Kecerdasan emosional (emotional quotient/EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan merasakan emosi dirinya sendiri dan orang lain. Kemampuan ini juga untuk mengekspresikan perasaan secara efektif dan tepat.
Tahukah Anda bahwa kecerdasan emosional sangat penting dalam pembentukan, pemeliharaan, dan peningkatan hubungan antarpribadi yang erat?
Ketika Anda memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka Anda dapat memperbaiki hubungan dengan orang lain. Selain itu, Anda dapat juga meningkatkan peluang untuk sukses dalam kehidupan.
Kecerdasan emosional akan cenderung berkembang seiring keinginan Anda untuk belajar dan bertumbuh. Dengan kata lain, Anda bisa menumbuhkan kecerdasan emosinal lebih jauh lagi.
1. Pahami perasaan Anda
Pernahkah Anda terburu-buru karena banyaknya tanggung jawab dan pekerjaan yang perlu Anda lakukan?
Banyaknya tuntutan dari eksternal dan deadline dunia kerja yang mesti dipenuhi seringkali membuat Anda kehilangan kendali emosi dan bertindak tanpa sadar.
Apakah Anda pernah membentak bawahan setelah dimarahi atasan?
Padahal Anda mengetahui bahwa bawahan Anda tersebut tidak bersalah, dan Anda hanya terbawa emosi.
Tentu di saat seperti ini Anda tidak bertindak secara sadar. Tetap memperhatikan emosi di saat-saat seperti itu tentu akan meningkatkan kecerdasan emosional Anda.
Pahami bagaimana perasaan Anda dan mulailah untuk mengelolanya dengan baik. Anda bisa menyisihkan beberapa menit setiap hari untuk memahami emosi Anda.
Ambil napas dalam-dalam dan perhatikan perasaan Anda secara emosional.
2. Perhatikan perilaku Anda
Sembari memahami perasaan, Anda juga perlu memperhatikan perilaku. Perhatikan bagaimana Anda bertindak dalam situasi tertentu serta bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kehidupan Anda sehari-hari.
Jika Anda telah mengetahui bagaimana emosi akan memengaruhi perilaku, mungkin Anda akan menilai dan memberi label perilaku Anda.
Anda mungkin akan mengelompokkannya pada perilaku yang baik dan buruk, namun sebaiknya Anda menghindari hal tersebut.
3. Amati komunikasi nonverbal
Anda pasti akan memberikan respons nonverbal saat berkomunikasi dengan orang lain. Respon nonverbal tersebut berisi perasaan Anda atau apa yang sebenarnya Anda pikirkan.
Ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara Anda akan menyampaikan emosi serta perasaan Anda pada orang lain.
Komunikasi nonverbal juga akan membantu Anda dalam memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.
Anda bisa melatih kemampuan Anda untuk merasakan emosi yang sebenarnya dari orang lain melalui komunikasi nonverbal ini.
Amati respon nonverbal yang disampaikan orang lain saat berkomunikasi dengan Anda.
4. Hindari menilai emosi
Beberapa situasi bisa memunculkan emosi negatif pada diri Anda. Anda pasti pernah menilai emosi Anda kemudian mulai menahannya.
Hal ini ternyata bukan tindakan yang tepat untuk mengelola emosi secara positif.
Emosi negatif biasanya muncul karena hal-hal tertentu, begitu juga dengan emosi positif.
Kenali berbagai situasi yang menyebabkan emosi positif sehingga Anda bisa merasakan emosi positif lebih sering, bahkan ketika Anda berada dalam keadaan yang memunculkan emosi negatif.
5. Ingatlah Anda bertanggung jawab atas emosi dan perilaku
Anda menjadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas segala emosi dan perilaku Anda yang muncul.
Ketika Anda marah atau menyerang seseorang yang menyakiti hati Anda, Anda perlu mengingat bahwa reaksi tersebut menjadi tanggung jawab Anda.
Jika merasa bertanggung jawab terhadap semua emosi serta perasaan Anda, Anda dengan sendirinya akan menyadari dan mulai memperbaiki perilaku Anda.
Anda tentu tidak perlu menunggu orang lain menegur sikap Anda.
6. Jangan langsung bereaksi namun beri tanggapan yang tepat
Ketika Anda bereaksi, Anda tanpa sadar akan berperilaku untuk mengekspresikan atau mengurangi emosi.
Anda mungkin akan langsung bereaksi tentang sesuatu tanpa memikirkan akibat dari tindakan yang Anda lakukan. Contohnya, Anda langsung membentak orang yang menganggu Anda.
Sementara itu, memberi tanggapan yang tepat menjadi proses yang sadar Anda lakukan dengan mengamati perasaan Anda.
Anda akan memutuskan bagaimana berperilaku setelah mengamati emosi Anda. Misalnya, menjelaskan pada orang lain bahwa saat ini bukanlah saat yang tepat untuk mengganggu Anda.
Latihlah kemampuan Anda dalam memberi tanggapan yang tepat. Dengan kata lain, berpikirlah sebentar sebelum Anda bertindak atau berbicara.
7. Jangan mudah tersinggung
Orang lain mungkin akan memberi Anda kritik tanpa Anda harapkan. Jangan tersinggung terhadap hal tersebut.
Jangan biarkan emosi negatif memengaruhi Anda hingga Anda memberi umpan balik negatif.
Jika kritikan yang ditujukan pada Anda tidak benar atau hanya dimaksudkan untuk menyakiti Anda, maka Anda tidak perlu menganggapnya serius.
Kritik memang tidak pernah mudah diterima. Ketika Anda dikritik, Anda memiliki dua pilihan.
Pilihan pertama adalah membiarkan diri Anda terkubur emosi atau pilihan kedua Anda mulai mempelajarinya.
Ingatlah, jangan biarkan emosi Anda mengarahkan pada tanggapan negatif. Hadapi kritikan untuk membuat Anda lebih baik.
8. Berpikirlah terbuka
Pikiran terbuka akan membantu Anda dalam menghadapi konflik. Pikiran ini juga akan membantu Anda untuk menganalisis berbagai hal dengan tenang.
Anda akan menjadi lebih sadar secara sosial dan kemungkinan-kemungkinan baru akan terbuka bagi Anda.
9. Tingkatkan empati
Jadilah lebih berempati pada orang lain. Anda bisa belajar untuk menilai situasi bukan hanya dari pengamatan Anda, namun juga dari mata orang lain.
Berempati bukan berarti Anda memaafkan perilaku yang tidak bisa diterima dari orang lain. Akan tetapi, Anda melihat situasi secara lebih objektif.
Anda bisa mulai berlatih dengan diri sendiri. Lakukan analisis mengapa Anda merasa sesuatu atau bertindak tertentu.
10. Ciptakan lingkungan yang positif
Menciptakan lingkungan yang positif tidak hanya akan meningkatkan kecerdasan emosional Anda, namun lingkungan yang positif juga bisa menular pada orang lain.
Mulai sekarang bertemanlah dengan orang-orang positif. Keluarlah dari grup-grup media sosial yang mengumbar kebencian atau berita bohong.
Dan yang tak kalah penting lagi, Anda tidak mudah mengeluh terhadap diri sendiri atau orang lain.
11. Bersikap tegas
Seringkali Anda perlu membuat batasan untuk bersikap asertif. Jangan ragu untuk menolak atau mengatakan “tidak” pada hal-hal yang menyusahkan atau tidak bisa Anda kontrol.
Anda perlu menetapkan prioritas Anda dan mengungkapkan perasaan secara asertif. Komunikasikan perasaan Anda pada orang lain, namun tetap hindari kalimat perintah atau menuduh orang lain.
12. Jadilah lebih fleksibel
Anda akan membutuhkan sifat fleksibel untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional.
Anda tidak bisa terus terjebak dalam kebiasaan sehingga Anda sulit mengubah hidup.
Sifat yang terlalu kaku hanya membuat Anda kehilangan kesempatan. Dengan kata lain, Anda tidak akan mendapat pengalaman baru atau mempelajari teknik yang baru.
Ingat, jika Anda mampu menyeimbangi perubahan, Anda bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
13. Kenali kekuatan dan kelemahan
Anda akan mudah mengambil keputusan yang tepat setelah mengenali kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki.
Ketika Anda memahami kelebihan yang Anda miliki, Anda bisa merasa lebih puas dan selanjutnya lebih bahagia.
Ingatlah, orang yang selalu bahagia umumnya merupakan orang yang cerdas secara emosional.
14. Mintalah pendapat orang lain
Orang lain terkadang memiliki pendapat yang sangat berbeda dari cara Anda memandang diri sendiri. Anda bisa menanyakan tentang diri Anda pada orang terdekat.
Tanyakan perilaku Anda saat berada dalam keadaan emosional dan bagaimana pendapat mereka. Pendapat yang mereka berikan bisa Anda gunakan untuk memperbaiki diri.
15. Hiduplah di masa sekarang
Anda bisa menggunakan bahasa yang menunjukkan waktu saat ini. Tunjukkan bahwa Anda bahagia dan menikmati fase saat ini.
Berhentilah untuk menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Anda perlu mulai berfokus pada masa kini.
Buatlah keyakinan ini untuk meningkatkan kecerdasan emosional Anda.
16. Selalu bersyukur
Anda tentu harus bersyukur setiap hari. Dengan bersyukur, Anda akan bersikap positif serta terus termotivasi sepanjang hari.
Cobalah merenung selama beberapa menit dan ingat kembali hal-hal yang telah Anda capai atau yang berjalan dengan baik.
Setelah itu, bersyukur atas hal-hal tersebut. Hal ini tentu akan membantu Anda untuk terhubung dengan perasaan, emosi, dan intuisi Anda.
17. Bermeditasi
Pernahkah Anda mencoba meditasi ketika emosi lepas kendali?
Meditasi akan membantu menenangkan pikiran Anda dan membantu Anda untuk merasakan batin.
Anda bisa meluangkan waktu 5 menit setiap hari untuk bermeditasi. Anda juga bisa bermeditasi saat istirahat di tengah rapat atau saat Anda mengalami tekanan.
18. Cobalah tetap bahagia
Ketika Anda mampu mengontrol emosi dengan stabil, Anda akan mudah untuk tetap bahagia bahkan saat menghadapi tantangan.
Kebahagiaan Anda akan membantu Anda berpikir dengan jernih sehingga mampu menghadapi berbagai tekanan serta tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
19. Optimistislah
Optimistis memungkinkan Anda fokus pada aspek positif kehidupan. Sikap ini akan memberikan ketenangan dan emosi yang lebih baik.
Memungkinkan Anda juga untuk mendapatkan peluang baru yang lebih besar.
Tak hanya itu, optimistis juga akan membuat Anda lebih bahagia sehingga meningkatkan kecerdasan emosional Anda.
20. Kurangi stres
Stres dalam satu sisi memang memberikan Anda tantangan untuk menghadapi kehidupan. Dengan demikian, Anda bisa lebih berani dan semakin kuat.
Di sisi yang lain, stres yang berlebihan justru membuat Anda terbebani. Bahkan. bisa membuat tindakan Anda lepas kendali.
Mengurangi stres tentu akan sangat membantu Anda dalam berhadapan dengan orang lain, sekaligus mengembangkan kecerdasan emosional Anda.
Temukan cara mengurangi stres yang tepat bagi Anda seperti berjalan-jalan, melakukan hobi, berkumpul dengan teman, atau apa saja yang akan membantu Anda rileks.
21. Tingkatkan keterampilan sosial
Keterampilan sosial merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Keterampilan ini menjadikan Anda sebagai seseorang yang mudah didekati, mudah diajak bicara, menyenangkan, menarik serta dapat menjadi pendengar yang baik.
Anda tentu harus memiliki kepercayaan diri serta berani mengakui kesalahan untuk meningkatkan keterampilan sosial.
22. Ingatlah bahwa kecerdasan emosional adalah proses seumur hidup
Kecerdasan emosional bukanlah sesuatu yang cukup sekali dipelajari. Perlu Anda ingat bahwa kecerdasan emosional adalah proses seumur hidup.
Anda perlu melatihnya terus menerus sehingga bisa terus meningkat. Jika Anda telah menguasai langkah-langkah ini, tetaplah berlatih selama sisa hidup Anda.
Penutup
Anda akan membutuhkan banyak usaha untuk mengubah kebiasaan dan perilaku lama Anda. Latihan yang tepat secara terus-menerus dapat membantu Anda meningkatkan kecerdasan emosional Anda.
Serupa dengan keterampilan lainnya, latihan akan membuat kecerdasan emosional Anda menjadi lebih baik.
Tentu Anda tidak mungkin memiliki kendali emosi yang sempurna. Namun, mengelola emosi dengan baik akan membantu Anda dalam menghadapi kehidupan dan mendapatkan berbagai kesempatan baru.
Sumber:
tipspengembangandiri.com