• Health

    Informasi Seputar Kesehatan

  • Parenting

    Informasi Seputar Keluarga

  • Relationship

    Informasi Seputar Hubungan Pacaran

  • Wedding

    Informasi Seputar Pernikahan dan Rumah Tangga

  • Sex

    Informasi Seputar Seks

  • Life

    Informasi Seputar Kehidupan

  • General

    Informasi Hal-hal Umum

  • Entrepreneur

    Informasi Seputar Wirausaha

Thursday, October 29, 2020

Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, Penyebab, dan Solusinya

Dunia telah berubah secara dramatis dalam tiga bulan sejak pembaruan terakhir World Economic Outlook pada bulan Januari kemarin. Bencana langka, pandemi virus corona, telah mengakibatkan korban jiwa dalam jumlah yang sangat besar secara tragis. Ketika negara-negara menerapkan karantina dan praktik social distancing yang diperlukan untuk mengatasi pandemi, dunia telah terkunci hampir keseluruhannya.

Krisi kali ini adalah krisis yang tiada duanya dan terdapat banyak ketidakpastian yang substansial tentang dampaknya terhadap kehidupan dan mata pencaharian masyarakat. Banyak hal bergantung pada akan epidemiologi virus, keefektifan tindakan penahanan yang diambil, serta pengembangan terapi dan vaksin yang sedang dijalankan. Semua ini adalah hal- hal yang sulit dan tidak dapat diprediksi sehingga banyak sektor kehidupan mendapatkan pengaruh juga efek yang sama.

Selain itu banyak negara sekarang menghadapi berbagai krisis yakni krisis kesehatan, krisis keuangan, serta jatuhnya harga komoditas, yang kesemua hal ini berinteraksi dengan cara yang kompleks. Para pembuat kebijakan yaitu pemerintah dan swasta harus memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada rumah tangga, perusahaan, dan pasar keuangan. Meskipun begitu, dunia masih menghadapi ketidakpastian yang cukup besar tentang seperti apa lanskap ekonomi saat kita keluar dari karantina ini seutuhnya nanti.

Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi
Beberapa pendapat mengatakan resesi adalah ketika tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) negatif selama dua kuartal berturut-turut atau lebih. Tapi resesi bisa dimulai dengan tenang bahkan sebelum laporan produk domestik bruto triwulanan keluar. Itu sebabnya Biro Riset Ekonomi Nasional mengukur empat faktor lainnya. Sedangkan data akan keluar setiap bulan dan ketika indikator ekonomi menurun, GDP juga akan turun.

Dalam ilmu ekonomi pula, resesi adalah kontraksi siklus bisnis ketika terjadi penurunan aktivitas ekonomi secara umum. Resesi umumnya terjadi ketika ada penurunan pengeluaran yang meluas (guncangan permintaan yang merugikan). Hal ini dapat dipicu oleh berbagai peristiwa, seperti krisis keuangan, guncangan perdagangan eksternal, guncangan pasokan yang merugikan, ledakan gelembung ekonomi, atau bencana alam atau antropogenik berskala besar (misalnya pandemi).

Pemerintah biasanya menanggapi atau menanggulangi resesi dengan mengadopsi kebijakan makroekonomi ekspansif, seperti meningkatkan suplai uang atau meningkatkan pengeluaran pemerintah dan menurunkan pajak. Sederhananya, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi, yang berarti bahwa masyarakat telah berhenti membeli produk untuk sementara waktu yang dapat menyebabkan jatuhnya GDP setelah periode ekspansi ekonomi, yakni saat produk menjadi populer dan pendapatan untung dari bisnis menjadi besar. Hal ini menyebabkan terjadinya inflasi kenaikan harga produk. Dalam resesi, tingkat inflasi melambat, berhenti atau menurun.

Tanda dan Dampak Resesi Ekonomi
Selama resesi, seperempat pertumbuhan negatif dapat terjadi yang diikuti oleh pertumbuhan positif selama beberapa kuartal, dan kemudian pertumbuhan negatif seperempat lagi. Pada resesi singkat, biasanya ini akn terjadi 9 hingga 18 bulan namun dampaknya bisa bertahan lama.

Tanda pertama dari resesi yang akan datang terjadi di salah satu indikator ekonomi unggulan seperti pekerjaan dibidang manufaktur. Pabrikan menerima pesanan besar beberapa bulan sebelumnya yang diukur dengan laporan pesanan barang tahan lama. Jika itu menurun seiring waktu, begitu pula pekerjaan pabrik. Ketika produsen berhenti merekrut, itu berarti sektor ekonomi lain akan melambat.

Penurunan permintaan konsumen biasanya merupakan penyebab di balik perlambatan pertumbuhan. Saat penjualan menurun, bisnis berhenti berkembang. Segera setelah itu mereka berhenti merekrut pekerja baru. Contohnya seperti saat ini yaitu resesi yang sedang berlangsung akibat penyebaran pandemi Corona dan lockdown serta karantina besar- besaran secara global.

Resesi bersifat merusak karena biasanya menciptakan pengangguran yang tersebar luas, itulah sebabnya begitu banyak yang biasanya terkena dampaknya ketika resensi terjadi. Ketika tingkat pengangguran meningkat, pembelian konsumen semakin turun yang berakibat bisnis bisa bangkrut. Dalam banyak resesi, orang kehilangan rumah ketika mereka tidak mampu membayar cicilan rumah. Kaum muda tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, sekolah yang terpaksa tutup, pusat perbelanjaan dan sosial terhenti dan banyak dampak buruk lainnya.

Penyebab Umum Resesi Ekonomi
Penurunan pertumbuhan produk domestik bruto sering disebut sebagai penyebab resesi, tetapi ini sebenarnya lebih merupakan sinyal peringatan bahwa resesi sedang berlangsung. Itu karena GDP hanya dilaporkan setelah seperempat berakhir. Pada saat PDB berubah negatif, resesi mungkin sudah berlangsung selama beberapa bulan sebelumnya.

Berikut ini beberapa penyebab umum resesi ekonomi bisa terjadi :
Hilangnya Keyakinan dalam Investasi dan Perekonomian
Kehilangan kepercayaan menyebabkan konsumen berhenti membeli dan beralih ke mode defensif. Begitu massa mulai kritis dan berhenti membeli, kepanikan mulai masuk. Penjualan eceran melambat. Bisnis tidak lagi menerima pekerja baru dan ekonomi memberi peluang pekerjaan lebih sedikit dari biasanya. Produsen memotong banyak hal sebagai reaksi atas penurunan pesanan dan tingkat pengangguran naik. Untuk memulihkan kepercayaan investor, pemerintah dan bank sentral harus turun tangan.

Suku Bunga Tinggi
Ketika suku bunga naik, mereka membatasi likuiditas, yaitu uang yang tersedia untuk diinvestasikan. Salah satu contohnya adalah Federal Reserve, yang sering menaikkan suku bunga untuk melindungi nilai dolar. Misalnya, saat The Fed menaikkan suku bunga untuk melawan stagflasi di akhir 1970-an, yang berkontribusi pada resesi 1980 Amerika.

Kejatuhan Pasar Saham
Hilangnya kepercayaan yang tiba-tiba dalam berinvestasi dapat menciptakan kejatuhan harga pasar yang berlarut- larut, menguras modal dari bisnis serta keributan di dunia pasar saham dunia dan skala global.

Harga dan Penjualan Perumahan yang Jatuh
Jika pemilik rumah kehilangan ekuitas, mereka mungkin terpaksa mengurangi pengeluaran karena mereka tidak bisa lagi mengambil hipotek kedua. Ini adalah pemicu awal yang memicu Resesi Hebat (Great Depression). Akhirnya, bank kehilangan uang pada investasi rumit yang didasarkan pada nilai dasar rumah.

Pesanan Manufaktur Melambat
Salah satu prediktor resesi adalah penurunan pesanan manufaktur lebih tajam dari biasanya. Contohnya adalah pesanan barang yang bersifat tahan lama mulai turun pada Oktober 2006, jauh sebelum resesi 2008 silam melanda dunia.

Deregulasi Undang-undang
Anggota parlemen dapat memicu resesi dengan menghilangkan pengamanan penting dengan membuat regulasi atau undang- undang baru. Oleh karena itu setiap undang- undang yang diajukan harus ditelaah dulu dan ditinjau karena akan berdampak pada semua sektor termasuk sektor ekonomi.

Manajemen Ekonomi yang Buruk
Praktik bisnis yang buruk sering menyebabkan resesi. Seperti contoh pada saat Krisis Simpan Pinjam menyebabkan resesi tahun 1990 mengakibatkan lebih dari 1.000 bank, dengan total aset $ 500 miliar, gagal melakukan pengembalian tanah, pinjaman yang tidak jelas, dan kegiatan ilegal.

Perlambatan Pasca Perang
Salah satu efek perekonomian melambat adalah setelah Perang Korea silam. Hal ini menyebabkan resesi tahun 1953. Pengurangan dan gangguan ekonomi serupa juga terjadi pasca Perang Dunia II menyebabkan resesi di tahun 1945.

Ketika Aset Meletus
Gelembung aset terjadi ketika harga barang seperti emas, saham, atau perumahan meningkat melebihi nilai berkelanjutannya. Meledaknya gelembung aset itu sendiri yang menjadi salah satu akibat meledaknya resesi dan gangguan ekonomi.

Deflasi
Harga-harga yang jatuh dari waktu ke waktu memiliki efek yang lebih buruk pada perekonomian daripada inflasi. Deflasi mengurangi nilai barang dan jasa yang dijual di pasar yang mendorong orang untuk menunggu untuk membeli sampai harga lebih rendah. Permintaan turun tentunya menjadi salah satu penyebab resesi.

Serangan Pandemi
Dengan munculnya pandemi global seperti saat ini, pemerintah di banyak negara menutup border, penerbangan dan banyak akses umum. Ini termasuk akses untuk bersosial dan bekerja yang otomatis akan mengganggu jalannya ekonomi dan mengakibatkan resesi karena semua proses pembuatan dan penjualan terhambat bahkan hingga terhenti.

Solusi dan Cara Menghadapi Krisis Ekonomi
Berita ekonomi akhir-akhir ini tampaknya tidak akan mampu mendukung rebound pemulihan ekonomi yang cepat. Bahkan, untuk semakin banyak orang ada kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin memasuki resesi tahap ke-dua. Meskipun begitu, waktu yang akan menentukan arah ekonomi nasional dan global. Namun tidak berarti masyarakat hanya berdiam diri saja, berikut adalah lima langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak resesi pada keuangan pribadi Anda.

Pastikan Anda memiliki tabungan
Menabung memang tidak mudah tetapi ini harus tetap dilakukan oleh setiap orang. Rekening tabungan yang didanai dengan baik bisa menjadi tambahan yang dibutuhkan untuk memenuhi tagihan atau digunakan untuk keadaan darurat yang tak terhindarkan. Mulai dari tuntutan perbaikan rumah yang bocor, hingga biaya hidup setelah terkena PHK, tabungan adalah jaringan yang dapat membantu Anda dalam mengurangi beban pikiran Anda di tengah resesi.

Pastikan asuransi Anda dibayar
Ini termasuk cicilan rumah, mobil, jiwa, kecacatan, dan asuransi kesehatan Anda. Salah satu efek resesi adalah naiknya jumlah premi lebih dari jumlah normal biasanya. Seperti kenaikan premi asuransi dua kali lipat dari sebelumnya, mau tidak mau Anda harus memastikan untuk tetap membayar asuransi kesehatan tersebut karena ini akan menjadi jaring pengaman Anda jika memerlukan pertolongan medis di tengah resesi.

Menerapkan anggaran hidup baru
Membuat anggaran dapat menjadi cara yang baik untuk membantu Anda dalam menentukan barang prioritas dan pendukung dalam hidup Anda. Menyisihkan sejumlah uang setiap bulan tidak hanya dapat membantu Anda secara finansial, tetapi juga dapat membantu pengambilan keputusan keuangan nantinya. Maka dari itu buat anggaran Anda dan terapkan anggaran tersebut dengan disiplin.

Waspadai pengeluaran Anda
Jika perusahaan Anda sedang berhemat dalam masa resesi bisa mengakibatkan penurunan pendapatan. Maka dari itu Anda harus melakukan penghematan dan pengeluaran dengan tidak makan di luar. Mungkin tidak realistis untuk menghindari makan di luar sama sekali, tetapi membatasi jumlah makan di luar dalam seminggu dapat berdampak signifikan pada anggaran Anda. Anda bahkan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan uang yang Anda hemat untuk makan di luar sebagai uang yang dapat ditambahkan ke rekening tabungan Anda.

Menggunakan jasa penasihat keuangan
Penasihat keuangan dapat membantu Anda dalam melihat lebih detail dan memandu Anda dalam membuat daftar prioritas keuangan Anda. Disini Anda dapat meninjau kembali situasi keuangan Anda. Dalam prosesnya Anda dapat melihat apa saja area yang bisa Anda hemat maupun area apa yang memerlukan perhatian Anda, contohnya membuat strategi keuangan untuk menghadapi kemerosotan ekonomi seperti saat ini.

Kesimpulan dan Penutup
Resesi ekonomi memang sulit meski dunia telah mengalaminya beberapa kali jauh sebelum resesi karena Covid-19 saat ini. Dampak resesi ekonomi adalah periode di mana produk domestik bruto (PDB/GDP) suatu negara berhenti tumbuh dan mulai menyusut. Selama resesi ekonomi, hampir semua orang menderita dalam banyak hal baik itu secara individu maupun perusahaan raksasa sekalipun.

Bisnis, perusahaan dan individu menjadi bangkrut, tingkat pengangguran naik, gaji turun, dan banyak orang harus mengatur ulang pengeluaran mereka. Sayangnya, resesi ekonomi global pada tahun 2020 tampaknya sangat mungkin terjadi lebih lama meski tidak dapat diprediksi. Virus korona telah memberikan pukulan besar bagi bisnis dan ekonomi di seluruh dunia dan para ahli terkemuka memperkirakan kerusakan akan terus berlanjut. Maka dari itu Anda harus mulai bijaksana dalam mengatur keuangan Anda untuk lebih siap menghadapi kemungkinan masa depan yang tidak pasti ini.

Sumber:

12 Cara Teruji dan Terbukti Bangkit dari Kegagalan Apapun

Siapa yang ingin gagal? Dalam batas pemikiran yang wajar, tentunya tidak ada yang ingin gagal. Semua ingin sukses.
Akan tetapi, sebaik apapun rencana dan tindakan, ada saja rintangan atau masalah menghadang yang berujung pada kegagalan dan bahkan keterpurukan. Menyesali diri sendiri, tidak tahu apa yang harus dilakukan, merasa tidak akan berhasil, dan putus asa adalah keadaan yang sering dialami orang-orang gagal.

Jika Anda sekarang ini merasa seperti mereka, mohon jangan menyerah. Anda bisa bangkit dari kegagalan.

1. Pandang Kegagalan Sebagai Jalan Menuju Sukses
Percaya atau tidak, Anda memerlukan berkali-kali kegagalan sebelum akhirnya pada suatu titik berhasil bangkit dan dapat mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebelumnya.
Yang terpenting adalah Anda terus mencoba dan terus berproses, tidak diam walaupun hasil yang diperoleh di luar ekspektasi. Jika hanya diam tanpa tindakan apapun, justru dari situlah mulainya kegagalan permanen.

Sebagai contoh, Anda lulusan baru yang ditolak berkali-kali saat melamar pekerjaan. Jangan mengeluh atau mengutuki keaadaan, teruslah melamar ke sejumlah perusahaan.

Plus, beli atau baca buku-buku terkait psikotes, wawancara kerja, dan tes potensi akademik agar kepercayaan diri Anda meningkat. Jika memungkinkan, belajarlah pada teman-teman Anda yang berhasil menjadi karyawan.
Ingatlah, bahkan Soichiro Honda, sang pendiri produk-produk transportasi yang sudah sangat familiar di masyarakat, pernah ditolak untuk bekerja sebagai teknisi mesin di perusahaan Toyota Motor.

2. Ambil Pelajaran Berharga dari Kegagalan Tersebut
Setiap kali merasa gagal, pastinya wajar jika Anda bersedih. Namun, jangan terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan. Ingatlah poin pertama, bahwa tanpa kegagalan, Anda tidak akan menjadi sukses.
Teruslah gali penyebab-penyebab kegagalan sebelumnya, kemudian pikirkan apa yang sudah Anda pelajari dan tidak boleh terulang di masa depan, serta bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut di masa depan.

Dengan merekonstruksi pengalaman-pengalaman kegagalan, berarti Anda sudah selangkah lebih maju mendekati sukses. Kegagalan di masa yang lalu juga tidak sia-sia karena telah menjadi pelajaran paling berharga sebagai motivasi diri bangkit dari kegagalan dan menggapai kesuksesan.

3. Banggalah Jika Anda Pernah Gagal
Kegagalan apapun yang menimpa Anda, entah itu putus cinta, nilai akademis jeblok, rumah tangga berantakan, atau usaha bangkrut, berbanggalah. Mengapa? Karena orang-orang sukses dunia pun pernah gagal sebelumnya dan berusaha bangkit dari kegagalan tersebut.

Contohnya adalah J.K Rowling, penulis yang karyanya kini dibaca oleh jutaan manusia. Ternyata naskah Harry Potter ditolak oleh beberapa penerbit.
Contoh lain Jack Ma, pendiri Alibaba. Ia pernah gagal mengikuti ujian masuk universitas sebanyak dua kali, berkali-kali gagal melamar pekerjaanpun setelah mendirikan Alibaba yang kini sukses besarpun, di awal karirnya kenyang akan pil pahit kegagalan.

4. Berpikir Jauh ke Depan
Kesuksesan adalah hal yang membutuhkan kerja keras. Diperlukan usaha keras siang dan malam, dan seseorang mungkin saja menyerah di tengah jalan.
Yang membedakannya adalah orang-orang sukses yang pernah gagal berkali-kali, berpikiran jauh ke depan. Mereka tetap optimistis dan terus bekerja.

Seperti bambu Cina yang membutuhkan waktu 5 tahun untuk menumbuhkan akarnya terlebih dahulu tanpa pertumbuhan yang terlihat di atas tanah demi mendapatkan pasok yang kuat.
Benarlah perkataan bahwa sukses adalah seperti menanam bambu. Orang tidak bisa melihatnya dalam jangka waktu dekat, namun tunggu hingga tunasnya melesat tinggi beberapa waktu kemudian.

5. Jagalah Pikiran Anda
Pikiran yang sehat akan membangkitkan gairah hidup yang positif pula. Pikiran terwujud dalam tindakan. Tindakan menjelma menjadi kebiasaan.
Berpikirlah bahwa Anda sedang dalam proses menuju kesuksesan dan bisa melakukan lebih baik esok hari. Pola pikir ini akan lebih memberikan spirit lebih dibandingkan dengan terus berpikir bahwa Anda adalah produk kegagalan.

Jaga pikiran Anda, karena tidak ada orang sukses yang berpikir negatif terlalu lama. Hindari bergaul dengan orang-orang yang selalu meremehkan atau melontarkan kalimat negatif terus-menerus.

6. Bukan Anda yang Gagal
Anda mungkin pernah mendengar cerita motivasi ini. Seorang gadis gagal menggoreng kerupuk, kemudian ia bersedih karena kerupuknya gosong.
Ibunya kemudian menghiburnya dengan mengatakan bahwa yang gagal bukan anak perempuannya tersebut, namun yang gagal adalah kerupuknya.

Poinnya, bukan Anda yang gagal. Namun, strategi yang Anda lakukan tidak tepat. Jadi, coba strategi atau pendekatan lain.
Sebagai contoh, Anda menargetkan olahraga 30 menit setiap harinya. Anda gagal meraih target tersebut karena Anda hanya bisa berolahraga 1 atau 2 kali dalam seminggu. Strategi ini bisa Anda ubah menjadi berolahraga 5 menit setiap hari.

7. Ingatlah Kesuksesan Terdahulu Anda
Jika sedang merasa apapun yang Anda lakukan gagal, tidak seperti orang lain yang terlihat mudah berhasil dalam hal apapun, cobalah sebentar menengok ke belakang.
Kegagalan seringkali membuat Anda dipenuhi pikiran negatif, terutama membangkitkan kembali ingatan-ingatan mengenai kegagalan demi kegagalan yang pernah Anda lalui.

Berhenti. Sebaliknya, cobalah mengingat kesuksesan terbesar apa yang pernah Anda raih dalam hidup. Bahkan kesuksesan-kesuksesan kecil seperti memenangkan sesuatu yang berhadiah.
Ingat-ingat kembali mengapa Anda bersemangat saat itu, betapa menyenangkan mendapatkan penghargaan sesuatu, dibanggakan keluarga, saat-saat Anda berhasil membuat keluarga tersenyum, dan pelajari sesuatu dari situ.

8. Evaluasi Rencana Anda
Setelah Anda sudah mantap merasa ingin mulai lagi meniti kesuksesan, evaluasi terlebih dahulu rencana Anda ke depan.
Pikirkan apakah ada cara yang lebih baik, apakah ada orang yang dapat membantu Anda, dan apakah ekspektasi Anda berlebihan?
Pikirkan alternatif lain menuju suatu hal, terbukalah terhadap cara-cara baru yang mungkin saja lebih efektif mengantarkan Anda pada kesuksesan.

9. Kegagalan Bukan Cerminan Anda
Mungkin Anda pernah merasakan malu karena mengalami kegagalan, seperti tak kunjung mendapatkan pekerjaan, gagal memasak sesuatu yang Anda harap dapat menggoyang lidah, atau apapun yang membuat Anda merasa rendah diri di hadapan orang lain.

Namun ingatlah bahwa kegagalan bukanlah cerminan diri Anda sebenarnya. Alih-alih, bagaimana reaksi Anda terhadap kegagalanlah yang sangat menentukan.
Pilihannya ada di tangan Anda apakah ingin bangkit atau tidak. Jika orang-orang menghakimi Anda berdasarkan kegagalan terdahulu Anda, itu sama sekali bukan masalah Anda.

10. Beri Waktu untuk Pergerakan Selanjutnya
Waktu menyembuhkan segalanya. Bahkan patah hatipun memerlukan waktu bagi seseorang untuk move on membuka hati pada orang baru.
Anda mungkin memerlukan sedikit waktu untuk membangkitkan semangat lagi dengan melakukan apa-apa yang Anda suka. Tidak apa-apa, berikan diri Anda batasan waktu untuk hal tersebut.

Satu hari? Seminggu? Berapapun itu, pastikan saat tenggat waktu habis, Anda sudah siap dengan rencana-rencana yang akan dilakukan. Rencana tersebut dapat Anda tulis dalam buku saku, telepon seluler, atau dalam bentuk to do list harian.

11. Kelilingi Diri Anda dengan Orang-orang Positif
Jika sedang memulai berbisnis, bangun hubungan dengan seorang mentor yang dapat membantu Anda bangkit dari kegagalan.
Ada orang-orang di dunia ini yang hanya berada di dekatnya saja sesorang sudah tertular semangat. Orang-orang berenergi positif ini Anda perlukan demi pikiran dan tindakan Anda yang lebih positif.

12. Teruslah Mencoba
Kebangkitan berarti Anda tidak boleh menyerah di tengah jalan namun perlu terus-menerus mencoba. Thomas Alva Edisonpun mencoba 9.999 kali untuk mewujudkan impiannya, dan baru berhasil di percobaan ke-10.000.
Salah satu kutipan darinya adalah “Saya tidak gagal. Bahkan saya berhasil menemukan 9.999 cara yang tidak bekerja untuk hasil yang saya inginkan.”

Jadi, jangan patah semangat jika jumlah kegagalan Anda masih jauh dari hitungan ribuan. Setiap orang memiliki anugerah tersendiri, percayalah dengan terus mencoba anugerah tersebut hingga berbuah kesuksesan bagi Anda.

Sumber:

10 Cara agar Betah di Tempat Kerja Baru

Mereka yang pernah berganti tempat kerja, pasti sudah paham betapa sulitnya beradaptasi di lingkungan kantor yang baru. Rekan kerja yang berbeda, aturan perusahaan yang berbeda, dan karakter bos yang berbeda hanya sekelumit dari hal-hal yang tidak sama dengan kantor lama. 
Akibatnya, masa-masa awal pindah kerja menjadi masa yang terasa sulit dilalui. Sebab kita belum merasa betah sama sekali.

Secara alamiah, pada akhirnya orang memang akan menemukan kenyamanannya di tempat yang baru. Akan tetapi, prosesnya tidak sama antara orang yang satu dengan orang yang lain. Ada yang membutuhkan waktu lebih lama, namun ada juga yang lebih cepat beradaptasi. 

Yang jelas, semakin cepat Anda beradaptasi, semakin cepat pula Anda merasa nyaman. Performa kerja Anda pun akan semakin baik bila kita sudah betah di kantor baru.

1. Persiapkan Diri Anda
Persiapkan diri Anda bahwa sebentar lagi Anda akan berhadapan dengan sesuatu yang baru. Jangan terlalu optimis, dan jangan terlalu pesimis. Bersikaplah yang realistis sembari membekali mental Anda.
Kenapa ini penting? Sebab banyak orang yang ternyata tidak mempersiapkan dirinya ketika menjadi karyawan baru. Akibatnya mereka kaget dan merasa ingin kembali ke kantor lamanya setelah masuk di hari pertama.

Padahal, mempersiapkan mental agar bisa cepat beradaptasi di lingkungan baru bukan hal yang sulit dilakukan lho. Anda hanya harus mengantisipasi diri agar tidak terkejut ketika mendapati hal-hal di luar kebiasaan kantor yang lama.
Anda juga hanya harus bersiap-siap ketika dianggap “bau kencur” dan belum bisa apa-apa. 

2. Ketahui Posisi-posisi Penting
Setelah mempersiapkan diri, tentu saja Anda harus mulai mengenal tempat kerja baru Anda. Mula-mula, kenali dulu mereka yang punya jabatan penting dan yang sekiranya Anda butuhkan. 
Misalnya, bos di tempat kerja, sekretarisnya, HRD, hingga sopir di kantor tersebut.

Jadi, ketika Anda membutuhkan bantuan dari mereka, Anda bisa dengan mudah menemukan orangnya. Ada lho, karyawan yang cuek dengan hal ini. Mereka baru mengenali orang-orang dalam posisi penting itu setelah lama bekerja di sana.

3. Kenali Kondisi Sekitar Tempat Kerja
Setiap kantor memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Relasi antar divisi, hubungan dalam satu divisi, dan lainnya tak jarang berlainan satu dengan yang lain. 
Bila Anda mengabaikan hal-hal seperti ini, Anda akan bingung dan menghadapi banyak masalah. Akibatnya, Anda akan sulit betah di kantor yang baru.

Karena itulah, salah satu cara agar betah di kantor baru bisa dilakukan dengan mulai membaca situasi seperti ini. Apalagi bila itu menyangkut sesuatu yang sensitif, misalnya rivalitas antar rekan kerja atau rivalitas antar divisi.
Salah bertindak dalam situasi tersebut bisa membuat Anda terbawa dalam konflik yang tidak perlu.
Selain itu, jangan lupa untuk mengenali seluk beluk gedung kantor dan sekitarnya. Dengan demikian, Anda bisa menemukan ruangan atau tempat yang tepat yang Anda perlukan.

4. Cari Teman Kerja yang Bisa Dipercaya
Salah satu yang bisa membuat kita cepat betah di lingkungan baru adalah keberadaan sosok teman. Semakin cepat kita mendapatkan teman, maka semakin mudah kita bertahan dan nyaman di tempat tersebut.
Namun mencari teman di kantor yang sama sekali asing bagi Anda memang tidak mudah. Karenanya, jangan terlalu terburu-buru mempercayai kenalan Anda. 

Untuk masa awal di kantor, bertemanlah dengan siapa saja yang membalas keramahan Anda. Sembari itu, amati sifat tiap rekan kerja Anda tersebut, dan putuskanlah dengan siapa Anda ingin menjalin hubungan yang lebih erat.

5. Bersikap Ramah
Hampir tidak ada orang di dunia ini yang menyukai orang sombong. Meski Anda diterima dalam jabatan tinggi sekalipun, jangan sekali-kali memperlihatkan arogansi Anda. Jangan mencari musuh selagi kita bisa mendapatkan kawan.

Sebaliknya, tunjukkanlah sikap yang ramah sebagai cara agar betah di tempat kerja baru. Jangan segan menyapa atau tersenyum saat berpapasan dengan teman dari kantor baru. 
Keramahan Anda tersebut nantinya pasti berbalas positif. Mereka juga pasti akan menjadi ramah sehingga membuat suasana kantor lebih menyenangkan bagi karyawan baru seperti Anda.

6. Tetap Percaya Diri
Bully atau perundungan bisa terjadi di mana-mana, tak terkecuali di tempat kerja. 
Karenanya, Anda pun harus mengantisipasi hal ini. Apalagi, bullying di tempat kerja seringkali menarget karyawan yang masih baru. Para pelakunya umumnya adalah senior yang merasa posisinya terancam atau mereka yang memang arogan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk bisa mencegah terjadinya bully adalah menunjukkan sifat percaya diri. Sebab, para perundung seringkali mencari korban yang lemah dan tak bisa membalas mereka. 
Ketika mereka melihat Anda yang tampak pede dan berani, mereka pun akan ragu untuk melakukan perundungan.

7. Tunjukkan Performa Baik dengan Elegan
Tunjukkanlah performa baik Anda di tempat kerja yang baru. Tapi ingat, jangan terlalu tergesa-gesa dan jangan menyombongkan diri. 
Performa yang baik akan membuat rekan kerja Anda menghormati Anda meski Anda masih baru. Bos Anda pun akan merasa senang sehingga bukan tak mungkin ia akan memberikan bonus hingga promosi.

Tapi sekali lagi, tunjukkan performa Anda dengan elegan. Jangan pernah menjatuhkan rekan kerja yang lain. Sebaliknya, perlihatkan saja bahwa hasil kerja Anda adalah kerja keras dari tim divisi di mana Anda ditempatkan.

8. Siap Belajar Lagi 
Yang tak kalah penting dilakukan sebagai salah satu cara agar betah di tempat kerja baru adalah kemauan kita untuk belajar. Kenapa ini penting?
Sebab, meski kita bekerja di bidang yang sama, bukan tak mungkin kita dituntut menguasai keterampilan yang berbeda.

Di lapangan sendiri, banyak kasus di mana karyawan merasa tidak betah sebab ia tertekan oleh beban kerja yang belum dikuasainya. Padahal, mempelajari keterampilan baru tidak sesulit yang dibayangkan.
Selain itu, dengan mempelajari keterampilan yang baru, kita juga bisa mendapatkan keuntungan tersendiri. Kita bisa menggunakan keterampilan baru tersebut sebagai daya tawar ketika kelak ingin minta kenaikan pangkat atau melamar ke perusahaan yang lain.

9. Jangan Ragu Bertanya
Malu bertanya sesat di jalan. Pepatah lama ini pun sebetulnya bisa menuntun Anda saat berada dalam suasana kerja yang baru. Sayangnya masih saja ada orang yang ragu untuk sekadar mengajukan pertanyaan. 
Keengganan orang untuk bertanya sendiri disebabkan oleh berbagai alasan. Ada yang tidak mau bertanya karena gengsi, tidak mau bertanya karena malu, dan lain sebagainya. 

Padahal, di tempat kerja yang baru, akan ada banyak sekali hal yang tidak kita ketahui, termasuk mengenai pekerjaan kita sendiri. Bila kita enggan bertanya, bisa-bisa hasil kerja kita menjadi buruk.
Oleh sebab itulah, jangan ragu untuk bertanya. Cari teman yang sekiranya ramah dan mau menjawab persoalan Anda.
Tapi ingat ya, jangan terlalu sering bertanya juga. Apabila Anda dianggap terlalu sering bertanya, teman Anda bisa merasa jengah dan akhirnya malah menganggap Anda terlalu bodoh.

10. Berhenti Membanding-bandingkan
Jangan membiasakan diri membandingkan suasana kantor yang lama dengan yang baru. Mungkin memang kantor lama Anda lebih baik dibanding kantor baru. Barangkali, di kantor lama Anda memiliki sahabat setia, sedangkan di kantor baru tidak.

Tapi, pola pikir yang gemar membanding-bandingkan sama sekali tidak sehat. Anda akan sulit move on bila terus-menerus berpikiran seperti ini.
Sebaiknya, fokus saja ke masa yang Anda alami saat ini. Syukuri kondisi tempat kerja baru Anda sembari terus berusaha agar bisa menyesuaikan diri.

Penutup
Kesepuluh cara agar betah di tempat kerja baru tersebut bisa Anda andalkan agar cepat berbaur di tempat kerja. Tapi ingat, ya, jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Bagi sebagian orang, beradaptasi di lingkungan baru memang tidak mudah. Sehingga, mengalami kegagalan bukanlah hal yang aneh. Terus saja berusaha dengan 10 cara yang saya bagikan di atas, dan lambat laun, Anda pasti bisa nyaman di kantor baru.

Sumber:

10 Cara agar Tidak Overthinking

Overthinking adalah sikap yang dicirikan dengan kebiasaan mudah khawatir dan negative thinking. Overthinking bisa menyebabkan banyak kerugian untuk diri sendiri maupun lingkungannya. 
Seorang ibu yang mudah khawatir, misalnya, bisa membuat anaknya stres. Sedangkan seorang manajer yang overthinking bisa membuat staf bawahannya kerja berlebihan.

Contoh lain, ada yang masih remaja tapi sudah sangat stres memikirkan masa depannya. Dan ada pula yang baru menikah tapi langsung bingung ketika tak juga bisa hidup kaya seperti kawannya.
Karena itulah, sikap ini harus diatasi.

1. Pahami Overthinking Itu Merugikan
Anda tak bisa berubah bila Anda tak merasa sikap Anda salah. Maka dari itulah, bila Anda ingin agar Anda tidak overthinking lagi, maka Anda harus menyadari bahwa sikap tersebut memang bermasalah. 
Anda harus tahu bagaimana sikap tersebut merugikan Anda dan orang-orang sekitar.

Coba sekali-kali introspeksi dan refleksikan sikap Anda selama ini. Biasanya, orang yang mudah khawatir alias overthinking sering membuat suasana yang mulanya enak menjadi tidak enak. 
Misalnya, di pesta ulang tahun yang seharusnya mengasyikkan, Anda malah stres memikirkan masalah Anda yang sepele. Jelas hal seperti ini merugikan banyak orang, bukan? Apalagi bila yang ulang tahun adalah orang yang penting buat Anda.

Resapi kerugian yang sekiranya diderita. Jadi, Anda bisa lebih termotivasi untuk berubah dari pribadi yang mudah cemas.

2. Kritisi Diri Ketika mulai Overthinking
Setelah memahami bahwa sikap overthinking salah, kritisilah diri Anda ketika tendensi perilaku itu muncul. Jangan membiarkan sikap tersebut menguasai diri Anda. Lawanlah dengan pikiran Anda sendiri sebagai langkah utama.

Misalnya begini, saat Anda mulai merasa cemas, janganlah membenarkan kecemasan itu. Sebaliknya, Anda perlu mempertanyakan kecemasan tersebut. 
Memang awalnya tak akan mudah. Sebab Anda bak bertarung dengan diri Anda sendiri. Namun setelah beberapa lama, perlawanan Anda tersebut pasti akan membuahkan hasil.

3. Latih Kesabaran
Melatih kesabaran juga merupakan salah satu cara agar tidak overthinking yang sangat efektif lho. Apa pasal? Lantaran, kebanyakan orang yang memiliki sikap cemas dan mudah khawatir memang tak memiliki kesabaran yang baik. 

Mereka terlalu terburu-buru ketika sesuatu masih berproses. Mereka bahkan selalu negative thinking terhadap apa yang mereka sedang alami.
Bersikap sabar artinya bersikap tenang dan menyadari bahwa segala sesuatu memerlukan proses yang tidak sebentar. 

Bersikap sabar juga memiliki makna tidak mudah kecewa bahkan bila kita tak mendapatkan sesuatu yang kita harapkan. Sikap seperti ini secara tidak langsung akan mengikis kebiasaan overthinking kita.

4. Fokus Memecahkan Masalah
“What if” alias “kalau” merupakan istilah yang sering diucapkan mereka yang overthinking. Ketika mereka sedang membangun usaha, misalnya, kepala mereka dipenuhi kalimat-kalimat seperti:
“bagaimana bila usaha saya gagal?”
“bagaimana bila rumah saya disita karena bangkrut?”

Mengandaikan segala sesuatu yang buruk memang menjadi salah satu ciri utama orang yang overthinking. Nah, daripada kita fokus pada pengandaian toksik seperti itu, alangkah lebih baik bila kita mengalihkan fokus pada upaya problem solving.

Cobalah, daripada mengandaikan kemungkinan terburuk, cari opsi alternatif untuk usaha yang Anda lakukan. 
Percayakan pada solusi yang rasionalitas dan logis. Dengan demikian, pikiran Anda pun akan lebih tenang nantinya.

5. Belajar dari Para Filsuf dan Pemikir
Tahukah Anda bahwa salah satu cara agar tidak overthinking yang paling efektif adalah dengan belajar ke para pemikir? 
Berjuta karya sudah ditulis oleh mereka yang memiliki ide-ide besar tentang kehidupan ini. Di antara banyak karya tersebut, ditemukan ide-ide yang sejatinya bisa dipakai sebagai “resep” untuk hidup bahagia.

Misalnya saja dengan mempelajari konsep kebahagiaan menurut Epikuros. Menurutnya, hidup akan menjadi bahagia ketika kita bisa menikmati sesuatu tanpa menuntut lebih jauh. 
Pikiran kita dengan demikian akan lebih tenang dan kita bisa mengapresiasi segala kebahagiaan kecil yang menghampiri.

Contohnya, hari ini kita bisa makan masakan yang lezat. Apresiasilah kenikmatan tersebut tanpa harus pusing memikirkan apakah besok bisa makan lezat atau tidak. 
Bila bisa syukur, bila tidak tak mengapa. Sesederhana itu. Namun cara berpikir seperti ini bisa mengikis perasaan kita yang mudah khawatir.

6. Hindari Kebiasaan yang Membuat Cemas
Mungkin Anda sudah lumayan berhasil menekan sikap mudah khawatir Anda dengan lima langkah di atas. Tapi, Anda harus paham bahwa sikap overthinking bisa muncul kembali sewaktu-waktu. 
Makanya, bila kita baru saja berlatih untuk tidak overthinking, mestinya kita menghindari hal-hal yang bisa memicu kemunculan sikap itu lagi.

Hindarilah menunda pekerjaan baik itu sekadar PR atau pekerjaan kantor. Hindari juga terlibat masalah dengan orang lain. 
Ciptakan hidup yang lebih tenang dan damai. Cari juga pergaulan yang bisa mendukung kehidupan yang Anda dambakan tersebut.

7. Terapkan Pola Hidup Sehat
“We are what we eat”. Kalimat dalam Bahasa Inggris tersebut secara literal bermakna “Kita adalah apa yang kita makan.” 
Dan sedikit banyak, pernyataan tersebut memang ada benarnya. Apa yang kita makan memang sering menentukan sikap kita, termasuk sikap overthinking kita.

Makanan yang memicu adrenalin seperti kafein ialah contohnya. Makanan dan minuman yang mengandung zat ini hendaknya dihindari mereka yang gampang cemas. 
Sebaliknya, untuk menekan rasa mudah cemas,hendaknya kita memilih menu makanan yang penuh sayur dan buah segar.
Selain menu makan, alangkah baiknya bila kita juga menjaga pola hidup. Usahakan untuk tidur cukup dan olahraga rutin. Dengan tubuh yang bugar, jiwa Anda juga pasti ikut bugar.

8. Alihkan Perhatian Anda
Kehidupan di kantor atau di sekolah kadangkala sangatlah intens sehingga bisa memicu sikap overthinking kita lagi dan lagi. Hal seperti ini sangatlah sulit dihindari biarpun kita sudah menekan sifat tersebut.
Daripada kita merasa gagal, lebih efektif bila kita membangun strategi yang tepat dalam situasi seperti itu. Salah satunya adalah dengan mengalihkan perhatian kita ke sesuatu yang lebih produktif ketika perasaan overthinking mulai menghampiri. 

Misalnya, bila Anda merasa tertekan dan sangat cemas dengan prestasi Anda di sekolah, cobalah untuk rileks dengan menekuni hobi Anda. 
Dengan cara ini, Anda bisa menenangkan diri sehingga nantinya pun bisa berusaha lagi agar lebih berprestasi.

9. Minta Dukungan Orang Terdekat
Memiliki sikap overthinking seringkali membuat seseorang dirundung dengan berbagai ejekan. Dan, bukannya membuat seseorang berubah, cara agar tidak overthinking seperti itu hanya akan menimbulkan sakit hati dan sifat defensif. 
Oleh sebab itulah, ketika Anda sedang berusaha untuk berubah, cari orang yang bisa mendukung usaha Anda.
Hindari mereka yang cuma bisa mengejek. Cari kawan, pacar, atau saudara yang bisa mengingatkan Anda tanpa merendahkan diri Anda. Dengan demikian, Anda bisa termotivasi untuk mengubah sikap overthinking Anda tersebut.

10. Mendekatkan Diri pada Tuhan
Percayalah pada Tuhan dan segala kebesarannya. Dengan demikian, Anda tidak merasa cemas berlebihan. Anda bisa hidup dengan lebih tenang sebab Anda yakin apa yang akan terjadi pada Anda sudah atas izin yang kuasa.

Untuk bisa memiliki pemahaman seperti ini dengan tulus memanglah tak mudah. Namun, Anda bisa mengusahakannya dengan cara belajar pada pemuka agama sampai melakukan ritual ibadah secara rutin. 
Jangan lupa, berdoalah agar sikap overthinking Anda bisa terkikis perlahan-lahan.

Penutup
Itulah 10 cara agar tidak overthinking yang bisa saya bagikan. Dari cara pertama sampai cara kesepuluh bisa Anda ikuti supaya bisa menghilangkan sikap mudah khawatiran tersebut. 
Tetap semangat ya dan jangan mudah menyerah. Yakinkan diri Anda bahwa sikap seperti ini memang tidak baik untuk kesehatan fisik maupun mental, sehingga perlu diubah secepatnya.

Sumber:

11 Cara Cerdas Menghadapi Bos Pemarah

Manusia dewasa umumnya menghabiskan sekitar 8 jam dalam sehari untuk bekerja. Lingkungan kerja, dengan demikian menjadi salah satu lingkungan yang banyak dihabiskan kebanyakan di antara kita. 
Tentunya, kita berharap agar lingkungan kerja kita menyenangkan dan tidak toksik. Tapi bagaimana bila di tempat kerja, ada si bos pemarah yang membuat kita jadi stres?

Bos sebagai manusia memang memiliki beragam sifat dan kepribadian. Namun demikian, karena berposisi sebagai pemimpin perusahaan, sifat negatif bos mau tak mau pasti memengaruhi kita. 
Termasuk sikap pemarahnya. Bos yang pemarah dicirikan dengan seringnya ia membentak, kecewa, hingga mengkritik secara tidak fair pekerjaan karyawannya.

1. Tenangkan Diri, Ketahui Alasannya
Saat menghadapi masalah apapun, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menenangkan diri dan mengidentifikasi penyebab masalah tersebut. 
Oleh karena itu, cobalah tenangkan diri Anda. Cari momen yang tepat untuk memikirkan masalah ini. Misalnya di hari Minggu sore setelah seharian refreshing.

Pikirkan penyebab sikap pemarah bos bila sikap itu baru muncul akhir-akhir ini. Cari tahu sekiranya Anda yang menjadi penyebabnya. 
Beberapa bos kurang suka berterus-terang. Kadang sikap pemarah mereka hanyalah manifestasi akan kekecewaannya.

Atau, bisa jadi bos Anda menjadi pemarah karena pasar sedang lesu. Bila demikian, pahamilah kondisinya. Sebab, kelesuan pasar pasti membuatnya sangat tertekan. 
Bila Anda tak juga menemukan alasan yang tepat, jangan ragu bertanya ke teman. Dengan demikian, Anda bisa benar-benar tahu penyebab persoalan sifat pemarah si bos.

2. Minta Maaf dan Memperbaiki Diri Bila Bersalah
Sikap pemarah bos, seperti disebut sebelumnya, bisa jadi disebabkan karena kesalahan diri kita. Misal, kita bekerja di bawah target, suka terlambat, atau terlalu pasif. 
Bila memang alasannya karena kita sendiri, jangan ragu untuk meminta maaf. Setelah itu, perbaiki kesalahan kita.

Bagaimana bila penyebabnya bukan hanya diri kita saja? Ada kalanya, bos jadi suka marah-marah karena kebanyakan karyawannya bekerja di bawah ekspektasi. 
Nah, bila masalahnya ini, cobalah untuk mendiskusikan masalah itu bersama rekan kerja. Bersama-sama, perbaiki performa setiap pegawai agar bos tidak menjadi pribadi menyeramkan yang mudah marah.

3. Belajar untuk Tidak Sensitif
Bagaimana bila sikap mudah marah bos memang sudah dari “sananya”? 
Ya, tidak jarang bos kita memang memiliki kepribadian mudah marah dan sudah sejak dulu begitu. Kadang, meskipun suka marah-marah, si bos sebetulnya sangat baik dan suka memberikan bonus ke karyawannya.

Lantas, apa yang hendak Anda lakukan untuk menghadapi bos pemarah seperti ini? 
Saran kami, bila bos Anda pemarah tapi juga memiliki sisi baik, belajarlah untuk menerima sifat mudah marahnya. Tak ada manusia yang sempurna, lho. Daripada Anda jadi stres, belajarlah untuk tidak menjadi manusia sensitif.

4. Jadilah Karyawan yang Aktif
Memimpin perusahaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Bos kadang mudah marah karena ia merasa hanya ia yang peduli dengan perusahaannya. Karenanya, jangan jadi karyawan yang pasif. 

Jadilah karyawan yang lebih aktif dan tidak menunggu perintah saja. Dalam perusahaan yang masih kecil, sikap Anda ini pasti akan dengan mudah dilihat si bos. Bukan tak mungkin bos Anda merasa lebih senang sebab ia merasa karyawannya peduli dengan perusahaannya.

Sikap aktif sebagai karyawan juga menguntungkan diri kita. Kita akan merasa lebih bersemangat menjalani hari-hari di kantor. Kenaikan pangkat dan gaji juga lebih mudah diperoleh apabila kita aktif di tempat kerja. 

5. Beri Selamat untuk Si Bos di Momen Penting
Apakah bos Anda sebentar lagi akan ulang tahun? Atau, ia baru saja dikaruniai buah hati? 
Momen-momen spesial seperti ini bisa kita jadikan kesempatan untuk mendekati bos. Ajaklah karyawan yang lain untuk memberikan kado dan mengucapkan selamat kepadanya.

Tapi, jangan sembarangan melakukannya ya. Sesuaikan apa yang hendak kalian lakukan dengan kepribadian bos. Bila bos Anda benci dengan kejutan, sebaiknya beri ucapan dengan biasa saja.

6. Kenali Pribadi Bos dan Dekati Beliau
Tak kenal maka tak sayang. Rasanya, pepatah ini pun harus diperhatikan ketika kita sedang menghadapi bos pemarah. 
Bisa jadi di balik sikap galaknya, si bos sebenarnya sangat baik. Bisa jadi juga, ia memiliki trauma karena dikhianati oleh mantan karyawannya sehingga menjadi galak. 

Cobalah dekati bos Anda secara personal bila Anda ingin mengenal sisi lain dari dirinya. Saat berinteraksi dengan bos, buatlah pembicaraannya “nyerempet” masalah lain yang disukai bos.
Contoh, bila bos Anda suka film, singgung film yang sedang trending saat ini. Atau, bila ia hobi dengan burung, ajaklah ia membicarakan mengenai burung-burung indah yang Anda ketahui.

Bos Anda mungkin akan tertarik dengan topik itu. Sehingga ia bisa lebih lembut terhadap Anda di kemudian hari. Sebab di matanya, Anda bukan sekadar karyawan. Anda adalah teman ngobrol yang asyik buat si bos.

7. Hargai Diri Anda Sendiri
Sikap pemarah bos kadang sudah menjurus pada tindak bullying atau perundungan. Di beberapa kantor, seorang bos malah sering menarget karyawan yang itu-itu saja. 
Selain disebabkan karena sikap buruk bos, hal itu juga disebabkan karena karyawan terkait tak bisa menghargai dirinya sendiri. Mereka membuat dirinya mudah direndahkan.

Tak ingin menjadi sosok karyawan seperti itu bukan? Makanya, hargailah diri Anda. Saat bos Anda marah, jangan “cengengesan” atau memperlihatkan gesture tidak kompeten. 
Tunjukkan bahwa Anda karyawan profesional yang kompeten. Sesekali, berikan argumentasi yang baik supaya bos tidak dengan mudah marah-marah dan menghina kita.

8. Jalin Persahabatan dengan Rekan Kerja
Sementara memilih strategi yang tepat untuk menghadapi bos yang mudah marah, jalinlah pertemanan yang baik dengan rekan kerja. Ini penting supaya kehidupan Anda di kantor tidak menjadi momok bagi Anda pribadi. 
Banyak-banyaklah mengobrol dan bercanda saat istirahat. Bawa juga camilan untuk dimakan bersama-sama. Kondisi asyik antar sesama rekan kerja ini bisa membantu Anda menetralisir tekanan yang diakibatkan oleh bos yang galak dan pemarah.

9. Curhat
Setelah kena marah bos, kebanyakan dari kita pasti merasa malu dan sedih. Sebagian dari diri kita bahkan menyimpan dendam yang membara. Terlepas dari siapa yang salah, emosi negatif seperti ini perlu dikeluarkan. Jadi jangan ragu-ragu untuk curhat.
Ya, curhat! Curhat ternyata penting sekali saat kita menghadapi bos pemarah. Curhat bisa membuat diri kita lebih tenang dan dendam kita terkikis.

Jadi coba, mintalah waktu kepada saudara atau teman Anda. Bilang pada mereka bahwa Anda perlu mengeluarkan uneg-uneg. 
Bila Anda hanya ingin didengarkan dan tak mau dihakimi, katakan dengan jelas maksud Anda tersebut. Sebab banyak di antara kita yang ketika curhat hanya ingin melepaskan uneg-uneg saja dan tidak mau dinasehati.
 
10. Tetap Fokus pada Pekerjaan
Bagaimanapun juga, kita harus bisa menjadi karyawan yang profesional. Jadi, kita tetap harus menjaga performa kerja meski kita tak juga berhasil menghadapi bos yang mudah marah. Lagipula, bila kerja kita buruk, bos malah bisa jadi lebih sering marah.

Memang tidak mudah fokus pada pekerjaan apabila kita merasa masih ada yang mengganjal. Namun kita memang harus bisa belajar berkepala dingin. 
Ingat, masalah silih berganti hadir selama kita hidup. Satu masalah hendaknya bisa diatasi tanpa menyebabkan masalah lain muncul.

11. Rasional Memutuskan Bertahan atau Resign
Ada kalanya, sikap bos memang sudah keterlaluan. Misalnya, suka menyinggung masalah personal, main fisik, dan merendahkan harga diri kita terus-menerus. 
Kondisi seperti ini sudah sangat toksik. Karenanya, jangan ragu untuk mempertimbangkan keputusan untuk tetap di kantor atau resign.

Namun, sebaiknya ambil keputusan Anda dengan kepala dingin. Pertimbangkan kondisi ekonomi Anda saat ini, tanggungan Anda, kondisi mental, dan intensitas kemarahan bos. 
Apapun keputusan Anda nantinya, Anda harus siap menghadapi konsekuensinya. Dan ingat meskipun Anda memilih untuk resign, bukan berarti Anda seorang loser.

Penutup
Itulah 11 cara yang bisa kami sampaikan untuk membantu Anda menghadapi bos pemarah. Sekali lagi, menjadi karyawan dengan bos yang galak memang tidak enak. 
Siapa yang suka dibentak-bentak atau dipermalukan di depan yang lain? Siapa yang ingin kehidupannya di tempat kerja menjadi sangat menegangkan?
Namun kita tetap harus selalu berpikir rasional dan bijak. Dan kesebelas tips di atas bila diikuti dengan benar, pasti bisa membantu kita menghadapi masalah ini dengan cerdas dan tepat.

Sumber: