagai penentu waktu istirahat. Tak usah khawatir, Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk menggunakan alat ini.
  • MindMeister – Butuh mengumpulkan banyak ide di satu tempat? MindMeister adalah alat mind mapping untuk mengumpulkan dan memvisualisasikan ide. Anda bisa menggunakannya secara gratis, tapi ada juga opsi paket berbayar.
  • OmmWriter – Bagi Anda yang butuh platform untuk membantu konsentrasi saat menulis, alat ini adalah pilihan yang tepat. Tapi, Anda harus berlangganan terlebih dahulu untuk menikmati fitur-fiturnya.
  • Pocket – Jika Anda sering mengumpulkan berita atau artikel untuk riset suatu topik, Anda dapat menyimpannya di Pocket. Alat ini bisa digunakan secara gratis, tapi untuk mendapat semua fiturnya, Anda harus berlangganan.
  • Google Drive – Ini adalah alat gratis untuk menyimpan dokumen (atau apapun hasil kerja Anda). Selain itu, alat ini juga memudahkan Anda untuk berbagi file dengan rekan kerja Anda.
10. Jangan Lupa Beristirahat
Bila Anda merasa kelelahan saat bekerja, ambillah waktu untuk beristirahat. 
Beban kerja berlebih (overwork) adalah salah satu masalah yang kerap dialami oleh pekerja. Inilah mengapa Anda perlu mengistirahatkan otak Anda sebelum kembali siap melanjutkan pekerjaan.

Sebisa mungkin hindari kekurangan tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa mengurangi fokus dan motivasi kerja Anda. Normalnya, Anda harus tidur selama tujuh sampai sembilan jam per hari.

11. Perhatikan Asupan Nutrisi
Selain memperhatikan produktivitas, Anda juga harus tetap menjaga kesehatan. Khususnya di masa-masa seperti sekarang, ketika prioritas utama adalah menjaga daya tahan tubuh.
Salah satu cara untuk tetap fit adalah dengan menjaga pola makan. Sebelum bekerja, sebisa mungkin Anda mengonsumsi sarapan tinggi protein (seperti sereal atau telur). Karena makanan yang tinggi protein cenderung lebih baik untuk menahan rasa lapar.

Untuk memenuhi gizi harian, pastikan Anda tetap memperhatikan 4 sehat 5 sempurna. Jangan lupa untuk rutin minum air 8 gelas dalam sehari untuk melancarkan metabolisme tubuh.
Lalu apa pengaruh asupan nutrisi yang baik terhadap produktivitas? Banyak. Salah satunya adalah memperkuat konsentrasi dan daya ingat. Hal ini tentunya sangat Anda butuhkan saat sedang bekerja.

12. Berolahraga Setiap Hari
Tahukah Anda? Dengan berolahraga, Anda bisa menikmati berbagai manfaat seperti mengurangi stress, menambah energi, dan menambah rasa percaya diri.
Lalu olahraga macam apa yang bisa Anda lakukan? Tenang, banyak kok olahraga yang bisa Anda lakukan dari rumah. Contohnya seperti senam, lompat tali, dan yoga. Bahkan Anda juga dapat membiasakan olahraga sederhana seperti push-up atau sit-up setiap hari.

Jadikan olahraga sebagai rutinitas pagi sebelum Anda bekerja. Normalnya, Anda dapat melakukan olahraga 40 menit setiap pagi.

13. Cari Aktivitas Lain di Luar Pekerjaan
Tentu Anda tidak akan bekerja selama 24 jam sehari, bukan? Masih banyak waktu yang bisa Anda manfaatkan untuk tetap produktif.
Selain beristirahat, Anda bisa mencari aktivitas lain untuk menghilangkan kejenuhan saat bekerja. Apapun itu, pilihlah aktivitas di mana Anda benar-benar tidak tenggelam dalam pekerjaan.

Contohnya, Anda bisa menghabiskan waktu dengan keluarga di rumah, memasak, bermain game, atau membaca buku. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat mengembalikan semangat dan antusiasme Anda.

Sumber:
niagahoster.co.id